Tag Archives: vagina

Mager Pipis Setelah Bercinta? Pikir Lagi, Bisa Begini Dampaknya

Jakarta

Setelah bercinta, pasangan mungkin kehabisan energi dan ingin segera rileks atau langsung tidur. Namun, ada beberapa ritual ‘wajib’ yang ternyata penting untuk dilakukan usai berhubungan intim.

Salah satunya adalah buang air kecil. Aktivitas sederhana ini disebut dapat membantu mengurangi risiko infeksi saluran kemih, terutama pada wanita. Lantas, apa sih hubungan antara buang air kecil dan infeksi saluran kemih?

Dikutip dari Livestrong, pakar obstetri dan ginekologi Taraneh Shirazian, MD, mengungkapkan vagina memiliki mikrobioma yang unik. Ketika mikrobioma itu terusik, maka berpotensi memicu infeksi saluran kemih atau infeksi vagina karena adanya bakteri baru di area tersebut.


“Bila urine tertahan di sana dan ada bakteri baru yang masuk, bakteri ini dapat berkembang biak dan menyebabkan infeksi saluran kemih (ISK) pada sebagian orang,” ujarnya.

Selain itu, buang air kecil setelah bercinta dapat menjaga keseimbangan pH di vagina.

“Jika Anda melakukan hubungan seks penetrasi di mana pasangan Anda berejakulasi di dalam Anda (atau di dekat vagina Anda), sperma dapat mengganggu pH vagina Anda. Sperma membuat pH vagina lebih basa, yang dapat memengaruhi mikrobioma vagina, yang memicu infeksi,” kata Shirazian.

Seberapa Buruk Dampak Tidak Buang Air Kecil Setelah Bercinta?

Mungkin ada orang yang selama ini tidak buang air kecil setelah bercinta, dan merasa baik-baik saja. Ada juga orang yang sering buang air kecil, tapi masih mengalami ISK.

Shirazian mengatakan tidak cara untuk mengetahui seseorang ada di kategori mana. Namun, buang air kecil adalah hal yang perlu dibiasakan, terutama jika seseorang tahu dirinya rentan terhadap infeksi vagina atau ISK.

“Ditambah lagi, jika Anda berhubungan seks di mana penis mengeluarkan sperma di dalam vagina, air mani akan keluar entah bagaimana, dan demi menjaga kebersihan, lebih baik cairan itu dibuang ke toilet daripada mengotori sprei Anda,” jelas Shirazian.

“Buang air kecil setelah berhubungan seks memudahkan dan memudahkan Anda untuk membuang cairan ekstra itu – dan juga dapat membuang bakteri yang dapat meningkatkan risiko ISK atau infeksi vagina,” tandasnya.

(ath/suc)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Dear Paksu, Ini 5 Tips Foreplay yang Bikin Sesi Bercinta Menggebu-gebu

Jakarta

Foreplay adalah salah satu elemen yang sebenarnya penting dalam bercinta. Jika seks diibaratkan sebagai makanan, maka foreplay adalah ‘saus’ yang membuatnya semakin sempurna.

Foreplay yang tepat tidak hanya meningkatkan gairah bercinta, tapi juga bisa membuat pasangan lebih mudah mencapai orgasme. Jadi jika ingin sesi bercinta memuaskan dan mindblowing, mempelajari teknik foreplay yang benar adalah salah satu caranya.

Pertanyaannya, foreplay seperti apa yang bisa membawa gairah pasangan meletup-letup? Meski setiap orang memiliki preferensi dan titik sensitif yang berbeda-beda, dikutip dari Everyday Health, berikut beberapa teknik foreplay yang bisa mendongkrak gairah bercinta.


1. Berikan sentuhan lembut

Sentuhan lembut dapat memberikan rangsangan seksual, bahkan sebelum penetrasi dilakukan. Ada banyak cara yang bisa dilakukan, mulai dari menggenggam tangan, memeluk, hingga membelai anggota tubuh.

Poin plus dari teknik foreplay ini adalah bisa dilakukan kapan saja. Misalnya, saat duduk berdua di sofa, berdansa, atau ketika mandi bersama. Hal ini dapat membuat pasangan tetap bergairah hingga menjelang ‘acara puncak’.

2. ‘Jelajahi’ seluruh bagian tubuh

Salah satu kesalahan yang biasa dilakukan saat foreplay adalah tidak mengeksplorasi seluruh tubuh pasangan. Setiap orang memiliki titik sensitif yang dapat memberikan rangsangan ketika disentuh. Namun, letak titik sensitif tersebut berbeda-beda pada setiap orang.

Satu-satunya cara untuk menemukan titik sensitif itu adalah dengan ‘menjelajahi’ seluruh bagian tubuh pasangan. Jangan lupa saling berkomunikasi untuk mengetahui hal-hal yang disukai dan tidak disukai saat foreplay.

3. Bisikkan kata-kata mesra

Kontak fisik bukanlah satu-satunya cara untuk melakukan foreplay. Membisikkan kalimat mesra atau kata-kata ‘kotor’ juga dapat membuat pasangan semakin bergairah saat bercinta.

Selain mengucapkan kalimat mesra, memberikan pujian kepada pasangan juga dapat meningkatkan rasa percaya diri dan kenyamanan saat bercinta.

4. Petting

Petting adalah foreplay yang dilakukan dengan cara menstimulasi organ intim pasangan. Biasanya, petting dilakukan dengan sentuhan tangan atau alat kelamin.

Aktivitas foreplay ini dapat memberikan rangsangan luar biasa saat bercinta, apalagi jika berhasil mengenai G-spot. Petting juga dapat menstimulasi vagina pasangan agar siap untuk seks penetrasi.

5. Bangun hubungan emosional

Wanita membutuhkan lebih banyak persiapan untuk bercinta, baik secara fisik maupun emosional. Karenanya, luangkan waktu untuk membangun hubungan emosional itu sebelum sesi bercinta.

Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menciptakan hubungan emosional, dan tidak semua harus dilakukan di ranjang. Misalnya, mengirimkan bunga atau hadiah kepada pasangan, mengajak kencan makan malam, menonton film romantis, dan lain sebagainya.

(ath/kna)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Dokter Sebut Masih Banyak Pasutri Tak Tahu Cara Bercinta yang Benar


Jakarta

Memiliki buah hati merupakan impian dari banyak pasangan suami istri. Namun, dalam banyak kasus, tak jarang pasangan kesulitan untuk memiliki buah hati.

Spesialis obstetri dan ginekologi dr Upik Anggraheni, SpOG, SubspFER menjelaskan bahwa hal ini disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satunya masih ada banyaknya pasutri yang belum tahu bagaimana cara berhubungan intim dengan baik dan benar.

dr Upik mengatakan ada sekitar 10 persen pasangan suami istri di Indonesia rupanya belum tahu bagaimana cara berhubungan intim dengan benar. Kondisi ini membuat mereka kesulitan mendapatkan momongan meskipun sudah beberapa tahun menikah.


“Kegagalan pasangan dalam mendapatkan anak bisa terjadi apabila tidak berhubungan dengan benar dan teratur. Kenapa dikatakan ‘benar’? Ternyata tidak semua pasangan itu paham bagaimana berhubungan yang benar,” kata dr Upik ketika ditemui awak media di Jakarta Selatan, Kamis (18/7/2024).

“Cara berhubungan yang benar itu adalah terjadinya ejakulasi di dalam vagina, dia tidak di atas perut atau di luar ya, bahkan misal di kolam renang itu tidak ya,” sambungnya.

Selain masalah masih kurangnya melakukan hubungan dengan benar, dr Upik menyebut masih banyak pria yang enggan memeriksakan kesehatan reproduksinya ke dokter. Tak sedikit dari mereka yang masih menganggap hal ini merupakan aib dan takut mendapat ‘judge’ buruk dari dokter.

dr Upik mengingatkan pemeriksaan kesuburan perlu dilakukan untuk oleh pasangan yang sedang menjalani program hamil (promil). Terlebih apabila pasangan tidak kunjung hamil setelah sekian lama menjalani promil.

“Karena misalnya kita temukan ada kekurangan pada spermanya, sangat mungkin untuk diperbaiki,” ujar dr Upik.

“Kalau sperma 90 hari sekali diproduksi yang baru. Kalau perempuan tidak pernah memproduksi sel telur. Kami hanya punya cadangan sel telur saja,” sambungnya.

Beberapa kesalahan lainnya menurut dr Upik adalah bercinta terpaku pada satu posisi hingga penetrasi yang dilakukan tidak tepat.

Sebenarnya tidak ada satupun posisi seks yang menjamin wanita bisa cepat hamil, namun melakukan eksplorasi posisi sangat disarankan bagi pasangan. Hal ini penting untuk meningkatkan kenikmatan bercinta, meredakan stres hingga membantu proses pembuahan yang lebih baik.

“Banyak pasangan yang justru tidak penetrasi di lokasi yang tepat atau posisinya tepat tapi kurang dalam, memang tidak semua tapi ini bisa menghambat kehamilan,” tandasnya.

(avk/suc)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Dahsyatnya Efek Kurma Buat Pasutri, Gairah Bercinta Makin ‘Gaspol’

Jakarta

Kurma menjadi salah satu buah yang kaya manfaat untuk kesehatan. Buah satu ini mengandung berbagai macam antioksidan yang dapat melindungi tubuh dari efek radikal bebas hingga mendukung kesehatan otak.

Ternyata kurma juga sangat bermanfaat untuk mendorongnya gairah seksual. Menurut penelitian yang dipublikasikan BMC Research Notes pada 2022, senyawa seperti alkaloid, dan flavonoid yang terdapat dalam kurma bisa meningkatkan hasrat seksual pria maupun wanita.

Dikutip dari laman Healthshot, berikut beberapa cara kurma agar membantu meningkatkan gairah seks:


1. Meningkatkan energi

Kurma mengandung gula alami seperti fruktosa, glukosa, dan sukrosa, yang memberikan energi yang cepat dan berkelanjutan. Per 100 gram kurma mengandung 66,5 gram gula total, menurut Departemen Pertanian AS.

Meningkatnya energi dapat mendorong stamina secara keseluruhan, sehingga berdampak positif pada gairah seks.

2. Kaya akan vitamin dan mineral

Kurma memiliki kandungan vitamin A yang menunjang kesehatan selaput lendir, termasuk jaringan vagina, sehingga dapat meningkatkan kenyamanan saat melakukan aktivitas seksual.

Ginekolog dan dokter spesialis kebidanan Dr Vinatha Puli mengungkapkan buah ini juga mengandung magnesium yang berperan dalam pengaturan hormon dan relaksasi. Hal ini dapat mengurangi stres dan meningkatkan hasrat seksual.

Kurma juga mengandung arginin, yang dapat meningkatkan aliran darah dengan merelaksasi pembuluh darah, sehingga berpotensi meningkatkan fungsi dan gairah seksual.

3. Menyeimbangkan hormon

Nutrisi dalam kurma juga membantu menjaga keseimbangan hormonal, yang penting untuk libido yang sehat.

“Misalnya, magnesium berperan dalam mengatur kortisol, hormon stres yang dapat berdampak negatif pada gairah seks,” kata Dr Puli.

4. Meningkatkan mood

Kurma mengandung triptofan, yakni asam amino yang dapat meningkatkan produksi serotonin di otak. Kadar serotonin yang lebih tinggi dikaitkan dengan peningkatan suasana hati dan berkurangnya kecemasan, yang dapat meningkatkan hasrat seksual.

Bagaimana cara untuk mengkonsumsinya?

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menikmati buah kurma ini, antara lain:

  • Kurma bisa dikonsumsi menjadi camilan
  • Bisa menambahkan kurma ke dalam smoothie sebagai pengganti gula
  • Gunakan kurma sebagai pemanis alami dalam kue, termasuk kue kering
  • Isi kurma dengan kacang-kacangan atau selai kacang sebagai camilan yang bergizi

(sao/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

6 Hal yang Terjadi Pada Tubuh saat Pasutri Mendadak Jarang Bercinta

Jakarta

Seks adalah salah satu ‘rutinitas’ yang dilakoni oleh pasangan suami istri. Selain untuk kepuasan dan menjaga keharmonisan, seks juga dapat memberikan sejumlah manfaat untuk kesehatan.

Lantas, apa yang terjadi jika pasutri mendadak jarang berhubungan seks? Berhenti bercinta untuk sementara waktu memang tidak memiliki pengaruh yang serius terhadap tubuh. Namun, jika seseorang berhenti bercinta dalam waktu yang sangat lama, maka efek sampingnya bisa menyerang kesehatan fisik dan mental.

Dikutip dari berbagai sumber, berikut hal-hal yang terjadi pada tubuh ketika berhenti bercinta dalam waktu yang lama.


1. Stres dan Cemas Meningkat

Dikutip dari WebMD, seks dapat membantu menurunkan tingkat stres dan kecemasan. Ini karena seks melepaskan hormon bahagia, seperti dopamin dan endorfin, yang membuat relaks tubuh dan mengurangi stres.

Karenanya, orang yang berhenti bercinta dalam waktu lama bisa lebih rentan mengalami stres. Kehidupan seks yang aktif juga dapat membuat seseorang lebih sehat dan bahagia, sehingga jauh dari kecemasan.

2. Gangguan pada Jantung

Penelitian menemukan orang yang berhubungan seks sekali sebulan atau kurang memiliki risiko lebih besar terkena penyakit jantung, dibanding orang yang melakukannya dua kali seminggu. Salah satu alasannya adalah karena seks bertindak sebagai aktivitas fisik yang membantu melancarkan sirkulasi darah.

Selain itu, seks juga dapat menurunkan tingkat stres, salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

3. Penurunan Daya Ingat

Seseorang yang berhenti bercinta juga rentan mengalami penurunan daya ingat. Pasalnya, seks secara rutin dapat membantu meningkatkan kemampuan daya ingat, terutama pada orang yang berusia antara 50-89 tahun.

Belum diketahui secara pasti kaitan antara seks dan daya ingat. Namun, peneliti menduga seks dapat meningkatkan perkembangan sel otak yang berhubungan dengan ingatan.

Penelitian juga menunjukkan seks dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, terutama immunoglobulin A yang terdapat pada lapisan mukosa (selaput lendir) dan melindungi tubuh dari ancaman virus, bakteri, dan zat berbahaya penyebab penyakit.

Pria yang jarang berhubungan seks ternyata memiliki risiko lebih besar terkena kanker prostat. Sebuah studi yang dilakukan oleh peneliti di Harvard menemukan pria yang ejakulasi kurang dari 7 kali dalam sebulan memiliki risiko kanker prostat 20 persen lebih tinggi dibanding pria yang ejakulasi 21 kali per bulan.

Studi yang sama dilakukan di Australia menemukan pria yang ejakulasi 7 kali dalam seminggu memiliki risiko kanker prostat 36 persen lebih rendah.

6. Risiko Gangguan Seksual Meningkat

Baik pria maupun wanita yang jarang bercinta juga punya risiko lebih tinggi mengalami gangguan fungsi seksual. Pada wanita yang memasuki masa menopause, dinding vagina mereka dapat menipis dan kering jika tidak rutin berhubungan seks.

Penelitian juga menunjukkan pria yang bercinta kurang dari satu kali dalam seminggu memiliki risiko lebih tinggi terkena disfungsi ereksi dibanding pria yang bercinta setiap minggu.

(ath/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Paksu Catat, 3 Jurus Ampuh Bikin Istri Mudah Orgasme saat Bercinta

Jakarta

Seks sejatinya adalah aktivitas yang menyenangkan untuk pasangan. Namun, wanita kerap mendapat lebih sedikit kepuasan saat bercinta lantaran sulit mencapai orgasme.

Orgasme wanita memang cenderung lebih rumit dibanding pria. Umumnya, orgasme wanita melibatkan proses yang cukup panjang dan saksama agar bisa merangsang titik-titik sensitif pada tubuh wanita hingga mencapai orgasme.

Tak hanya itu, orgasme wanita juga kerap membutuhkan teknik-teknik yang sulit, seperti menyentuh G-spot saat seks penetrasi. Bagi para suami yang masih kesulitan membuat istri orgasme, berikut beberapa tips yang bisa dipraktikkan.


1. Habiskan lebih banyak waktu untuk foreplay

Tak sedikit pasangan yang meremehkan foreplay. Padahal, foreplay yang baik bisa memberikan perubahan besar terhadap kualitas hubungan intim.

Ada banyak cara untuk melakukan foreplay, mulai dari mengucapkan kata-kata romantis, memberikan sentuhan lembut, mencium, memijat, hingga menonton film erotis. Kuncinya adalah terus mencoba sampai menemukan apa yang benar-benar bekerja untuk pasangan.

“Satu-satunya cara untuk mengetahui apa yang berhasil bagi pasangan Anda adalah dengan bertanya, dan jangan lupa untuk berbagi apa yang Anda suka juga. Mungkin perlu latihan untuk merasa nyaman, tetapi melatih komunikasi seksual, baik di dalam maupun di luar kamar tidur, adalah kunci keintiman yang langgeng,” ujar pakar kesehatan seksual Lyndsey Harper, MD, dikutip dari Everyday Health.

2. Temukan titik sensitifnya

Menyentuh titik sensitif dapat memberikan rangsangan yang luar biasa bagi wanita. Hal ini tentunya akan memudahkan mencapai orgasme saat sedang bercinta.

Setiap wanita memiliki titik sensitif yang berbeda-beda. Sebagian sensitif terhadap rangsangan di area intim, seperti klitoris dan bibir vagina. Namun, ada juga wanita yang memiliki titik sensitif di area yang tak terduga, seperti belakang lutut, ketiak, telinga, dan lain sebagainya.

Satu-satunya cara menemukan titik sensitif tersebut adalah dengan terus mencoba. Jangan lupa untuk selalu berkomunikasi agar bisa saling mengetahui apa yang membuat terangsang saat di ranjang.

3. Coba posisi yang ramah wanita

Beberapa posisi memungkinkan wanita untuk lebih leluasa dalam mengeksplorasi apa yang dia sukai saat bercinta. Misalnya, posisi woman on top atau cowgirl. Pada posisi ini, wanita bisa menentukan kedalaman sudut penetrasi agar bisa mencapai G-spot di dalam vagina.

Lalu, bercinta dengan posisi duduk dapat memberikan rangsangan yang lebih besar pada klitoris, sehingga membuat wanita lebih cepat mencapai orgasme.

Selain itu, ada juga posisi bercinta yang memudahkan pria merangsang sejumlah titik sensitif wanita secara bersamaan, seperti spooning, doggy style, elevated missionary, dan masih banyak lagi.

(ath/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Sering Bercinta Bikin Miss V Tak Lagi ‘Menggigit’? Nggak Juga, Ini Loh Pemicunya

Jakarta

Vagina kendur dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor. Sebagian orang mengira vagina kendur disebabkan oleh terlalu sering berhubungan seks. Namun, apakah benar keseringan bercinta bisa bikin vagina tak lagi ‘menggigit’?

Dikutip dari Health, otot vagina memang akan meregang saat berhubungan seks untuk memungkinkan penetrasi. Tapi setelah penetrasi selesai, vagina akan kembali ke ukuran normal.

Jadi meskipun sering bercinta, vagina tidak akan kehilangan elastisitasnya. Lantas, apa yang menyebabkan vagina bisa menjadi kendur?


Ada dua hal yang bisa membuat vagina kehilangan ‘cengkramannya’, yakni pertambahan usia dan persalinan.

1. Penuaan

Seiring bertambahnya usia, organ-organ tubuh akan mulai mengalami penurunan fungi. Begitu juga dengan vagina wanita.

Saat wanita mulai memasuki usia paruh baya, atau menjelang menopause, kadar estrogen di dalam tubuhnya akan mulai berkurang. Estrogen adalah hormon yang mengatur pelumasan dan ketebalan dinding vagina.

Jika hormon ini menurun, maka vagina lubrikasi pada vagina akan berkurang. Tak hanya itu, dinding vagina bagian dalam juga akan menipis. Hal inilah yang membuat vagina menjadi kering dan terasa kendur.

Selain estrogen, kolagen juga akan ikut menurun seiring pertambahan usia. Kolagen merupakan protein yang membantu menjaga elastisitas otot dan tulang, termasuk otot dasar panggul (pelvis). Otot dasar panggul yang lemah membuat wanita kesulitan untuk mengencangkan vaginanya, termasuk ketika penetrasi.

2. Persalinan

Vagina juga bisa kehilangan elastisitasnya setelah persalinan. Sebab, persalinan bisa meregangkan otot-otot vagina dan melemahkan pelvis. Alhasil, vagina menjadi meregang dan terasa longgar.

Selain itu, prosedur persalinan tertentu juga bisa membuat vagina menjadi kendur secara permanen. Misalnya, prosedur forceps atau menjepit kepala bayi untuk menariknya keluar dari vagina.

Terlepas dari faktor-faktor di atas, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan wanita untuk mengembalikan kerapatan vaginanya, antara lain:

  • Senam kegel
  • Olahraga pelvis
  • Vaginal cone
  • High Intensity Focused Ultrasound (HIFU)
  • Laser
  • Vaginoplasty

(ath/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Sering Masukkan Jari ke Miss V Bisa Merobek Selaput Dara? Begini Kata Dokter


Jakarta

Ada banyak pertanyaan soal seks yang tidak ada habisnya untuk dibahas. Salah satunya terkait memasukkan jari ke Miss V atau disebut fingering. Aktivitas seksual ini biasanya dilakukan untuk memberikan rangsangan seksual pada wanita.

Namun, banyak orang menyebut bahwa memasukkan jari ke dalam vagina bisa merobek selaput dara. Benarkah begitu?

Dokter spesialis obstetri dan ginekologi dr Fredy Lisnan, SpOG, menjelaskan hymen atau selaput dara adalah jaringan tipis yang ada di pintu masuk liang vagina. Ini seringkali menjadi indikator adanya aktivitas seksual pada wanita.

Jika memasukkan jari ke dalam vagina, ada kemungkinan terjadi robekan pada selaput dara.


“Jika memasukkan jari ke dalam vagina seorang wanita yang belum pernah melakukan hubungan seksual, memang akan ada kemungkinan terjadi robekan di selaput dara,” jelas dr Fredy pada detikcom, Rabu (19/6/2024).

Namun, selaput dara setiap wanita bisa berbeda-beda. Ada beberapa bentuk selaput dara, yakni:

  • Annular, seperti cincin, bentuk yang paling umum.
  • Cribriform, berbentuk lubang-lubang kecil di sudutnya.
  • Imperforate, tidak ada lubang sama sekali.

Menurut dr Fredy, bentuk selaput dara ini yang akan berpengaruh pada wanita saat melakukan penetrasi pertama kalinya. Ada yang mungkin merasakan sakit, dan ada juga yang tidak mengeluhkan nyeri sama sekali.

“Sementara itu, untuk bahaya lainnya memasukkan jari ke vagina adalah adanya resiko infeksi dari jari yang tidak bersih. Tanda-tanda adanya infeksi dapat berupa bau amis, keputihan yang tidak wajar, dan rasa nyeri di perut bagian bawah,” tuturnya.

(sao/suc)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Muncul Bercak Kehitaman di Area Miss V? Mungkin Ini yang Jadi Penyebabnya

Jakarta

Muncul bercak gelap pada vagina atau sering disebut ‘darkspot’ sebenarnya adalah hal yang normal. Namun dalam beberapa kasus, perlu diperhatikan bercak pada vagina dapat menandakan masalah pada kesehatan.

Dikutip dari Healthline, berikut adalah faktor-faktor yang bisa menjadi penyebab munculnya bercak gelap pada vagina serta cara pengobatannya antara lain:

1. Penuaan

Saat bertambah usia, vagina dapat mengalami perubahan pada vulva dan terkadang muncul sebagai bercak gelap. Kondisi seperti ini tidak peru dikhawatirkan kecuali bercak gelap tersebut disertai oleh gejala lain seperti menstruasi yang tidak teratur maupun rasa sakit yang timbul saat berhubungan intim.


2. Perubahan hormon

Hormon seks seperti estrogen dan progesteron memiliki peranan penting saat masa pubertas dan menstruasi. Beberapa sumber terpercaya menyatakan bahwa perubahan kadar estrogen dapat mempengaruhi produksi melanin sehingga area sensitif berupa labia atau puting susu menjadi gelap.

Pada kehamilan, kondisi hormon mengalami perubahan, seperti peningkatan estrogen yang memicu bercak gelap pada vulva. Kondisi ini umumnya hanya bersifat sementara.

Pengobatan untuk kondisi perubahan hormon bisa dimulai dengan konsultasi dengan dokter atau ginekolog terkait perawatan yang sesuai.

3. Sindrom ovarium polikistik (PCOS)

Sindrom ovarium polikistil (PCOS) merupakan kondisi yang ditandai oleh siklus menstruasi yang tidak teratur dan peningkatan kista ovarium. Perubahan pigmentasi kulit yang disebabkan oleh PCOS sangat berbeda dengan perubahan pigmentasi yang terjadi karena penuaan atau kehamilan.

Pada PCOS, bintik-bintik hitam pada vulva memiliki perbedaan dalam hal tekstur, warna, dan bau juga diikuti oleh gejala lain berupa darah yang keluar lebih banyak saat menstruasi, tumbuh bulu di bagian yang tidak diinginkan, dan kenaikan berat badan.

Pengobatan untuk PCOS umumnya dimulai dengan melakukan perubahan pola makan dan gaya hidup untuk membantu mengatur kadar insulin. Beberapa cara lain seperti mengonsumsi obat kesuburan sebagai pengobatan alternatif yang dapat membantu mengurangi gejala PCOS, namun pemeriksaan dokter terlebih dulu diperlukan.

4. Acanthosis nigrifans

Acanthosis nigrifans merupakan kelainan pigmentasi kulit yang ditandai dengan bercak kulit gelap dan tebal seperti beludru. Kondisi ini seringkali muncul di area lipatan tubuh misalnya ketiak dan selangkangan.

PCOS serta penggunaan obat hormonal, maupun orang dengan penyakit diabetes dapat menjadi penyebab terjadinya acanthosis nigrifans. Orang-orang yang berisiko lebih tinggi mengalami acanthosis nigrifans yakni orang dari keturunan asli Amerika, Karibia, Afrika, Hispanik maupun orang dengan riwayat keluarga dengan acanthosis nigricans.

Pengobatan untuk acanthosis nigricans umumnya melibatkan pengembalian kadar insulin menjadi normal. Dalam beberapa kasus, hal ini dapat melibatkan penggunaan obat yang dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap terkendali.

5. Kanker vulva

Kanker vulva adalah jenis kanker yang menyerang vulva, yakni area luar alat kelamin wanita, disertai dengan berbagai gejala seperti munculnya benjolan, tahi lalat, atau bercak pada vulva. Bercak pada kanker vulva dapat terlihat rata atau meninggi serta seringkali terlihat berbeda dari kulit sekitarnya.

Meskipun gejala yang muncul belum tentu disebabkan oleh kanker vulva, biasanya kanker vulva mengalami gejala lain berupa pendarahan, nanah, atau keluarnya cairan lain dari vulva disertai rasa gatal dan terbakar. Perawatan untuk kanker vulva dapat berupa terapi laser non-invasif atau bahkan pembedahan tergantung pada seberapa besar sel kanker telah menyebar.

Kemoterapi dan radiasi mungkin juga diperlukan untuk membantu menghentikan penyebaran kanker ke area tubuh lainnya.

(suc/suc)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Normalkah Miss V Kentut saat Berhubungan Seks? Begini Penjelasannya

Jakarta

Vagina kentut atau yang dikenal dengan istilah queefing, merupakan fenomena yang umum terjadi. Meskipun tidak berbahaya, kentut vagina sering kali menimbulkan rasa tidak nyaman hingga mengganggu kepercayaan diri.

Mengutip PharmEasy, vagina kentut terjadi akibat udara atau gas yang terjebak dalam vagina keluar, sehingga menimbulkan bunyi seperti kentut namun tidak berbau.

Vagina kentut umum terjadi dan dapat disebabkan oleh berbagai hal. Mengutip Everyday Health, kentut vagina biasanya berlangsung beberapa detik ketika atau setelah berhubungan seks. Kejadian ini juga bisa terjadi selama berolahraga.


Apa Penyebab Terjadinya Vagina Kentut?

Dikutip dari Cleveland Clinic, vagina kentut terjadi ketika vagina melepaskan udara yang terperangkap di dalamnya. Ini merupakan respon tubuh yang spontan dan tidak dapat dikendalikan.

Udara yang terperangkap tidak mempunyai tempat penampungan, sehingga harus keluar dari tubuh. Suara seperti kentut yang muncul adalah suara udara yang didorong keluar dari vagina.

Beberapa faktor umum yang menyebabkan udara terperangkap di vagina meliputi:

1. Aktivitas Seksual

Seks menjadi salah satu penyebab utama terperangkapnya gas di dalam vagina. Saat penis, mainan seks, atau jari masuk dan keluar dari vagina, udara dapat terdorong ke dalam.

Saat dikeluarkan dari vagina, udaranya dilepaskan, sehingga menimbulkan kentut vagina. Gas vagina lebih banyak terjadi pada posisi tertentu atau ketika berganti posisi saat berhubungan seksual.

2. Menggunakan Tampon

Sama halnya dengan hubungan seksual, memasukkan tampon atau menstrual cup ke dalam vagina selama menstruasi dapat memaksa udara masuk ke saluran vagina. Udara tersebut akhirnya keluar saat tampon atau menstrual cup dilepaskan, sehingga menimbulkan bunyi seperti kentut dari vagina.

3. Otot Panggul Yang Lemah

Menopause, melahirkan, dan penyebab lain dari disfungsi dasar panggul meningkatkan kemungkinan terjadinya kembung pada vagina akibat gas yang terperangkap karena melemahkan otot dasar panggul.

4. Pemeriksaan Vagina

Membuang gas ketika sedang melakukan pemeriksaan vagina merupakan hal yang wajar. Saat spekulum atau alat yang digunakan untuk memeriksa bagian dalam vagina dimasukkan, hal tersebut memungkinkan udara untuk masuk masuk.

5. Fistula Vagina

Fistula adalah lubang antara saluran vagina dan organ saluran kemih atau pencernaan (seperti kandung kemih atau usus). Fistula vagina biasanya disebabkan oleh trauma, pembedahan, atau penyakit lainnya. Selain gas vagina, gejala fistula vagina termasuk buang air kecil yang tidak terkendali, kencing berbau busuk, dan inkontinensia tinja .

6. Gerakan Fisik

Yoga, olahraga, dan gerakan lain seperti lari dapat menyebabkan udara terperangkap di dalam vagina karena vagina sedikit terbuka atau meregang selama aktivitas tersebut.

Mengutip dari Everyday Health, kentut vagina merupakan kondisi yang normal dan tidak perlu diobati.

Namun jika mengalami kentut vagina disertai gejala seperti berikut, periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut:

  • Kotoran atau nanah keluar dari vagina.
  • Keputihan yang berbau tidak sedap.
  • Infeksi vagina atau saluran kemih yang sering terjadi.
  • Iritasi atau nyeri pada vulva, vagina, atau area antara vagina dan anus.
  • Nyeri saat berhubungan seks.

Jika mengalami gejala-gejala tersebut, kentut vagina bisa menjadi tanda fistula rektovaginal yang jarang terjadi.

(suc/suc)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy