Tag Archives: terjemahannya

Doa Sujud Sahwi: Arab, Latin dan Terjemahannya


Jakarta

Terkadang umat Muslim juga melakukan kesalahan saat melaksanakan sholat, salah satunya ragu dengan jumlah rakaatnya. Bagi mereka yang lupa dengan jumlah rakaat, maka lakukanlah sujud sahwi.

Mengutip buku Sujud Sahwi, Sujud karena Lupa dalam Shalat oleh Al Allamah Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, disunnahkan baginya melakukan sujud sahwi karena sabda Rasulullah SAW:

“Sesungguhnya aku hanyalah manusia biasa seperti kalian, aku lupa seperti halnya kalian lupa. Bila salah satu dari kalian lupa, hendaklah sujud dua kali.” (HR Muslim)


Kapan Melakukan Sujud Sahwi?

Mengutip Ringkasan Fikih Sunnah Sayyid Sabiq oleh Syaikh Sulaiman Ahmad Yahya Al-Faifi, pelaksanaan sujud sahwi sama saja seperti sujud saat sholat. Sujud sahwi dilakukan sebanyak dua kali sebelum atau setelah salam tergantung pada kapan seseorang ingat kalau dia lupa jumlah rakaatnya, sebagaimana sabda Rasulullah SAW dari Abu Sa’id Al-Khudri.

“Apabila salah seorang dari kalian ragu dalam sholatnya dan tidak tahu apakah sudah sholat 3 atau 4 rakaat, maka tinggalkan keraguan tersebut dan ambillah yang diyakini. Kemudian, lakukanlah 2 sujud sebelum salam. Jika ternyata dia sholat 5 rakaat, maka sujud sahwi tersebut telah melengkapi sholatnya. Namun jika sholatnya memang 4 rakaat, maka sujud sahwi tersebut merupakan penghinaan bagi setan.” (HR Muslim).

Hal senada juga dijelaskan dalam buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas VIII. Sujud sahwi bisa dilaksanakan sebelum maupun sesudah salam.

Jika muncul keraguan saat sholat sebelum salam, maka sujud sahwi dilakukan sebelum salam. Sedangkan, jika timbul keraguan setelah salam, kamu tidak perlu mengulang sholat, cukup melakukan sujud sahwi.

6 Hal Penyebab Pelaksanaan Sujud Sahwi

Adapun enam hal yang menyebabkan terjadinya pelaksanaan sujud sahwi. Zainal Muttaqin MA dalam bukunya Pendidikan Agama Islam: Fikih mengatakan sebagai berikut:

  • Tidak duduk tasyahud awal.
  • Tidak membaca tasyahud awal.
  • Tidak membaca doa qunut ketika sholat Subuh.
  • Tidak membaca sholawat pada tasyahud awal.
  • Kekurangan atau kelebihan bilangan rakaat.
  • Ragu-ragu bilangan rakaat dalam sholat.

Bacaan Doa Sujud Sahwi

Mengutip dari buku Panduan Muslim Sehari-Hari oleh KH M Hamdan Rasyid & Saiful Hadi El-Sutha, berikut bacaan doa sujud sahwi lengkap dengan latin dan artinya:

سُبْحَانَ مَنْ لَا يَنَامُ وَلَا يَسْهُو

Arab Latin: Subhaana man laa yanaamu wa laa yashuu.

Artinya: “Maha Suci Allah yang tidak pernah tidur dan tidak pernah lupa.”

Selain itu, sebagian ulama berpendapat bahwa melafalkan lafaz takbir sebelum sujud sahwi adalah wajib. Pendapat ini didasarkan pada sebuah hadits yang berbunyi:

“Beliau (Nabi) sholat 2 rakaat kemudian memberi salam dan bertakbir, lalu sujud seperti sujud biasa atau lebih lama. Kemudian Beliau mengangkat kepalanya lalu bertakbir, kemudian meletakkan kepalanya lalu bertakbir dan sujud seperti sujudnya yang biasa atau lebih panjang. Kemudian Beliau mengangkat kepalanya dan bertakbir.” (HR Bukhari, Muslim, dan Abu Hurairah)

(hnh/kri)



Sumber : www.detik.com

Doa Mimpi Baik dan Buruk: Arab, Latin dan Terjemahannya


Jakarta

Islam mengajarkan pemeluknya memanjatkan doa dalam berbagai hal. Termasuk saat mengalami mimpi baik atau buruk.

Bagi sebagian orang, mimpi dianggap hanya sebagai bunga tidur. Menurut S. Freud dalam bukunya Memperkenalkan Psikoanalisis Lima Cemara, mimpi adalah penghubung antara kondisi bangun dan tidur.

Mimpi terbagi menjadi dua, mimpi buruk dan mimpi baik. Dalam Kitab Shahih Bukhari dan Muslim yang ditulis oleh Imam an-Nawawi, disebutkan bahwa mimpi baik berasal dari Allah SWT, sedangkan mimpi buruk asalnya dari setan.


Dari Qatadah RA dia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Mimpi yang baik, datangnya dari Allah SWT, sedangkan mimpi yang buruk datangnya dari setan. Siapa saja yang bermimpi perkara yang tidak disukainya maka meludah kecil ke arah kirinya sebanyak tiga kali dan memohon perlindungan dari setan, maka mereka tidak bisa memberikan mudarat.”

Adapun doa saat mendapat mimpi buruk bertujuan agar umat Islam memohon perlindungan kepada Allah SWT dari setan. Sedangkan doa saat mendapat mimpi baik adalah bentuk syukur karena Allah SWT telah memberikan kebaikan kepada kita.

Doa Mimpi

M. Khalilurrahman Al Mahfani dalam bukunya Keutamaan Doa dan Dzikir untuk Hidup Bahagia dan Sejahtera, berikut ini doa mimpi yang terbagi menjadi tiga. Di antaranya doa agar memperoleh mimpi baik, setelah mimpi baik, dan setelah mimpi buruk:

1. Doa Agar Memperoleh Mimpi Baik

اَللّٰهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّـبَاعَهُ وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ

Arab latin: Allahumma arinal haqqa haqqan warzuqnat tibaa’ahu. Wa arinal baathila baathilan warzuqnajtina bahu.

Artinya: “Ya Allah, tunjukkanlah kepada kami kebenaran sehingga kami bisa mengikutinya, dan tunjukkanlah kepada kami kejelekan sehingga kami dapat menjauhinya.”

2. Doa ketika Memperoleh Mimpi Baik

اَلْحَمْدُ للَّهِ رَبِّ الْعالَمِينَ.

Arab latin: Alhamdulillahi rabbil ‘aalamiin

Artinya: “Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam.”

3. Doa ketika Memperoleh Mimpi Buruk

اللَّهمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَمَل الشَّيْطَانِ وَسَيِّئَاتِ الْأَحْلَامِ

Arab latin: Allaahumma innii a’uudzubika min ‘amalisy syaithaani wasayyi-aatil ahlaami.

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari perbuatan syaitan dan keburukan mimpi.”

Anjuran saat Mendapatkan Mimpi Buruk

Mengutip Buku Pintar Doa untuk Anak oleh Abu Ezza, ada beberapa anjuran yang dapat umat Islam lakukan saat mendapatkan mimpi buruk. Berikut anjuran tersebut:

  1. Memohon perlindungan kepada Allah SWT.
  2. Meludah ke sebelah kiri.
  3. Berpindah tempat tidur.
  4. Salat dua rakaat.
  5. Tidak menceritakan kepada orang lain.

Rasulullah SAW menganjurkan agar kita tidak menceritakan mimpi buruk yang dialami. Dari hadits riwayat Tirmidzi, Abu Hurairah RA dengan riwayat yang marfu’:

“Jika seseorang dari kalian bermimpi dengan perkara yang tidak disukai, maka jangan diceritakannya kepada siapa pun, dan hendaknya dia bangun kemudian salat.”

Abu Said al-Khudry RA senada meriwayatkan bahwa sesungguhnya dia mendengar Rasulullah SAW bersabda,

“Jika seseorang dari kalian bermimpi dengan mimpi yang disukainya, maka itu berasal dari Allah SWT, maka bertahmidlah kepada Allah atas mimpinya dan ceritakanlah apa yang dimimpikannya.”

Demikian penjabaran mengenai doa mimpi dan adab saat mendapatkan mimpi buruk. Semoga bermanfaat!

(hnh/kri)



Sumber : www.detik.com

Doa Bercermin dan Artinya untuk Pria dan Wanita


Jakarta

Bercermin adalah aktivitas sehari-hari yang sering kita lakukan untuk melihat penampilan. Namun, dalam Islam, bercermin bukan hanya soal penampilan fisik, ada sunnah yang dianjurkan saat bercermin, yaitu membaca doa.

Doa ini mengingatkan kita bahwa segala keindahan dan kebaikan yang kita lihat adalah pemberian Allah SWT. Kita wajib bersyukur akan hal tersebut.

Doa Bercermin Arab, Latin, dan Terjemahannya

Menukil buku 63 Adab Sunnah karya Dr. KH. Rachmat Morado Sugiarto, Lc., M.A. al-Hafizh, doa bercermin yang dapat dibaca adalah:


اللَّهُمَّ أَحْسَنْتَ خَلْقِي فَأَحْسِنْ خُلُقِي

Bacaan latin: Allahumma ahsanta kholqii fa ahsin khuluqii

Artinya: “Ya Allah Engkau telah membaguskan penciptaanku maka baguskanlah akhlakku.”

Sedangkan dalam buku Doa dalam Al-Qur’an dan Sunnah karya M Quraish Shihab, doa yang dapat dibaca ketika bercermin adalah sebagai berikut:

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ اللَّهُمَّ كَمَا حَسَّنْتَ خَلْقِي فَحَسِّنُ خُلُقي

Bacaan latin: Alhamdulillaah allaahumma kamaa hassanta khalqi fahassin khuluqii.

Artinya: “Segala puji hanya bagi Allah. Ya Allah, sebagaimana Engkau telah perindah tubuhku, maka perindah juga akhlakku.” (HR Ahmad dan at-Tirmidzi)

Makna dan Hikmah Doa Bercermin

Dalam buku Adab Islam dalam Kehidupan Sehari-hari karya Mahdy Saeed Reziq Krezem, doa bercermin memiliki makna yang dalam. Saat kita bercermin dan melihat diri kita, kita diingatkan bahwa fisik kita adalah ciptaan Allah SWT. Selain mensyukuri fisik yang telah Allah SWT berikan, doa ini juga mengajarkan kita untuk memperbaiki akhlak. Kecantikan atau ketampanan fisik tidak ada artinya tanpa keindahan akhlak.

Dengan membaca doa bercermin, kita memohon kepada Allah SWT agar tidak hanya memperindah penampilan luar, tetapi juga memperbaiki perilaku dan hati kita. Akhlak yang baik akan memancarkan kecantikan batin, yang jauh lebih berharga di mata Allah SWT.

Adab Bercermin

Menukil buku Living Hadis karya Salim Rosyadi dkk, terdapat beberapa adab bercermin. Hal ini mengajarkan kita untuk bertindak dengan penuh makna, kesadaran, dan sesuai dengan tuntunan agama.

  • Mengingat nikmat yang diberikan oleh Allah SWT.
  • Tidak berlebihan dalam mengagumi keindahan diri sendiri.
  • Tidak mencela kekurangan fisik diri.
  • Bersabar atas kekurangan diri.
  • Bersyukur atas kelebihan yang dimiliki.
  • Tidak terlalu lama berada di depan cermin.
  • Tidak berlebihan dalam bercermin.

Manfaat Membaca Doa Bercermin

Merujuk buku Adab Islam dalam Kehidupan Sehari-hari karya Mahdy Saeed Reziq Krezem, ada beberapa manfaat yang bisa didapatkan ketika kita berdoa saat bercermin. Di antaranya adalah:

1. Mengajarkan Syukur

Doa ini mengingatkan kita untuk selalu bersyukur atas segala pemberian Allah SWT, baik fisik maupun batin.

2. Meningkatkan Akhlak

Dengan berdoa, kita memohon agar Allah SWT memperbaiki akhlak dan sifat-sifat kita. Sehingga dapat menjadi pribadi yang lebih baik.

Doa bercermin menekankan bahwa keindahan fisik adalah anugerah. Namun keindahan akhlak adalah cerminan dari iman yang baik.

Pentingnya Sunnah dalam Kehidupan Sehari-hari

Islam sangat memperhatikan segala aspek kehidupan, termasuk hal-hal kecil seperti bercermin. Setiap aktivitas sehari-hari dapat menjadi ibadah jika disertai dengan niat yang baik dan sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW. Membaca doa saat bercermin adalah salah satu cara kita untuk mengikuti sunnah Nabi dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Dalam buku Sunnah Rasulullah Sehari-hari karya Syaikh Abdullah bin Hamoud Al Furaih, terdapat sebuah hadits bahwa Rasulullah SAW bersabda,

“Hendaknya kalian berpegang kepada sunnahku dan sunnah para khulafa rasyidin yang mendapat petunjuk, pegang teguhlah dan gigitlah ia dengan gigi geraham.” (HR Abu Dawud dan At-Tirmidzi. Hadits ini dinilai shahih oleh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’)

(hnh/kri)



Sumber : www.detik.com

Bismillahi Tawakkaltu Doa Apa? Ini Artinya


Jakarta

Sebagai seorang Muslim, kita sebaiknya senantiasa memanjatkan doa sebelum menjalani berbagai aktivitas sehari-hari, mulai dari sebelum makan, bercermin, tidur, hingga saat keluar rumah dan hendak bepergian.

Salah satu keutamaan membaca doa adalah untuk memohon perlindungan dari Allah SWT, agar setiap langkah yang kita ambil selalu dalam naungan-Nya. Dengan berdoa, kita juga berkesempatan menambah pahala yang menjadi bekal akhirat.

Di antara banyak doa yang diajarkan, salah satunya adalah doa keluar rumah yang berbunyi bismillahi tawakkaltu alallah. Doa ini dapat dibaca ketika hendak bepergian dengan harapan mendapat perlindungan dan keberkahan dari Allah SWT.


Lantas, bagaimana bacaan lengkap doa bismillahi tawakkaltu dan apa arti dan keutamaan dari doa ini bagi kehidupan sehari-hari?

Doa Keluar Rumah Lengkap

Dalam salah satu hadits, Rasulullah SAW mengajarkan bahwa ketika seorang Muslim keluar dari rumahnya hendaklah membaca doa. Mengutip buku Kumpulan Do’a Sehari-Hari yang diterbitkan oleh Kementerian Agama, berikut doa keluar rumah lengkap dalam tulisan Arab, latin, dan artinya:

بِسْمِ اللهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ لَاحَوْلَ وَلَا قُوَّةَ الا بالله

Arab Latin: “Bismillaahi tawakkaltu ‘alallaahi laa haula walaa quwwata illaa billaah(i)”

Artinya: “Dengan menyebut nama Allah aku bertawakal kepada Allah tiada daya untuk memperoleh manfaat dan tiada pula kuasa untuk menolak mudarat melainkan dengan pertolongan Allah saja”. (HR Abu Daud dan Tirmidzi)

Nabi Muhammad Berdoa saat Hendak Keluar Rumah

Nabi Muhammad SAW selalu berdoa saat hendak keluar rumah untuk memohon perlindungan dan petunjuk dari Allah SWT dalam setiap langkah yang diambil.

Dikutip dari buku 444 Doa Rasulullah SAW karya Samir Mahmud al-Hushni, Ummu Salamah RA menyampaikan bahwa Rasulullah SAW senantiasa membaca doa ketika hendak keluar rumah.

ومَا خَرَجَ النَّبِيُّ مِنْ بَيْنِي قَطُّ إِلا رَفَعَ طَرْفَهُ إِلَى السَّمَاءِ فَقَالَ اللَّهُمْ أَعُوذُ بِكَ أَنْ أَضِلَّ أَوْ أَضَلَّ أَوْ أَزِلٌ أَوْ أَزَلْ أَوْ أَظْلِمَ أَوْ أَظْلَمَ أَوْ أَجْهَلَ أَوْ يُجْهَلَ عَلَيْ

Artinya: “Setiap kali Rasulullah SAW keluar dari rumahku, beliau selalu memandang ke arah langit dan berdoa, ‘Ya Allah, aku berlindung pada-Mu dari kesesatan dan menyesatkan orang lain, dari berbuat dosa atau mengajak orang lain berbuat dosa, dari melakukan kezaliman atau dianiaya orang lain, dari menyakiti atau disakiti oleh orang lain.'” (HR Ahmad, at-Tirmidzi, Abu Dawud, dan Ibnu Majah. Matan dari Abu Dawud)

Dalam riwayat lain, ath-Thabrani meriwayatkan dari Khashifah RA yang berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Ketika salah seorang dari kalian keluar dari rumahnya, bacalah, ‘Dengan nama Allah, tiada daya dan kekuatan kecuali dengan izin-Nya. Allah berkehendak apa yang Dia kehendaki. Aku bertawakal kepada Allah, karena cukuplah bagiku hanya Dia (sebagai Pelindung dan Sandaran), dan Dia adalah sebaik-baik Pelindung.”

Keutamaan Membaca Doa saat Keluar Rumah

Menukil buku 200 Amal Saleh Berpahala Dahsyat karya Abdillah F. Hasan, dijelaskan bahwa salah satu keutamaan membaca doa ketika keluar rumah adalah agar kita senantiasa mendapatkan perlindungan, kecukupan, petunjuk, serta penjagaan dari Allah SWT.

Menurut riwayat yang disampaikan oleh Anas bin Malik radhiyallahu anhu, Rasulullah SAW bersabda,

“Jika seorang laki-laki keluar dari rumahnya lalu mengucapkan, ‘Bismillahi tawakkaltu ‘alallaahi, laa haula wa laa quwwata illa billah’ (Dengan nama Allah aku bertawakal kepada Allah, tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan izin Allah), maka pada saat itu akan dikatakan kepadanya, ‘Kamu telah mendapatkan petunjuk, telah diberi kecukupan, dan mendapat penjagaan, hingga setan-setan menjauh darinya. Lalu setan yang lain berkata kepadanya, ‘Bagaimana (engkau akan menggoda) seorang laki-laki yang telah mendapat petunjuk, kecukupan, dan penjagaan?”” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi)

Hadits ini menjelaskan bahwa ketika seseorang keluar dari rumahnya dan membaca doa Bismillahi tawakkaltu ‘alallaahi, laa haula wa laa quwwata illa billah, ia akan mendapatkan petunjuk, kecukupan, dan perlindungan dari Allah SWT.

Pada saat itu, setan tidak akan mampu mengganggu atau menggodanya karena orang tersebut telah berada dalam penjagaan Allah. Setan yang lain bahkan mengakui bahwa menggoda seseorang yang sudah mendapatkan petunjuk dan perlindungan adalah hal yang sia-sia.

Hadits ini menegaskan pentingnya memohon perlindungan dan pertolongan Allah sebelum memulai aktivitas di luar rumah. Dengan membaca doa ini, seseorang tidak hanya mendapatkan pahala, tetapi juga dijaga dari gangguan setan.

(hnh/lus)



Sumber : www.detik.com

Bacaan Ayat Kursi Lengkap dengan Teks Arab, Latin, Arti, dan Keutamaannya


Jakarta

Ayat Kursi adalah salah satu ayat yang sangat istimewa dalam Al-Qur’an dan kerap dibaca oleh umat Islam untuk mendapatkan perlindungan serta ketenangan batin. Ayat kursi terdapat dalam surah Al-Baqarah tepatnya pada ayat 255.

Ayat Kursi memuat pesan mendalam tentang keesaan dan kekuasaan Allah SWT yang tidak terbatas. Ayat ini diyakini memiliki banyak keutamaan, mulai dari penjagaan diri dari gangguan setan hingga peningkatan keimanan.

Dalam artikel ini, kita akan membahas lengkap bacaan Ayat Kursi dalam teks Arab, latin, terjemahannya, serta keutamaan-keutamaannya yang luar biasa. Yuk, simak hingga akhir!


Bacaan Lengkap Ayat Kursi: Teks Arab, Latin, dan Artinya

Sebagai salah satu ayat paling mulia dalam Al-Qur’an, Ayat Kursi memiliki kedalaman makna yang luar biasa. Untuk mempermudah dalam menghafal dan memahami, berikut ini kami sajikan bacaan lengkap Ayat Kursi dalam tulisan Arab, latin, beserta terjemahannya.

ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْحَىُّ ٱلْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُۥ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَّهُۥ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۗ مَن ذَا ٱلَّذِى يَشْفَعُ عِندَهُۥٓ إِلَّا بِإِذْنِهِۦ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَىْءٍ مِّنْ عِلْمِهِۦٓ إِلَّا بِمَا شَآءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ ۖ وَلَا يَـُٔودُهُۥ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ ٱلْعَلِىُّ ٱلْعَظِيمُ

Latinnya: Allāhulaa ilāha illā huwal-ḥayyul-qayyūm(u), lāta’khużuhū sinatuw walā naum(un), lahūmā fissamāwāti wamā fil-arḍ(i), mandżalladżī yasyfa’u ‘indahū illā bi’idżnih(ī), ya’lamumā baina aidīhim wamā khalfahum, walā yuḥīṭūna bisyai’im min ‘ilmihī illā bimāsyā'(a), wasi’a kursiyyuhussamāwāti wal-arḍ(a), walā ya’ūduhū ḥifẓuhumā, wahuwal-‘aliyyul-‘aẓīm(u).

Artinya: “Allah, tidak ada tuhan selain Dia, Yang Mahahidup lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak dilanda oleh kantuk dan tidak (pula) oleh tidur. Milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun dari ilmu-Nya, kecuali apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya (ilmu dan kekuasaan-Nya) meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dialah yang Mahatinggi lagi Mahaagung.”

Mengapa Dinamakan Ayat Kursi?

Tafsir Ibnu Katsir, dalam terjemahan oleh M. Abdul Goffar dkk., menjelaskan bahwa penyebab dinamakan Ayat Kursi untuk surah Al-Baqarah ayat 255 merujuk pada keagungan dan tingginya kedudukan ayat ini.

Pendapat ini didukung oleh hadits-hadits shahih, yang memperkuat pandangan bahwa Ayat Kursi merupakan ayat paling utama dalam Al-Qur’an.

Imam Ahmad meriwayatkan:

حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ سَعِيدٍ الْجَرِيرِيِّ عَنْ أَبِي السَّلِيلِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ رَبَاحٍ، عَنْ أُبَيٍّ -هُوَ ابْنُ كَعْبٍ-أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَأَلَهُ: “أَيُّ آيَةٍ فِي كِتَابِ اللَّهِ أَعْظَمُ”؟ قَالَ: اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ. فَرَدَّدَهَا مِرَارًا ثُمَّ قَالَ أُبَيٌّ: آيَةُ الْكُرْسِيِّ. قَالَ: “لِيَهْنك الْعِلْمُ أَبَا الْمُنْذِرِ، وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ إِنَّ لَهَا لِسَانًا وَشَفَتَيْنِ تُقَدِّسُ الْمَلِكَ عِنْدَ سَاقِ الْعَرْشِ”

Artinya: Telah menceritakan kepada kami Abdur Razzaq, telah menceritakan kepada kami Sufyan, dari Sa’id Al-Jariri, dari Abus Salil, dari Abdullah ibnu Rabah, dari Ubay ibnu Ka’b, bahwa Nabi SAW pernah bertanya kepadanya, “Ayat Kitabullah manakah yang paling agung?” Ubay menjawab, “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui.” Nabi SAW mengulang-ulang pertanyaannya, maka Ubay menjawab, “Ayat Kursi.” Lalu Nabi SAW bersabda, “Selamatlah dengan ilmu yang kamu miliki, hai Abul Munzir. Demi Tuhan yang jiwaku berada di dalam genggaman kekuasaan-Nya, sesungguhnya ayat Kursi itu mempunyai lisan dan sepasang bibir yang selalu menyucikan Tuhan Yang Mahakuasa di dekat pilar Arasy.”

Keutamaan Membaca Ayat Kursi

Keutamaan Ayat Kursi memang tak diragukan lagi, terutama karena kandungan maknanya yang begitu dalam dan kekuatan spiritual yang terkandung di dalamnya.

Menurut buku Fadhilah dan Tafsir Ayat Kursi tulisan Dr. Fadhl Ilahi, Rasulullah SAW telah menjelaskan keistimewaan Ayat Kursi melalui berbagai hadits, yang dapat dikelompokkan ke dalam lima poin utama.

1. Ayat Paling Agung

Ayat Kursi disebut sebagai ayat paling agung di dalam Al-Qur’an.

2. Mengandung Nama Allah SWT yang Agung

Di dalam Ayat Kursi, terdapat asma Allah SWT yang sangat mulia, yakni Al-Hayyu dan Al-Qoyyum.

3. Setan Menjauh

Bagi yang rutin membaca Ayat Kursi, setan akan menghindarinya. Ayat ini menjadi tameng yang kuat dalam melindungi diri dari gangguan makhluk halus dan energi negatif.

4. Perlindungan setelah Shalat Fardhu

Membaca Ayat Kursi setelah shalat fardhu memberikan perlindungan yang luar biasa dari Allah SWT hingga waktu shalat berikutnya tiba. Hal ini seakan memberikan rasa aman dan ketenangan batin bagi yang mengamalkannya.

5. Dekat dengan Surga

Rasulullah SAW menyebutkan bahwa orang yang membaca Ayat Kursi setelah shalat wajib tidak akan terhalang menuju surga kecuali oleh kematian. Artinya, amal ini mempererat kedekatan dengan surga dan menghindarkan dari halangan kecuali ajal.

Waktu Sunnah Mengamalkan Ayat Kursi

Pada dasarnya, tidak ada batasan waktu khusus untuk membaca Ayat Kursi, karena setiap waktu dianggap baik untuk melafalkan ayat yang mengandung firman Allah SWT ini. Mengingat bahwa membaca Ayat Kursi adalah perbuatan mulia, kapan pun dilaksanakan, tetap menjadi ibadah yang berpahala.

Namun, menurut pandangan para ulama, ada waktu-waktu tertentu yang lebih dianjurkan atau afdhal untuk mengamalkan Ayat Kursi, sehingga sangat disarankan bagi seorang Muslim untuk membaca Ayat Kursi pada saat-saat tersebut.

Berikut adalah waktu sunnah yang dianjurkan oleh para ulama mengutip buku Rahasia Dahsyat Al-Fatihah, Ayat Kursi, dan Al-Waqiah untuk Kesuksesan Karier dan Bisnis tulisan Ramadhan AM.

  1. Setelah shalat wajib. Dianjurkan untuk membaca Ayat Kursi setiap kali selesai melaksanakan shalat fardhu.
  2. Sebelum Tidur. Disarankan membaca Ayat Kursi ketika hendak beristirahat di malam hari.
  3. Saat pagi dan sore. Membaca Ayat Kursi menjelang pagi dan sore disunnahkan sama seperti dzikir di pagi dan petang.

(inf/inf)



Sumber : www.detik.com

Doa Akhir dan Awal Tahun: Arab, Latin dan Artinya


Jakarta

Membaca doa adalah salah satu amalan yang dapat dilakukan saat pergantian Tahun Baru Islam. Doa memiliki berbagai makna dan tujuan bagi yang memanjatkannya, salah satunya berharap di tahun depan bisa memperoleh hikmah dan pembelajaran yang lebih berharga lagi.

Dalam kalender Hijriyah Indonesia Tahun 2024 terbitan Kementrian Agama (Kemenag) RI, Tahun Baru Islam 1446 Hijriyah atau 1 Muharram jatuh pada Minggu, 7 Juli 2024. Dengan demikian, malam pergantian tahun dimulai sejak masuk waktu Maghrib pada Sabtu, 6 Juli 2024.

Tidak ada dalil khusus yang mengatur tentang doa akhir dan awal tahun. Namun demikian, ada doa-doa yang bisa dpanjatkan untuk awal dan akhir tahun Hijriah yang bisa diamalkan.


Doa Akhir dan Awal Tahun

Mengutio buku Doa dan Dzikir Sepanjang Tahun oleh H. Hamdan Hamedan, MA., berikut doa akhir dan awal tahun lengkap dengan tulisan arab, arab latin dan terjemahannya:

1. Doa Akhir Tahun

Dianjurkan oleh Rasulullah SAW, doa akhir tahun dibaca sebanyak tiga kali sebelum waktu Maghrib pada hari terakhir bulan Dzulhijjah.

اَللّٰهُمَّ مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ فِي هٰذِهِ السَّنَةِ مَا نَهَيْتَنِي عَنْهُ وَلَمْ أَتُبْ مِنْهُ وَحَلُمْتَ فِيْها عَلَيَّ بِفَضْلِكَ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِيْ وَدَعَوْتَنِيْ إِلَى التَّوْبَةِ مِنْ بَعْدِ جَرَاءَتِيْ عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّي اسْتَغْفَرْتُكَ فَاغْفِرْلِيْ وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَى وَوَعَدْتَّنِي عَلَيْهِ الثَّوَابَ فَأَسْئَلُكَ أَنْ تَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِيْ مِنْكَ يَا كَرِيْمُ

Latin: Allahumma ma ‘amiltu min ‘amalin fi hadzihis sanati ma nahaitani ‘anhu, wa lam atub minhu, wa hamalta fîha ‘alayya bi fadhlika ba’da qudratika ‘ala ‘uqubati, wa da’autani ilattaubati min ba’di jara’ati ‘ala ma’shiyatik. Fa inni astaghfiruka, faghfirli wa ma ‘amiltu fiha mimma tardha, wa wa’attani ‘alaihits tsawaba, fa’as’aluka an tataqabbala minni wa la taqtha’ raja’i minka ya karim.

Artinya: “Ya Allah, segala perbuatan yang telah aku lakukan pada tahun ini yang Engkau larang dan aku belum bertaubat darinya, sementara Engkau masih bersabar terhadapku dengan karunia-Mu padahal Engkau berkuasa untuk menghukumku, dan Engkau mengajakku untuk bertaubat setelah aku berani berbuat maksiat kepada-Mu, maka aku memohon ampunan-Mu, ampunilah aku. Dan segala perbuatan yang aku lakukan tahun ini yang Engkau ridai dan Engkau janjikan pahala atasnya, aku memohon kepada-Mu untuk menerimanya dariku. Janganlah Engkau memutuskan harapanku kepada-Mu, wahai Yang Maha Mulia.”

2. Doa Awal Tahun

Sementara itu, memasuki awal tahun ada pula doa yang dapat dipanjatkan dengan harapan memperoleh anugerah dan kemurahan Allah SWT pada tahun berikutnya. Doa awal tahun ini dapat dibaca begitu masuk pergantian tahun dan dapat dibaca sebanyak tiga kali.

اَللّٰهُمَّ أَنْتَ الأَبَدِيُّ القَدِيمُ الأَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ العَظِيْمِ وَكَرِيْمِ جُوْدِكَ المُعَوَّلُ، وَهٰذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ أَقْبَلَ، أَسْأَلُكَ العِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَائِهِ، وَالعَوْنَ عَلَى هٰذِهِ النَّفْسِ الأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ، وَالاِشْتِغَالَ بِمَا يُقَرِّبُنِيْ إِلَيْكَ زُلْفَى يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ

Latin: Allâhumma antal abadiyyul qadîmul awwal. Wa ‘ala fadhlikal ‘azhimi wa karimi judikal mu’awwal. Hadza ‘amun jadidun qad aqbal. As’alukal ‘ishmata fîhi minas syaithani wa auliya’ih, wal ‘auna ‘ala hadzihin nafsil ammarati bis su’i, wal isytighala bima yuqarribuni ilaika zulfa, ya dzal jalali wal ikrâm.

Artinya: “Ya Allah, Engkau yang Abadi, Qadim, dan Awal. Dengan karunia dan kemurahan-Mu yang besar, Engkau adalah harapanku yang teguh. Ketika memasuki tahun baru ini, aku memohon perlindungan dari godaan setan dan pengikut-pengikutnya. Aku juga memohon pertolongan-Mu untuk menaklukkan hawa nafsu yang sering menggoda untuk berbuat jahat. Aku memohon petunjuk dari-Mu agar setiap aktivitasku sehari-hari dapat mendekatkan diriku pada rahmat-Mu, wahai Tuhan Yang Maha Agung dan Maha Mulia.”

Demikian doa akhir dan awal tahun. Semoga jalan kita dimudahkan pada tahun berikutnya, amin.

(hnh/erd)



Sumber : www.detik.com

Doa Setelah Sholat Witir: Arab, Latin dan Terjemahannya


Jakarta

Membaca doa setelah sholat witir memiliki banyak keutamaan, di antaranya sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT atas nikmat yang telah diberikan, memohon perlindungan dari segala keburukan, dan memohon ampunan atas dosa-dosa.

Sholat Witir adalah sholat sunnah malam yang dianjurkan bagi setiap muslim berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW melalui sahabat Abu Hurairah.

أَوْصَانِي خَلِيلِي بِثَلَاثٍ لا أَدَعُهُنَّ حَتَّى أَمُوتَ : صَوْمِ ثَلاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ، وَصَلاةِ الضُّحَى ، وَنَوْمٍ عَلَى وِتْرٍ


Artinya: “Kekasihku Rasulullah SAW berpesan kepadaku untuk selalu puasa tiga hari setiap bulan, mengerjakan dua rakaat Dhuha dan mengerjakan sholat Witir sebelum aku tidur.” (Muttafaq ‘Alaih)

Mengacu pada Buku Panduan Shalat Doa & Dzikir karya Ustaz A. Solihin As Suhaili, sholat witir adalah sholat sunnah malam dengan rakaat ganjil. Hukumnya sangat dianjurkan (sunnah muakkad) oleh sebagian ulama.

Dalam hadits dijelaskan, “Sholat witir adalah amalan yang mesti dilaksanakan, bukan wajib dilaksanakan, maka siapa yang ingin sholat witir lima rakaat, maka hendaklah ia melaksanakan dan siapa yang ingin sholat witir tiga rakaat, maka hendaklah ia laksanakan, dan siapa yang ingin sholat witir tiga rakaat, maka hendaklah ia laksanakan, dan siapa yang ingin sholat witir satu rakaat, maka hendaklah ia laksanakan.” (HR Abu Ayyub Al-Anshari)

Sholat Witir dilaksanakan pada malam hari, mulai setelah Isya hingga sebelum Subuh.

Doa Setelah Sholat Witir

Menurut buku 300 Doa dan Zikir Pilihan yang diterbitkan Gema Insani, Rasulullah SAW membaca surat Al-A’la, Al-Kafirun, dan Al-Ikhlas saat sholat Witir. Setelahnya, beliau berdzikir ‘Subhanallah malikul quddus’ sebanyak tiga kali, dengan pengucapan yang panjang dan keras pada dzikir ketiga. Kemudian, beliau melanjutkan dengan dzikir ‘Rabbul malaa’ikati warruuh’. (HR Nasa’i dan Daru Quthni)

Setelah sholat Witir, kita bisa memulai rangkaian doa dengan mengucapkan syahadat, istighfar, dan memohon ridho Allah. Kemudian, dilanjutkan dengan membaca wirid. Berikut bacaannya:

أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ أَسْتَغْفِرُ اللهَ

اللَّهُمَّ إنِّي أَسْأَلُك رِضَاك وَالْجَنَّةَ وَأَعُوذُ بِك مِنْ سَخَطِك وَالنَّارِ

سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوْسُ سُبُّوْحٌ قُدُّوْسٌ رَبُّنَا وَرَبُّ الْمَلَائِكَةِ وَالرُّوْحِ

اللَّهُمَّ إنَّك عَفْوٌ كَرِيمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

يَا كَرِيْمُ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

اللَّهُمَّ إنِّي أَعُوذُ بِرِضَاك مِنْ سَخَطِك وَبِمُعَافَاتِك مِنْ عُقُوبَتِك وَأَعُوذُ بِك مِنْك لَا أُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْك أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْت عَلَى نَفْسِك

Arab latin: Asyhadu anlaa ilāha illallāh, Astaghfirullāh,

Allāhumma innī as’aluka ridhākawal jannah, wa a’ūdzu bika minsakhathika wannār (3 kali)

Subhānal malikil quddūs (3 kali) Subbūhun, quddūsun, rabbunā warabbul malā’ikati warrūh

Allāhumma innaka ‘afuwwun karīmun tuhibbul ‘afwa, fa’fu ‘annī (3 kali)

Yā karīmu, birahmatika yā arhamarrāhimīn

Allāhumma inī a’ūdzu biridhāka min sakhathika, wabi mu’āfātika min ‘uqūbatika. Wa a’ūdzubika minka, lā uhshī tsanā’an alayka anta kamā atsnayta ‘alā nafsika.

Setelah selesai berwirid, kita bisa melanjutkan dengan doa-doa berikut ini:

أَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْاَلُكَ إِيْمَانًا دَاِئمًا وَنَسْأَلُكَ قَلْبًا خَاشِعًا وَنَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَنَسْأَلُكَ يَقِيْنًا صَادِقًا وَنَسْأَلُكَ عَمَلًا صَالِحًا وَنَسْأَلُكَ دِيْنًا قَيِّمًا وَنَسْأَلُكَ خَيْرًا كَثِيْرًا وَنَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ وَنَسْأَلُكَ تَمَامَ الْعَافِيَةِ وَنَسْأَلُكَ الشُّكْرَ عَلَى الْعَافِيَةِ وَنَسْأَلُكَ الْغِنَى عَنِ النَّاسِ أَللَّهُمَّ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا صَلَاتَنَا وَصِيَامَنَا وَقِيَامَنَا وَتَخَشُعَنَا وَتَضَرُّعَنَا وَتَعَبُّدَنَا وَتَمِّمْ تَقْصِيْرَنَا يَا أَللهُ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى خَيْرِ خَلْقِهِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Arab latin: Allaahumma innaa nas’aluka iimaanan daa’iman. Wanas’aluka qalban khaasyi’an wanas’aluka ‘ilman naafi’an. Wanas’aluka yaqiinan shaadiqan. Wanas’aluka ‘amalan shaalihan. Wanas’aluka diinan qayyiman. Wanas’aluka khairan katsiiran. Wanas’alukal- ‘afwa wal- ‘aafiyah. Wanas’aluka tamaamal-aafiyah.

Wanas’alukasy-syukra alal-aafiyati wanas’alukal-ghinaa’a aninnaas. Allaahumma rabbanaa taqabbal minnaa shalaatanaa washiyaamanaa waqiyaamanaa watakhasysyu’anaa watadharuu’anaa wata’abbudanaa watammim taqshiiranaa yaa allaah ya allaah ya allaah ya arhamar-raahimiin.

Wa shallallaahu alaa khairi khalqihi sayyidinaa muhammadin wa alaa aalihii washahbihii ajma iina walhamdullillaahi rabbil aalaamiin.

Artinya: “Ya Allah, kami mohon pada-Mu, iman yang langgeng, hati yang khusyuk, ilmu yang bermanfaat, keyakinan yang benar,amal yang saleh, agama yang lurus, kebaikan yang banyak.

Kami mohon kepada-Mu ampunan dan kesehatan, kesehatan yang sempurna, kami mohon kepada-Mu bersyukur atas karunia kesehatan. Kami mohon kepada-Mu kecukupan terhadap sesama manusia. Ya Allah, Tuhan kami terimalah dari kami: sholat, puasa, ibadah, kekhusyukan, rendah diri dan ibadah kami, dan sempurnakanlah segala kekurangan kami.

Ya Allah, Tuhan yang Maha Pengasih dari segala yang pengasih. Dan semoga kesejahteraan dilimpahkan kepada makhluk-Nya yang terbaik, Nabi Muhammad SAW, demikian pula keluarga dan para sahabatnya secara keseluruhan. Serta segala puji milik Allah Tuhan semesta alam.”

(hnh/lus)



Sumber : www.detik.com

3 Doa Nabi Muhammad Ketika Mengalami Kesulitan


Jakarta

Nabi Muhammad SAW adalah teladan umat Islam dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam menghadapi kesulitan dan ujian. Ketika Rasulullah SAW mengalami tantangan berat, beliau senantiasa bersandar kepada Allah SWT melalui doa.

Doa menjadi salah satu cara untuk memohon pertolongan, kekuatan, dan ketenangan hati. Berikut beberapa doa yang dilafalkan oleh Nabi Muhammad SAW ketika menghadapi kesulitan.

Doa Rasulullah SAW Ketika Mengalami Kesulitan

Doa ini diajarkan Rasulullah SAW untuk menguatkan hati dan memohon pertolongan Allah SWT dalam situasi yang sulit. Doa ini disebut sebagai doa qurb.


Menukil buku Syamsuddin Noor yang berjudul Dahsyatnya Doa Para Nabi, berikut bacaan doa qurb lengkap dengan arab, latin dan terjemahannya.

**لَا إِلَهَ إِلََا اللهُ الْعَظِيْمُ الْحَلِيْمُ، لاْ إِلَهَ إِلََا اللهُ رَبُّ العَرْشِ الْعَظِيْمِ، لاْ إِلَهَ إِلََا اللهُ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَرَبُّ الْأَرْضِ وَرَبُّ العَرْشِ الْكَرِيْمِ**

Bacaan latin: Laa ilaaha illallahul ‘adzhiimul haliim, laa ilaaha illallaahu rabbil ‘arsyil ‘adzhiim, laa ilaaha illallaahu rabbus samaawaati wa rabbul ardhi wa rabbul ‘arsyil kariim.

Artinya: “Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah Yang Maha Agung lagi Maha Penyantun, tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, Tuhan yang menguasai Arsy yang agung, tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, Tuhan langit dan bumi serta Tuhan Arsy yang mulia.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Doa Nabi Muhammad SAW saat Menghadapi Masalah Hidup

Selain doa qurb, ada banyak lagi doa-doa indah yang bisa kita panjatkan saat menghadapi kesulitan. Salah satunya adalah doa sapu jagat yang sangat populer.

Dalam buku Al-Adzkar karya Imam Nawawi, kita juga menemukan doa-doa lainnya yang bisa menenangkan hati dan mendekatkan diri pada Allah SWT.

Tak hanya doa qurb, masih ada sejumlah doa yang bisa dilafalkan ketika seseorang mengalami masalah hidup dan kesulitan. Berikut bacaannya yang dikutip dari Al-Adzkar: Buku Induk Doa dan Zikir karya Imam Nawawi.

1. Doa Sapu Jagat

رَبّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَة وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَة وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Arab latin: Rabbanaa aatinaa fiddunyaa hasanah. Wafil aakhirati hasanah, waqinaa ‘adzaabannaar

Artinya: “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka,” (Riwayat dari Anas bin Malik, HR Bukhari & Muslim).

2. Doa Menghadapi Kesulitan

لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ الكَرِيمُ العَظِيمُ، سُبْحَانَهُ تَبَارَكَ اللَّهُ رَبُّ العَرْشِ الْعَظِيْمِ، اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

Arab latin: Laa ilaaha illallaahul kariimul ‘adzhiim, subhaanahu tabaarakallaahu rabbul ‘arsyil ‘adzhiim, Alhamdulillaahirabbil ‘aalamiin

Artinya: “Tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Agung, Maha Suci Dia, maha Berkah Allah, Rabb Arasy yang Agung, segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam,” (Riwayat dari Ali bin Abi Thalib, HR Nasa’i & Ibnu Sinni).

3. Doa ketika Diterpa Permasalahan

يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ، بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيثُ

Arab latin: Yaa hayu yaa qayyuumu birahmatika astaghiits

Artinya: “Wahai Yang Hidup Abadi, wahai yang mengurus makhluk-Nya secara terus menerus, aku memohon pertolongan dengan rahmat-Mu,” (Riwayat dari Anas bin Malik, HR Tirmidzi).

(hnh/lus)



Sumber : www.detik.com