Tag Archives: tekanan darah tinggi

Risiko Kesehatan yang Bisa Dilihat dari Golongan Darah, Cek Sekarang


Jakarta

Banyak orang yang mungkin tidak tahu kalau golongan darah dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap kondisi medis tertentu. Golongan darah mengkategorikan darah berdasarkan kandungannya, termasuk faktor Rhesus atau Rh dan antigen.

Golongan darah seseorang diturunkan secara genetik dari orang tua. Hal ini menghasilkan kombinasi yang berbeda, dan belum tentu memiliki golongan darah yang sama persis dengan orang tua.

Sistem golongan darah ABO mencakup empat golongan darah yang berbeda. Setiap golongan darah penting karena orang-orang dari setiap golongan darah dapat mengalami keadaan darurat medis di beberapa titik.


Dikutip dari MedicineNet, golongan darah bergantung pada antibodi dan antigen dalam darah. Antigen adalah kombinasi protein dan gula pada permukaan sel darah merah.

Lantas, kondisi kesehatan apa yang terkait dengan masing-masing golongan darah?

1. Kehilangan Memori dan Fungsi Otak

Fungsi otak berhubungan dengan gen ABO. Jika memiliki golongan darah A, B, atau AB, orang itu 82 persen lebih mungkin mengalami masalah memori dan kognisi.

Hal ini pada akhirnya dapat menyebabkan demensia dan terkait dengan stroke. Salah satu kemungkinannya adalah golongan darah dapat menyebabkan masalah kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, dan diabetes. Semua ini dapat menyebabkan masalah kognitif.

2. Penyakit Jantung dan Serangan Jantung

Darah dipompa melalui jantung, jadi ada hubungan antara jantung dan golongan darah. Golongan darah dapat membuat seseorang berisiko tinggi terkena penyakit jantung dan serangan jantung.

Jika bukan golongan darah O, gen ABO dapat membuat seseorang berisiko terkena masalah jantung. Hal ini terutama berlaku jika tinggal di daerah dengan tingkat polusi tinggi.

Hal ini dapat meningkatkan risiko penyakit arteri koroner pada golongan darah A, B, dan AB.

3. Kanker

Banyak faktor yang berkaitan dengan risiko kanker yang tinggi. Tetapi, jika bergolongan darah A, lebih berisiko tinggi terkena kanker lambung.

Gen ABO telah dikaitkan dengan kanker lain, seperti kanker payudara, prostat, hati, kolorektal, paru-paru, dan serviks. Hubungan ini telah ada selama lebih dari 60 tahun, dan belum ada penjelasan mengapa gen tersebut berperilaku seperti ini.

Lantas, golongan darah apa yang paling sehat?

Golongan darah adalah salah satu dari banyak faktor yang berkontribusi terhadap risiko keseluruhan seseorang terhadap penyakit medis tertentu. Meski tidak ada yang pasti, golongan darah dapat meningkatkan risiko seseorang terhadap kondisi medis tertentu.

Pada intinya, tidak ada golongan darah yang benar-benar ‘paling sehat’, karena masing-masing memiliki profil kesehatan yang unik dengan beberapa kelebihan dan kekurangan. Orang dengan golongan darah O memang memiliki risiko lebih rendah terkena serangan jantung dan kanker tertentu, seperti kanker lambung hingga demensia.

Tetapi, orang dengan golongan darah O lebih rentan terhadap pembekuan darah dan tukak lambung. Maka dari itu, semuanya kembali bagaimana seseorang melindungi diri dari penyakit dan menerapkan pola hidup yang sehat.

Pola makan sehat yang kaya akan sayuran, buah, ikan, protein rendah lemak, dan biji-bijian utuh akan membantu menjaga kondisi tubuh tetap prima, begitu pula dengan aktivitas fisik yang teratur.

Tidak merokok dan membatasi konsumsi alkohol juga berkontribusi pada gaya hidup sehat.

(sao/kna)



Sumber : health.detik.com

99 Persen Kasus Serangan Jantung Diawali dengan Tanda Peringatan Ini

Jakarta

Sebelum serangan jantung, stroke, atau penyakit kardiovaskular lainnya terjadi, hampir selalu ada tanda-tanda peringatan. Begitulah temuan dari sebuah studi terbaru yang dipublikasikan di Journal of the American College of Cardiology.

Peringatan tersebut di antaranya tekanan darah tinggi, kadar gula darah, kolesterol, hingga kebiasaan merokok.

Dalam studi tersebut, peneliti menganalisis data dari dua kelompok besar, lebih dari 600 ribu kasus penyakit kardiovaskular di Korea Selatan dan sekitar 1.000 kasus di Amerika Serikat.


Para peneliti mencatat lebih dari 99 persen kasus penyakit jantung, gagal jantung, atau stroke didahului oleh setidaknya satu faktor risiko klasik.

“Bahkan peningkatan ringan dari keempat faktor ini perlu segera ditangani dengan perubahan gaya hidup atau pengobatan,” kata Philip Greenland, salah satu penulis utama studi sekaligus profesor kedokteran pencegahan di Northwestern University Feinberg School of Medicine, Chicago, dikutip dari CNN.

Temuan ini dinilai penting karena menunjukkan dokter dan pasien sebenarnya memiliki kendali besar untuk mencegah sebagian besar kasus penyakit jantung, demikian wanti-wanti Susan Cheng, profesor sekaligus wakil ketua bidang riset Departemen Kardiologi di Smidt Heart Institute, Cedars-Sinai Medical Center, Los Angeles.

Beberapa penelitian sebelumnya sempat menunjukkan semakin banyak kasus penyakit jantung terjadi tanpa faktor risiko tradisional.

Hal itu menimbulkan dugaan bahwa mungkin ada penyebab lain yang belum sepenuhnya dipahami oleh dunia medis. Namun, studi terbaru ini berbeda. Para peneliti tidak hanya melihat diagnosis formal seperti hipertensi atau diabetes, tetapi menelusuri data medis lengkap pasien.

Dengan pendekatan ini, mereka menemukan hampir semua kasus memang sudah memiliki faktor risiko yang dapat dimodifikasi sebelum penyakit berkembang.

“Jadi, jika dokter dan pasien ingin benar-benar menurunkan risiko penyakit jantung, langkah terbaik adalah terus mengelola tekanan darah, gula darah, kolesterol, dan berhenti merokok,” ujar Cheng.

Bukan Melawan Penuaan, Tapi Memperpanjang Umur Sehat

Menurut Dr Karen Joynt Maddox, profesor kedokteran kardiologi di Washington University Medical School, ilmu kedokteran sudah banyak memahami tentang penyakit jantung dalam satu abad terakhir. Namun, penerapan pengetahuan itu di kehidupan nyata masih menjadi tantangan.

Salah satu kendala, katanya, adalah sifat risiko penyakit jantung yang terasa abstrak.

“Ketika seseorang sudah sakit, lebih mudah baginya untuk termotivasi melakukan perubahan. Tapi sulit menjelaskan pentingnya pencegahan untuk sesuatu yang belum terjadi,” jelas Joynt Maddox.

Sementara itu, Dr. Ahmed Tawakol, ahli jantung di Massachusetts General Hospital dan profesor di Harvard Medical School, menilai bahwa banyak orang mengaitkan pengobatan atau pencegahan penyakit jantung dengan proses menua sesuatu yang menakutkan bagi sebagian pasien.

Padahal, katanya, mengelola tekanan darah, gula darah, dan kolesterol bukan berarti kehilangan masa muda, melainkan langkah untuk memperpanjang usia dan menjaga kualitas hidup.

“Ini bukan soal melawan penuaan, tapi memperpanjang masa hidup yang sehat, memberi Anda lebih banyak waktu untuk merasa muda dan melakukan hal yang bermakna,” ujarnya.

Jaga Tekanan Darah, Tidur Cukup, dan Kelola Stres

Meski faktor risiko penyakit jantung tidak banyak berubah, teknologi dan cara mengelolanya terus berkembang.

Langkah sederhana bisa dimulai dari memantau tekanan darah di rumah, lalu bekerja sama dengan dokter untuk memantau kondisi dan membuat rencana pengelolaan kesehatan.

Selain faktor medis, gaya hidup sehat juga berperan besar. Menurut Tawakol, tidur cukup, rutin berolahraga, menjaga berat badan ideal, makan bergizi, dan mengelola stres adalah kunci utama menurunkan risiko penyakit jantung.

“Stres dan depresi bisa menjadi faktor risiko sekuat merokok atau diabetes,” ujarnya.

“Semakin banyak bukti menunjukkan bahwa mengatasi semua faktor ini secara bersamaan dapat membantu orang menikmati hidup yang lebih panjang dan sehat.”

(naf/naf)



Sumber : health.detik.com

Jangan Terlalu Pagi, Ini Waktu Terbaik untuk Minum Kopi


Jakarta

Kopi merupakan minuman ‘wajib’ bagi sebagian orang sebelum beraktivitas. Minum kopi pada waktu tertentu bisa memberikan dampak besar pada tingkat energi dan kesehatan.

Dikutip dari laman Health, sebetulnya, waktu terbaik minum kopi bergantung pada energi alami, ritme sirkadian dan seberapa sensitif tubuh terhadap kafein. Tapi secara umum, kedua waktu berikut bisa menjadi momen yang tepat untuk minum kopi:

1. Tengah Pagi-Menjelang Siang (Sekitar pukul 9.30-11.30)

Penelitian menunjukkan bahwa kortisol, hormon yang bertanggung jawab atas kewaspadaan mulai meningkat secara alami di pagi hari dan mencapai puncaknya tepat saat seseorang bangun. Akan tetapi, kadar kortisol pada akhirnya menurun seiring berjalannya waktu di pagi hari, sehingga seseorang mungkin merasa kurang waspada. Saat itu diduga menjadi waktu yang tepat untuk menikmati secangkir minuman berkafein.


“Tidak ada panduan khusus untuk menunggu minum kafein hingga kadar kortisol menurun, karena sensitivitas setiap orang berbeda,” kata ahli diet Kourtney Johnson, RD, LD.

Namun, membiarkan tubuh terbangun secara alami sebelum minum kopi bisa membantu menjaga energi tetap stabil sepanjang pagi.

“Jika Anda menunggu bahkan 90 menit setelah membuka mata untuk minum secangkir kopi pagi Anda, Anda akan mendapatkan hasil yang jauh lebih besar,” kata psikologi klinis Michael Breus, PhD.

Menunda minum kopi hingga setelah sarapan juga bisa menjadi langkah yang cerdas. Sebab, beberapa orang bisa mengalami ketidaknyamanan gastrointestinal ketika minum kopi dalam keadaan perut kosong.

Kendati demikian, tidak semua ahli sepakat dengan hal ini. Salah satu penelitian menunjukkan bahwa menunda minum kopi tidak membantu menghindari penurunan energi di sore hari. Bahkan kebiasaan itu justru bisa membuat seseorang cenderung minum kopi tambahan di waktu yang terlalu malam.

2. Siang Hari-Menjelang Sore Hari (Sekitar pukul 12.00-13.00)

Banyak orang yang mengalami penurunan energi beberapa jam setelah makan di siang hari. Jadi, menurut ahli diet Johnson, secangkir kopi di sore hari mungkin menjadi waktu yang tepat untuk meningkatkan kewaspadaan dan fokus mental.

“(Itu karena) kafein menghalangi adenosin, zat kimia yang menumpuk di otak Anda dan membuat Anda merasa mengantuk,” kata spesialis pengobatan tidur, Angela Holliday Bell, MD.

Tapi, secangkir kopi mungkin tidak cocok untuk semua orang. Bagi orang yang memiliki toleransi kafein rendah, efeknya terhadap kualitas tidur bisa lebih besar. Tapi, ada juga orang yang tetap bisa mengonsumsi kafein di waktu lebih sore tanpa masalah. Semua bergantung pada masing-masing individu.

Kapan Harus Menghindari Asupan Kopi?

Berikut waktu-waktu yang sebaiknya dihindari dalam mengonsumsi kopi.

1. Sore atau Malam (Setelah jam 3 Sore)

Kafein bisa bertahan lama di dalam tubuh setelah kopi diminum. Jadi, minum secangkir kopi terlalu malam bisa mengganggu tidur. Khususnya, asupan kafein di sore hari bisa menyebabkan:

  • Tidur yang kurang nyenyak
  • Susah tidur
  • Gejala kurang tidur pada hari berikutnya, ada perubahan suasana hati, kelelahan, serta kesulitan fokus atau menyelesaikan tugas.

Rata-rata orang membutuhkan waktu antara enam hingga delapan jam untuk memetabolisme kafein ,” kata Breus. Jadi, mengurangi asupan kafein sekitar pukul 15.00 akan membuat seseorang siap tidur pukul 23.00.

Kendati demikian, setiap orang memetabolisme kafein secara berbeda. Beberapa orang memiliki variasi genetik, sehingga tubuh memproses stimulan lebih lambat. Artinya, mereka mungkin merasakan efek kopi lebih tajam, atau efeknya mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk hilang. Untuk kelompok ini, mungkin sebaiknya berhenti minum kopi setelah tengah hari.

2. Saat Stres

Jika saraf bekerja berlebihan karena stres, efek stimulasi kopi bisa memperburuk keadaan. Kafein secara singkat akan meningkatkan tekanan darah dan detak jantung. Hal ini bisa menyebabkan peningkatan gejala stres dan kecemasan.

“Mereka yang sensitif terhadap kafein mungkin mengalami gejala-gejala sepert jantung berdebar mual, cemas, dan rasa gelisah,” kata ahli jantung Deepak Viviek, MD. Gejala lainnya mungkin meliputi insomnia, tekanan darah tinggi, dan sakit kepala.

(elk/suc)



Sumber : health.detik.com

Japanese Walking Lebih Bermanfaat dari Jogging, Bisa Bakar Lemak Lebih Banyak!


Jakarta

Japanese walking atau jalan kaki ala Jepang bisa membakar lebih banyak lemak dibanding jogging. Tren jalan kaki ini disebut juga sebagai latihan jalan interval atau Interval Walking Training (IWT) yang dikembangkan oleh para profesor di Universitas Shinshu di Jepang.

Jalan kaki ini menggabungkan jalan kaki cepat dan lambat secara bergantian. Tekniknya dilakukan dengan 3 menit jalan cepat, 3 menit jalan lambat, dan mengulang siklusnya selama 30 menit.

Dikutip dari laman Times of India, salah satu profesor yang mengembangkan metode tersebut, Dr Hiroshi Nore mengatakan, teknik ini dirancang untuk membuat jalan kaki lebih bermanfaat dalam pembakaran lemak dan kesehatan kardiovaskular, terutama bagi orang-orang dengan gaya hidup tidak banyak bergerak dan lansia.


Pergantian tempo cepat dan lambat ini membuat japanese walking istimewa. Tekniknya mengaktifkan sistem aerobik dan anaerobik, memicu konsumsi oksigen pasca-olahraga atau exercise oxygen consumption (EPOC) berlebih, dan menstimulasi aktivitas mitokondria.

Interval cepatnya bisa meningkatkan detak jantung dan membakar lemak, semenara jalan lambat memungkinkan pemulihan, tetapi menjaga metabolisme tetap tinggi. Sedangkan, EPOC berarti tubuh terus membakar kalori selama berjam-jam setelah berjalan. Sementara, mitokondria yang diaktifkan meningkatkan produksi energi, daya tahan, dan metabolisme lemak.

Apa yang Membuat Japanese Walking Lebih Baik daripada Jogging?

Menurut studi yang dilakukan di Universitas Shinshu, peserta yang berlatih jalan interval selama lima bulan kehilangan 3-5 kg lemak, sementara, mereka yang berjalan dengan kecepatan tetap mengalami perubahan yang jauh lebih kecil. Dalam studi lainnya, bagi lansia, teknik jalan interval selama 10 tahun terlindungi dari komplikasi kebugaran yang berkaitan dengan usia.

Studi dari Universitas Shinshu juga menemukan adanya laporan peningkatan VO2 maks dan penurunan tekanan darah sistolik selama beberapa bulan. Dikutip dari laman Harvard Health, VO2 maks yang tinggi berkorelasi dengan kebugaran fisik yang lebih baik dan dikaitkan dengan risiko penyakit kardiovaskular yang lebih rendah.

Japanese Walking Baik untuk Semua Orang?

Perlu atau tidaknya mencoba metode ini bergantung pada kondisi kesehatan masing-masing orang. Japanese walking memiliki dampak yang lebih ringan dibandingkan joging atau lari, sehingga umumnya aman untuk pemula, lansia, dan orang-orang dengan gaya hidup sedentari yang aktivitas fisiknya minim.

Sebaliknya, orang dengan kondisi jantung, tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol, masalah sendi, atau masalah kesehatan lainnya sebaiknya berkonsultasi dengan tenaga kesehatan profesional sebelum melakukannya.

(elk/kna)



Sumber : health.detik.com

Mengobati Dengan Air, Bisakah Menjadikan Sehat?



Jakarta

Ketika seorang pelajar SMA semester akhir. Sebentar lagi lulus lalu melanjutkan ke tingkat perguruan tinggi. Ia rupanya punya cita-cita tinggi. Bisa menjadi seorang dokter. Seorang dokter yang berhasil lulus dari perguruan tinggi terbaik di negerinya.

Cita-cita itu rupanya berawal dari ibundanya yang menderita sakit. Ketika akan melahirkan adiknya yang paling bungsu. Ibundanya menderita preeklamsia. Tekanan darah tinggi pada usia kehamilan mendekati persalinan.
Rasa kasihan melihat kondisi ibundanya itu. Ia bertekad menjadi dokter.

Belum juga lulus SMA. Pada sore pertengahan waktu ashar. Abahnya baru pulang dari mengunjungi seorang kyai masyhur di kotanya. Kyai itu masih bersaudara dengan ibundanya. Abahnya membawa air putih dalam suatu wadah. Katanya air barakah dari kyai. Air itu bisa digunakan untuk mengobati. Mengganti kondisi sakit menjadi sehat.


Sebagai siswa SMA jurusan IPA (SMA di era tahun 80-an) ia merasa sedikit aneh. “Kalau cuman air putih, mengapa harus susah-susah pergi ke kyai. Bukankah di sumur, atau di kamar mandi berlimpah?” gumamnya dalam hati.

Ia tidak berani mengungkapkan pikirannya itu kepada Abahnya. Ia tahu bahwa Abahnya bukanlah orang yang tidak mengerti agama. Juga bukan orang yang hanya paham budaya dalam negeri. Ia tahu Abahnya pernah lama tinggal di Amerika Serikat. Pergi ke Brazil, Mexico, juga beberapa negara Eropa seperti Belanda, Prancis, Jerman dan Inggris.

Dipendamnya rasa aneh itu. Mengapa rasa itu seperti begitu terekam di memorinya? Boleh jadi karena dia bercita-cita ingin menjadi dokter. Sedang pelajaran yang ia terima semenjak SD belum pernah mengajarkan teknik pengobatan melalui sekedar meminumkan air putih.

Sementara itu kelulusan sudah diperoleh. Dia pun berhasil mudah duduk di Fakultas Kedokteran sesuai yang ia cita-citakan. Semester pertama dijalaninya. Tidak hanya kuliah. Kesibukannya juga mengaji. Melanjutkan kebiasaannya semenjak kecil. Maklum, di keluarganya yang masih melekat kuat budaya pesantren, mengaji adalah kewajiban tidak tertulis. Selain melanjutkan studi.

Ia mengaji tafsir di beberapa tempat di Surabaya. Maklum gurunya setiap hari, pagi dan sore senantiasa berpindah-pindah masjid. Hanya saja tetap sesuai jadual. Jika hari Senin di tempat A, maka Senin berikutnya di tempat yang sama.

Nah, ketika dia mendengar gurunya menyampaikan tafsir Ibnu Katsir, sampai juga pada bahasan kisah sahabat Nabiy. Sesuai alHadits mutafaq alayhi (disepakati dua ulama besar ahli Hadits, Imam alBukhari-Muslim) dikisahkan seorang sahabat Nabiy yang diminta mengobati seorang kepala suku tertentu. Pada waktu itu, ahli pengobatan di tempat kepala suku itu tinggal tak satu pun yang berhasil mengobati.

Berangkatlah salah seorang sahabat Nabiy itu. Di tempat kepala suku, beliau meminta segelas air putih. Dibacakannya surat alFatihah pada air di gelas itu. Lalu diminumkannya kepada kepala suku yang sedang sakit. Alhamdulillah masyaAllah kepala suku itu langsung sembuh.
Karena jasanya itu, sahabat Nabiy yang berhasil melakukan pengobatan itu diberikan imbalan 40 ekor kambing.

Pada saat mendengar gurunya memaparkan alHadits itu, ia berada dalam keadaan antara yakin dan ragu. Bathinnya bergolak. Dulu, dia seolah menyalahkan Abahnya. Sekarang, jelas sudah di hadapannya. Sang guru yang ‘alim waliyullah, menerangkan alHadits yang kekuatan hukumnya persis di bawah alQuran. Tidak boleh ragu.

Imannya langsung mengajaknya percaya, walau logikanya masih mencari lanjutan keterangan ilmiahnya. Saat itu dirinya sadar kalau telah menduga buruk pada Abahnya dulu. Dia beristighfar.

Setelah itu. Lama berjalannya waktu. Dia terus berusaha memahami medis yang sementara ini sebatas sesuai isi kepalanya. Kalau berobat, ya meminum tablet, kapsul, sirup, infus, transfusi dll. Tidak hanya dengan air putih selesai. Tapi Rasulullah SAW. membenarkan dan membolehkan mengobati menggunakan air yang dibacakan kepada air itu alFatihah. Istilahnya ruqyah.

Berarti ada efek bacaan alFatihah pada air. Melalui air itu seorang bisa menuju sembuh atas ijin Allah. Dari situ ia sadar bahwa bacaan alFatihah bisa mengubah struktur air. Kalau tidak secara fisik (kasat mata) bisa secara gelombang. Artinya, secara gelombang air itu tidak sama dengan struktur gelombang air sebelum dibacakan alFatihah.

Semenjak itu ia terus berusaha mengungkap mekanisme yang mendasari keberhasilan pengobatan ruqyah. Bukankah ruqyah dilakukan oleh sahabat Nabiy. Seandainya ruqyah hanya dilakukan Nabiy, orang boleh menduga itu mu’jizat. Hanya Nabiy yang bisa. Tapi kalau dilakukan oleh selain beliau SAW., bukankah mestinya orang lain juga bisa melakukannya. Termasuk dirinya yang sesuai berjalannya waktu akan lulus menjadi seorang dokter. Ialah orang yang berprofesi mengubah kondisi sakit menuju sehat?

Singkat cerita ia terus merawat kegelisahan fenomena faktual itu sampai dirinya menempuh jenjang pendidikan doktoral. Di sana ia berkali membaca bahwa stimulus itu pasti menghasilkan respons. Respons yang dihasilkan bisa kecil, bisa besar.

Dalam fisika klasik formula stimulus-respons bernama hukum Newton III. Setiap aksi pasti menimbulkan reaksi, sekecil apa pun. Sesuai alQuran, “Maka barangsiapa yang mengerjakan (baca: menimbulkan stimulus) kebaikan seberat (sekecil) dzarrah pun niscaya dia akan melihat (balasan, baca respons nya). Dan barangsiapa yang mengerjakan (baca: aksi) keburukan seberat dzarrah pun pasti dia dapat melihat (balasan, baca: reaksi) nya,” QS alZalzalah 99: 7-8.

Sesuai hukum pasangan (QS Yasiin 36:36), respons/reaksi/efek yang ditimbulkan oleh setiap stimulus/aksi hanya sepasang. Kalau bukan positif, ya negatif. Kalau bukan mengobati, maka meracuni. Kalau tidak membawa sehat, menambah sakit. Tidak bisa dua-duanya dalam saat yang sama.

Stimulus yang ditimbulkan oleh bacaan alFatihah menimbulkan respons mengobati. Terbukti pada kasus kepala suku itu. Tentu saja respons yang ditimbulkan bergantung pada kualitas stimulus yang diberikan. Stimulus yang diberikan oleh sahabat Nabiy, pasti berbeda dengan kualitas stimulus dari yang bukan sahabat Nabiy.

Mekanisme yang lebih rumit dari kesimpulan sangat sederhana ini. Belum pada tempatnya dikemukakan di dalam kolom hikmah ini. Yang jelas, metode mengobati dengan air memang memiliki dasar sains yang kuat. Secara sains metode itu bisa didasarkan pada hukum Newton III. Sesuai alQuran bisa didasarkan ayat 7-8 surat alZalzalah!

Abdurachman

Penulis adalah Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya, Pemerhati spiritual medis dan penasihat sejumlah masjid di Surabaya

Artikel ini adalah kiriman dari pembaca detikcom. Seluruh isi artikel menjadi tanggung jawab penulis

(erd/erd)



Sumber : www.detik.com

Sebelum Pulang ke Tanah Air, Jemaah Diminta Jaga Kesehatan



Jakarta

Fase pemulangan jemaah haji asal Indonesia masih terus berlangsung. Jemaah secara berangsur diterbangkan dari Tanah Suci menuju Tanah Air. Sebelum menjalani perjalanan pulang, jemaah diminta untuk menjaga kesehatan.

Fase pemulangan jemaah haji ke Tanah Air, hingga 8 Juli 2024 pukul 21.00 Waktu Arab Saudi atau 9 Juli 2024 pukul. 01.00 Waktu Indonesia Barat, jemaah haji dan petugas yang telah diterbangkan ke Tanah Air berjumlah 122.787 orang.

Mereka tergabung dalam 313 kelompok terbang atau 56 persen dari jumlah total kloter.


Data ini disampaikan Widi Dwinanda, anggota Media Center Kementerian Agama saat melakukan konferensi pers yang ditayangkan di YouTube channel Kementerian Agama (Kemenag), Selasa (9/7/2024).

Dalam kesempatan ini juga Widi mengimbau agar para jemaah menjaga kesehatan menjelang waktu pemulangan ke Tanah Air.

Upaya Menjaga Kesehatan

Widi menyebutkan tiga langkah yang bisa dilakukan sebagai upaya untuk menjaga kesehatan selama di Tanah Suci.

“Pertama, menerapkan gaya hidup sehat. Jemaah haji harus kontrol dan menjaga makanan. Hindari makanan tinggi lemak dan tinggi garam, dan diikuti dengan mengkonsumsi sayur dan buah-buahan,” terang Widi.

“Kedua, rutin menjaga kebugaran. Upaya yang dapat dilakukan jemaah adalah senam haji atau berjalan minimal dilakukan selama 30 menit per hari,” sambungnya.

Ketiga, ia melanjutkan, bagi jemaah haji yang memiliki tekanan darah tinggi harus rutin minum obat darah tinggi dengan target tekanan darah kurang dari 140/90. Begitu pula bagi jemaah haji memiliki penyakit kencing manis. Jemaah agar selalu kontrol kadar gula darah.

Jemaah haji bisa menilai diri sendiri bahwa yang tahu tentang kondisi kesehatan jemaah haji adalah jemaah sendiri. “Jika sudah merasakan lelah, lakukan aktivitas sesuai dengan kapasitas kemampuan diri sendiri,” lanjutnya.

Widi juga menegaskan kepada jemaah untuk tidak memaksakan diri melakukan aktivitas luar ruang seperti city tour.

Bagi jemaah yang memiliki kendala kesehatan, Widi menganjurkan para jemaah untuk segera menghubungi petugas kesehatan.

Jumlah Jemaah Pulang ke Tanah Air

Hari ini, selasa, 9 juli 2024, jemaah haji yang akan dan telah diterbangkan ke Tanah Air berjumlah 7.485 orang. Mereka tergabung dalam 19 kloter.

Berikut rincian jemaah yang dipulangkan ke Tanah Air:

1. Debarkasi Banjarmasin (BDJ) sebanyak 320 jemaah/1 kloter
2. Debarkasi Balikpapan (BPN) sebanyak 324 jemaah/1 kloter
3. Debarkasi Batam (BTH) sebanyak 450 jemaah/1 kloter
4. Debarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG) sebanyak 1.226 jemaah/3 kloter
5. Debarkasi Jakarta Bekasi (JKS) sebanyak 880 jemaah/2 kloter
6. Debarkasi Medan (KNO) sebanyak 360 jemaah/1 kloter
7. Debarkasi Padang (PDG) sebanyak 393 jemaah/1 kloter
8. Debarkasi Palembang (PLM) sebanyak 450 jemaah/1 kloter
8. Debarkasi Solo (SOC) sebanyak 1.440 jemaah/4 kloter
9. Debarkasi Surabaya (SUB) sebanyak 742 jemaah/2 kloter
10. Debarkasi Makassar (UPG) sebanyak 900 jemaah/2 kloter.

(lus/lus)



Sumber : www.detik.com

Pasutri Catat! Makanan Ini Sebaiknya Dibatasi Biar Libido Nggak Drop

Jakarta

Berhubungan intim merupakan momen yang penting untuk pasangan suami istri. Oleh karena itu, sudah seharusnya pasangan bisa menjaga libido atau dorongan seks untuk menjaga keharmonisan rumah tangga.

Tidak hanya soal komunikasi dan bagaimana cara membangun hubungan yang baik dengan pasangan, diet atau pola makan juga sangat memengaruhi libido. Dikutip dari India Times, berikut ini sederet makanan yang sebaiknya dibatasi untuk menjaga dorongan seksual .

1. Minuman Beralkohol

Mengonsumsi alkohol secara berlebih dapat memengaruhi organ hati. Organ tersebut memiliki peran besar dalam memetabolisme hormon yang berkaitan dengan gairah seks. Organ hati yang kurang efisien mengubah androgen menjadi estrogen dapat mengakibatkan gairah seksual yang memburuk.


Menurut para peneliti, alkohol bersifat melemahkan dan dapat memengaruhi kemampuan pria dalam mempertahankan ereksi. Perlu diingat bahwa ini juga bisa berdampak pada wanita.

2. Makanan Proses

Makanan dari tepung proses yang dikonsumsi secara berlebihan dapat mendorong penurunan libido bercinta. Ketika tepung gandum utuh diolah menjadi tepung putih, maka ia akan kehilangan tiga perempat kandungan zinc di dalamnya. Zinc merupakan mineral yang sangat penting untuk menjaga kesehatan seksual dan reproduksi, khususnya pada pria.

Jenis makanan proses lain yang juga harus diperhatikan adalah makanan dari daging olahan. Daging olahan yang dimaksud dapat berupa sosis, nugget, ham, kornet, dan masih banyak lagi.

Dalam sebuah studi kohort tahun 2020 di antara 21.469 pria dalam Studi Lanjutan Profesional Kesehatan, menghindari daging merah dan olahan dikaitkan dengan risiko yang lebih rendah terkena disfungsi ereksi.

3. Gula

Mengonsumsi gula, khususnya gula tambahan secara berlebihan dapat menurunkan kadar testosteron pada pria. Dalam sebuah studi tahun 2013, yang diterbitkan dalam Clinical Endocrinology, 74 pria berusia 19-74 menjalani tes toleransi glukosa oral.

Peneliti menemukan bahwa glukosa atau gula menyebabkan penurunan yang signifikan pada kadar testosteron total. Kadar testosteron yang tidak seimbang juga memengaruhi kesehatan wanita.

Kadar testosteron yang tidak seimbang pada wanita dapat mengurangi hasrat, meningkatkan lemak tubuh, menurunkan massa otot, dan menciptakan ingatan yang kabur.

4. Lemak Jenuh

Mengonsumsi makanan tinggi lemak jenuh dapat meningkatkan berbagai masalah kesehatan seperti diabetes hingga tekanan darah tinggi. Apabila tidak segera diatasi, kondisi tersebut dapat berdampak negatif pada libido untuk melakukan hubungan seks.

Sebagian besar makanan goreng yang mengandung lemak trans dapat menurunkan libido pria dan wanita.

Jika ingin meningkatkan libido dan kualitas seks bersama pasangan, sebaiknya perbanyak konsumsi buah-buahan, sayur, biji-bijian utuh, dan daging ikan.

(avk/kna)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

5 Makanan yang Bikin Gairah Seks Pasutri Makin ‘On Fire’

Jakarta

Kenikmatan saat bercinta adalah hal yang sangat dinantikan oleh banyak pasangan suami istri. Salah satu yang dapat mempengaruhi kenikmatan bercinta adalah gairah seksual.

Semakin bertambahnya usia, gairah seks pria maupun wanita rentan semakin menurun. Hal ini sebetulnya menjadi perubahan normal dalam hidup.

Untuk mengatasinya, banyak orang menggunakan afrodisiak yang dapat meningkatkan gairah seks. Afrodisiak merupakan makanan, minuman, dan herbal yang meningkatkan hasrat untuk berhubungan seks.


Dikutip dari Medicinenet, tidak semua zat afrodisiak bekerja dengan cara yang sama. Zat-zat ini dapat menurunkan kortisol (hormon stres), meningkatkan kadar testosteron (hormon yang meningkatkan gairah seks), atau sekadar membuat seseorang merasa senang dan rileks.

Berikut beberapa afrodisiak atau asupan yang dapat membantu meningkatkan hasrat seseorang untuk berhubungan seks:

1. Ginkgo biloba

Pengobatan tradisional China yang menggunakan ginkgo biloba sebagai sediaan ‘tonik’ untuk mengembalikan keseimbangan tubuh. Zat ini membantu meningkatkan sirkulasi darah, yang dapat membantu mengatasi disfungsi seksual.

Selain itu, zat ini juga digunakan untuk meningkatkan energi seksual.

2. L-arginin

Asam amino ini berfungsi sebagai antioksidan, dan merupakan suplemen yang bagus untuk kesehatan seksual. Zat ini meningkatkan aliran darah, membantu mencegah penyakit jantung, dan mungkin juga dapat membantu mengobati infertilitas pria.

Zat ini juga umum digunakan oleh pria yang ingin mengobati masalah tekanan darah tinggi. Jika seseorang mengalami hal ini, konsultasikan dengan dokter sebelum menggabungkan obat tekanan darah dengan suplemen ini.

Untuk meningkatkan asupan asam amino ini, dapat dengan mengkonsumsi beberapa makanan. Misalnya makanan kaya protein seperti ikan, daging, ayam, kacang-kacangan, kacang-kacangan, dan susu.

3. Cokelat

Cokelat terkenal dapat membuat orang bersemangat untuk berhubungan seks. Makanan ini mengandung senyawa yang disebut fenilalanin, yang meningkatkan zat kimia otak tertentu yang membuat orang lebih bahagia.

4. Tiram

Tiram dapat meningkatkan libido atau bertindak sebagai afrodisiak dalam arti dapat membuat suasana hati menjadi lebih baik. Tiram mentah dapat membantu meningkatkan jumlah sperma.

Kandungan seng yang ada di dalam tiram dapat membantu meningkatkan testosteron, yang membantu menjaga suasana hati dan libido yang sehat pada pria maupun wanita. Tiram juga mengandung taurin, asam amino yang berkontribusi terhadap kesehatan jantung dan saraf.

5. Stroberi

Stroberi mengandung vitamin C, senyawa yang dapat meningkatkan gairah seks seseorang. Selain itu, buah ini juga dapat membantu pria mengurangi risiko kanker prostat.

(sao/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Kebiasaan Ini Bisa Bikin Performa di Atas Ranjang Anjlok, Pasutri Wajib Catat!


Jakarta

Bercinta bisa menjadi salah satu momen penting untuk pasangan suami istri. Tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan, nyatanya bercinta juga dapat meningkatkan keintiman dan keharmonisan pasangan. Oleh karena itu, memerhatikan kualitas bercinta adalah salah satu faktor penting dalam rumah tangga.

Dikutip dari WebMD, berikut ini adalah sederet kebiasaan sepele yang bisa bikin performa bercinta ngedrop:

1. Terlalu Banyak Junk Food

Junk food banyak mengandung karbohidrat olahan, gula sederhana, lemak jenuh, hingga lemak trans. Terlalu banyak mengonsumsi makanan sejenis itu dapat memperlambat aliran darah dan memengaruhi performa seks di atas ranjang.


Perbanyak konsumsi real food seperti buah, sayuran, hingga protein nabati dan hewani. Protein nabati yang bisa dikonsumsi seperti kacang-kacangan, buncis, hingga tahu. Pola makan sehat dapat memberikan lebih banyak energi untuk berhubungan intim.

2. Kebanyakan Makan Garam

Makanan tinggi garam dapat membuat seseorang lebih rentan mengalami masalah tekanan darah tinggi. Masalah tekanan darah yang tidak terkontrol dengan baik dapat berisiko menurunkan libido.

Jauhi makanan kemasan yang tinggi natrium dan perhatikan seberapa banyak jumlah garam yang dikonsumsi sehari-hari. Sebaiknya, prioritaskan makanan-makanan mengandung bumbu dari rempah.

3. Stres

Kontrol stres yang buruk dapat memicu ketegangan dan kekhawatiran terus menerus. Ketika tubuh terus dipenuhi oleh hormon stres, itu dapat mengganggu kesehatan hingga menurunkan keinginan untuk melakukan seks.

Coba cari tahu apa yang membuat tingkat stres terasa tinggi dan temukan cara untuk mengatasinya. Luangkan waktu untuk melakukan hobi, melakukan aktivitas relaksasi, hingga berkonsultasi dengan psikolog bila diperlukan.

4. Skip Foreplay

Foreplay merupakan salah satu faktor yang penting untuk meningkatkan performa bercinta. Persiapan sebelum melakukan hubungan intim dapat membuat pengalaman bercinta pasutri menjadi lebih baik.

Dalam sebuah survei terhadap 8.700 orang, mereka mengatakan seks berlangsung lebih lama ketika mereka memasukkan lebih banyak jenis rangsangan sebelum penetrasi. Foreplay bisa dilakukan dengan seks oral hingga masturbasi.

NEXT: Masih kurang berinovasi hingga masalah komunikasi

5. Tidak Berinovasi

Melakukan hal yang sama dan berulang kali dalam bercinta dapat membuat gairah dan performa seks menurun. Mulai lakukan eksplorasi dengan mencoba posisi baru dengan pasangan.

Eksplorasi ini juga bisa dilakukan dengan menambahkan alternatif tempat, waktu, atau pakaian khusus baru. Menggunakan mainan seks juga bisa menjadi salah satu cara untuk melakukan eksplorasi.

6. Kurang Berkomunikasi

Komunikasi memiliki peranan penting untuk saling terbuka dengan pasangan dan meningkatkan kualitas seks. Apabila sedang memiliki masalah atau keinginan baru dalam bercinta, coba bicarakan dengan pasangan.

Bicarakan dengan baik pada pasangan, sehingga mereka bisa menerimanya dengan baik. Bukan tidak mungkin ini menjadi salah satu cara ampuh untuk meningkatkan performa bersama di atas ranjang.

7. Kebiasaan Merokok

Merokok merupakan kebiasaan buruk yang dapat memengaruhi kesehatan secara keseluruhan. Salah satunya yang mungkin jarang diketahui adalah merokok dapat mengurangi hasrat seksual.

Kandungan kimia yang ada di dalam rokok dapat mengganggu aliran darah yang pada akhirnya dapat memicu masalah performa seksual. Coba kurangi secara bertahap atau temui profesional untuk menghentikan kebiasaan tersebut.

(avk/up)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Daftar Makanan Pantang Dikonsumsi Sebelum Bercinta, Gairah Auto Ngedrop

Jakarta

Makanan ternyata sangat berperan dalam urusan gairah seksual. Beberapa makanan berfungsi sebagai afrodisiak karena dapat membantu meningkatkan gairah seksual.

Ahli diet Kaitlin Dresser mengungkapkan pola makan yang sehat dapat meningkatkan kehidupan seks. Mulai dari mendukung peningkatan fungsi seksual, dorongan seks, keseimbangan hormon, tingkat energi, kesuburan, dan kesehatan secara keseluruhan.

“Diet buruk yang tinggi makanan olahan, gula tambahan, dan serat terbatas dapat menyebabkan hasil seksual yang lebih buruk dengan meningkatkan obesitas, tekanan darah tinggi, atau gangguan GI (gastrointestinal),” tambah Dresser yang dikutip dari The Healthy.


Namun, beberapa orang mungkin tidak menyadari bahwa beberapa makanan yang dikonsumsi sehari-hari dapat mempengaruhi gairah seksual. Berikut beberapa makanan yang sebaiknya tidak dikonsumsi sebelum bercinta.

1. Kacang-kacangan

Kacang-kacangan, lentil, buncis, dan jenis kacang lainnya terkenal dapat memicu ketidaknyamanan pencernaan. Itu karena kacang-kacangan mengandung serat dan gula yang tidak dapat dicerna tubuh manusia dengan cara normal.

“Sebaliknya, bakteri dalam usus kita memecah semuanya, menyebabkan fermentasi, yakni proses yang membuat bir atau kombucha bersoda dan membuat kita merasa kembung dan bergas,” kata Dresser.

2. Makanan ‘karbo’

Makanan dengan kandungan karbohidrat dalam roti, pasta, dan kentang juga mengandung gula sederhana, umumnya memgirimkan lonjakan energi langsung ke dalam sistem tubuh. Namun menurut American Heart Association, peningkatan ini tidak berlangsung lama.

Karbohidrat sederhana ini cenderung membuat kita kelelahan setelah lonjakan energi yang cepat.

3. Daging merah

Beberapa daging merah mungkin bisa membuat gairah seks anjlok. Ini karena lemak adalah nutrisi yang paling sulit dicerna tubuh kita.

Untuk membantu proses tersebut, tubuh mengarahkan lebih banyak energi kita ke sistem gastrointestinal, dan terlalu banyak lemak dapat menyebabkan gangguan pencernaan.

Carilah potongan daging yang lebih ramping seperti steak sirloin tip, dan hindari pilihan yang lebih berlemak seperti steak rib eye atau roti burger sapi.

4. Produk susu

Institut Nasional Diabetes dan Penyakit Pencernaan dan Ginjal menemukan bahwa produk susu dapat memicu gejala IBS (sindrom iritasi usus besar) atau keluhan mulas.

Selain itu, produk susu juga cenderung memiliki kandungan lemak yang tinggi. Itulah sebabnya seseorang dapat merasa lesu saat tubuh berusaha mencernanya.

5. Goreng-gorengan

Menurut pakar, makanan yang digoreng dan berminyak dapat membuat orang merasa kembung atau dalam beberapa kasus memicu diare.

“Sebaiknya hindari jenis makanan ini dan pesan makanan yang dipanggang atau dibakar sebagai gantinya,” sambungnya.

Selain itu, makan dalam porsi besar cenderung membuat seseorang merasa kembung. Jadi, pastikan untuk mengunyah makanan dengan baik dan berhenti saat sudah kenyang.

(sao/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy