Tag Archives: yusuf as

Pertemuan Haru Yusuf AS dengan Sang Adik, Bunyamin


Jakarta

Surat Yusuf ayat 69 berisi tentang kisah pertemuan Nabi Yusuf AS dengan para saudaranya. Sebagaimana diketahui, Yusuf AS terpisah dari saudara-saudaranya karena rasa iri hati mereka.

Dikisahkan dalam Qashashul Anbiya susunan Ibnu Katsir terjemahan Umar Mujtahid, Nabi Yusuf AS dibuang ke dalam sumur oleh para saudaranya. Ia kemudian ditolong keluar dari sumur oleh musafir yang melintas.

Sayangnya, Nabi Yusuf AS justru dijual oleh rombongan musafir tersebut seharga 20 dirham, ada juga yang menyebut 40 dirham. Yusuf AS kemudian dibeli Menteri Mesir dan semenjak itulah ia tak pernah lagi bertemu dengan saudara-saudaranya.


Surat Yusuf Ayat 69: Arab, Latin dan Arti

وَلَمَّا دَخَلُوا۟ عَلَىٰ يُوسُفَ ءَاوَىٰٓ إِلَيْهِ أَخَاهُ ۖ قَالَ إِنِّىٓ أَنَا۠ أَخُوكَ فَلَا تَبْتَئِسْ بِمَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ

Wa lammā dakhalụ ‘alā yụsufa āwā ilaihi akhāhu qāla innī ana akhụka fa lā tabta`is bimā kānụ ya’malụn

Artinya: “Dan tatkala mereka masuk ke (tempat) Yusuf. Yusuf membawa saudaranya (Bunyamin) ke tempatnya, Yusuf berkata: “Sesungguhnya aku (ini) adalah saudaramu, maka janganlah kamu berdukacita terhadap apa yang telah mereka kerjakan.”

Tafsir Surat Yusuf Ayat 69

Menurut Tafsir Kementerian Agama (Kemenag RI), pada surat Yusuf ayat 69 diceritakan bahwa Nabi Yusuf AS bertemu dengan para saudara kandungnya, termasuk Bunyamin yang tak lain merupakan adiknya. Yusuf AS langsung mengenali beliau seraya berkata,

“Jangan sedih dan gundah. Saya ini adalah saudara kandungmu, tapi hal ini jangan kamu ceritakan kepada saudara-saudara yang lain,” kata Yusuf AS.

Melalui sebuah riwayat dijelaskan bahwa ketika saudara-saudara Nabi Yusuf AS masuk ke tempat sang nabi, mereka memperkenalkan Bunyamin sambil berkata,

“Inilah saudara kami Bunyamin yang diminta datang bersama-sama dengan kami, sekarang kami memperkenalkannya kepada Baginda,”

Yusuf AS menjawab, “Terima kasih banyak, dan untuk kebaikan ini niscaya kami akan menyediakan balasannya,”

Kemudian, Nabi Yusuf AS menyediakan hidangan makanan untuk mereka yang jumlahnya sebelas rang. Setiap meja untuk dua orang, sehingga semuanya sudah duduk hadap-hadapan pada lima meja dalam lima buah kamar yang tertutup.

Hanya Bunyamin lah yang tidak duduk berpasangan dengan saudaranya. Yusuf berkata kepada tamu-tamunya, “Kamu yang sepuluh orang masing-masing berdua masuklah ke dalam kamar. Karena yang seorang ini, yaitu Bunyamin tidak mempunyai kawan, maka baiklah saya yang menemaninya,”

Setelah Yusuf AS dan Bunyamin berdua dalam sebuah kamar, maka beliau merangkul saudaranya dan berkata, “Apakah kamu suka menerima aku sebagai saudaramu, ganti dari saudaramu yang hilang itu?”

Bunyamin menjawab, “Siapa yang akan menolak mendapatkan saudara seperti engkau yang mulia ini? Namun engkau tidak dilahirkan dari bapakku Yakub dan ibuku Rahil,”

Karena tidak tahan dengan ucapan itu, Nabi Yusuf AS lalu menangis dan merangkul Bunyamin sambil berkata, “Akulah Yusuf, saudaramu yang diaktakan hilang itu,”

Kemudian, Yusuf AS menasehati saudaranya agar tidak bersedih atas apa yang telah dikerjakan oleh saudara-saudaranya terhadap-nya. Nabi Yusuf AS memberitahu pula kepada Bunyamin mengenai rencana terhadap saudara-saudaranya untuk menguji mereka apakah akhlaknya masih seperti dahulu atau berubah.

Hal ini dimaksudkan agar Bunyamin tidak terkejut bila ada hal-hal janggal yang akan dilakukan Nabi Yusuf AS. Wallahu a’lam.

(aeb/lus)



Sumber : www.detik.com

Doa Para Nabi ketika Dilanda Kesusahan dan Kesedihan



Jakarta

Para nabi senantiasa memanjatkan doa ketika dilanda kesusahan dan kesedihan. Doa para nabi tersebut juga dikabulkan oleh Allah SWT.

Beberapa nabi yang memanjatkan doa lantas dikabulkan tersebut adalah Nabi Adam AS ketika bertobat, Nabi Yaqub AS ketika dilanda kesedihan karena kehilangan putranya, dan Nabi Ayyub AS ketika mendapat cobaan berupa penyakit kulit belasan tahun.

Selain itu, Rasulullah SAW sebagai nabi terakhir juga memanjatkan doa kepada Allah SWT ketika dilanda kesedihan, kegelisahan, dan kesusahan. Berikut doa para nabi selengkapnya.


1. Doa Nabi Adam AS

رَبَّنَا ظَلَمْنَآ اَنْفُسَنَا وَاِنْ لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخٰسِرِيْنَ

Rabbanā ẓalamnā anfusana wa il lam tagfir lanā wa tar-ḥamnā lanakụnanna minal-khāsirīn

Artinya: “Ya Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan tidak merahmati kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi.” (QS Al A’raf: 23)

Menurut Imam Ibnu Katsir dalam Qashash al-Anbiyaa, doa Nabi Adam AS tersebut merupakan suatu bentuk pengakuan dan upaya untuk kembali kepada-Nya, merendahkan diri di hadapan-Nya, dan sangat butuh kepada-Nya.

Nabi Adam AS membaca doa tersebut karena sedih dan merasa bersalah usai mendekati buah larangan Allah SWT ketika di surga. Doa tersebut juga dikenal sebagai doa tobat Nabi Adam AS.

2. Doa Nabi Yaqub AS

اَشْكُوْا بَثِّيْ وَحُزْنِيْٓ اِلَى اللّٰهِ وَاَعْلَمُ مِنَ اللّٰهِ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ

asykụ baṡṡī wa ḥuznī ilallāhi wa a’lamu minallāhi mā lā ta’lamụn

Artinya: “Hanya kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku. Aku mengetahui dari Allah apa yang tidak kamu ketahui.” (QS Yusuf: 86)

Melansir detikHikmah, Nabi Yaqub AS terkenal atas kesabaran dan kasih sayangnya kepada anak-anaknya. Ia pernah mendapatkan musibah berupa kehilangan putranya, Yusuf AS. Dalam kesedihannya itu, Nabi Yaqub AS lantas berdoa kepada Allah SWT.

Doa Nabi Yaqub AS saat dilanda kesedihan tersebut termaktub dalam surah Yusuf ayat 86. Surah tersebut juga memuat kisah Nabi Yaqub AS kehilangan Nabi Yusuf AS.

3. Doa Nabi Ayyub AS

أَنِّي مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَأَنْتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ

Annī massaniyaḍ-ḍurru wa anta ar-ḥamur-rāḥimīn

Artinya: “(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang.” (QS Al Anbiya: 83)

Nabi Ayyub AS mendapat cobaan dari Allah SWT berupa penyakit kulit yang menyebabkan orang-orang menjauhinya. Menurut buku Mukjizat Doa-Doa yang Terbukti Dikabulkan Allah karya Yoli Hemdi, Nabi Ayyub as tidak langsung meminta kesembuhan pada Allah, melainkan ia meminta untuk diperlihatkan bentuk Maha Penyayangnya Allah SWT.

Doa Nabi Ayyub yang penuh sopan santun tersebut dikabulkan oleh Allah SWT. Hal ini dikisahkan dalam surah Al Anbiya ayat 84,

فَاسْتَجَبْنَا لَهُ فَكَشَفْنَا مَا بِهِ مِنْ ضُرٍّ ۖ وَآتَيْنَاهُ أَهْلَهُ وَمِثْلَهُمْ مَعَهُمْ رَحْمَةً مِنْ عِنْدِنَا وَذِكْرَىٰ لِلْعَابِدِينَ

Artinya: “Maka Kami kabulkan (doa)nya, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan (Kami lipat gandakan jumlah mereka) sebagai suatu rahmat dari Kami, dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Kami,”

4. Doa Nabi Muhammad SAW

Dalam Kitab Jami’ al-Tirmidzi terdapat hadits dari Abu Hurairah RA bahwa ketika Nabi SAW risau dalam sebuah persoalan, beliau menengadah ke langit dan berdoa dengan sungguh-sungguh, beliau SAW mengucap

يَاحَيُّ يَا قَيُّومُ

Ya Hayy ya Qayyum

Artinya: “Wahai Sang Mahahidup dan Sang Mahamandiri.”

Masih dalam kitab yang sama, Anas bin Malik RA juga meriwayatkan bahwa apabila Nabi SAW sedang risau, beliau mengucapkan,

يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ

Ya hayyu ya qoyyum bi rahmatika astaghiits

Artinya: “Wahai Sang Mahahidup, wahai Sang Mahamandiri, dengan rahmat-Mu aku memohon pertolongan.”

Selain doa tersebut, Nabi Muhammad SAW juga memanjatkan doa qurb ketika dilanda kesusahan dan kesedihan. Berikut bacaan doanya,

لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ اللَّهُ الْعَظِيْمُ الْحَلِيْمُ، لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ اللَّهُ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ، لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ اللَّهُ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَرَبُّ اْلأَرْضِ وَرَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيْمِ

Laa ilaaha illallahul ‘adzhiimul haliim, laa ilaaha illallaahu rabbil arsyil ‘adzhiim, laa ilaaha illallaahu rabbus samaawaati wa rabbul ardhi wa rabbul arsyil kariim.

Artinya: “Tiada Tuhan yang wajib disembah selain Allah, Tuhan Yang Maha Agung dan Mahasantun, tiada Tuhan yang wajib disembah selain Allah, Tuhan yang menguasai Arsy yang agung, tiada Tuhan yang wajib disembah selain Allah, Tuhan yang menguasai langit dan bumi dan menguasai Arsy yang agung.” (HR Bukhari dan Muslim)

detikers jangan lupa ucap rasa syukur hari ini di Alhamdulillah Challenge. Hadiah menanti untuk kamu dapatkan.

(kri/erd)



Sumber : www.detik.com

3 Mukjizat Nabi Yusuf AS, Ketampanannya Bisa Meluluhkan Hati Siapa Saja


Jakarta

Nabi Yusuf AS adalah putra Nabi Ya’qub dan cucu Nabi Ishaq, yang merupakan satu keturunan dengan Nabi Ibrahim AS. Sejak kecil, Nabi Yusuf AS telah dianugerahi wajah yang rupawan dan budi pekerti yang sangat baik.

Kisah Nabi Yusuf AS ditandai dengan berbagai ujian dan cobaan, mulai dari dijual sebagai budak hingga menjadi pembesar di Mesir, yang seluruhnya diabadikan dalam surah Yusuf.

Beliau diberi berbagai mukjizat oleh Allah SWT yang menunjukkan kebesaran dan kuasa-Nya. Mukjizat-mukjizat tersebut menjadi bukti nyata keistimewaannya sebagai seorang nabi.


Mukjizat Nabi Yusuf AS

1. Ketampanannya Mampu Meluluhkan Setiap Hati

Nabi Yusuf AS memang dikenal sebagai nabi yang berwajah rupawan, bersih bersinar, dan cemerlang.

Dikisahkan dalam buku Dua Puluh Lima Nabi Banyak Bermukjizat karya Usman bin Affan, bahwa cacian dan cemoohan yang diterima Zulaikha membuat Zulaikha bertekad untuk memikat kembali hati Nabi Yusuf AS. Suatu hari, diadakan satu jamuan khusus untuk para wanita dan para tamu diberikan pisau untuk memotong makanan mereka.

Ketika Nabi Yusuf AS keluar di hadapan para tamu, pesonanya membuat mereka terpesona. Tanpa sadar, mereka melukai jari-jari tangan mereka dengan pisau yang mereka pegang, teralihkan oleh ketampanan yang terpancar dari sosok Nabi Yusuf AS dan mengatakan nabi Yusuf AS bukanlah manusia biasa tetapi malaikat.

Kisah ini diabadikan dalam firman Allah SWT surah Yusuf ayat 31,

فَلَمَّا سَمِعَتْ بِمَكْرِهِنَّ اَرْسَلَتْ اِلَيْهِنَّ وَاَعْتَدَتْ لَهُنَّ مُتَّكَـاً وَّاٰتَتْ كُلَّ وَاحِدَةٍ مِّنْهُنَّ سِكِّيْنًا وَّقَالَتِ اخْرُجْ عَلَيْهِنَّ ۚ فَلَمَّا رَاَيْنَهٗٓ اَكْبَرْنَهٗ وَقَطَّعْنَ اَيْدِيَهُنَّۖ وَقُلْنَ حَاشَ لِلّٰهِ مَا هٰذَا بَشَرًاۗ اِنْ هٰذَآ اِلَّا مَلَكٌ كَرِيْمٌ

Arab Latin: fa lammâ sami’at bimakrihinna arsalat ilaihinna wa a’tadat lahunna muttaka’aw wa âtat kulla wâḫidatim min-hunna sikkînaw wa qâlatikhruj ‘alaihinn, fa lammâ ra’ainahû akbarnahû wa qaththa’na aidiyahunna wa qulna ḫâsya lillâhi mâ hâdzâ basyarâ, in hâdzâ illâ malakung karîm

Artinya: “Maka, ketika dia (istri al-Aziz) mendengar cercaan mereka, dia mengundang wanita-wanita itu dan menyediakan tempat duduk bagi mereka. Dia memberikan sebuah pisau kepada setiap wanita (untuk memotong-motong makanan). Dia berkata (kepada Yusuf), “Keluarlah (tampakkanlah dirimu) kepada mereka.” Ketika wanita-wanita itu melihatnya, mereka sangat terpesona (dengan ketampanannya) dan mereka (tanpa sadar) melukai tangannya sendiri seraya berkata, “Mahasempurna Allah. Ini bukanlah manusia. Ini benar-benar seorang malaikat yang mulia.”

2. Mampu Manfsirkan Mimpi

Pada suatu waktu, sang Raja Mesir bermimpi yang membuat dirinya risau. Raja pun segera mengumpulkan ahli tafsir mimpi yang terkenal.

Kisah ini diabadikan dalam surah Yusuf ayat 43,

وَقَالَ الْمَلِكُ اِنِّيْٓ اَرٰى سَبْعَ بَقَرٰتٍ سِمَانٍ يَّأْكُلُهُنَّ سَبْعٌ عِجَافٌ وَّسَبْعَ سُنْۢبُلٰتٍ خُضْرٍ وَّاُخَرَ يٰبِسٰتٍۗ يٰٓاَيُّهَا الْمَلَاُ اَفْتُوْنِيْ فِيْ رُءْيَايَ اِنْ كُنْتُمْ لِلرُّءْيَا تَعْبُرُوْنَ

Arab Latin: wa qâlal-maliku innî arâ sab’a baqarâtin simâniy ya’kuluhunna sab’un ‘ijâfuw wa sab’a sumbulâtin khudlriw wa ukhara yâbisât, yâ ayyuhal-mala’u aftûnî fî ru’yâya ing kuntum lir-ru’yâ ta’burûn

Artinya: “Raja berkata (kepada para pemuka kaumnya), “Sesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi yang gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi yang kurus serta tujuh tangkai (gandum) yang hijau (dan tujuh tangkai) lainnya yang kering. Wahai para pemuka kaum, jelaskanlah kepadaku tentang mimpiku itu jika kamu dapat menakwilkannya!”

Dalam buku Mengenal Mukjizat 25 Nabi karya Eka Satria disebutkan bahwa di antara mereka (pemuka kaum) tak ada satu pun yang bisa menafsirkan mimpi sang Raja Mesir. Lalu, datanglah tukang kebun istana menghadap Raja.

Ia memberi tahu tentang seseorang yang dapat menafsirkan mimpi sang Raja. Ternyata, tukang kebun istana itu ialah kawan Nabi Yusuf AS ketika dalam penjara. la memberi tahu tentang Nabi Yusuf AS yang bisa menafsirkan mimpi kepada sang Raja.

Tukang kebun istana itu meminta izin untuk bertemu dengan Nabi Yusuf AS di dalam penjara. Raja pun mengizinkan permintaan tukang kebun istana tersebut.

Ketika bertemu dengan Nabi Yusuf AS, tukang kebun istana menceritakan mimpi sang Raja. Mendengar cerita tukang kebun istana, Nabi Yusuf AS langsung menafsirkan mimpi sang Raja.

“Arti dari mimpi sang Raja ialah perintah kepada sang Raja agar menanam gandum selama tujuh tahun seperti biasanya. Lalu, simpan gandum itu dan ambillah sedikit untuk keperluan makan. Kemudian, akan datang tujuh tahun yang teramat susah yang menghabiskan persediaan gandum yang disimpan. Setelah itu, akan datang musim hujan yang memberi cukup rezeki kepada manusia.”

Kemudian, tukang kebun istana segera menyampaikan tafsiran mimpi dari Nabi Yusuf AS kepada Raja.

Sang Raja sangat senang karena mendapatkan tafsiran mimpi yang tepat dari Nabi Yusuf AS. la pun memanggil Nabi Yusuf AS untuk menghadapnya. Lalu, Nabi Yusuf AS diangkat menjadi petinggi Kerajaan Mesir.

3. Baju Nabi Yusuf AS Dapat Menyembuhkan Mata Ayahnya yang Buta

Mengutip buku 100 Kisah Fantastis Dari Al-Qur`An Dan Hadis karya Walidah Ariyani, Nabi Yakub AS sangat menyayangi anaknya, Nabi Yusuf AS karena kepribadiannya yang baik, cerdas, dan rupawan. Hal tersebut membuat anak-anaknya yang lain iri hingga memisahkan Nabi Yusuf AS dengan sang ayah.

Kehilangan Nabi Yusuf AS membuat Nabi Yakub AS sedih hingga matanya menjadi putih dan tidak bisa melihat.

Atas izin Allah SWT, Nabi Yusuf AS berhasil menjadi orang kepercayaan raja Mesir. Saat kemarau panjang, Nabi Yakub AS menyuruh anak-anaknya datang ke Mesir untuk meminta gandum kepada para pembesar negeri Mesir.

Saat tiba di Mesir, Nabi Yusuf AS memberi tahu tentang dirinya dan membuat saudara-saudara Nabi Yusuf AS sangat terkejut. Mereka kemudian meminta maaf dan menyesali perbuatannya. Sang adik yang bernama Bunyamin juga memberi tahu keadaan ayahnya, Nabi Yakub AS.

Kemudian Nabi Yusuf AS meminta untuk membawa bajunya agar diusapkan ke wajah sang ayah. Mukjizat Nabi Yusuf AS ini tercatat dalam Al-Qur’an surah Yusuf ayat 93,

اِذْهَبُوْا بِقَمِيْصِيْ هٰذَا فَاَلْقُوْهُ عَلٰى وَجْهِ اَبِيْ يَأْتِ بَصِيْرًاۚ وَأْتُوْنِيْ بِاَهْلِكُمْ اَجْمَعِيْن

Arab Latin: idz-habû biqamîshî hâdzâ fa alqûhu ‘alâ waj-hi abî ya’ti bashîrâ, wa’tûnî bi’ahlikum ajma’în

Artinya: “Pergilah kamu dengan membawa bajuku ini, lalu usapkan ke wajah ayahku. Nanti dia akan melihat kembali dan bawalah seluruh keluargamu kepadaku.”

Sesuai perintah Nabi Yusuf AS, mereka kemudian mengusapkan baju Nabi Yusuf AS ke wajah Nabi Yakub AS. Atas izin Allah SWT, Nabi Yakub AS bisa melihat kembali. Melihat kejadian tersebut, anak-anak Nabi Yakub AS bertobat dan memohon ampunan kepada Allah SWT.

Setelah sekian lama terpisah, akhirnya Nabi Yusuf AS dan Nabi Yakub AS bisa bertemu kembali.

(lus/lus)



Sumber : www.detik.com

Kisah Nabi Ya’qub AS Kehilangan Penglihatan setelah Menangisi Yusuf AS



Jakarta

Nabi Ya’qub AS merupakan ayah dari Nabi Yusuf AS. Ia sangat menyayanginya hingga menimbulkan kecemburuan di antara saudara-saudara Yusuf AS.

Menukil dari buku Hikmah Kisah Nabi dan Rasul karya Ridwan Abdullah Sani, saudara-saudara Yusuf AS lantas memiliki rencana buruk. Mereka menjebloskan Yusuf AS kecil ke dalam sebuah sumur.

Allah SWT berfirman dalam surah Yusuf ayat 15,


فَلَمَّا ذَهَبُوْا بِهٖ وَاَجْمَعُوْٓا اَنْ يَّجْعَلُوْهُ فِيْ غَيٰبَتِ الْجُبِّۚ وَاَوْحَيْنَآ اِلَيْهِ لَتُنَبِّئَنَّهُمْ بِاَمْرِهِمْ هٰذَا وَهُمْ لَا يَشْعُرُوْنَ ١٥

Artinya: “Maka, ketika mereka membawanya serta sepakat memasukkannya ke dasar sumur, (mereka pun melaksanakan kesepakatan itu). Kami wahyukan kepadanya, ‘Engkau kelak pasti akan menceritakan perbuatan mereka ini kepada mereka, sedangkan mereka tidak menyadari.'”

Setelah itu, para saudara Yusuf AS berbohong dan mengatakan bahwa Nabi Yusuf AS telah tewas akibat diterkam binatang buas. Mendengar cerita itu, Nabi Ya’qub AS sedih bukan main hingga terus menerus menangis sampai-sampai kedua matanya buta.

Meski demikian, Allah SWT memberi kekuatan kepada Ya’qub AS untuk tetap tegar melewati ujian. Padahal, putra-putranya berbohong karena sebetulnya Nabi Yusuf AS masih hidup.

Dikisahkan dalam Qashash Al Anbiya oleh Ibnu Katsir terjemahan Umar Mujtahid dkk, setelah sekian lama waktu berlalu, ia dapat mencium aroma baju Yusuf AS. Seperti diketahui, Ya’qub AS dikaruniai mukjizat indra penciuman yang tajam.

Setelah mencium aroma baju Nabi Yusuf AS, tiba-tiba Nabi Ya’qub AS dapat melihat kembali. Ini terjadi ketika baju tersebut diusapkan ke wajah sang nabi.

Mengetahui hal itu, Nabi Ya’qub AS memohon ampunan atas perbuatan anak-anaknya seperti tertuang dalam surah Yusuf ayat 98,

قَالَ سَوْفَ اَسْتَغْفِرُ لَكُمْ رَبِّيْ ۗاِنَّهٗ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ ٩٨

Artinya: “Dia (Ya’qub) berkata, “Aku akan memohonkan ampunan bagimu kepada Tuhanku. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Saudara-saudara Yusuf AS juge memohon ampun kepada Allah SWT atas kejahatan yang pernah mereka perbuat. Sang Khalik yang Maha Pemaaf, memberi mereka ampun dan mengabulkan permohonan mereka.

Wallahu a’lam

(aeb/kri)



Sumber : www.detik.com