Tag Archives: times of israel

Di Masjid Al Aqsa, Menteri Garis Keras Israel Serukan Ambil Alih Gaza



Jakarta

Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir menyerukan ambil alih Jalur Gaza. Ia “mendorong emigrasi sukarela” warga Palestina dari wilayah tersebut.

Dilansir Times of Israel, Minggu (3/8/2025), seruan itu disampaikan Ben-Gvir dalam pernyataan video saat berkunjung ke Temple Mount–sebutan untuk Masjid Al Aqsa–di Yerusalem hari ini.

“Dari (Temple Mount) kita harus mengirim pesan: taklukkan seluruh Gaza, nyatakan kedaulatan atas seluruh Jalur Gaza, singkirkan semua anggota Hamas, dan dorong emigrasi sukarela. Inilah satu-satunya cara kita akan memulangkan para sandera dan memenangkan perang,” ujarnya dalam video yang diunggah di akun X pribadinya.


Menteri garis keras Israel itu juga menyebut “video-video mengerikan Hamas” bertujuan untuk menekan Israel, merujuk pada video yang dirilis Hamas baru-baru ini yang memperlihatkan kondisi sandera Rom Braslavski dan Evyatar David sangat kurus.

Sebelumnya diberitakan, Ben-Gvir memasuki halaman Masjid Al Aqsa hari ini, Minggu (3/8/2025) pagi. Ia terlihat berdoa dan memimpin doa di tempat suci tersebut, sebuah tindakan yang dinilai melanggar status quo Masjid Al Aqsa.

Seperti diketahui, aturan yang berlaku hanya umat Islam yang diizinkan beribadah di kompleks tersebut, sedangkan umat Yahudi dilarang untuk itu.

Serbuan ke halaman Masjid Al Aqsa hari ini diikuti ribuan pemukim Israel. Menurut Departemen Wakaf Islam di Yerusalem yang bertanggung jawab atas situs tersebut, seperti dilansir Jordan News dan WAFA, ada sekitar 1.251 pemukim yang menerobos halaman Masjid Al Aqsa. Mereka melakukan ritual Talmud, menari, dan berteriak hingga mengganggu kesucian masjid.

(kri/erd)



Sumber : www.detik.com

Gila! Netanyahu Mau Bikin ‘Israel Raya’ Caplok Negara-negara Islam



Jakarta

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan berkomitmen mewujudkan visi ‘Israel Raya’. Rencana tersebut meliputi pencaplokan sejumlah negara Arab yang mayoritas muslim.

Dilansir Middle East Eye dan Times of Israel, pernyataan Netanyahu itu dilontarkan saat wawancara dengan i24 News yang disiarkan pada Selasa (12/8/2025) petang. Netanyahu menjawab pertanyaan pembawa acara, Sharon Gal, terkait visi ‘Israel Raya’ dan dia menyebut “sangat” terhubung dengan itu.


Rencana ‘Israel Raya’ mencakup wilayah Palestina yang tengah diduduki dan sebagian wilayah Mesir, Yordania, Suriah, dan Lebanon. Menurut versi lain, ini juga mencakup wilayah Arab Saudi.

Negara-negara Arab Meradang

Pernyataan Netanyahu membuat negara-negara Arab meradang. Arab Saudi melalui Kementerian Luar Negeri mengecam apa yang disebut ‘Israel Raya’ dan menolak tegas rencana pembangunan pemukiman dan perluasan yang diadopsi otoritas pendudukan Israel.

“Kementerian Luar Negeri menyatakan kecaman keras Kerajaan Arab Saudi terhadap pernyataan Perdana Menteri pemerintah pendudukan Israel mengenai apa yang disebut “Visi Israel Raya’ dan penolakan tegas terhadap rencana pembangunan pemukiman dan ekspansionis yang diadopsi otoritas pendudukan Israel,” bunyi pernyataan itu, dilansir kantor berita SPA, Rabu (13/8/2025).

Arab Saudi juga menegaskan dukungannya terhadap berdirinya negara Palestina dan hak-hak rakyatnya. Pihaknya juga memperingatkan masyarakat internasional soal “pelanggaran berat” yang terus dilakukan Israel.

Yordania dalam pernyataannya yang dirilis di situs resmi pemerintah pada Rabu (13/8/2025) menolak keras pernyataan Benjamin Netanyahu tentang “Visi Israel Raya”. Petra menyebutnya sebagai “delusi palsu dan retorika tak berdasar”.

Mesir, seperti dilansir Anadolu Agency, minta klarifikasi soal pernyataan Benyamin Netanyahu terkait ‘Israel Raya’. Mereka menilai pernyataan tersebut “memicu ketidakstabilan dan menunjukkan penolakan terhadap perdamaian di kawasan.”

Kecaman keras juga datang dari negara-negara Liga Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Dalam pernyataan terpisah, Liga Arab menganggap pernyataan Benjamin Netanyahu soal ‘Israel Raya’ merupakan pengabaian terhadap kedaulatan negara-negara Arab dan merusak keamanan dan stabilitas regional.

“Pernyataan-pernyataan ini merupakan ancaman serius terhadap keamanan kolektif Arab dan tantangan nyata terhadap hukum internasional dan prinsip-prinsip legitimasi internasional,” tegas Sekretariat Jenderal Liga Arab dalam pernyataannya, Rabu (13/8/2025).

Sementara OKI dalam pernyataannya menyebut apa yang dikatakan Benjamin Netanyahu soal ‘Israel Raya’ adalah retorika ekstremisme, hasutan, dan agresi. OKI juga menilai pernyataan Israel mengabaikan kedaulatan negara dan melanggar hukum internasional.

(kri/inf)



Sumber : www.detik.com