Tag Archives: vagina kendur

Sering Bercinta Bikin Miss V Tak Lagi ‘Menggigit’? Nggak Juga, Ini Loh Pemicunya

Jakarta

Vagina kendur dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor. Sebagian orang mengira vagina kendur disebabkan oleh terlalu sering berhubungan seks. Namun, apakah benar keseringan bercinta bisa bikin vagina tak lagi ‘menggigit’?

Dikutip dari Health, otot vagina memang akan meregang saat berhubungan seks untuk memungkinkan penetrasi. Tapi setelah penetrasi selesai, vagina akan kembali ke ukuran normal.

Jadi meskipun sering bercinta, vagina tidak akan kehilangan elastisitasnya. Lantas, apa yang menyebabkan vagina bisa menjadi kendur?


Ada dua hal yang bisa membuat vagina kehilangan ‘cengkramannya’, yakni pertambahan usia dan persalinan.

1. Penuaan

Seiring bertambahnya usia, organ-organ tubuh akan mulai mengalami penurunan fungi. Begitu juga dengan vagina wanita.

Saat wanita mulai memasuki usia paruh baya, atau menjelang menopause, kadar estrogen di dalam tubuhnya akan mulai berkurang. Estrogen adalah hormon yang mengatur pelumasan dan ketebalan dinding vagina.

Jika hormon ini menurun, maka vagina lubrikasi pada vagina akan berkurang. Tak hanya itu, dinding vagina bagian dalam juga akan menipis. Hal inilah yang membuat vagina menjadi kering dan terasa kendur.

Selain estrogen, kolagen juga akan ikut menurun seiring pertambahan usia. Kolagen merupakan protein yang membantu menjaga elastisitas otot dan tulang, termasuk otot dasar panggul (pelvis). Otot dasar panggul yang lemah membuat wanita kesulitan untuk mengencangkan vaginanya, termasuk ketika penetrasi.

2. Persalinan

Vagina juga bisa kehilangan elastisitasnya setelah persalinan. Sebab, persalinan bisa meregangkan otot-otot vagina dan melemahkan pelvis. Alhasil, vagina menjadi meregang dan terasa longgar.

Selain itu, prosedur persalinan tertentu juga bisa membuat vagina menjadi kendur secara permanen. Misalnya, prosedur forceps atau menjepit kepala bayi untuk menariknya keluar dari vagina.

Terlepas dari faktor-faktor di atas, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan wanita untuk mengembalikan kerapatan vaginanya, antara lain:

  • Senam kegel
  • Olahraga pelvis
  • Vaginal cone
  • High Intensity Focused Ultrasound (HIFU)
  • Laser
  • Vaginoplasty

(ath/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Ibu-ibu Dicatat! 5 Cara Mudah ‘Rapatkan’ Miss V Tanpa Perlu Operasi

Jakarta

Vagina yang kendur sering kali menjadi kekhawatiran para wanita setelah melahirkan. Hal ini menjadi lebih mengerikan akibat banyaknya mitos dan miskonsepsi seputar kesehatan vagina.

Sebagai contoh, beberapa orang percaya bahwa vagina dapat kehilangan elastisitasnya selama-lamanya. Namun, hal ini tidak benar sama sekali.

“Vagina elastis dan dapat meregang atau menyusut untuk menyesuaikan diri dengan berbagai situasi. Beberapa peristiwa dalam hidup seperti kehamilan mempengaruhi kelenturan vagina, tetapi seperti otot lainnya, vagina juga dapat mengembang dan menyusut. Tidak ada yang dapat menyebabkan vagina menjadi ‘longgar’ secara permanen,” terang Dr Swetha, seorang dokter spesialis kebidanan dan kandungan, dikutip dari Healthshots.


Ketika seorang wanita sedang hamil, tubuhnya akan menyesuaikan untuk mengakomodasi janin yang sedang tumbuh. Saat melahirkan, otot-otot di vagina juga akan melebar untuk memberi ruang keluarnya bayi.

Walhasil, dinding vagina melemah dan mengendur. Seperti yang telah dijelaskan, vagina pun akan kembali ke bentuk semula beberapa saat setelah melahirkan, meskipun mungkin tidak sepenuhnya.

Namun, jika ingin mencari cara yang dapat membantu dalam memperkuat dan mengencangkan otot-otot vagina, olahraga menjadi salah satu solusinya.

Ada 5 solusi untuk ‘merapatkan’ vagina setelah melahirkan.

1. Kegel

Senam kegel berfungsi untuk memperkuat otot-otot dasar panggul yang menopang rahim, kandung kemih, usus halus, dan rektum.

Latihan ini melibatkan pengencangan dan pelepasan otot-otot tersebut untuk membangun kekuatan yang membantu dalam mengencangkan vagina.

2. Pelvic tilt

Latihan ini membantu merapatkan vagina karena dapat memperkuat otot-otot vagina dan perut.

Untuk melakukannya, berdiri dengan bahu dan bokong menempel pada dinding. Kemudian, tariklah pusar ke arah tulang belakang. Kencangkan pusar setidaknya empat detik sebelum melepaskannya.

3. Squats

Melakukan squat bersamaan dengan latihan kegel adalah cara yang bagus untuk mengencangkan area panggul dan mengencangkan otot-otot vagina.

Untuk melakukannya, berdirilah dengan kaki terentang dan pinggul menghadap ke luar, lalu turunkan tubuh seolah-oleh sedang duduk di bangku.

4. Legs up

Seperti artinya, latihan ini sesimpel mengangkat kaki ke dinding. Posisi ini sangat baik untuk mengencangkan vagina dan mengembangkan kekuatan otot panggul.

Latihan ini dapat dilakukan di pagi hari sebelum beranjak dari tempat tidur.

5. Yoga

Gerakan-gerakan yoga yang melibatkan panggul juga dapat membantu mengencangkan vagina. Yoga asanas contohnya, dapat membantu dalam kontraksi dan ekspansi otot-otot dasar panggul.

(naf/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Miss V Terasa Kendur? Tenang, Ini 5 Cara Buat Bikin ‘Rapat’ Lagi


Jakarta

Beberapa wanita mengeluh area miss V-nya mengendur, misalnya setelah melahirkan normal atau seiring pertambahan usia. Beberapa dari mereka juga percaya, kepuasan seks bisa dipengaruhi oleh tingkat kerapatan vagina. Tak heran, banyak juga wanita yang kemudian mencari-cari cara untuk mengencangkan kembali area intimnya.

Sebenarnya, ada beberapa kemungkinan penyebab vagina mengendur. Misalnya karena faktor usia, masalah hormon, obesitas, persalinan normal berulang kali, dan olahraga berat. Kondisi ini juga disebut dengan vaginal relaxation syndrome.

Olahraga seperti bersepeda menjadi salah satu penyebab paling sering dari vagina yang mengendur. Tapi, ada olahraga lain yang juga bisa mengencangkan vagina. Dikutip dari Times of India, gerakan olahraga ini bagus untuk mengencangkan otot panggul dan vagina.


1. Pelvic Tilts

Melatih otot vagina dan perut dengan cukup berbaring dan tangan lurus di samping badan. Pada gerakan ini, angkat perut, saat menekan punggung bagian atas ke lantai, usahakan untuk mengencangkan otot perut bagian bawah. Tahan posisi ini selama 3-10 detik. Rilekskan otot dan ulangi beberapa kali.

2. Latihan Kegel

Rahim, kandung kemih, usus kecil, dan rektum semuanya ditopang oleh panggul. Latihan kegel bertujuan untuk memperkuat otot-otot ini. Kencangkan otot panggul seperti sedang menahan buang air kecil, lakukan selama 5 detik. Usahakan untuk tetap bernapas dan tidak mengencangkan otot perut, paha, serta bokong. Setelah itu, bisa tingkatkan durasi saat mengencangkan otot panggul selama 5-10 detik.

3. Yoga

Yoga Asana membantu kontraksi dan perluasan otot dasar panggul. Untuk menjaga kesehatan vagina, lakukan Titli Asana, Prasarita Padottanasana, Chakrasana, dan Supta Vajrasana. Posisi yoga yang melibatkan panggul juga bisa membantu mengencangkan vagina.

4. Squats

Squat menjadi teknik yang bagus untuk mengencangkan daerah panggul dan otot vagina, terutama bila dikombinasikan dengan senam kegel. Pertama, berdiri dengan kaki selebar bahu dan pinggul menghadap ke luar. Kemudian naik-turunkan posisi badan seperti sedang duduk di bangku. Cobalah lakukan cara ini berulang kali agar hasilnya maksimal.

5. Gerakan Angkat Kaki

Cara ini yang paling mudah dilakukan. Berbaringlah dengan posisi tangan di bawah bokong. Kemudian angkat perlahan kedua kaki lurus ke atas. Pastikan pinggul terangkat setinggi mungkin. Latihan ini bisa dilakukan setiap pagi sebelum beranjak bangun dari tempat tidur.

(vyp/vyp)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Miss V Jadi Kendur gegara Keseringan Bercinta, Mitos atau Fakta Sih?


Jakarta

Banyak wanita, bahkan pria, percaya bahwa semakin sering seorang wanita melakukan hubungan seksual, vagina wanita tersebut akan menjadi kendur dan melebar. Padahal sebenarnya, anggapan ini tidak didukung oleh bukti medis yang kuat.

“Vagina bersifat elastis dan memiliki kemampuan untuk meregang selama berhubungan seks. Namun, ukurannya kembali normal setelah berhubungan. Berhubungan seks secara teratur, tidak peduli seberapa sering Anda melakukannya, tidak akan membuat vagina menjadi kendur,” jelas salah satu dokter kandungan terkemuka di Mumbai.

Ketika wanita merasa bergairah, tubuh biasanya secara alami menghasilkan pelumas untuk memudahkan penetrasi dan menjaga kenyamanan selama berhubungan seksual. Selesai aktivitas penetrasi, vagina secara alami akan kembali ke kondisi aslinya. Ini berarti, meskipun berhubungan seksual secara rutin, baik dengan frekuensi tinggi maupun rendah, vagina tidak akan mengalami kendur.


Perubahan pada area vagina mungkin terjadi ketika seorang wanita baru melakukan hubungan seksual untuk pertama kalinya. Selaput dara, yakni lapisan tipis yang menutupi pembukaan vagina, bisa robek pada saat itu. Namun, beberapa wanita mungkin telah mengalami robekan pada selaput dara sebelum berhubungan seksual, karena aktivitas fisik atau olahraga.

Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kondisi vagina adalah proses persalinan atau melahirkan. Pada saat persalinan, kondisi vagina akan meregang untuk mempermudah kelahiran bayi. Beberapa wanita merasa bahwa setelah melahirkan, vaginanya tidak serapat sebelumnya. Akan tetapi, hal ini merupakan suatu proses alami yang terjadi sebagai bagian dari perubahan tubuh yang terjadi selama masa kehamilan dan persalinan.

Dengan demikian, frekuensi berhubungan seksual yang sering tidak menyebabkan vagina kendur. Tidak perlu khawatir tentang mitos yang berkaitan dengan vagina yang kendur. Umumnya, setiap wanita memiliki ukuran dan bentuk vagina yang berbeda, yang merupakan bagian dari keunikan setiap orang.

(vyp/vyp)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Vagina ‘Mengendur’ Bikin Seks Tak Nikmat Lagi? Ah, Nggak Juga


Jakarta

Beberapa wanita mungkin khawatir tentang bentuk vagina mereka yang ‘mengendur’. Kekhawatiran ini makin dirasakan setelah melahirkan.

Namun, sebenarnya, bentuk dan ukuran vagina elastis, bahkan setelah melahirkan bisa kembali ke kondisi ‘semula’. Apakah ini berpengaruh pada kenikmatan hubungan seksual pasangan?

“Kemampuan kita untuk menilai ukuran yang berkaitan dengan fungsi seksual masih kurang dipahami,” kata Christopher Tarnay, direktur divisi kedokteran panggul wanita dan bedah rekonstruktif di UCLA Medical Center.


“Vagina adalah organ yang sangat elastis,” kata Christine O’Connor, direktur ginekologi remaja dan perawatan wanita di Mercy Medical Center, Baltimore.

Vagina setiap orang juga disebutnya berbeda-beda.

“Itu [vagina] tidak tetap pada satu ukuran tertentu,” kata O’Connor.

Pada 1960-an, Masters dan Johnson pernah mengamati ukuran vagina. Mereka mengamati 100 wanita yang belum pernah hamil dan menemukan bahwa panjang vagina, tanpa rangsangan, berkisar antara 2,75 inci hingga sekitar 3,25 inci atau 6,9 sampai 8,1 sentimeter. Saat terangsang, lebarnya meningkat menjadi 4,25 inci menjadi 4,75 inci atau sekitar 12 sentimeter.

Apa yang Sebenarnya Penting?

Intinya, kecemasan berlebihan tentang ukuran vagina dan apakah bentuknya berubah seiring waktu adalah kekhawatiran yang salah. dr O’Connor mencatat bahwa hal-hal lain, seperti pelumasan, gairah, dan memiliki hubungan yang baik dengan pasangan memiliki dampak yang jauh lebih besar pada kenikmatan seksual bagi wanita.

Sebuah studi tahun 2010 yang diterbitkan dalam Jurnal Uroginekologi Internasional mendukung pendapat tersebut. Peneliti menggunakan rekam medis, ujian, dan kuesioner dari 500 pasien ginekologi berusia 40 tahun ke atas untuk melihat apakah ada korelasi antara panjang vagina dan ukuran bukaan dengan kepuasan seksual.

Para peneliti menemukan bahwa hasrat, gairah, orgasme, rasa sakit, dan kepuasan seksual tidak terkait dengan ukuran vagina.

“Ini bukan kecocokan fisik yang dicari dalam hal fungsi seksual,” kata O’Connor. “Ini lebih tentang komunikasi antara kedua mitra dan memastikan keduanya mendapatkan apa yang mereka butuhkan dari pengalaman dan merasa nyaman.”

(naf/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy