Tag Archives: tawakal

Kisah Tom Lembong dari Balik Jeruji Belajar Tawakal dengan Tahanan Muslim


Jakarta

Mantan Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong akan menjalani sidang vonis kasus dugaan korupsi importasi gula pada Jumat, 18 Juli 2025 mendatang. Selama menanti persidangan, pria kelahiran 4 Maret 1971 ini ternyata belajar tentang tawakal dengan seorang tahanan muslim.

Tom Lembong mengaku inilah untuk pertama kalinya dia diajarkan oleh seorang tahanan yang beragama Islam tentang kata tawakal. “Tadi saya juga menyampaikan dalam tahanan pertama kalinya diajarkan sama tahanan yang beragama Islam, kata baru buat saya, yaitu tawakal, kita sudah berupaya semaksimal mungkin, sudah berjuang maksimal sehormat-hormatnya dan selebihnya kita serahkan ke Yang Maha Kuasa,” kata Tom Lembong usai persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, Senin (14/7/2025) kemarin seperti dilansir dari detikNews.

Mendapat pelajaran tentang tawakal dari seorang tahanan Muslim membuat Tom Lembong pun mengakui siap menghadapi sidang vonis nanti. “Terlepas apa putusannya, terlepas apa hasil di persidangan, bagi saya, kita sudah mencapai sebuah kemenangan, yaitu tim saya luar biasa, ya memang luar biasa dan saya sangat terharu, sangat bersyukur ya itu yang bisa kita harapkan,” kata Tom Lembong.


Pengertian Tawakal

Di dalam Islam Tawakal adalah salah satu ajaran untuk berserah diri kepada Allah SWT setelah melakukan ikhtiar atau berusaha sekuat tenaga. Menurut Imam Al-Ghazali seperti dikutip dari Kitab Ihya Ulumuddin arti tawakal adalah keteguhan hati dalam menyerahkan diri kepada Allah setelah berikhtiar dengan sebaik-baiknya.

Dalam arsip detikHikmah mengutip Abdul Syukur al-Aziz dalam buku Dahsyatnya Sabar, Syukur, Ikhlas, dan Tawakal, secara harfiah tawakal berasal dari kata wakala yang berarti menyerahkan, mempercayakan atau mewakilkan urusan kepada orang lain.

Dalil tentang Tawakal di dalam Alquran dan Hadits

Ada sejumlah ayat di dalam Alquran yang menjelaskan tentang tawakal, berikut ini di antaranya:

1. Surat Ali Imran ayat 159

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ ٱللَّهِ لِنتَ لَهُمْ ۖ وَلَوْ كُنتَ فَظًّا غَلِيظَ ٱلْقَلْبِ لَٱنفَضُّوا۟ مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَٱعْفُ عَنْهُمْ وَٱسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى ٱلْأَمْرِ ۖ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى ٱللَّهِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلْمُتَوَكِّلِينَ

Artinya: Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya.

2. Surat At-Talaq ayat 3

وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى ٱللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُۥٓ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ بَٰلِغُ أَمْرِهِۦ ۚ قَدْ جَعَلَ ٱللَّهُ لِكُلِّ شَىْءٍ قَدْرًا

Artinya: Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.

3. Surat Al-Anfal ayat 2

إِنَّمَا ٱلْمُؤْمِنُونَ ٱلَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ ٱللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ ءَايَٰتُهُۥ زَادَتْهُمْ إِيمَٰنًا وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ

Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.

Rasulullah Muhammad SAW dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Umar bin Khattab dalam Riwayat Imam Tirmidzi bersabda, “Seandainya kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakal, niscaya Allah akan memberi rezeki kepada kalian sebagaimana Dia memberi rezeki kepada burung: pergi pagi dalam keadaan lapar, dan pulang sore dalam keadaan kenyang.”

Manfaat Tawakal

Ada sejumlah manfaat tawakal yang bisa dirasakan oleh seorang muslim. Seperti mendapatkan ketenangan dan kedamaian, meningkatkan keimanan, meningkatkan kualitas hidup, senantiasa bersyukur, meningkatkan kemampuan mengatasi masalah, meningkatkan motivasi hidup, serta memperbaiki kesehatan mental.

(erd/inf)



Sumber : www.detik.com

Arti dan Pentingnya di Kehidupan



Jakarta

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia dihadapkan pada berbagai pilihan, tantangan, dan usaha untuk mencapai tujuan. Dalam Islam, konsep ikhtiar menjadi bagian penting dalam menjalani kehidupan sebagai bentuk tanggung jawab dan kepatuhan kepada Allah SWT.

Pengertian Ikhtiar

Dikutip dari buku Diabaikan Allah Dibenci Rasulullah karya Rizem Aizid, setiap manusia diwajibkan berikhtiar agar mendapat pertolongan Allah SWT. Secara sederhana, ikhtiar adalah kata lain dari usaha atau upaya.

Secara bahasa, kata ikhtiar berarti mencari hasil yang lebih baik. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ikhtiar diartikan sebagai alat atau syarat untuk mencapai maksud, pilihan, usaha dan daya upaya. Jadi ikhtiar adalah usaha yang dilakukan dengan mengeluarkan segala daya upaya dan kemampuan untuk mencapai hasil terbaik.


Secara istilah, ikhtiar adalah usaha sungguh-sungguh yang dilakukan manusia dengan penuh kesadaran, tanggung jawab, dan keyakinan, sambil tetap menyerahkan hasil akhirnya kepada Allah (tawakal). Ikhtiar merupakan salah satu bentuk perwujudan iman dan pengakuan terhadap sunnatullah (hukum sebab-akibat) yang berlaku di alam semesta.

Ikhtiar merupakan perbuatan mulia yang sangat dianjurkan oleh Allah SWT. Dalil tentang ikhtiar termaktub dalam Al-Qur’an surat Ar Rad ayat 11, Allah SWT berfirman,

لَهُۥ مُعَقِّبَٰتٌ مِّنۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِۦ يَحْفَظُونَهُۥ مِنْ أَمْرِ ٱللَّهِ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا۟ مَا بِأَنفُسِهِمْ ۗ وَإِذَآ أَرَادَ ٱللَّهُ بِقَوْمٍ سُوٓءًا فَلَا مَرَدَّ لَهُۥ ۚ وَمَا لَهُم مِّن دُونِهِۦ مِن وَالٍ

Artinya: Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.

Dalam hadits, Rasulullah SAW bersabda,

“Berusahalah (berikhtiarlah) untuk mendapatkan apa yang bermanfaat bagimu, minta tolonglah kepada Allah, dan jangan lemah.” (HR Muslim)

Hadits ini menunjukkan perintah langsung dari Rasulullah SAW untuk selalu berusaha, kemudian bergantung kepada Allah, bukan hanya berpasrah tanpa tindakan.

Islam tidak mengajarkan umatnya untuk pasrah tanpa usaha. Sebaliknya, Islam mendorong untuk berikhtiar secara maksimal dalam berbagai aspek kehidupan, mencari rezeki, menjaga kesehatan, menuntut ilmu, dan sebagainya.

Hubungan Ikhtiar dan Tawakal

Mengutip buku Super Spiritual Quotient (SSQ): Sosiologi Berpikir Qur`ani dan Revolusi Mental karya Dr. Syahrul Akmal Latif, S.Ag, M.Si., ikhtiar dan tawakal adalah dua hal yang saling melengkapi dalam ajaran Islam. Ikhtiar adalah usaha lahiriah, sedangkan tawakal adalah penyerahan batiniah kepada Allah SWT atas hasil dari usaha tersebut.

Imam Ghazali menjelaskan bahwa tawakal tanpa ikhtiar adalah kemalasan, dan ikhtiar tanpa tawakal adalah kesombongan.

Ikhtiar adalah usaha sungguh-sungguh yang dilakukan manusia dalam memilih dan menjalani tindakan terbaik, disertai dengan tawakal kepada Allah SWT. Dalam Islam, ikhtiar bukan hanya anjuran, melainkan juga kewajiban.

(dvs/kri)



Sumber : www.detik.com

Berserah Diri



Jakarta

Secara istilah arti tawakkal adalah menyerahkan suatu urusan kepada kebijakan Allah SWT. yang mengatur segalanya-galanya dan salah satu perkara yang diwajibkan dalam ajaran agama Islam.

Bagaimana cara kita berserah diri pada Allah SWT? Ada beberapa langkah adalah:

1. Selalu berprasangka baik dan ridha terhadap Allah SWT. atas kejadian atau apa yang kita terima. Tidak berkeluh kesah dan gelisah ketika berusaha dan berikhtiar. Menyerahkan segala sesuatu hal terhadap-Nya setelah berusaha keras. Selalu berusaha dan berikhtiar dengan maksimal, selanjutnya berserah diri kepada Allah SWT.


2. Berniat hanya kepada Allah SWT. Semua perbuatan baik niatkan untuk memenuhi hak-hak-Nya. Hindarkan berniat pada selain-Nya.

3. Teruslah berdoa pada-Nya.

Perintah berserah diri sebagaimana firman-Nya dalam surah al-Hajj ayat 34 yang artinya, “Karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya.”

Makna ayat ini adalah: Tuhan kalian Yang Esa adalah Allah SWT. maka esakan dan taatilah Dia. Dan berilah kabar gembira bagi orang-orang yang tunduk dan taat kepada-Nya, yang jika disebut nama-Nya maka hati mereka akan khusyu’, dan orang-orang yang sabar dalam menghadapi cobaan, dan orang-orang yang senantiasa mendirikan shalat, serta orang-orang yang menginfakkan harta yang Kami berikan kepada mereka di jalan-Nya.

Dilanjutkan dengan firman-Nya dalam surah Luqman ayat 22 yang artinya, “Barangsiapa berserah diri kepada Allah, sedang dia orang yang berbuat kebaikan, maka sesungguhnya dia telah berpegang kepada buhul (tali) yang kokoh.”

Makna ayat ini adalah barangsiapa mengikhlaskan ibadahnya kepada Allah SWT. dan niatnya kepada Tuhannya, sedangkan dia berkata-kata baik dan berbuat mulia, maka dia telah memegang sebab terkuat yang mengantarkannya kepada ridha dan rahmat-Nya. Hanya kepada Allah SWT. semata segala urusan berjalan, lalu Dia membalas orang yang berbuat baik atas kebaikannya dan orang yang berbuat buruk atas keburukannya.

Berikhtiar menjadi keharusan dan setelah itu berserah diri pada-Nya. Dalam tahun depan negeri ini akan mengadakan pesta demokrasi, tentu disambut dalam suasana kegembiraan untuk memilih pemimpin negeri dan wakil-wakil yang akan duduk di parlemen. Pendaftaran wakil rakyat sudah berlangsung dan pendaftaran calon Presiden dan Wakil Presiden akan berlangsung pada tanggal 19 Oktober sampai 25 Nopember 2023, tentu hal ini ditunggu-tunggu oleh rakyat. Di media masa telah muncul tiga calon pemimpin negeri dan dengan berbagai keunggulan maupun kekurangannya. Mereka sudah memulai sosialisasi akan pencalonannya.

Ingatlah jangan berbangga diri atas prestasi sebelumnya, karena prestasi itu adalah pemberian-Nya. Tiadalah seseorang itu mempunyai kekuatan untuk menentukan jalannya, seperti keinginan untuk menjadi Presiden. Sebagaimana firman-Nya dalam surah ali-Imran ayat 26 yang artinya, “Katakanlah (Muhammad), “Wahai Tuhan pemilik kekuasaan, Engkau berikan kekuasaan kepada siapa pun yang Engkau kehendaki, dan Engkau cabut kekuasaan dari siapa pun yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan siapa pun yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan siapa pun yang Engkau kehendaki.”

Maka lakukanlah ikhtiar dengan maksimal dan selalu ingatlah ayat di atas, sehingga engkau tidak merasa besar dan ikut mengatur yang merupakan domain Yang Maha Kuasa.

Ungkapan berbangga diri dari para calon kita dengar melalui media seperti, “Saya telah mampu menjadikan daerah terbebas dari kemiskinan.” Juga kebanggaan terhadap past performance. Bahwa Allah SWT. Maha Penyayang kepada para hamba, oleh karena itu para hamba yang menjadi pemimpin akan diberi anugerah-Nya sehingga mereka bisa menjalankan amanah. Maka keberhasilan itu tiadalah perlu dibangga-banggakan (ujub). Membanggakan diri dan berpanjang angan-angan hendaknya dihindari bagi seorang beriman yang menjadi calon pemimpin. Kadang kita dengar seorang calon berkata, “Seandainya nanti saya terpilih, maka saya akan melakukan perbaikan-perbaikan….”
Berandai seperti ini tiadalah pantas dihadapan-Nya, karena maqam seseorang itu fana artinya setiap detik/setiap desahan nafas bisa dirubah oleh-Nya.

Mari kita ibrah dari kisah Nabi Ibrahim a.s. Malaikat Jibril bertanya kepadanya, “Apakah ada yang engkau butuhkan, wahai Ibrahim?” Dia menjawab, “Jika harus meminta kepadamu, maka aku tidak butuh itu.” Dia tidak berkata, “Aku tidak memiliki kebutuhan.” Jelas bahwa Nabi Ibrahim a.s. memiliki kebutuhan pada Tuhan-Nya. Hal itu menunjukkan kedudukan maqam kerasulannya menuntut penghambaan yang tegas. Adapun konsekwensi terhadap maqam penghambaan adalah menampakkan ketergantungan sepenuhnya kepada Allah SWT. Jawaban dia (Ibrahim a.s.) pada malaikat Jibril bukanlah suatu kesombongan, melainkan hanya butuh kepada Allah SWT. dan tidak butuh kepadamu (Jibril).

Wahai para calon Presiden, ingatlah pelajaran kisah ini adalah dia (Ibrahim a.s.) telah berupaya memperlihatkan kebutuhan yang mendesak kepada-Nya dan menyingkirkan harapan kepada selain-Nya. Kebutuhan kepada selain-Nya sering menggoda karena berharap bisa memenuhi kebutuhannya untuk terpilih. Keingkaran ini disebabkan karena berharap sangat untuk terpilih, padahal Allah SWT. yang akan menentukan bukan selain-Nya. Mari kita simak ucapan Nabi Ibrahim a.s. Ketika Tuhan berfirman kepadanya, “Tunduk patuhlah (Islamlah) kamu !” Nabi Ibrahim a.s. menjawab, “Aku tunduk patuh (berislam) kepada Tuhan semesta alam.” Dialog ini diabadikan dalam surah al-Baqarah ayat 131.

Maka hindarilah berbangga diri dan berandai-andai (panjang angan), patuhlah pada perintah dan jauhi larangan-Nya. Semoga Allah SWT. memberikan pemimpin yang adil dan bijak serta melayani rakyatnya.

*) Aunur Rofiq

Ketua DPP PPP periode 2020-2025

Ketua Dewan Pembina HIPSI (Himpunan Pengusaha Santri Indonesia)

Artikel ini merupakan kiriman pembaca detikcom. Seluruh isi artikel menjadi tanggungjawab penulis. (Terima kasih – Redaksi)

(kri/kri)



Sumber : www.detik.com

Tawakal Terhadap Rezeki



Jakarta

Rezeki atau rizki adalah salah satu perkara yang menjadi rahasia Allah SWT. Disebutkan Allah SWT. dalam ayat Al-Qur’an tentang rezeki bahwa rezeki sama halnya dengan kematian seseorang, umur, dan jodoh. Namun, Allah SWT. juga sudah menegaskan bahwa setiap makhluk di muka bumi telah dijamin rezekinya.

Sebagaimana dalam hadis yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, Ahmad, an-Nasai, Ibnu Majah, ibnu Hibban ) Rasulullah SAW. bersabda, “Dari Umar bin Al-Khaththab radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Seandainya kalian benar-benar bertawakal kepada Allah, sungguh Allah akan memberikan kalian rezeki sebagaimana burung mendapatkan rezeki. Burung tersebut pergi di waktu pagi dalam keadaan lapar dan kembali di waktu sore dalam keadaan kenyang.”

Hal ini diperkuat oleh firman-Nya surah at-Thalaq ayat 2-3 yang artinya, “Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.”


Menurut Ibnu Rajab rahimahullah berkata, “Tawakal itu jadi sebab terbesar datangnya rezeki.”
Inti dari tawakal adalah benar dalam menyandarkan hati kepada Allah SWT. dalam meraih maslahat atau menolak mudarat, berlaku dalam perkara dunia maupun akhirat seluruhnya. Dalam tawakal, kita menyandarkan seluruh urusan kepada-Nya, kita juga hendaknya merealisasikan iman dengan benar yaitu meyakini bahwa tidak ada yang memberi, tidak ada yang mencegah, tidak ada yang mendatangkan mudarat, tidak ada yang mendatangkan manfaat selain Allah SWT.

Allah SWT. sebagai pemilik hamba-hambanya, Dia tidak ingin mereka ( hambanya ) memberi rezeki diri mereka sendiri. Aku telah mencukupi mereka dengan sebaik-baik pencukupan-Ku dan adanya jaminan dari-Ku. Hal ini sesuai dengan makna firman-Nya dalam surah adz-Dzariyat ayat 57 yang artinya, “Aku tidak menghendaki rezeki sedikit pun dari mereka dan tidak menghendaki agar mereka memberi makan kepada-Ku. Aku menciptakan manusia dan jin hanya agar mereka beribadah, bukan agar mereka memberi balasan apa pun kepada-Ku.”
Jelas sekali penegasan ini : Aku tidak menginginkan rezeki dari mereka dan Aku tidak berharap mereka memberi-Ku makan, karena Aku adalah Pemberi rezeki dan pemberi (segala sesuatu). Allah SWT. tidak membutuhkan makhluk-Nya, sebaliknya mereka yang membutuhkan-Nya. Allah SWT. adalah pencipta mereka, Pemberi mereka rezeki dan tidak membutuhkan mereka.

Dikisahkan, orang-orang dari kota Asya’ri, yaitu Abu Musa, Abu Malik, dan Abu Amir pergi bersama-sama untuk menemui Rasulullah SAW. Di tengah perjalanan mereka kehabisan bekal, maka mereka mengirimkan utusan kepada Rasulullah SAW. untuk memintakan bekal kepada mereka. Ketika sampai di rumah Rasulullah SAW, utusan itu mendengar beliau bersabda dari firman-Nya surah Hud ayat 6 yang artinya, “Dan, tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah lah yang memberi rezekinya……..”

Dalam hati utusan itu berkata, “Orang-orang itu sama sekali tidak percaya kepada Allah SWT. ” Akhirnya utusan tersebut langsung kembali, tidak masuk untuk menemui Rasulullah SAW. Setelah bertemu kembali kepada mereka bertiga, utusan itu berkata, “Bergembiralah kalian, telah datang kepada kalian suatu pertolongan.”

Mereka menyangka bahwa utusan itu telah menyampaikan kepada Rasulullah SAW. Selang beberapa waktu, ada dua orang datang membawa mangkuk yang penuh dengan roti dan daging. Mereka ditawari dan makan sesuka hati. Setelah menikmati hidangan tersebut, mereka melanjutkan perjalanan menuju rumah Rasulullah SAW. Sampai di rumah salah seorang dari mereka berkata, “Wahai Rasulullah, kami belum pernah melihat makanan yang lebih enak dan baik daripada makanan yang engkau kirim kepada kami.”
“Aku tidak mengirimkan makanan bagi kalian.” Jawab Rasulullah SAW.

Mereka kaget dan menceritakan bahwa telah mengutus seseorang untuk meminta makanan kepada Rasulullah SAW. Mendengar hal itu, Rasulullah SAW. bertanya kepada utusan dan mendapatkan penjelasan apa saja yang dilakukannya.
Lalu Rasulullah SAW. berkata, “Itu adalah rezeki Allah SWT. untuk kalian. Sehingga kalian makan dengan kenyang.”

Maka camkanlah arti tawakal yaitu, berserah diri (kepada kehendak Tuhan), dengan sepenuh hati percaya kepada Tuhan terhadap penderitaan, cobaan/ujian dan apa pun yang terjadi di dunia ini. Berusaha dengan Sungguh-sungguh. Tawakal bukan berarti pasif dan hanya menunggu keajaiban. Orang yang tawakal tetap berusaha dengan sungguh-sungguh, sambil meyakini bahwa hasil akhirnya ada di tangan Allah SWT. Ridha dengan Kehendak-Nya, menerima segala keadaan, baik suka maupun duka, dengan sikap tawakal.

Sejatinya orang yang bertawakal terhadap rezeki mereka akan bersikap mandiri, tidak cengeng, tidak sering mengeluh, tidak merengek dan minta-minta. Jika seseorang meminta bantuan atau dibantu namun tidak menjalankannya, inilah orang-orang yang tidak tahu diri dan berkhianat. Semoga Allah SWT. selalu membimbing dalam rezeki ini agar tetap bersandar pada-Nya bukan selain-Nya.

Aunur Rofiq

Ketua DPP PPP periode 2020-2025
Artikel ini merupakan kiriman pembaca detikcom. Seluruh isi artikel menjadi tanggungjawab penulis. (Terimakasih – Redaksi)

(erd/erd)



Sumber : www.detik.com

Amanah



Jakarta

Amanah mengandung makna bahwa sesuatu yang diserahkan kepada pihak lain karena yakin dan percaya, bahwa di tangannya sesuatu yang diserahkan itu akan aman dan terpelihara dengan baik. Kepercayaan ini dapat berupa hal yang tidak terlihat, seperti jabatan ataupun benda yang terlihat, seperti misalnya harta. Menurut pakar tafsir Al-Razi, amanah terbagi menjadi tiga bentuk yakni amanah dengan Tuhan, amanah dengan sesama manusia, dan amanah dengan diri sendiri.

Pada hari Senin tanggal 21 Oktober 2024, di negeri tercinta ini para pembantu Presiden ( Menteri, Wakil Menteri dan Pejabat setingkat Menteri ) mulai bekerja. Mereka ini telah memperoleh amanah untuk memimpin Kementerian dari Presiden. Inilah yang disebut Al-Razi sebagai amanah sesama manusia. Memegang amanah seperti memimpin Kementerian selalu melekat adanya tanggung jawab dan kekuasaan. Melaksanakan tujuan dari Kementerian akan efektif jika kekuasaan di jalankan dengan rasa keadilan dan tentu pelaksanaan tersebut harus dipertanggungjawabkan.

Jadi, ingatlah selalu bagi yang menerima amanah bukan disikapi dengan bersenang-senang berkumpul dengan keluarga dan lain sebagainya, maka bersikaplah sebagaimana firman-Nya dalam surah al-Baqarah ayat 156 yang terjemahannya, “yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan “Innā lillāhi wa innā ilaihi rāji’ūn” (sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya hanya kepada-Nya kami akan kembali).”


Allah SWT. memerintahkan kepada Nabi Muhammad SAW. agar memberitahukan ciri-ciri orang-orang yang mendapat kabar gembira yaitu orang yang sabar, apabila mereka ditimpa sesuatu musibah mereka mengucapkan: Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un ) (Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali). Dengan begitu para penerima amanah akan selalu memgingat-Nya dan menunaikan tugasnya dengan bimbingan Allah SWT.

Dalam menjalankan tugas sebagai pemimpin Kementerian hendaknya selalu mengingat bahwa, kepemimpinan yang engkau jalankan merupakan / adalah keteladananmu. Kisah Umar bin Khathab mengirim surat kepada Abu Musa al-Asy’ari, tentang berbagai persoalan yang menyangkut kepemimpinan. Inilah isi suratnya :

Sesungguhnya, manusia itu punya hak untuk berpaling dari penguasa mereka. Maka, aku mohon perlindungan kepada Allah dari yang demikian itu.

Hindarilah sikap membabi buta dan dengki, mengikuti hawa nafsu dan sikap lebih mengutamakan dunia. Dan tegakkanlah hukum itu, walaupun hanya sesaat pada siang hari.

Apabila menghadapi dua perkara, yang satu untuk Allah dan yang satunya lagi untuk dunia, maka utamakanlah bagianmu untuk akhirat daripada bagianmu untuk dunia. Sebab, dunia itu akan lenyap, sedangkan pahala akhirat adalah kekal selamanya. Takutlah engkau kepada Allah SWT. dan takut-takutilah orang-orang fasik. Jadikanlah tangan dan kaki mereka terbelenggu, agar tidak dapat mengadakan kegiatan kefasikan.

Abadikanlah nikmat dengan bersyukur, abadikanlah ketaatan dengan berlemah lembut, abadikanlah kekuasaan dan kemenangan dengan bersikap tawadu’ serta cinta kepada sesama manusia.

Tengoklah orang-orang muslim yang sakit, dan antarkan jenazahnya sampai ke kuburnya. Bukalah pintumu untuk mereka, dan urusi sendiri perkara mereka, karena engkau termasuk salah seorang dari mereka. Hanya saja Allah SWT. menjadikanmu orang paling berat tanggungannya.

Ketahuilah, bahwa seorang pemimpin itu akan kembali kepada Allah SWT. Maka apabila pemimpin itu menyeleweng rakyatpun pasti menyeleweng. Sesungguhnya, orang yang paling celaka ialah orang yang menjadi sebab sengsaranya rakyat.

Inti dari pesan seorang Amirul Mukminin tersebut meliputi :

1. Tidak mengikuti hawa nafsu.
2. Menegakkan hukum.
3. Mengutamakan bagian untuk akhirat.
4. Bersyukur dan tawadu.’
5. Menengok orang yang sakit dan mengantarkan jenazah sampai ke kuburnya.
6. Memberikan keteladanan.

Penulis berpesan sebagai seorang pemimpin hendaklah memegang teguh tentang :

1. Sabar. Seorang pemimpin yang mempunyai sikap sabar, tentu segala urusan akan diseleseikan dengan baik. Hal ini sesuai dengan perintah-Nya dalam surah an-Nahl ayat 127 yang terjemahannya, “Bersabarlah. Kesabaranmu itu tak lain adalah berkat pertolongan Allah.”
2. Syukur. Seorang pemimpin yang bersyukur, maka ia tidak berpanjang angan-angan. Hal ini dapat menjadikan sia-sia. Dalam surah Ibrahim ayat 17, intinya adalah perintah bersyukur dan janganlah mengingkari nikmat dari-Nya.
3. Tawakal. Menurut Ibnu Qayyim al-Jauziyah adalah menyerahkan seluruh perkara kepada Allah, bersandar pada kekuasaan-Nya dalam mengatur siklus alam semesta, mendahulukan perbuatan-Nya ketimbang perbuatan kita, dan mengitamakan kehendak-Nya diatas keinginan kita.

Ketiga faktor inilah yang menjadikan seorang pemimpin berjiwa besar. Semoga Allah SWT. selalu membimbing dan memberikan cahaya-Nya agar para pembantu Presiden dapat menjalankan amanah dengan efektif.

Aunur Rofiq

Ketua DPP PPP periode 2020-2025
Artikel ini merupakan kiriman pembaca detikcom. Seluruh isi artikel menjadi tanggung jawab penulis. (Terima kasih – Redaksi)

(lus/lus)



Sumber : www.detik.com

Hasbunallah Wanikmal Wakil, Doa Penolong Berbagai Kesulitan


Jakarta

Kalimat hasbunallah wanikmal wakil sering disebut-sebut dalam ceramah, kajian, masjid-masjid, atau bahkan di dalam lagu islami. Bacaan tersebut memiliki berbagai keutamaan.

Dikutip dari buku Mencari Pahala Disaat Haid yang ditulis oleh Ratu Aprilia Senja, kalimat dzikir hasbunallah wanikmal wakil disebut dengan doa tawakal.

Berikut merupakan lafadz doa tawakal,


حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الوَكِيلُ

Latinnya: Hasbunallah wa ni’mal wakiil

Artinya: “Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik pelindung.”

Cerita di Balik Doa Hasbunallah Wanikmal Wakil

Hasbunallah wanikmal wakil juga disebut sebagai doa Nabi Ibrahim AS. Doa ini tidak lepas dari cerita menajubkan Nabi Ibrahim AS ketika dirinya hampir dibakar api.

Diceritakan dalam Qashash al-Anbiyaa karya Imam Ibnu Katsir, pada saat itu Nabi Ibrahim AS sedang berdakwah pada umatnya agar kembali kepada ketauhidan dan hanya menyembah Allah SWT.

Kaum Nabi Ibrahim AS yang disebut dengan kaum Babilonia. Mereka merupakan kaum yang sangat jahil di mana gemar menyekutukan Allah SWT menyembah berhala-berhala dan menyajikan sesajen di hadapan mereka. Jadi Allah SWT mengutus Nabi Ibrahim AS kepada kaum tersebut untuk kembali ke jalan yang benar.

Singkatnya, Nabi Ibrahim AS tidak ikut dalam pesta yang dilaksanakan kaum Babilonia. Diam-diam, ia datang ke tempat sesembahan di mana berhala-berhala itu berada.

Di saat orang-orang sedang melakukan pesta, Nabi Ibrahim AS menghancurkan berhala-berhala yang ada di tempat sesembahan itu. Ia hanya meninggalkan satu patung terbesar dan menaruh kapak yang ia gunakan untuk menghancurkan berhala di tangan berhala terbesar itu.

Mengetahui patung-patung sesembahan mereka hancur, mereka langsung marah dan menanyakan siapa perusaknya. Mereka pun akhirnya tahu bahwa Nabi Ibrahim AS lah yang melakukan semua itu.

Saat mereka menanyakan alasan kenapa patung-patung itu dihancurkan, Nabi Ibrahim AS melemparkan pertanyaan itu kepada berhala yang paling besar. Namun, mereka menyadari bahwa patung itu tidak bisa berbuat apa-apa bahkan hanya untuk berbicara.

Kaum Babilonia pun marah dan hendak membakar hidup-hidup Nabi Ibrahim AS. Saat api sudah membumbung tinggi dan Nabi Ibrahim AS sudah siap untuk dilemparkan ke dalamnya, Nabi Ibrahim AS tidak gentar maupun goyah. Ia hanya terus percaya dan menyebut nama Allah SWT.

Doa yang Nabi Ibrahim AS ucapkan ketika akan dilemparkan ke dalam api adalah hasbunallah wanikmal wakil (cukuplah Allah menjadi penolong bagi kami dan Dia sebaik-baik pelindung.)

Atas izin Allah SWT, api itu pun padam dan mendingin sehingga tidak bisa membakar Nabi Ibrahim AS.

Doa tawakal ini juga diucapkan oleh Nabi Muhammad SAW saat orang-orang Quraisy sudah mengumpulkan pasukan untuk menyerangnya. Mereka juga berkata agar Nabi Muhammad SAW agar takut kepada mereka.

Jawaban Nabi Muhammad SAW cukuplah, “Cukuplan Allah (menjadi penolong) bagi kami dan Dia sebaik-baik pelindung.”

Keutamaan Doa Hasbunallah Wanikmal Wakil

Doa Hasbunallah wanikmal wakil memiliki berbagai keutamaan. Berikut beberapa keutamaannya sebagaimana dikatakan Syekh Abil Hasan asy-Syadzili yang dinukil dalam buku Berlimpah Harta dengan Beragam Dzikir, Shalat, dan Puasa Khusus karya Muhammad Arifin Rahman.

  1. Mendapatkan pertolongan Allah SWT dan dicintai banyak orang
  2. Berada dalam perlindungan Allah SWT
  3. Mendapat kemuliaan yang langgeng, berkecukupan, dan mendapat pertolongan saat mendesak
  4. Bisa menarik massa atau menambah pengikut
  5. Dapat melumpuhkan kekuatan orang zalim
  6. Dapat memberi solusi saat mengalami kebuntuan apa saja
  7. Bisa mendamaikan perselisihan
  8. Memperbanyak pendapatan
  9. Menolong bila diremehkan karena miskin
  10. Dipatuhi oleh semua orang
  11. Meredam demonstrasi
  12. Menjadikan harta benda atau tempat tinggal aman dari hama dan pencuri
  13. Bermanfaat untuk keberhasilan melobi para pejabat

(kri/kri)



Sumber : www.detik.com

Hasbunallah Wanikmal Wakil, Bacaan Dzikir Memohon Pertolongan Allah SWT



Jakarta

Hasbunallah wanikmal wakil dibaca agar mendapat banyak keutamaan dan manfaat. Umat Islam memegang teguh kalimat ini sebagai penguat iman di berbagai kesulitan yang menghadang.

Orang yang beriman kepada Allah SWT tidak akan pernah putus asa dalam menghadapi cobaan yang diberikan-Nya. Mereka akan selalu yakin bahwa pertolongan dan perlindungan akan datang dari-Nya apabila mau bersabar.

Sebagai penguat iman dan semangat, orang-orang mukmin memiliki sebuah kalimat yang selalu mereka pegang teguh bahkan di situasi yang sangat sulit.


Kalimat tersebut adalah hasbunallah wanikmal wakil. Dalam arsip detikHikmah disebutkan kalimat ini biasa disebut dengan “doa tawakal.”

Lalu bagaimanakah lafal kalimat hasbunallah wanikmal wakil dalam Bahasa Arab ini? Berikut penjelasan selengkapnya.

Hasbunallah Wanikmal Wakil Arab, Latin, dan Terjemahan

حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الوَكِيلُ

Arab-latin: Hasbunallah wa ni’mal wakiil

Terjemahan: “Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik pelindung.”

Sejatinya, kalimat ini juga tertera di dalam kitab suci Al-Qur’an. Tepatnya, kalimat ini difirmankan Allah SWT dalam surah Ali Imran ayat 173 yang berbunyi,

اَلَّذِيْنَ قَالَ لَهُمُ النَّاسُ اِنَّ النَّاسَ قَدْ جَمَعُوْا لَكُمْ فَاخْشَوْهُمْ فَزَادَهُمْ اِيْمَانًاۖ وَّقَالُوْا حَسْبُنَا اللّٰهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ ١٧٣

Arab-latin: Al-lażīna qāla lahumun-nāsu innan-nāsa qad jama’ū lakum fakhsyauhum fa zādahum īmānā(n), wa qālū ḥasbunallāhu wa ni’mal-wakīl(u).

Terjemahan: (yaitu) mereka yang (ketika ada) orang-orang mengatakan kepadanya, “Sesungguhnya orang-orang (Quraisy) telah mengumpulkan (pasukan) untuk (menyerang) kamu. Oleh karena itu, takutlah kepada mereka,” ternyata (ucapan) itu menambah (kuat) iman mereka dan mereka menjawab, “Cukuplah Allah (menjadi penolong) bagi kami dan Dia sebaik-baik pelindung.”

Keutamaan Hasbunallah Wanikmal Wakil

Sebagaimana yang diambil dari buku Berlimpah Harta dengan Beragam Dzikir, Shalat, dan Puasa Khusus karya Muhammad Arifin Rahman, terdapat 13 keutamaan dalam doa tawakal ini, di antaranya:

1. Allah SWT akan memberikan pertolongan kepadanya dan ia akan mendapatkan cinta dari banyak orang

2. Allah SWT akan memberikan perlindungan dari perlindungan yang terbaik

3. Seorang muslim yang mengucapkannya akan mendapat kemuliaan yang langgeng, berkecukupan dalam kehidupan, serta mendapat pertolongan di saat mendesak

4. Membuat dirinya memiliki banyak pengikut

5. Ditolong oleh Allah SWT dengan melumpuhkan kekuatan orang zalim

6. Selalu mendapat solusi bahkan pada masalah yang berat dan buntu

7. Mendamaikan perselisihan

8. Allah SWT akan memberinya banyak rezeki dan pendapatan

9. Menolong bila diremehkan karena miskin

10. Orang-orang akan tunduk patuh kepadanya

11. Dapat meredam berbagai demonstrasi

12. Melindungi harta benda, tempat tinggal, dan barang berharga dari hama dan pencuri

13. Bermanfaat untuk keberhasilan melobi para pejabat

14. Diberi kemudahan mendapat kekayaan

15. Terlindung dari kejelekan semua makhluk, termasuk manusia

Waktu Mengamalkan Hasbunallah Wanikmal Wakil

Mengambil dari arsip detikHikmah, bacaan doa tawakal atau hasbunallah wanikmal wakil bisa dibaca setiap saat selagi memungkinkan.

Hasbunallah wanikmal wakil lebih utama diucapkan saat seorang muslim hendak bertawakal kepada Allah SWT, meminta pertolongan dan perlindungan dari-Nya.

Diharapkan, dengan membaca doa ini, Allah SWT akan mendengar permohonan hamba-Nya dan mau memberi pertolongan dan perlindungan-Nya.

Oleh sebab itu, doa hasbunallah wanikmal wakil bisa dibaca saat seorang muslim berjuang menghadapi masalah atau ditimpa kesulitan hidup. Contohnya adalah saat terpuruk, menderita, kesusahan, ketakutan, dan menghilangkan kekhawatiran.

(lus/lus)



Sumber : www.detik.com

Doa Sebelum Ujian, Yuk Baca agar Lancar dan Diberi Kemudahan!



Jakarta

Doa sebelum ujian bisa dibaca dengan tujuan memohon kemudahan dari Allah SWT sehingga dapat mengerjakan ujian dengan lancar. Doa ini juga menjadi salah satu tanda seorang muslim beriman yang selalu mengingat dan melibatkan Allah SWT.

Dengan bertawakal maka perasaan hati akan merasa lebih tenang sehingga bisa mengerjakan ujian dengan lancar. Doa juga menjadi cara untuk meminta pertolongan kepada Allah SWT.

Allah SWT berjanji akan mengabulkan doa setiap hamba-Nya yang meminta permohonan. Hal ini tegas tercatat dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah Ayat 186


وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِى عَنِّى فَإِنِّى قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ ٱلدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا۟ لِى وَلْيُؤْمِنُوا۟ بِى لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
Artinya: “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”

Seraya berdoa, tanamkan dalam hati bahwa pertolongan Allah SWT sangat dekat. Rezeki dan pertolongan yang diberikan juga bisa berupa banyak hal dan bisa datang dari arah yang tak diduga.

Hal ini termaktub dalam Surat At-Talaq Ayat 3

وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى ٱللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُۥٓ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ بَٰلِغُ أَمْرِهِۦ ۚ قَدْ جَعَلَ ٱللَّهُ لِكُلِّ شَىْءٍ قَدْرًا

Artinya: Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.

Mengutip buku 13 Rahasia Doa Lulus Ujian oleh Ahmad Rifa’i Rif’an, selain berusaha dan berdoa seorang yang menjalani ujian juga harus bertawakal. Sertai juga dengan berbuat jujur.

Kejujuran akan membuahkan rasa bangga di jiwa. Dengan jujur, insya Allah pertolongan Allah akan mempercepat jalan sukses.

Rasulullah SAW, bersabda: “Hendaklah kamu semua bersikap jujur. Karena kejujuran membawa pada kebaikan, dan kebaikan membawa kepada surga. Seseorang yang selalu jujur dan mencari kejujuran akan ditulis oleh Allah sebagai orang yang jujur (shidiq). Jauhilah sifat bohong, karena kebohongan membawa kepada kejahatan, dan kejahatan membava ke neraka. Orang yang selalu berbohong dan mencari-cari kebohongan, akan ditulis oleh Allah sebagai pembohong (kadzdzab).”

Doa Sebelum Ujian

Doa sebelum ujian bisa dibaca agar diberikan kemudahan dalam ujian. Doa ini dikutip dari kitab Al-Adzkar oleh Imam Nawawi dan beberapa hadits riwayat lain.

1. Doa Nabi Musa

Doa yang pertama merupakan doa yang diucapkan Nabi Musa AS kepada kaumnya. Oleh karena itu, doa ini juga disebut dengan doa Nabi Musa. Sebaiknya doa sebelum ujian ini dibaca sebanyak 100 kali menjelang pelaksanaan. Bunyi bacaannya tercantum dalam firman Allah QS. Thaha ayat 25-28:

1. قَالَ رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي
وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي
وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي
يَفْقَهُوا قَوْلِي

Bacaan latin: rabbisyraḥ lī ṣadrī wa yassir lī amrī waḥlul ‘uqdatam mil lisānī yafqahụ qaulī

Artinya: “Ya Rabb-ku, lapangkanlah dadaku, dan ringankanlah segala urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, agar mereka mengerti perkataanku.” (QS. Thaha: 25-28).

2. Doa memohon kemudahan

2. اللَّهُمَّ لاَ سَهْلَ إِلاَّ مَا جَعَلْتَهُ سَهْلاً وَأَنْتَ تَجْعَلُ الحَزْنَ إِذَا شِئْتَ سَهْلاً

Bacaan latin: Allahumma laa sahla illa maa ja’altahu sahlaa, wa anta taj’alul hazna idza syi’ta sahlaa

Artinya: “Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali yang Engkau buat mudah. Dan Engkau menjadikan kesedihan (kesulitan), jika Engkau kehendaki pasti akan menjadi mudah.”

3. Doa memohon bantuan Allah SWT

3. رَبِّ يَسِّرْ وَأَعِنْ وَلَا تُعَسِّرْ

Bacaan latin: Rabbi yassir wa a’in wa laa tu’assir

Artinya: “Wahai Rab-ku, mudahkanlah (urusanku). Bantulah aku, jangan Engkau persulit.”

4. Dalam sebuah riwayat dikatakan, barangsiapa yang merasa was-was maka dapat mengucapkan doa berikut.

Hadits ini datang dari Aisyah ra sebagaimana terdapat dalam kitab Ibnu Sunni.

آمَنْتُ بِاللَّهِ وَبِرُسُلِهِ

Bacaan latin: A mannaa billaahi wa birusulihi

Artinya: “Aku beriman kepada Allah dan rasulnya.”

5. Dalam hadist riwayat Ibnu Hibban, dari Anas bin Malik, Rasulullah SAW bersabda:

اللَّهُمَّ لاَ سَهْلَ إِلاَّ مَا جَعَلْتَهُ سَهْلاً وَأَنْتَ تَجْعَلُ الحَزْنَ إِذَا شِئْتَ سَهْلاً

Bacaan latin: Allahumma laa sahla illa maa ja’altahu sahlaa, wa anta taj’alul hazna idza syi’ta sahlaa

Artinya: “Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali yang Engkau buat mudah. Dan engkau menjadikan kesedihan (kesulitan), jika Engkau kehendaki pasti akan menjadi mudah.”

Demikian bacaan doa sebelum ujian yang bisa dibaca. Iringi juga dengan melakukan amalan kebaikan seperti memperbanyak sholawat dan bacaan dzikir.

(dvs/lus)



Sumber : www.detik.com

Begini Cara Mengamalkan Hasbunallah Wanikmal Wakil untuk Hajat


Jakarta

Hasbunallah wanikmal wakil merupakan salah satu doa tawakal yang memiliki banyak sekali manfaat terutama menjadi penolong saat ditimpa kesulitan dan menginginkan sebuah hajat. Lantas, bagaimana cara mengamalkan hasbunallah wanikmal wakil untuk hajat?

Zikir hasbunallah wanikmal wakil biasa disebut juga dengan doa tawakal. Hal ini sebagaimana dikutip dari buku Ladang-Ladang Pahala bagi Wanita karya Umi Hasunah Ar-Razi.

Lafal doa tawakal adalah sebagaimana berikut ini:


حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ.

Arab-latin: Hasbunallaah wani’mal wakiil

Artinya: “Cukuplah Allah penolong bagi kami, karena Dia sebaik-baiknya penolong.”

Doa tawakal ini diucapkan ketika seseorang sedang dilanda cemas, khawatir, dan ketika sedang menghadapi sebuah masalah. Dengan mengamalkan hasbunallah wanikmal wakil, maka benih-benih keberanian akan muncul dan percaya bahwa Allah SWT selalu menyertai.

Selain menumbuhkan keberanian saat dilanda masalah, doa ini juga akan membangkitkan seseorang yang sedang terpuruk karena masalah yang rumit.

Cara Mengamalkan Doa Hasbunallah Wanikmal Wakil

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, hajat bisa diartikan sebagai maksud, keinginan, kehendak, kebutuhan, keperluan, atau keselamatan. Ketika menginginkan sesuatu maka seorang muslim dianjurkan untuk memperbanyak membaca doa hasbunallah wanikmal wakil.

Cara mengamalkan hasbunallah wanikmal wakil untuk hajat sudah dibahas oleh Muhammad Arifin Rahman dalam bukunya yang berjudul Berlimpah Harta dengan Beragam Dzikir, Shalat, dan Puasa Khusus.

Seseorang yang menginginkan sebuah hajat atau keinginan, kemudahan, mendapat rezeki, dan pertolongan dari Allah SWT, maka ia bisa mengamalkan doa hasbunallah wanikmal wakil sebanyak 450 kali selama sehari semalam.

Syekh Abul Al-Hasan Asy-Syadzili mengatakan, “Barang siapa ingin dicukupi segala kebutuhannya, dilindungi dari kejelekan semua makhluk, selalu mendapat pertolongan, dan dianugerahi kekayaan, maka bacalah ‘hasbunallah wanikmal wakil’ setiap hari sebanyak 450 kali.”

Selebihnya, seorang muslim tadi juga harus senantiasa memohon pertolongan kepada Allah SWT agar bisa beramal saleh, menjauhi segala kemaksiatan, dan tidak malas mengerjakan kebaikan.

Para ulama menganjurkan untuk membaca hasbunallah wanikmal wakil bukan tanpa alasan, melainkan karena banyaknya fadhilah dan manfaat yang didapat setelah mengamalkan doa ini.

Apa saja fadhilah dan manfaat doa hasbunallah wanikmal wakil?

Fadhilah Doa Hasbunallah Wanikmal Wakil

Berikut adalah beberapa fadhilah atau manfaat dari membaca hasbunallah wanikmal wakil sebagaimana diungkapkan oleh Syekh Abil Hasan Asy-Syadzhili yang dituliskan oleh Ahmad FAthoni El-Kaysi.

  • Orang yang mengamalkan hasbunallah wanikmal wakil akan mendapat kekayaan, pertolongan Allah SWT, dan dicintai oleh orang banyak.
  • Allah SWT akan selalu melindungi dan menjaga hamba-Nya yang mengamalkan doa hasbunallah wanikmal wakil.
  • Bermanfaat untuk keberhasilan melobi para pejabat.
  • Allah SWT akan mencurahkan kemuliaan yang langgeng, perasaan dan keadaan yang berkecukupan, dan memberikan pertolongan saat terdesak.
  • Hasbunallah wanikmal wakil bermanfaat untuk menarik massa atau menambah pengikut.
  • Bisa melumpuhkan kekuatan orang zalim yang hendak berbuat buruk.
  • Akan mendapat jalan keluar saat dilanda masalah dan kebuntuan apa saja.
  • Menyelesaikan masalah yang terjadi pada dua orang atau kelompok orang.
  • Bisa menolong bila diremehkan karena miskin.
  • Mendapat rezeki dari arah yang tidak terduga.
  • Bermanfaat untuk memudahkan seseorang agar dipatuhi oleh semua orang.
  • Meredam demonstrasi.
  • Menjadikan harta benda atau tempat tinggal aman dari hama dan pencuri.

(kri/lus)



Sumber : www.detik.com

Bacaan Lengkap dan Keutamaan Mengamalkannya


Jakarta

Doa robithoh adalah bacaan yang juga menjadi doa penutup. Doa ini sering dijumpai ketika membaca zikir Al-Matsurat.

Menukil dari buku Al-Ma’tsurat yang disusun Ustaz Zainurrofieq, doa robithoh disusun oleh Imam Hasan Al-Banna yang juga menyusun Al-Ma’tsurat. Makna di dalam doa robithoh sangat mendalam.

Doa ini tergabung dalam wirid Al-Ma’tsurat yang berisi permohonan penjagaan diri kepada Allah SWT atas segala hal buruk yang dapat menimpa diri kita. Muslim dianjurkan membaca doa robithoh ketika pagi dan petang.


Doa Robithoh: Arab, Latin, dan Artinya

Berikut bacaan doa robithoh yang dikutip dari buku 27 Keutamaan Shalat Berjamaah di Masjid susunan Myr Raswad.

اَللّهُمَّ إِنَّكَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذِهِ الْقُلُوْبَ قَدِ اجْتَمَعَتْ عَلَي مَحَبَّتِكَ
وَالْتَقَتْ عَلَى طَاعَتِكَ وَتَوَحَّدَتْ عَلَى دَعْوَتِكَ
وَتَعَاهَدَتْ عَلَى نُصْرَةِ شَرِيْعَتِكَ
فَوَثِّقِ اللَّهُمَّ رَابِطَتَهَا وَأَدِمْ وُدَّهَا، وَاهْدِهَا سُبُلَهَا
وَامْلَأَهَا بِنُوْرِكَ الَّذِيْ لاَ يَخْبُوْا
وَاشْرَحْ صُدُوْرَهَا بِفَيْضِ الْإِيْمَانِ بِكَ وَجَمِيْلِ التَّوَكُّلِ عَلَيْكَ
وَاَحْيِهَا بِمَعْرِفَتِكَ، وَأَمِتْهَا عَلَى الشَّهَادَةِ فِيْ سَبِيْلِكَ
إِنَّكَ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرِ
اَللَّهُمَّ أَمِيْنَ

Arab latin: Allahumma innaka ta’lamu anna hadzihil qulub, qadijtama-at ‘alaa mahabbatik wal taqat ‘alaa tha’atik, wa tawahhadat ‘alaa da’watik wa ta ahadat ala nashrati syari’atik Fa watsiqillahumma rabithataha, wa adim wuddaha, wah dihaa subulahaa wamla’haa binuurikal ladzi laa yakhbu wasy-syrah shuduroha bi faidil imaanibik wa jamiilit tawakkuli ‘alaik wa ahyiha bi ma’rifatik, wa amitha ‘alaa syahaadati fii sabiilik Innaka ni’mal maula wa ni’man nashiir. Allahumma Aamiin.

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya engkau Maha Mengetahui bahwa hati-hati berkumpul atas dasar cinta kepada-Mu; bertemu atas dasar taat pada-Mu; bersatu atas dasar dakwah kepada-Mu, dan berjanji setia untuk membela syariat-Mu. Maka kuatkanlah ya Allah, ikatan pertaliannya; lestarikanlah kasih sayangnya; tunjukkanlah jalannya; dan penuhilah dengan cahaya-Mu yang tiada redup; lapangkanlah dadanya dengan limpahan iman kepada-Mu dan indahnya tawakal pada-Mu; hidupkanlah ia dengan makrifat kepada-Mu; dan matikanlah ia sebagai syahid di jalan-Mu. Sesungguhnya Engkau sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong. Aamiin Ya Allah.”

Keutamaan Mengamalkan Doa Robithoh

Menukil dari buku Antologi Resepsi Karya Sastra oleh Ilyashidayah dkk, berikut sejumlah keutamaan mengamalkan doa robithoh bagi muslim.

  • Membantu menyelesaikan pertikaian dengan saudara sendiri maupun sesama muslim
  • Sebagai penyempurna keimanan
  • Dapat melembutkan hati seorang muslim sehingga ikut merasakan dan bersimpati terhadap apa yang terjadi
  • Sebagai sarana mempererat ukhuwah islamiyah antara sesama muslim dan ciptaan Allah SWT lainnya agar silaturahmi terjaga
  • Penyambung rasa persaudaraan sesama muslim

Itulah pembahasan mengenai doa robithoh. Jangan lupa diamalkan ya!

(aeb/inf)



Sumber : www.detik.com