Tag Archives: testosteron

Tak Perlu Setiap Hari, Segini Frekuensi Bercinta Ideal buat Pasutri


Jakarta

Dalam menjalani hubungan jangka panjang, setiap pasangan tentu menginginkan hubungan yang harmonis. Namun, di tengah rutinitas dan kesibukan sehari-hari, menjaga keintiman bisa menjadi tantangan tersendiri.

Sering muncul pertanyaan, “Berapa kali idealnya pasangan berhubungan seks untuk tetap mempertahankan keharmonisan?” Meskipun setiap pasangan memiliki dinamika yang berbeda, para terapis seks memberikan pandangan beragam mengenai frekuensi ideal hubungan seksual.

Dikutip dari Healthline, rata-rata, jumlah hubungan seksual bisa bervariasi dari satu kali seminggu hingga satu kali sebulan. Ian Kerner, PhD, berpendapat bahwa tidak ada jawaban pasti karena setiap pasangan memiliki dinamika yang berbeda.


Jika pasangan berhenti berhubungan seks, hubungan mereka dapat menjadi rentan terhadap masalah seperti kemarahan, jarak emosional, perselingkuhan, bahkan perceraian. Banyak faktor yang memengaruhi frekuensi hubungan seks, termasuk usia, gaya hidup, kesehatan, libido, dan kualitas hubungan itu sendiri.

Meskipun tidak ada patokan pasti, beberapa terapis menyarankan pasangan untuk mencoba berhubungan seks setidaknya sekali seminggu. David Schnarch, PhD, melalui penelitian terhadap lebih dari 20.000 pasangan, menemukan bahwa hanya 26 persen pasangan yang berhubungan seks seminggu sekali, sementara sebagian besar melakukannya satu hingga dua kali sebulan, atau bahkan lebih jarang.

Penelitian lain yang dipublikasikan oleh The University of Chicago Press menunjukkan bahwa pasangan menikah rata-rata melakukan hubungan seks tujuh kali sebulan, atau kurang dari dua kali per minggu.

Sementara itu, studi lain melaporkan bahwa orang dewasa yang lebih tua berhubungan seks sekitar dua hingga tiga kali sebulan, sedangkan orang yang lebih muda melakukannya sekitar sekali seminggu.

Sebagian besar terapis sepakat bahwa jika frekuensi hubungan seks kurang dari 10 kali setahun, hal ini bisa menjadi tanda bahwa pernikahan tidak aktif secara seksual. Namun, hal tersebut tidak selalu menunjukkan adanya masalah besar dalam hubungan, seperti yang dijelaskan oleh David.

Meskipun seks merupakan cara mengekspresikan cinta dan hasrat, tidak adanya hubungan seksual tidak selalu berarti hubungan akan berakhir, walaupun ini tetap harus diatasi.

Perbedaan dorongan seksual antara pasangan juga bisa menjadi masalah. Al Cooper dari Pusat Perkawinan dan Seksualitas San Jose menyatakan bahwa masalah lebih sering berkaitan dengan komunikasi dan keinginan untuk berhubungan seks dibandingkan seks itu sendiri.

Dr. Gail Saltz menekankan pentingnya mencari kompromi jika dorongan seksual tidak seimbang, di mana salah satu pihak mungkin perlu menyesuaikan frekuensi.

Ian menambahkan bahwa ketika pasangan berhenti berhubungan seks, mereka bisa terjebak dalam rutinitas. Namun, begitu kembali fokus pada kehidupan seksual, keinginan untuk keintiman akan kembali dirasakan.

Langkah awal untuk meningkatkan keintiman bisa dimulai dengan hal-hal sederhana seperti berpelukan setiap hari, berolahraga untuk meningkatkan kadar testosteron, dan mengurangi gangguan seperti TV atau gadget.

(kna/kna)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

6 Makanan yang Tak Cuma Enak, Tapi ‘Jos’ Buat Dongkrak Gairah Bercinta

Jakarta

Makanan yang dikonsumsi ternyata dapat memengaruhi performa bercinta. Walaupun sebagian besar orang lebih fokus pada faktor psikologis, asupan nutrisi juga berperan penting dalam mendukung kualitas hubungan intim.

Beberapa jenis makanan diyakini mampu meningkatkan gairah dan stamina, sementara lainnya justru dapat berdampak negatif.

Dikutip dari Healthline, para ahli gizi seperti Jessica Crandall, seorang pendidik diabetes bersertifikat dan juru bicara Academy of Nutrition and Dietetics, menekankan kepercayaan diri tubuh memiliki pengaruh besar terhadap performa seksual dibandingkan nutrisi semata.


Meski begitu, pola makan yang sehat tetap memiliki peran signifikan. Diet yang tepat dapat melancarkan aliran darah, meningkatkan energi, memperbaiki suasana hati, serta membantu mengatasi penurunan libido. Berikut beberapa makanan yang bermanfaat untuk mendukung performa bercinta.

1. Tiram

Tiram atau biasa dikenal dengan oysters telah lama dikenal sebagai afrodisiak sejak zaman Yunani dan Romawi kuno.

Kandungan seng yang tinggi dalam tiram dikaitkan dengan peningkatan jumlah sperma.

Selain manfaatnya, cara menikmati tiram sering kali dianggap sensual, terutama jika dikonsumsi bersama pasangan.

2. Cokelat Hitam

Cokelat hitam tidak hanya kaya antioksidan yang bermanfaat bagi kesehatan jantung, tetapi juga mampu meningkatkan aliran darah.

Kandungan flavonol di dalamnya membantu memperbaiki sensasi tubuh, bahkan bermanfaat dalam mengatasi disfungsi ereksi. Untuk hasil terbaik, pilih cokelat dengan kandungan kakao minimal 60 persen dan konsumsi dalam jumlah kecil.

3. Bit

Bit, meskipun tidak terlihat menarik, merupakan sumber kalium yang sangat baik untuk melancarkan aliran darah.

Selain itu, warna merahnya disebut-sebut memiliki daya tarik tersendiri bagi pria menurut beberapa studi terkait preferensi visual.

4. Kacang dan Biji-Bijian

Beragam kacang seperti almond, mete, dan kacang tanah kaya akan magnesium yang dapat meningkatkan energi dan sirkulasi darah. Biji labu, yang sering disebut sebagai camilan sehat, mengandung magnesium, kalium, dan seng.

Menurut beberapa penelitian, biji labu bahkan dapat meningkatkan kadar testosteron, meskipun penelitian lebih lanjut masih diperlukan. Terlepas dari itu, kandungan nutrisinya sangat baik untuk mendukung kesehatan tubuh secara umum.

5. Semangka

Sebagai buah yang kaya kandungan air dan kalium, semangka membantu hidrasi tubuh sekaligus melancarkan sirkulasi darah. Semangka juga dapat membantu meningkatkan libido yang menurun. Hal ini menjadikannya pilihan tepat untuk meningkatkan gairah.

6. Alpukat

Alpukat kaya akan lemak tak jenuh dan vitamin E, nutrisi yang mendukung kesehatan kulit, rambut, dan kuku. Kekurangan lemak sehat dapat menyebabkan kulit kering dan berdampak pada area tubuh lainnya.

(naf/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Kapan Usia Puncak Seks Pria dan Wanita? Begini Penjelasannya


Jakarta

Seiring berjalannya waktu, setiap pasangan memiliki frekuensi bercinta yang mungkin semakin jarang. Dorongan dan kepuasan seksual seseorang dapat berubah.

Hal ini memunculkan pertanyaan terkait berapa usia puncak seksual seseorang?

Dikutip dari Medicine Net, sebenarnya, tidak ada definisi biologis pasti terkait puncak seksual, namun studi menunjukkan bahwa orang-orang dapat mengalami kepuasan seksual sepanjang masa dewasa.


Menurut buku ‘Sexual Behavior in the Human Male’ dan ‘Sexual Behavior in the Human Female,’ karya Alfred Kinsey, pria dan wanita mencapai fase puncak seksual pada usia yang berbeda.

Temuan Kinsey menunjukkan bahwa wanita cenderung mencapai puncaknya di usia 30-an, sementara pria mencapai puncaknya di usia remaja akhir.

Namun, pandangan ini telah lama dipertanyakan, karena banyak peneliti berpendapat bahwa data Kinsey belum sepenuhnya menggambarkan kenyataan.

Kinsey meminta partisipan untuk melaporkan usia saat mereka mengalami orgasme paling banyak. Pria melaporkan orgasme terbanyak pada usia 17 atau 18 tahun, sedangkan wanita cenderung lebih sering mengalami orgasme ketika berada di usia 30-an.

Meski data ini valid, angkanya mungkin tidak menunjukkan puncak biologis sebenarnya. Jumlah orgasme pada pria mungkin hanya menggambarkan seberapa sering mereka bisa mencapai orgasme, baik dengan atau tanpa pasangan.

Sementara itu, banyak wanita memerlukan pasangan yang lebih berpengalaman atau membutuhkan waktu untuk melatih komunikasi kebutuhan seksualnya sebelum bisa mencapai orgasme secara teratur.

Salah satu cara mengukur seksualitas adalah melalui kadar hormon. Hormon seks biasanya meningkat sejak masa remaja, dengan puncaknya pada usia dewasa awal.

Kadar testosteron pada pria mulai menurun sejak usia 20-an, yang bisa memengaruhi libido dan sensasi seksual. Pada wanita, penurunan hormon terbesar terjadi di masa menopause, yang dapat memengaruhi libido dan menyebabkan kekeringan pada jaringan vagina.

Menurut penelitian terbaru dari Kinsey Institute, pria berusia 25-39 tahun dan wanita berusia 20-29 tahun adalah yang paling sering berhubungan seks, meskipun tingkat frekuensi menurun seiring bertambahnya usia.

Kepuasan seksual juga cenderung meningkat seiring waktu, banyak orang merasa lebih puas dengan kehidupan seksualnya meski frekuensi hubungan seksual berkurang.

(kna/kna)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

6 Minuman yang Bikin Libido Suami saat Bercinta Makin ‘Jos’

Jakarta

Seks menjadi salah satu ‘bumbu’ penting menjaga keharmonisan hubungan suami-istri. Namun, terkadang pria dan wanita bisa kehilangan libido atau gairah untuk bercinta.

Hal ini sebenarnya normal dan bisa terjadi pada siapa saja. Penurunan libido dapat dipicu oleh sejumlah faktor, seperti pertambahan usia, gaya hidup tidak sehat, hingga kondisi medis tertentu.

Kendati demikian, ada baiknya libido rendah segera diatasi. Jika terjadi terus-menerus, hal ini tak hanya memengaruhi hubungan dengan pasangan, tetapi juga kesehatan.


Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan libido secara alami. Salah satunya dengan mengonsumsi minuman tertentu yang bisa menambah libido dan meningkatkan fungsi seksual.

Dikutip dari berbagai sumber, berikut daftar minuman untuk meningkatkan libido yang bisa dicoba.

1. Kopi

Kopi lebih dari sekadar minuman penghilang kantuk. Dikutip dari Healthshots, kafein yang terkandung dalam kopi juga dapat membantu meningkatkan suasana hati dan libido baik pada pria maupun wanita.

Studi yang dilakukan pada 2015 oleh University of Texas Health Science Center at Houston menunjukkan pria yang mengonsumsi kopi setiap hari memiliki risiko lebih rendah terkena disfungsi ereksi.

2. Minuman Coklat

Tak hanya lezat, minuman coklat juga punya khasiat untuk meningkatkan gairah seks. Dikutip dari Healthshots, coklat dapat mendorong pelepasan hormon serotonin yang memiliki efek mirip afrodisiak, sehingga meningkatkan hasrat terhadap aktivitas seksual.

Serotonin juga membantu mengatur aliran darah ke seluruh tubuh, termasuk alat vital. Bagi pria, hal ini dapat membantu penis lebih mudah mendapatkan dan mempertahankan ereksi.

3. Teh Hijau

Teh hijau dikenal sebagai minuman yang punya banyak khasiat untuk kesehatan. Nah, salah satu manfaat teh hijau juga bisa membantu mendongkrak libido loh.

Dikutip dari Healthshots, teh hijau mengandung antioksidan dalam bentuk katekin. Katekin telah terbukti dapat membantu melancarkan aliran darah, termasuk ke organ seksual, yang kemudian berkontribusi dalam meningkatkan gairah seks.

4. Jus Delima

Manfaat jus delima untuk meningkatkan libido telah lama diteliti pada ilmuwan. Dikutip dari Healthshots, sebuah studi terbaru yang dilakukan oleh Beverly Hills Clinic di Amerika Serikat menunjukkan jus delima dapat membantu melancarkan sirkulasi darah, termasuk yang menuju organ seksual. Inilah yang dipercaya berkontribusi dalam meningkatkan libido.

5. Banana Shake

Selain menambah energi, banana shake juga memiliki khasiat untuk mendongkrak libido. Dikutip dari Healthshots, para peneliti menemukan enzim bromelain yang ada pada pisang dapat membantu meningkatkan jumlah hormon testosteron. Peningkatan testosteron dapat turut mendongkrak libido atau gairah seksual pada pria.

6. Jus Semangka

Tak hanya menyegarkan, jus semangka juga punya manfaat pendongkrak libido yang sayang untuk dilewatkan. Dikutip dari Medical News Today, semangka mengandung asam amino bernama sitrulin. Sitrulin dapat membantu meningkatkan aliran darah ke organ seksual, sehingga mempermudah pria mencapai dan mempertahankan ereksi.

(ath/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

4 Obat Alami Atasi Disfungsi Ereksi, Efeknya Tak Kalah Jos dari ‘Viagra’

Jakarta

Disfungsi ereksi (DE) menjadi masalah yang dapat menurunkan rasa percaya diri laki-laki, serta mengganggu kehidupan seksualnya. Masalah disfungsi ereksi ini umumnya disebabkan oleh faktor psikologis seperti stres atau trauma masa lalu, masalah fisik seperti diabetes atau saraf, atau efek dari penggunaan obat-obat tertentu.

Dikutip dari New York Post, banyak pria yang mengatasi masalah ini dengan pengobatan viagra. Obat ini bekerja dengan cara meningkatkan aliran darah ke penis setelah adanya rangsangan seksual. Dengan begitu, obat ini dapat memicu ereksi dan membuat ereksi bertahan lebih lama.

Namun, ada juga beberapa minuman alami yang diklaim mampu mengobati disfungsi ereksi, dengan kemampuan yang mirip seperti viagra. Apa saja bahan alami tersebut?


1. Jus Anggur Merah

Sebuah studi yang diterbitkan di Aging Male mengungkap pria yang rajin minum jus anggur merah, dapat menurunkan risiko disfungsi ereksi secara signifikan.

Para peneliti di Rumah Sakit Umum Universitas Kedokteran Tianjin di Cina Utara menemukan bahwa, mereka yang mengonsumsi jus anggur merah selama lima kali atau lebih dalam seminggu, mengalami penurunan sekitar 79 persen terkait masalah disfungsi ereksi, dibandingkan pria yang tidak meminum jus anggur merah.

Senyawa fenolik dan zat kimia bernama fenol diketahui dapat menjaga kesehatan arteri dan mencegah penyempitan yang dapat membatasi aliran darah ke penis.

2. Kopi Hitam

Sebuah penelitian dari Pusat Ilmu Kesehatan Universitas Texas di Houston menemukan kafein mengurangi kemungkinan disfungsi ereksi. Para peneliti mwnyebut pria berusia di atas 20 tahun yang mengonsumsi kafein sekitar dua hingga tiga cangkir kopi sehari cenderung tidak melaporkan masalah disfungsi ereksi dibandingkan pria yang menghindari kopi hitam.

3. Shilajit

Shilajit merupakan zat mineral alami yang berasal dari bebatuan pegunungan Himalaya. Shilajit telah lama digunakan sebagai pengobatan untuk mengobati banyak masalah kesehatan, termasuk disfungsi ereksi.

Sebuah studi klinis menemukan pria yang diobati dengan dosis shilajit dua kali sehari selama 90 hari berturut-turut mengalami peningkatan yang signifikan dalam testosteron dan dehidroepiandrosteron (keduanya diperlukan untuk pertumbuhan otot dan kinerja seksual) dibandingkan mereka yang diberi plasebo.

4. Bit Merah

Buah bit merah memang dikenal memiliki reputasi yang bagus terkait pengobatan masalah seksual. Sejak zaman Romawi, bit merah memang dipuji karena khasiat afrosidiaknya.

Meskipun bit sudah lama terkenal, hanya ada sedikit bukti ilmiah yang mendukung klaim bahwa bit dapat meningkatkan kesehatan seksual. Namun, bit diketahui dapat meningkatkan jumlah oksida nitrat dalam tubuh, yakni senyawa yang berperan penting dalam menghasilkan dan mempertahankan ereksi.

(dpy/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Paksu Perlu Tahu! Ini 5 Makanan yang Bisa Bikin Hormon Testosteron ‘Anjlok’

Jakarta

Testosteron adalah hormon yang identik dengan pria. Kendati demikian, wanita juga memiliki hormon ini meski dalam jumlah yang tidak terlalu banyak.

Hormon ini memiliki beragam fungsi, mulai dari meningkatkan massa otot, mendistribusikan lemak, memproduksi sel darah merah, hingga mengatur fertilitas. Testosteron juga menjadi salah satu hormon yang bertanggung jawab atas libido dan gairah seksual.

Hormon testosteron dapat menurun seiring pertambahan usia. Namun, ada juga sejumlah faktor lain yang bisa membuat kadar hormon ini anjlok sejak usia muda. Salah satunya adalah kebiasaan mengonsumsi makanan tertentu.


Lantas, apa saja makanan yang bisa menurunkan kadar hormon testosteron dalam tubuh? Dikutip dari Ro, berikut daftarnya.

1. Minuman manis

Sesekali minum minuman manis memang tidak masalah. Tapi jika hal ini sering dilakukan, maka bisa berdampak buruk terhadap kadar testosteron dalam tubuh.

Minuman manis cenderung mengandung gula yang sangat tinggi. Konsumsi gula yang berlebihan dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami hipogonadisme, yaitu kondisi ketika gonad (kelenjar seks) tidak menghasilkan cukup testosteron.

Selain itu, gula juga dikaitkan dengan obesitas. Obesitas sendiri dapat memicu peradangan yang berdampak negatif terhadap sel-sel yang memproduksi hormon testosteron.

2. Makanan yang mengandung lemak tertentu

Makanan yang banyak mengandung lemak tertentu juga dapat ‘membunuh’ hormon testosteron.

Sebuah studi yang dilakukan pada 2017 menemukan konsumsi lemak trans dapat menurunkan kadar testosteron. Lebih lanjut, studi itu juga menyebut konsumsi makanan yang mengandung lemak trans dapat memicu peradangan sistemik yang berdampak negatif terhadap produksi testosteron.

Selain lemak trans, asam lemak tak jenuh ganda (polyunsaturated fatty acid/PUFA) yang terkandung pada minyak jagung, kedelai, atau kanola juga dapat memengaruhi produksi testosteron. PUFA biasanya dianggap sebagai ‘lemak baik’, tetapi dalam jumlah tinggi, lemak ini dapat menurunkan produksi testosteron dalam tubuh.

3. Minuman beralkohol

Mengonsumsi terlalu banyak minuman beralkohol dapat berdampak buruk bagi kesehatan secara keseluruhan, termasuk menurunkan kadar testosteron.

Alkohol dapat memicu peradangan, sehingga menyulitkan sel-sel penghasil testosteron untuk berfungsi dengan baik. Tak hanya itu, alkohol dapat mengganggu aktivitas hipotalamus-pituitary-adrenal (HPA), yaitu jalur yang menghubungkan otak dan sistem endokrin.

4. Biji rami

Biji rami atau flaxseed sering disebut sebagai makanan yang menyehatkan. Namun, biji rami juga dapat menurunkan hormon testosteron, terutama bagi orang yang sudah memiliki kadar testosteron rendah.

Pasalnya, biji rami mengandung lignan yang tinggi. Lignan adalah senyawa pada tanaman yang dapat meningkatkan ekskresi atau pembuangan testosteron dari dalam tubuh. Lignan juga dapat meningkatkan kadar globulin pengikat hormon seks (sex hormone-binding globulin/SHBG), yang membuat jumlah hormon testosteron bebas atau aktif berkurang.

5. Karbohidrat olahan

Makanan lain yang dapat menurunkan kadar testosteron adalah karbohidrat olahan seperti roti tawar, kue kering, dan kue yang dipanggang. Perlu penelitian lebih lanjut untuk mengetahui kaitan antara karbohidrat olahan dan testosteron, namun hal ini diduga terkait dengan sifat peradangan dari makanan tersebut.

Asupan karbohidrat olahan yang tinggi juga dapat menyebabkan obesitas, yang kemudian dapat menyebabkan penurunan kadar testosteron.

(ath/suc)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Sperma Encer dan Tidak Berkualitas, Biang Keroknya Apa Sih?


Jakarta

Menjaga kualitas sperma menjadi hal yang penting dilakukan oleh setiap pria. Apalagi bagi mereka yang ingin memiliki keturunan maka hal tersebut mesti dilakukan.

Pasalnya, sperma yang tidak berkualitas bisa meningkatkan risiko seseorang sulit untuk mendapatkan keturunan. Sejumlah riset menyebutkan ada beberapa faktor yang menyebabkan kualitas sperma menurun.

Kurang olahraga menjadi salah satu penyebab sperma mengalami penurunan kualitas. Oleh karena itu, setiap pria disarankan untuk menjaga kualitas sperma dengan cara olahraga.


Jurnal European Journal of Applied Physiology menyebutkan olahraga ringan dan teratur terbukti bisa memperbaiki kualitas sperma laki-laki. Pasalnya, aktivitas fisik mampu meningkatkan pelepasan hormon yang dibutuhkan dalam proses pembentukan sperma.

Selain itu, kurang mengonsumsi makanan bergizi juga menjadi salah satu faktor penyebab kualitas sperma mengalami penurunan. Bahkan hal ini bisa membuat sperma menjadi lebih encer.

Ada banyak makanan bergizi yang bisa dikonsumsi untuk meningkatkan kualitas sperma, salah satunya wortel. Sayuran ini terbukti mampu menjaga kesehatan sperma. Pasalnya, kandungan karotenoid dalam wortel mampu membantu sperma lebih aktif sehingga bisa mencapai sel telur.

Selain itu, ada juga alpukat yang bisa menjaga kualitas sperma. Alpukat memiliki kandungan vitamin E yang cukup besar. Vitamin E ini lah yang bisa menjaga sekaligus meningkatkan kualitas sperma.

Satu buah alpukat memiliki 21 persen DV untuk vitamin E, 9 persen DV untuk seng dan mineral yang berperan penting dalam kualitas sperma, produksi testosteron, dan kesuburan. Asam folat juga banyak terkandung pada Alpukat.

Selain kurang mengonsumsi makanan bergizi dan kurang berolahraga, paparan senyawa Bisphenol A (BPA) juga berpotensi untuk menurunkan kualitas sperma. Senyawa BPA sendiri biasanya terdapat dalam kemasan air minum hingga makanan.

Studi kohort di China pada 218 responden pria pada 2010 menyebutkan bahwa terjadi peningkatan kadar BPA pada urine sehingga mempengaruhi penurunan konsentrasi, jumlah, vitalitas, dan motilitas sperma.

Pria dengan urine yang mengandung BPA, 3 kali lebih berisiko mengalami penurunan konsentrasi dan vitalitas sperma, 4 kali lebih berisiko menurunkan jumlah sperma. Selain itu BPA bersifat menyerupai hormon esterogen atau ‘esterogen like’. Senyawa ini juga bersifat sebagai antiandrogen sehingga pada pria memang bisa berdampak pada produksi sperma.

(anl/ega)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Bercinta Tak ‘Sepanas’ Biasanya? Ini 5 Hal yang Bisa Bikin Libido Suami Drop

Jakarta

Bercinta menjadi momen yang penting untuk pasangan suami istri. Dalam banyak kasus, libido suami yang drop dapat mengganggu kesenangan pasangan ketika bercinta.

Sebenarnya apa sih faktor-faktor yang dapat menyebabkan menurunnya libido suami? Berikut ini adalah beberapa di antaranya dikutip dari Healthline:

1. Masalah Tidur

Sebuah studi yang diterbitkan di Journal of Clinical Sleep Medicine menemukan bahwa pria yang memiliki masalah tidur seperti sleep apnea cenderung memiliki kadar testosteron yang lebih rendah. Sleep apnea merupakan gangguan tidur yang terjadi ketika pernapasan terhenti sementara dalam beberapa periode ketika tidur.


Seiring berjalannya waktu, kondisi ini dapat menyebabkan penurunan aktivitas seksual dan libido. Dalam studi tersebut, tim peneliti menemukan hampir sepertiga pria yang mengalami sleep apnea parah mengalami penurunan kadar testosteron.

Penelitian lain menyebut kadar testosteron menurun 10-15 persen setelah seminggu jam tidur dibatasi menjadi lima jam per malam.

2. Usia Bertambah

Tingkat testosteron yang berkaitan dengan libido berada di titik tertinggi ketika seorang pria memasuki usia akhir remaja. Semakin tua, mungkin diperlukan waktu yang sedikit lebih lama untuk orgasme, ejakulasi, atau bahkan terangsang.

Ereksi yang terjadi mungkin tidak sekeras biasanya dan membutuhkan waktu yang lebih lama. Untuk mengatasi masalah ini, coba konsultasikan dengan profesional kesehatan terpercaya.

3. Penyakit Kronis

Masalah penyakit kronis juga dapat menjadi salah satu pemicu libido suami menjadi drop. Beberapa jenis penyakit kronis yang dimaksud meliputi diabetes tipe dua, obesitas, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, hingga masalah organ seperti paru-paru, jantung, ginjal, dan hati kronis.

Jika memiliki masalah penyakit kronis di atas, pertimbangkan menemui dokter untuk mengelola masalah kesehatan tersebut. Berbicara dengan pasangan untuk menemukan cara agar tetap intim juga diperlukan.

4. Stres

Stres dan tekanan situasi dapat menurunkan hasrat seksual. Ini berkaitan erat dengan hormon yang ada pada tubuh, hingga pembuluh darah arteri yang menyempit ketika stres. Penyempitan ini membatasi aliran darah dan berpotensi meningkatkan risiko disfungsi ereksi.

Penelitian yang diterbitkan dalam Scientific Research and Essays mendukung gagasan bahwa stres mempunyai efek langsung pada masalah seksual. Tidak hanya pada suami, ini juga dapat terjadi pada istri.

Penelitian lain mengungkapkan gangguan stres pasca trauma atau yang lebih dikenal dengan PTSD juga meningkatkan risiko disfungsi seksual sebanyak tiga kali lipat.

Stres merupakan sesuatu yang sulit dihindari. Lakukan latihan teknik manajemen stres seperti latihan pernapasan dan meditasi. Jika masih sulit menangani stres, cobalah pergi ke ahli kesehatan jiwa.

5. Tidak Olahraga

Jarang berolahraga atau tidak sama sekali dapat menyebabkan masalah kesehatan seksual, hingga memengaruhi gairah dan hasrat. Berolahraga secara teratur, dapat membantu mengurangi risiko penyakit kronis yang berkaitan dengan menurunnya libido suami.

Olahraga ringan dapat menurunkan kadar kortisol di malam hari dan mengurang stres. Kebiasaan ini dapat mengurangi stres dan membantu meningkatkan gairah seks.

(avk/up)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Perbedaan Sperma Vs Air Mani, Fakta Umum yang Kerap Terlupakan

Jakarta

Sperma dan air mani adalah dua hal yang berbeda. Banyak yang sudah mengetahui fakta ini, tapi tampaknya tak semua tahu persis apa saja yang membedakan keduanya.

Dikutip dari Healthline, sperma merupakan sel-sel dalam sistem reproduksi pria yang menjadi salah satu (dan bukan satu-satunya) komponen penyusun air mani. Sperma dibutuhkan untuk membuahi sel telur.

Sementara itu, air mani adalah cairan ejakulasi yang lazimnya keluar dari Mr P saat seorang pria mengalami orgasme. Pengecualian pada kondisi tertentu yang disebut dry orgasm, yakni saat orgasme tidak disertai ejakulasi.


Dalam keseharian, beberapa orang menganggap keduanya sama. Padahal satu-satunya persamaan di antara keduanya adalah keluar dari Mr P melalui saluran yang sama.

Fungsi sperma dan air mani

Sebagai bagian dari sistem reproduksi, fungsi sel sperma yang dihasilkan pria jelas untuk membuahi sel telur pada wanita. Sel-sel sperma punya bentuk dan kemampuan untuk berenang dengan gesit agar pembuahan dapat terjadi.

Kemampuan sperma untuk berenang tidak akan ada gunanya jika tidak ada media untuk membawanya. Air mani berfungsi untuk membawa sperma, mengantarkannya menuju tempat yang memungkinkan untuk terjadi pembuahan.

Proses air mani dihasilkan

Proses terbentuknya air mani salah satunya dimulai dari testis atau buah zakar, organ seksual yang memproduksi sperma dan hormon testosteron. Dari testis, sel-sel sperma dialirkan melalui epididimis dan vas deferens.

Di tempat lain, kelenjar yang disebut vesikula seminalis dan terletak di belakang kandung kemih memproduksi cairan seminalis yang merupakan komponen lain penyusun air mani.

Tak kalah penting, kelenjar prostat juga menghasilkan komponen terbanyak air mani.

Perbandingan komposisi sperma dalam air mani

Pada kondisi yang dikategorikan normal, lazimnya terdapat 15-200 juta sel sperma dalam setiap mililiter air mani. Ada banyak faktor yang berpengaruh pada jumlah sel sperma, termasuk pengaruh lingkungan dan gaya hidup.

Produksi sperma tak dibatasi usia

Tubuh pria menghasilkan sel-sel sperma sepanjang waktu, dan karenanya sperma tidak pernah habis kecuali karena kondisi tertentu yang terkait infertilitas. Disebut-sebut, produksi sel sperma paling optimal adalah di usia 30-an tahun.

Seiring makin bertambahnya usia, produksi sel sperma mengalami penurunan baik dari sisi kualitas maupun motilitas atau kemampuan bergerak.

(up/up)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

5 Pantangan Makanan Sebelum Bercinta, Bisa Bikin Gairah Loyo

Jakarta

Ternyata makanan yang biasa dikonsumsi bisa berpengaruh pada gairah seksual. Hal ini biasanya akan berkaitan dengan kemampuan ereksi atau orgasme.

Beberapa jenis makanan juga dapat membuat mood untuk bercinta menurun, hingga mengganggu hormon, baik pada pria maupun wanita. Maka dari itu, sejumlah makanan tertentu harus dihindari agar performa selama berhubungan suami istri tetap prima.

Dikutip dari laman The Daily Meal, berikut 5 makanan yang bisa menurunkan gairah seksual.


Makanan yang digoreng

Makanan yang digoreng dapat menekan hasrat seseorang untuk berhubungan seks. Minyak yang terhidrogenasi yang digunakan untuk menggoreng makanan dapat menurunkan kadar testosteron.

Makanan olahan tepung

Makanan olahan dari tepung, terutama tepung serbaguna atau tepung putih, tidak mengandung nutrisi yang penting bagi tubuh. Tepung serba guna diketahui memiliki lebih sedikit kandungan zinc atau seng yang sangat bermanfaat untuk kesehatan reproduksi pria.

Selain itu, mengonsumsi tepung serba guna dalam jumlah besar tanpa protein dan lemak yang cukup dapat menyebabkan resistensi insulin hingga memicu diabetes. Diabetes dapat mempersempit arteri seseorang, meningkatkan risiko penyakit jantung dan disfungsi ereksi.

Keju

Makanan yang terbuat dari susu sapi ini ternyata bisa mengganggu gairah seks. Keju berpotensi mengacaukan produksi hormon alami tubuh, termasuk estrogen dan testosteron.

Soda

Makanan dan minuman produk dengan pemanis buatan dapat merusak kesehatan. Pemanis, termasuk aspartam, dapat mempengaruhi kadar serotonin yaitu hormon yang penting untuk membantu meningkatkan suasana hati saat ingin bercinta.

Kopi

Kandungan kafein di dalam kopi dapat meningkatkan stamina untuk berhubungan seks. Tetapi, efek dari kopi bisa menjadi buruk terlebih pada orang yang mudah gelisah.

Meningkatnya kecemasan seseorang setelah minum kopi dapat menurunkan gairah seks. Hal ini yang sering dikeluhkan pada orang-orang yang sensitif terhadap kafein.

(sao/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy