Tag Archives: wazh

Bacaan Doa Ketika Hujan Lebat dan Angin Kencang



Jakarta

Hujan lebat dan angin kencang kerap kali menimbulkan perasaan khawatir dan was-was. Ada doa yang bisa dibaca ketika hujan lebat mengguyur.

Hujan lebat sering datang beriringan dengan angin kencang dan petir. Fenomena alam ini akan membuat setiap orang baik yang tengah beraktivitas di luar ruangan maupun yang berdiam diri di rumah untuk senantiasa berhati-hati.

Cuaca yang tidak menentu akibat krisis iklim juga membuat frekuensi hujan lebih lebat dan angin yang bertiup lebih kencang. Dalam ajaran Islam, waktu hujan turun sendiri adalah salah satu waktu istijabah atau waktu mustajab untuk memanjatkan doa.


Rasulullah SAW pernah bersabda dalam haditsnya,

ثِنْتَانِ مَا تُرَدَّانِ الدُّعَاءُ عِنْدَ النِّدَاءِوَ تَحْتَ المَطَرِ

Artinya: “Dua doa yang tidak akan ditolak, doa ketika adzan, dan doa ketika ketika turunnya hujan.” (HR Al Hakim).

Dikutip dari buku Amalan Pembuka Rezeki Rasulullah yang disusun oleh Haris Priyatna dan Lisdy Rahayu, terdapat hadits lain yang juga menggambarkan betapa mustajabnya waktu turun hujan untuk berdoa.

“Berdoalah pada waktu doa-doa diperkenankan Tuhan, yakni pada saat berjumpa dengan pasukan musuh, ketika akan melaksanakan sholat, dan ketika turun hujan.” (HR Asy-Syafi’i).

Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW juga mengajarkan sejumlah doa saat hujan yang dapat dibaca secara spesifik seperti hujan lebat atau pun hujan disertai angin kencang seperti yang dikutip dari buku Fikih Sunnah oleh Sayyid Sabiq. Berikut bacaan doanya.

Doa ketika Hujan Lebat dan Angin Kencang Menurut Hadits

1. Doa ketika Hujan Lebat

اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا,اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ

Bacaan latin: Allahumma haawalaina wa laa ‘alaina. Allahumma ‘alal aakami wal jibaali, wazh zhiroobi, wa buthunil awdiyati, wa manaabitisy syajari.

Artinya: “Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami. Ya Allah, turunkan lah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah, dan tempat tumbuhnya pepohonan.” (HR Bukhari).

Dikutip dari Ibnul Qayyim mengatakan, “Ketika hujan semakin lebat, para sahabat meminta Nabi SAW supaya berdoa agar cuaca kembali menjadi cerah. Akhirnya beliau membaca doa di atas.” (Zaadul Ma’ad).

2. Doa ketika Angin Kencang

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا فِيْهَا وَخَيْرَ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا فِيْهَا وَشَرِّ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ، اَللَّهُمَّ اجْعَلْهَا رَحْمَةً وَلَا تَجْعَلْهَا عَذَابًا، اَللَّهُمَّ اجْعَلْهَا رِيَاحًا وَلَا تَجْعَلْهَا ضَرُوْرَةً.

Bacaan latin: Allâhumma innî as’aluka khairahâ wa khairamâ fîhâ wa khairamâ ursilat bih, wa a’ûdzubika min syarrihâ wa syarrimâ fîhâ wa syarrimâ ursilat bih. Allâhummaj’alhâ rahmatan wa lâ taj’alhâ ‘adzâban. Allâhummaj’alhâ riyâhan wa lâ taj’alhâ dharûratan.

Artinya: “Wahai Tuhanku, aku minta kepada-Mu kebaikan ini angin, kebaikan barang yang ada di dalamnya, dan kebaikan barang yang diutus melaluinya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan ini angin, kejahatan barang yang ada di dalamnya, dan kejahatan barang yang diutus melaluinya. Wahai Tuhanku, jadikan ini sebagai angin rahmat dan jangan jadikan ini sebagai angin siksa. Wahai Tuhanku, jadikan ini sebagai angin manfaat dan jangan jadikan ini sebagai angin bahaya.” (HR Muslim).

Ada bacaan lain yang bisa dibaca muslim ketika hujan turun. Dalam salah satu riwayat, istri Rasulullah SAW, Aisyah RA, juga pernah mendengar Rasulullah SAW membaca doa hujan dengan harapan hujan yang diturunkan dapat bermanfaat. Berikut bacaan doanya,

اللَّهُمَّصَيِّباًنَافِعاً

Bacaan latin: Allahumma shoyyiban nafi’an

Artinya: “Ya Allah, turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat.”

Doa tersebut kemudian banyak digunakan sebagian muslim sebagai doa ketika hujan dalam kehidupan sehari-hari.

Demikian bacaan doa ketika turun hujan lebat dan angin kencang. Umat muslim dianjurkan untuk memperbanyak membaca dzikir dan doa. Semoga dapat bermanfaat.

(dvs/dvs)



Sumber : www.detik.com

Berdoa saat Hujan, Waktu Mustajab yang Dianjurkan Rasulullah SAW



Jakarta

Hujan merupakan nikmat dari Allah SWT. Ketika turun hujan, manfaatkan waktu ini untuk memanjatkan doa. Rasulullah SAW menyebutkan bahwa ketika hujan termasuk waktu mustajab untuk berdoa.

Sebagai negara tropis, Indonesia dengan letak geografisnya yang sebagian berada tepat pada garis khatulistiwa memiliki curah hujan yang tinggi dalam kurun waktu tertentu, yakni pada musim penghujan. Umumnya musim ini terjadi pada bulan September hingga April.

Hujan merupakan fenomena alam yang umum terjadi. Dengan kuantitas air yang jatuh dan menyebar di daratan, hujan telah banyak membantu kehidupan umat manusia. Mulai dari sektor perkebunan, pertanian, hingga mengairi waduk sebagai cadangan air untuk musim kemarau.


Dalam Islam, Hujan adalah Rahmat

Dalam Al-Qur’an, banyak ayat yang menjelaskan tentang peristiwa hujan. Allah SWT berfirman dalam surat An-Nahl ayat 10:

هُوَ الَّذِي أَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً ۖ لَكُمْ مِنْهُ شَرَابٌ وَمِنْهُ شَجَرٌ فِيهِ تُسِيمُونَ

Artinya: Dialah, Yang telah menurunkan air hujan dari langit untuk kamu, sebahagiannya menjadi minuman dan sebahagiannya (menyuburkan) tumbuh-tumbuhan, yang pada (tempat tumbuhnya) kamu menggembalakan ternakmu.

Berdasarkan ayat tersebut, Allah menurunkan air hujan yang membawa manfaat untuk keberlangsungan kehidupan di bumi, bukan hanya manusia tetapi juga tumbuhan dan hewan. Adapun di surat lainnya, Allah berfirman tentang hamba-Nya yang bergembira karena Ia menurunkan hujan.

Hal tersebut tercantum dalam surat Ar-Rum ayat 48:

اَللّٰهُ الَّذِيْ يُرْسِلُ الرِّيٰحَ فَتُثِيْرُ سَحَابًا فَيَبْسُطُهٗ فِى السَّمَاۤءِ كَيْفَ يَشَاۤءُ وَيَجْعَلُهٗ كِسَفًا فَتَرَى الْوَدْقَ يَخْرُجُ مِنْ خِلٰلِهٖۚ فَاِذَآ اَصَابَ بِهٖ مَنْ يَّشَاۤءُ مِنْ عِبَادِهٖٓ اِذَا هُمْ يَسْتَبْشِرُوْنَۚ

Artinya : Allah-lah yang mengirimkan angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang Dia kehendaki, dan menjadikannya bergumpal-gumpal, lalu engkau lihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila Dia menurunkannya kepada hamba-hamba-Nya yang Dia kehendaki tiba-tiba mereka bergembira.

Inilah yang menjadikan hujan adalah rahmat dan karunia Allah sehingga sebagai manusia kita harus bersyukur. Adapun salah satu cara untuk mengungkapkan rasa syukur yakni dengan memanjatkan doa.

Anjuran Membaca Doa Saat Hujan

Dilansir dari arsip DetikHikmah, berdasarkan hadist riwayat Bukhari, ketika hujan deras Rasulullah SAW membaca doa berikut:

اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا,اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ

Arab-latin: Allahumma haawalaina wa laa ‘alaina. Allahumma ‘alal aakami wal jibaali, wazh zhiroobi, wa buthunil awdiyati, wa manaabitisy syajari

Artinya: “Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami. Ya Allah, turunkan lah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah, dan tempat tumbuhnya pepohonan.”

Selain itu, Rasulullah SAW menganjurkan kita juga untuk membaca doa berikut:

اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِرِضَاكَ مِنْ سَخَطِكَ، وَبِمُعَافَاتِكَ مِنْ عُقُوْبَتِكَ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْكَ، لَا أُحْصِيْ ثَنَاءَ عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ

Arab-Latin: Allaahumma innii a’uudzu bi ridhaaka min sakhathik, wa bi mu’aafaatika min ‘uquubatik, wa a’uudzu bika minka, laa ahshii tsanaa’a ‘alaika anta kamaa atsnaita ‘alaa nafsik

Artinya: “Ya Allah aku berlindung dengan ridha-Mu dari murka-Mu dan dengan penyelamatan-Mu dari siksa-Mu dan aku berlindung kepada-Mu dari-Mu, aku tidak bisa menghitung pujian untuk-Mu, Engkau sebagaimana engkau menyanjung diri-Mu”.

Waktu Mustajab Dikabulkannya Doa

Ketika turun hujan adalah waktu yang mustajab untuk berdoa karena penuh dengan rezeki dan rahmat. Selain membaca bacaan doa turun hujan, kita sebagai umat muslim juga diperkenankan untuk memanjatkan doa tentang hajat dan keinginan kita.

Hal ini didasarkan oleh hadits Imam Syafi’i yang dikutip dari buku Amalan Pembuka Rezeki oleh Karya Haris Priyatna dan Lisdy Rahayu,

“Berdoalah pada waktu doa-doa diperkenankan Tuhan, yakni pada saat berjumpa dengan pasukan musuh, ketika akan melaksanakan sholat, dan ketika turun hujan.” (HR. Syafi’i).

Adapun Nor Kholish Reefani dalam bukunya Agar Doa Dikabulkan Allah, juga menjelaskan hadits dari Sahl bin Sa’ad RA, bahwasannya Rasulullah SAW bersabda, “Dua doa yang tidak pernah ditolak, yaitu doa pada waktu azan dan doa pada waktu hujan.” (HR. Hakim, disahihkan oleh Adz-Dzahabi 1/113-114).

Demikian penjelasan dari anjuran berdoa saat hujan berdasarkan Al-Qur’an dan hadits. Semoga bermanfaat.

(dvs/dvs)



Sumber : www.detik.com