Tag Archives: the healthy

Daftar Makanan Pantang Dikonsumsi Sebelum Bercinta, Gairah Auto Ngedrop

Jakarta

Makanan ternyata sangat berperan dalam urusan gairah seksual. Beberapa makanan berfungsi sebagai afrodisiak karena dapat membantu meningkatkan gairah seksual.

Ahli diet Kaitlin Dresser mengungkapkan pola makan yang sehat dapat meningkatkan kehidupan seks. Mulai dari mendukung peningkatan fungsi seksual, dorongan seks, keseimbangan hormon, tingkat energi, kesuburan, dan kesehatan secara keseluruhan.

“Diet buruk yang tinggi makanan olahan, gula tambahan, dan serat terbatas dapat menyebabkan hasil seksual yang lebih buruk dengan meningkatkan obesitas, tekanan darah tinggi, atau gangguan GI (gastrointestinal),” tambah Dresser yang dikutip dari The Healthy.


Namun, beberapa orang mungkin tidak menyadari bahwa beberapa makanan yang dikonsumsi sehari-hari dapat mempengaruhi gairah seksual. Berikut beberapa makanan yang sebaiknya tidak dikonsumsi sebelum bercinta.

1. Kacang-kacangan

Kacang-kacangan, lentil, buncis, dan jenis kacang lainnya terkenal dapat memicu ketidaknyamanan pencernaan. Itu karena kacang-kacangan mengandung serat dan gula yang tidak dapat dicerna tubuh manusia dengan cara normal.

“Sebaliknya, bakteri dalam usus kita memecah semuanya, menyebabkan fermentasi, yakni proses yang membuat bir atau kombucha bersoda dan membuat kita merasa kembung dan bergas,” kata Dresser.

2. Makanan ‘karbo’

Makanan dengan kandungan karbohidrat dalam roti, pasta, dan kentang juga mengandung gula sederhana, umumnya memgirimkan lonjakan energi langsung ke dalam sistem tubuh. Namun menurut American Heart Association, peningkatan ini tidak berlangsung lama.

Karbohidrat sederhana ini cenderung membuat kita kelelahan setelah lonjakan energi yang cepat.

3. Daging merah

Beberapa daging merah mungkin bisa membuat gairah seks anjlok. Ini karena lemak adalah nutrisi yang paling sulit dicerna tubuh kita.

Untuk membantu proses tersebut, tubuh mengarahkan lebih banyak energi kita ke sistem gastrointestinal, dan terlalu banyak lemak dapat menyebabkan gangguan pencernaan.

Carilah potongan daging yang lebih ramping seperti steak sirloin tip, dan hindari pilihan yang lebih berlemak seperti steak rib eye atau roti burger sapi.

4. Produk susu

Institut Nasional Diabetes dan Penyakit Pencernaan dan Ginjal menemukan bahwa produk susu dapat memicu gejala IBS (sindrom iritasi usus besar) atau keluhan mulas.

Selain itu, produk susu juga cenderung memiliki kandungan lemak yang tinggi. Itulah sebabnya seseorang dapat merasa lesu saat tubuh berusaha mencernanya.

5. Goreng-gorengan

Menurut pakar, makanan yang digoreng dan berminyak dapat membuat orang merasa kembung atau dalam beberapa kasus memicu diare.

“Sebaiknya hindari jenis makanan ini dan pesan makanan yang dipanggang atau dibakar sebagai gantinya,” sambungnya.

Selain itu, makan dalam porsi besar cenderung membuat seseorang merasa kembung. Jadi, pastikan untuk mengunyah makanan dengan baik dan berhenti saat sudah kenyang.

(sao/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Berapa Lama Durasi Foreplay yang Ideal Sebelum Bercinta? Ini Kata Ahli


Jakarta

Seperti halnya berolahraga, bercinta juga perlu pemanasan alias foreplay.

Foreplay merupakan pertukaran gerakan fisik yang intim dan mengarah ke hubungan seks. Ini bertujuan untuk meningkatkan gairah dan mempersiapkan tubuh serta pikiran sebelum berhubungan seks.

“Foreplay bermanfaat untuk menghangatkan tubuh dan pikiran untuk membangun hubungan yang lebih intim. Ini juga menghasilkan peningkatan pengalaman kenikmatan yang intens,” terang terapis pernikahan dan keluarga Erin Rayburn yang dikutip dari The Healthy.


Lantas, berapa lama durasi foreplay yang ideal sebelum berhubungan seks?

Menurut Rayburn, setiap orang berbeda-beda cara yang berbeda dalam hal seks dan kenikmatan. Sebuah studi psikologi yang dipublikasikan di Journal of Sex Research pada 2004 melakukan survei pada 152 pasangan tentang persepsi soal foreplay dan seks untuk mengetahui durasi yang ideal untuk foreplay,

Dari studi tersebut, hasilnya rata-rata wanita cenderung merasa foreplay yang ideal adalah pemanasan dengan durasi yang lebih lama. Sementara pria, secara signifikan meremehkan lama foreplay yang diinginkan pasangannya.

Melihat studi ini, Rayburn menekankan bahwa antara pria dan wanita memiliki gairah seksual dan kebutuhan yang berbeda.

“Jadi foreplay tidak boleh dibatasi waktu, tapi ditentukan melalui preferensi dan respons,” sambung Rayburn.

Selain itu, hal yang tidak kalah penting untuk dipertimbangkan adalah kualitas hubungan seks. Sebaiknya, jangan terjebak dengan apa yang dipikirkan atau dilakukan oleh orang lain.

Dalam satu ulasan yang dipublikasikan dalam Human Reproductive Biology, pasangan yang terlibat dalam interaksi prospektif hanya memerlukan satu menit foreplay sebelum melakukan hubungan seks untuk mencapai orgasme. Sementara pada orang lain memerlukan waktu hingga 20 menit atau bahkan lebih.

(sao/suc)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy