Tag Archives: ziarah kubur

4 Doa Ziarah Kubur bagi Muslim Dilengkapi Tata Caranya


Jakarta

Doa ziarah kubur adalah salah satu amalan yang bisa dikerjakan muslim ketika mengunjungi makam keluarga, teman atau kerabat. Umat Islam diperbolehkan untuk berziarah kubur.

Dalam hadits Rasulullah SAW turut diterangkan tentang anjuran ziarah kubur,

“Dahulu aku melarang kalian berziarah kubur, maka (sekarang) berziarahlah. Karena dengannya, akan bisa mengingatkan pada hari akhirat dan akan menambah kebaikan bagi kalian. Maka barang siapa yang ingin berziarah maka lakukanlah, dan jangan kalian mengatakan hujr (ucapan yang buruk).” (HR Muslim)


Dengan melakukan ziarah kubur maka muslim meyakini adanya kematian, begitu pula dengan keberadaan akhirat. Ini sebagaimana dinukil dari buku Adab Berziarah Kubur untuk Wanita yang disusun Mutmainah Afra Rabbani

Kumpulan Doa Ziarah Kubur: Arab, Latin dan Arti

1. Doa Ziarah Kubur Versi Pertama

Doa ziarah kubur versi pertama cukup panjang. Berikut bacaannya yang dinukil dari buku Doa dan Zikir Sepanjang Tahun susunan H Hamdan Hamedan.

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ يَا حَضْرَةَ الْمَرْحُوْمِ … وَيَا أَهْلَ الدِّيَارِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ بِكُمْ لَاحِقُوْنَ وَأَنْتُمْ لَنَا فَرَطٌ وَنَحْنُ لَكُمْ تَبَعُ نَسْأَلُ اللَّهَ الْعَافِيَةَ لَنَا وَلَكُمْ أَللَّهُمَّ رَبَّ الْأَرْوَاحِ الْفَانِيَةِ وَالْأَجْسَامِ الْبَالِيَةِ وَالْعِظَامِ النَّخِرَةِ الَّتِي خَرَجَتْ مِنَ الدُّنْيَا وَهِيَ بِكَ مُؤْمِنَةً اَدْخِلْ عَلَيْهَا رُوْحًا مِنْكَ وَسَلَامًا مِنَّا لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيتُ وَهُوَ حَيُّ لَا يَمُوْتُ بِيَدِكَ الْخَيْرُ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ.

Arab latin: Assalamu ‘alaikum yaa hadratal marhum… wa yaa ahlad diyaari minal mu’miniina wal mu’minaati wal muslimiina wal musli- maati wa innaa insyaa Allahu bikum laahiquuna wa antum lanaa farathun wa nahnu lakum taba’un. Nasalullaahal ‘afiyata lanaa wa lakum. Allaahumma rabbal arwaahil faaniyati wal ajsaamil baaliyati wal ‘izhaamin nakhiratil-latii kharajat minad dunyaa wa hiya bika mu’minatun adkhil ‘alaihaa ruuhan minka wa salaaman minnaa laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariika- lah, lahul mulku wa lahul hamdu yuhyii wa yumiitu wa huwa hayyun laa yamuutu bi-yadikal khair, innaka ‘alaa kulli syai-in qadiir.

Artinya: “Semoga keselamatan bagimu, ke haribaan almarhum, dan keharibaan seluruh penghuni rumah-rumah (kuburan-kuburan), dari golongan orang laki-laki dan perempuan yang beriman dan golongan laki-laki dan perempuan yang beragama Islam. Sesungguhnya kami-jika Allah berkehendak akan bertemu kalian. Kalian mendahului kami, dan kami akan menyusul kalian, kami memohon kesehatan kepada Allah untuk kami dan kalian. Wahai Pemilik roh-roh yang hancur, dan jasad-jasad yang remuk, serta tulang-belulang yang tergerogoti yang keluar meninggalkan dunia dalam keadaan beriman kepada-Mu. Berikanlah mereka ketenangan dan berikanlah kami keselamatan. Tiada Tuhan selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya, semua kerajaan dan puji-pujian milik-Nya, Dia Maha Menghidupkan dan Mematikan, segala kebaikan berada dalam kekuasaan-Nya, karena sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.”

2. Doa Ziarah Kubur Versi Kedua

Selanjutnya, doa ziarah kubur versi lain merupakan bacaan tahlil. Berikut lafalnya yang dikutip dari Kitab Lengkap Shalat, Shalawat, Zikir dan Doa Yasin, Tahlil, Doa Haji & Umrah terbitan Puspa Swara.

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ حَمْدًا يُوَافِي نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ. يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِي لِجَلَالِ وَجْهِكَ سُلْطَانِكَ. سُبْحَانَكَ لَا تُحْصِي ثَنَاءَ عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ فَلَكَ الْحَمْدُ قَبْلَ الرّضَى وَلَكَ الْحَمْدُ بَعْدَ الرّضَى وَلَكَ الْحَمْدُ إِذَا رَضِيْتَ عَنَّا دَابِما أَبَدًا

Arab latin: Alhamdu lillaahi rabbil ‘aalamiin hamday yuwaafii ni-amahu wa yukaafi-u maziidah. Yaa rabaanaa lakal hamdu kamaa yambaghii lijalaali wajhika wa ‘azhiimi sulthaanik. Subhaanaka laa tuhshii tsanaa-a ‘alaika anta kamaa atsnaita ‘alaa nafsika falakal hamdu qablar ridha wa lakal hamdu badar ridha wa lakal hamdu idzaa radhiita annaa daa-iman abadaa.

Artinya: “Segala puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam, sebagaimana orang-orang yang bersyukur dan orang yang memperoleh nikmat sama memuji, dengan pujian yang sesuai dengan nikmatnya dan memungkinkan di tambah nikmatnya. Tuhan kami, hanya bagi-Mu segala puji sebagaimana pujian yang layak bagi kemuliaan dan keagungan kekuasaan-Mu.”

3. Doa Ziarah Kubur Versi Ketiga

Selain doa-doa di atas, ada juga bacaan lainnya yang diamalkan muslim ketika ziarah kubur. Mengutip buku Surat Yaasiin & Tahlil oleh Murodh Nurikhsan, berikut bacaannya.

السّلَامُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدِّيَارِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِينَ والمسلِمَاتِ وَيَرْحَمُ اللَّهُ الْمُسْتَقْدِمِينَ مِنْكُمْ وَالْمُسْتَأْخِرِينَ وَإِنَّا إِنْ شَاءَ الله بِكُمْ لاحِقُونَ أَسْأَلُ اللهَ لَنَا وَلَكُمُ الْعَافِيَة أَنتُمْ لَنَا فَرَطٌ وَنَحْنُ لكُمْ تَبَعُ اللَّهُمَّ لَا تَحْرِمْنَا أَجْرَهُمْ وَلَا تَضِلَّنَا بَعْدَهُمْ .

Arab latin: Assalamualaikum ahlad diyaari minal mu’miniina wal mu’minaat, wal muslimiina wal muslimaat, wa yarhamullaahul mustaqdimiina minkum wal mustaʼkhiriina wa inna insyaa Allaahu bikum laahiquuna, as-alullaaha lanaa wa lakumul ‘aafiyata, antum lanaa farathun wa nahnu lakum taba’un. Allaahumma laa tahrimnaa ajrahum wa laa tudhillanaa ba’dahum.

Artinya: “Keselamatan semoga atas saudara-saudara semua wahai ahli (penghuni) perumahan kubur dari golongan orang-orang yang beriman baik laki-laki maupun perempuan dan yang beragama Islam baik laki-laki maupun perempuan, semoga Allah memberikan rahmat orang-orang yang meninggal terdahulu dan terbelakang dan sesungguhnya kami insyaallah pasti akan menyusul saudara-saudara. Aku mohon kepada Allah keselamatan untuk kami (yang hidup) dan untuk saudara-saudara kalian telah mendahului kami dan kami pasti akan mengikuti kalian. Ya Allah, janganlah Engkau menghalang-halangi pahala mereka pada kami dan jangan pula Engkau menyesatkan kami sepeninggal mereka.”

4. Doa Ziarah Kubur Versi Keempat

Doa ziarah kubur versi keempat merupakan yang paling singkat ketimbang bacaan sebelumnya. Doa ini berasal dari hadits dari Ibnu Majah.

السَّلامُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدِّيار منَ الْمُؤْمِنِينَ والمُسلمين وإنا إن شاء الله بكم لاحقون تَسْأَلُ الله لَنَا وَلَكُمُ الْعَافِية

Arab latin: Assalaamu’alaikum ahlad diyaari minal mu’miniina wal muslimiin, wa innaa in syaa allaahu bikum laahiquun, nas’alullaaha lanaa wa lakumul’aafiyah

Artinya: “Keselamatan semoga tetap tercurahkan kepada para penghuni kubur dari golongan orang-orang mukmin dan orang-orang muslim, dan sesungguhnya Insya Allah kami akan menyusul kalian. Kami memohon kepada Allah keselamatan untuk kamu dan untuk kalian semua.” (HR Ibnu Majah)

Tata Cara Ziarah Kubur bagi Muslim

Menukil dari buku Panduan Fardhu Kifayah Beserta Doanya yang disusun Sopian Riduan, berikut beberapa tata cara ziarah kubur yang bisa dipahami oleh muslim.

  1. Wudhu
  2. Mengucapkan salam
  3. Berzikir menghadap arah kiblat
  4. Membaca surah-surah pendek Al-Qur’an
  5. Mendoakan sang mayit
  6. Jangan duduk atau berjalan di atas kuburan
  7. Menyiramkan air di atas kuburan

Itulah beberapa doa ziarah kubur bagi muslim dan tata caranya yang bisa diperhatikan. Semoga bermanfaat.

(aeb/lus)



Sumber : www.detik.com

Bacaan Tahlil Ziarah Kubur Lengkap Urutan dan Doanya


Jakarta

Tahlil ziarah kubur adalah amalan yang dilakukan oleh umat Islam saat berziarah ke makam keluarga, kerabat, atau orang-orang yang telah mendahului. Dalam tradisi Islam, ziarah kubur bukan hanya kunjungan, melainkan juga sebuah bentuk penghormatan dan kasih sayang yang diwujudkan melalui doa untuk almarhum.

Ziarah kubur bertujuan mendoakan agar mereka yang telah tiada diberi kelapangan di alam kubur, memperoleh ampunan, dan diringankan dari siksa. Di dalamnya, terdapat rangkaian doa dan tahlil yang dibacakan dengan penuh khusyuk, mulai dari surah Al-Fatihah, kalimat tahlil, hingga doa khusus bagi arwah yang telah meninggal.

Anjuran untuk berziarah diperkuat dengan dalil hadits nabi. Diterangkan dalam buku Mari Ziarah Kubur yang ditulis oleh Abdurrahman Misno BP, hadits yang dijadikan dasar ziarah kubur sebagai berikut,


“Nabi Muhammad Shalallahu alaihi Wassalam berziarah ke kuburan ibunya, lalu beliau menangis dan menangislah orang-orang di sekitarnya. Beliau bersabda Aku minta izin kepada Tuhanku guna memohonkan ampun kepada ibuku, namun Dia tidak memberi izin padaku. Dan aku minta izin untuk berziarah ke kuburanya, maka Dia memberi izin kepadaku. Karena itu, berziarahlah kalian ke kuburan-kuburan karena ziarah itu mengingatkan kepada kematian.” (HR Muslim, Ahmad, Ibnu Majah dan yang lainnya)

Dalam hadits lain, Rasulullah SAW bersabda, “Dahulu aku (Nabi SAW) melarang kalian untuk ziarah kubur. Sekarang berziarah kuburlah kami.” (HR Muslim)

Urutan Membaca Tahlil Ziarah Kubur

Berikut urutan bacaan tahlil ziarah kubur yang dijelaskan dalam buku Tahlilan-Hadiyuwandzikir dan Ziarah Kubur karya Sutejo Ibnu Pakar.

  1. Membaca surah-surah pendek
  2. Membaca surah Al-Fatihah
  3. Membaca sholawat Nabi
  4. Membaca tahlil
  5. Membaca doa tahlil ziarah kubur

Bacaan Tahlil Ziarah Kubur Lengkap

Berikut rangkaian bacaan tahlil yang dapat dibaca saat mengisi acara tahlilan, disusun lengkap sesuai urutannya, yang dirangkum dari sumber sebelumnya.

1. Baca Surah Al-Ikhlas 3 Kali

قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ

Arab latin: Qul huwallāhu aḥad(un).

1. Artinya: “Katakanlah (Nabi Muhammad), “Dialah Allah Yang Maha Esa.”

اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ

Arab latin: Allāhuṣ-ṣamad(u).

2. Artinya: “Allah tempat meminta segala sesuatu.”

لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ

Arab latin: Lam yalid wa lam yūlad.

3. Artinya: “Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan”

وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ ࣖ

Arab latin: Wa lam yakul lahū kufuwan aḥad(un).

Artinya: “serta tidak ada sesuatu pun yang setara dengan-Nya.”

2. Baca Tahlil Dan Takbir

لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ

Arab latin: Laa Ilaaha Illallaahu Wallaahu Akbar

Artinya: “Tiada tuhan yang layak disembah kecuali Allah. Allah maha besar.”

3. Baca Surah Al-Falaq

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِۙ

Arab latin: Qul a’ūżu birabbil-falaq(i).

1. Artinya: “Katakanlah (Nabi Muhammad), “Aku berlindung kepada Tuhan yang (menjaga) fajar (subuh)”

مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَۙ

Arab latin: Min syarri mā khalaq(a).

2. Artinya: “dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan,”

وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَۙ

Arab latin: Wa min syarri gāsiqin iżā waqab(a).

3. Artinya: “dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,”

وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِۙ

Arab latin: Wa min syarrin-naffāṡāti fil-‘uqad(i).

4. Artinya: “dari kejahatan perempuan-perempuan (penyihir) yang meniup pada buhul-buhul (talinya),”

وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ ࣖ

Arab latin: Wa min syarri ḥāsidin iżā ḥasad(a).

5. Artinya: “dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.”

4. Baca Tahlil Dan Takbir

لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ

Arab latin: Laa Ilaaha Illallaahu Wallaahu Akbar

Artinya: “Tiada tuhan yang layak disembah kecuali Allah. Allah maha besar.”

5. Baca Surah An-Nas

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙ

Arab latin: Qul a’ūżu birabbin-nās(i).

1. Artinya: Katakanlah (Nabi Muhammad), “Aku berlindung kepada Tuhan manusia,”

مَلِكِ النَّاسِۙ

Arab latin: Malikin-nās(i).

2. Artinya: “raja manusia,”

اِلٰهِ النَّاسِۙ

Arab latin: Ilāhin-nās(i).

3. Artinya: “sembahan manusia”

مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ ەۙ الْخَنَّاسِۖ

Arab latin: Min syarril-waswāsil-khannās(i).

4. Artinya: “dari kejahatan (setan) pembisik yang bersembunyi”

الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِۙ

Arab latin: Allażī yuwaswisu fī ṣudūrin-nās(i).

5. Artinya “yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,”

مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ ࣖ

Arab latin: Minal jinnati wan-nās(i).

6. Artinya: “dari (golongan) jin dan manusia.”

6. Baca Tahlil Dan Takbir

لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ

Arab latin: Laa Ilaaha Illallaahu Wallaahu Akbar

Artinya: “Tiada tuhan yang layak disembah kecuali Allah. Allah maha besar.”

7. Baca Surah Al-Fatihah

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Arab latin: Bismillāhir-raḥmānir-raḥīm

1. Artinya: “Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.”

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

Arab latin: Al-ḥamdu lillāhi rabbil-‘ālamīn

2. Artinya: “Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam.”

الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Arab latin: Ar-raḥmānir-raḥīm

3. Artinya: “Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.”

مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ

Arab latin: Māliki yawmi-d-dīn

4. Artinya: “Yang menguasai hari pembalasan.”

إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ

Arab latin: Iyyāka na’budu wa iyyāka nasta’īn

5. Artinya: “Hanya kepada Engkaulah kami menyembah, dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.”

اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ

Arab latin: Ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm

6. Artinya: “Tunjukilah kami jalan yang lurus,”

صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ

Arab latin: Ṣirāṭallaḏīna an’amta ‘alayhim ġayril-maġḍūbi ‘alayhim walāḍ-ḍāllīn

7. Artinya: “(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.”

8. Baca 5 Ayat Pertama Surah Al-Baqarah

الٓمٓ

Arab latin: Alif Lām Mīm

1. Artinya: “Alif Lam Mim.”

ذَٰلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِينَ

Arab latin: Ḏālika-l-kitābu lā rayba fīhi hudan lil-muttaqīn

2. Artinya: “Kitab (Al-Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa.”

الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنفِقُونَ

Arab latin: Allaḏīna yu’minūna bil-ghaybi wa yuqīmūnaṣ-ṣalāta wa mimmā razaqnāhum yunfiqūn

3. Artinya: “Yaitu mereka yang beriman kepada yang gaib, mendirikan salat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka.”

وَالَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِمَا أُنزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنزِلَ مِن قَبْلِكَ وَبِالْآخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ

Arab latin: Wa-llaḏīna yu’minūna bimā unzila ilayka wa mā unzila min qablik wa bil-ākhirati hum yūqinūn

Artinya: “Dan mereka yang beriman kepada kitab (Al-Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan kitab-kitab yang telah diturunkan sebelum engkau, serta mereka yakin akan adanya akhirat.”

أُو۟لَٰٓئِكَ عَلَىٰ هُدًۭى مِّن رَّبِّهِمْ ۖ وَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ

Arab latin: Ulāika ‘alā hudam mir rabbihim wa ulāika humu-l-mufliḥūn

5. Artinya: “Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.”

9. Baca Ayat 163 Surah Al-Baqarah

وَاِلَهُكُمْ اِلَهٌ وَّاحِدٌ لاَ اِلَهَ اِلاَّ هُوَ الرَّحْمَنُ الرَّحِيمُ

Arab latin: Wa ilāhukum ilāhun wāḥid, lā ilāha illā huwa ar-raḥmānu ar-raḥīm

Artinya: “Dan Tuhan kalian adalah Tuhan yang maha esa. Tiada tuhan yang layak disembah kecuali Dia yang maha pengasih lagi maha penyayang.”

10. Melantunkan Ayat Kursi (Surah Al-Baqarah Ayat 255)

اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۗ مَن ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِندَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ ۖ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ

Arab latin: Allāhu lā ilāha illā huwa al-ḥayyu al-qayyūm, lā ta’khudhuhu sinatun wa lā nawm, lahu mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, man ḏa-llaḏī yashfa’u ‘indahu illā bi’iḏnih, ya’lamu mā bayna aydīhim wa mā khalfahum, walā yuḥīṭūna bi-shay’in min ‘ilmihi illā bimā shā’, wasi’a kursiyyuhu as-samāwāti wal-arḍ, walā ya’ūduhu ḥifẓuhumā wa huwa al-‘aliyyu al-‘aẓīm.

Artinya: “Allah, tidak ada Tuhan selain Dia yang Maha Hidup lagi Maha Mengurus (makhluk-Nya). Tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah kecuali apa yang dikehendaki-Nya. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dan Dia Maha Tinggi lagi Maha Besar.”

10. Baca Ayat 284-286 Surah Al-Baqarah

لِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۗ وَإِن تُبْدُوا مَا فِي أَنفُسِكُمْ أَوْ تُخْفُوهُ يُحَاسِبْكُم بِهِ اللَّهُ ۖ فَيَغْفِرُ لِمَن يَشَاءُ وَيُعَذِّبُ مَن يَشَاءُ ۗ وَاللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Arab latin: Lillāhi mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, wa in tubdū mā fī anfusikum aw tukhfūhu yuḥāsibkum bihillāh, fayaghfiru liman yashā’u wa yu’adhdhibu man yashā’, wallāhu ‘alā kulli shay’in qadīr.

284. Artinya: “Kepunyaan Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikannya, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”

آمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنزِلَ إِلَيْهِ مِن رَّبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ ۚ كُلٌّ آمَنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِّن رُّسُلِهِ ۚ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۖ غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ

Arab latin: Āmanar-rasūlu bimā unzila ilayhi mir rabbihi wal-mu’minūn, kullun āmana billāhi wa malā’ikatihi wa kutubihi wa rusulih, lā nufarriqu bayna aḥadin mir rusulih, wa qālū sami’nā wa aṭa’nā, ghufrānaka rabbanā wa ilaykal-maṣīr.

285. Artinya: “Rasul telah beriman kepada Al-Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan), ‘Kami tidak membeda-bedakan antara seseorang pun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya’, dan mereka mengatakan, ‘Kami dengar dan kami taat.’ (Mereka berdoa), ‘Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali.'”

لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَا ۗ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ اِنْ نَّسِيْنَآ اَوْ اَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهٗ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهٖۚ وَاعْفُ عَنَّاۗ وَاغْفِرْ لَنَاۗ وَارْحَمْنَا ۗ اَنْتَ مَوْلٰىنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَ ࣖ

Arab latin: Lā yukallifullāhu nafsan illā wus’ahā, lahā mā kasabat wa ‘alaihā maktasabat, rabbanā lā tu’ākhiżnā in nasīnā au akhṭa’nā, rabbanā wa lā taḥmil ‘alainā iṣran kamā ḥamaltahū ‘alal-lażīna min qablinā, rabbanā wa lā tuḥammilnā mā lā ṭāqata lanā bih(ī), wa’fu ‘annā, wagfir lanā, warḥamnā, anta maulānā fanṣurnā ‘alal qaumil-kāfirīn(a).

286. Artinya: “Allah tidak membebani seseorang, kecuali menurut kesanggupannya. Baginya ada sesuatu (pahala) dari (kebajikan) yang diusahakannya dan terhadapnya ada (pula) sesuatu (siksa) atas (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa,) “Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami salah. Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami. Maka, tolonglah kami dalam menghadapi kaum kafir.”

11. Baca Doa Mohon Rahmat Allah SWT dan Ahlul Bait

بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ ارْحَمْنَا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ (x7)

وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الْبَيْتِ إِنَّهُ حَمِيدٌ مَجِيدٌ إِنَّمَا يُرِيدُ اللهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيرًا إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

Arab latin: Bi-raḥmatika yā arḥamar-rāḥimīn irḥamnā Yā arḥamar-rāḥimīn (x7)

Wa raḥmatullāhi wa barakātuhu ‘alaikum ahlal-bayt Innahu ḥamīdun majīd. Innama yurīdu-llāh Li-yudhhiba ‘ankum ar-rijsa ahlal-bayt Wa yuṭahhirakum taṭhīrā. Inna-llāha wa-malā’ikatahu Yuṣallūna ‘alan-nabī yā ayyuhalladhīna āmanū Ṣallū ‘alayhi wa sallimū taslīmā.

Artinya: “Dengan rahmat-Mu, ya Allah, yang Maha Pengasih di antara para pengasih, berikanlah kami rahmat. Wahai Yang Maha Pengasih dari segala pengasih (diulang 7 kali).

Dan rahmat Allah serta berkah-Nya atas kalian, wahai Ahlul Bait. Sesungguhnya Dia Maha Terpuji lagi Maha Mulia. bSesungguhnya Allah bermaksud untuk menghilangkan kotoran dari kalian, wahai Ahlul Bait, dan membersihkan kalian sebersih-bersihnya. Sesungguhnya Allah dan malaikat-Nya bershalawat atas Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian kepadanya dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan.”

12. Ucapkan Istighfar 3 Kali

اَسْتَغْفِرُاللهَ الْعَظِيْمَ

Arab latin: Astaghfirullāha-l-‘aẓīm.

Artinya: “Saya mohon ampun kepada Allah yang maha agung.” (3 kali).

13. Baca Keutamaan Tahlil

اَفْضَلُ الذِّكْرِ فَاعْلَمْ اَنَّهُ لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ، حَيٌّ مَوْجُوْدٌ

Arab latin: Afḍalu-dh-dhikri fa’lam annahu lā ilāha illallāh, ḥayyum maujūd.

Artinya: “Sebaik-baik zikir-ketahuilah-adalah lafal ‘La ilāha illallāh’, tiada tuhan selain Allah, zat yang hidup dan ujud.”

لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ، حَيٌّ مَعْبُوْدٌ

Arab latin: Lā ilāha illallāh, ḥayyum ma’būd.

Artinya: “Tiada tuhan selain Allah, zat yang hidup dan disembah.”

لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ، حَىٌّ بَاقٍ الَّذِيْ لَا يَمُوْتُ

Arab latin: Lā ilāha illallāh, ḥayyum bāqin allaḏī lā yamūt.

Artinya: “Tiada tuhan selain Allah, zat kekal yang takkan mati.”

14. Baca Tahlil 33 Kali

لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ

Arab latin: Lā ilāha illallāh

Artinya: “Tiada tuhan selain Allah.” (33 kali)

15. Baca Dua Kalimat Syahadat

لَا اِلَهَ اِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Arab latin: Lā ilāha illallāh, Muḥammadur rasūlullāh ṣallallāhu ‘alayhi wa sallam.

Artinya: “Tiada tuhan selain Allah. Nabi Muhammad SAW utusan-Nya.”

16. Baca Sholawat Nabi

اَلَّلهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، اَلَّلهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ

Arab latin: Allāhumma ṣalli ‘alā sayyidinā Muḥammad, allāhumma ṣalli ‘alayhi wa sallim.

Artinya: “Ya Allah, limpahkan shalawat untuk Sayyidina Nabi Muhammad SAW. Ya Allah, limpahkan shalawat dan salam untuknya (Nabi Muhammad SAW).”

اَلَّلهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، يَا رَبِّ صَلِّ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ

Arab latin: Allāhumma ṣalli ‘alā sayyidinā Muḥammad, yā rabbi ṣalli ‘alayhi wa sallim.

Artinya: “Ya Allah, limpahkan shalawat untuknya (Nabi Muhammad SAW). Tuhanku, limpahkan shalawat dan salam untuknya (Nabi Muhammad SAW).”

17. Baca Tasbih 10 Kali

(10X) سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ

Arab latin: Subḥānallāhi wa biḥamdih.

Artinya: “Maha suci Allah dan dengan memuji-Nya. Maha suci Allah dan dengan memuji-Nya.” (10 kali)

17. Baca Sholawat Nabi

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى حَبِيْبِكَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ اَجْمَعِيْنَ

Arab latin: Allāhumma ṣalli ‘alā ḥabībika sayyidinā Muḥammad wa ‘alā ālihi wa ṣaḥbihi wa sallim (3x) ajma’īn.

Artinya: “Ya Allah, tambahkanlah rahmat dan kesejahteraan untuk kekasih-Mu, yaitu pemimpin kami, Nabi Muhammad, keluarga, dan para sahabatnya semua. (3 kali). Al-Fatihah.”

18. Baca Ayat 56 Surah Al-Ahzab

اِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيْمًا

Arab latin: Inna-llāha wa malā’ikatahu yuṣallūna ‘alan-nabiyy, yā ayyuhalladhīna āmanū ṣallū ‘alayhi wa sallimū taslīmā.

Artinya: “Sungguh Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bacalah shalawat untuknya dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.”

19. Baca Surah Al-Fatihah

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Arab latin: Bismillāhir-raḥmānir-raḥīm

1. Artinya: “Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.”

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

Arab latin: Al-ḥamdu lillāhi rabbil-‘ālamīn

2. Artinya: “Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam.”

الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Arab latin: Ar-raḥmānir-raḥīm

3. Artinya: “Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.”

مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ

Arab latin: Māliki yawmi-d-dīn

4. Artinya: “Yang menguasai hari pembalasan.”

إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ

Arab latin: Iyyāka na’budu wa iyyāka nasta’īn

5. Artinya: “Hanya kepada Engkaulah kami menyembah, dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.”

اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ

Arab latin: Ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm

6. Artinya: “Tunjukilah kami jalan yang lurus,”

صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ

Arab latin: Ṣirāṭallaḏīna an’amta ‘alayhim ġayril-maġḍūbi ‘alayhim walāḍ-ḍāllīn

7. Artinya: “(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.”

20. Baca Doa setelah Selesai Membaca Tahlil

اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنْ الرَّحِيْمِ. الْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ حَمْدَ الشَّاكِرِيْنَ حَمْدَ النَّاعِمِيْنَ حَمْدًا يُّوَافِى نِعَمَهُ وَيُكَافِىءُ مَزِيْدَهُ، يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلَالِ وَجْهِكَ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ. سُبْحَانَكَ لَا نُحْصِى ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ، فَلَكَ الحَمْدُ قَبْلَ الرِّضَى وَلَكَ الحَمْدُ بَعْدَ الرِّضَى وَلَكَ الحَمْدُ إِذَا رَضِيْتَ عَنَّا دَائِمًا أَبَدًا

Artinya: “Aku berlindung kepada Allah dari setan yang dilontar. Dengan nama Allah yang maha pengasih, lagi maha penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam sebagai pujian orang yang bersyukur, pujian orang yang memperoleh nikmat sama memuji, pujian yang memadai nikmat-Nya, dan pujian yang memungkinkan tambahannya. Tuhan kami, hanya bagi-Mu segala puji sebagaimana pujian yang layak bagi kemuliaan dan keagungan kekuasaan-Mu.”

اللَّهُمَّ صَلِّ علَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Artinya: “Ya Allah, tambahkanlah rahmat untuk pemimpin kami, yaitu Nabi Muhammad SAW dan untuk keluarganya.

اللَّهُمَّ كَمَا خَصَّصْتَنَا بِكِتَابِكَ الكَرِيْمِ وَهَدَيْتَنَا إِلَى صِرَاطِكَ المُسْتَقِيْمِ، أَصْلِحْ بِهِ مِنَّا جَمِيْعَ مَا فَسَدَ وَطَهِّرْ بِهِ مِنَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ

Artinya: “Ya Allah, sebagaimana Kaumuliakan kami dengan Kitab suci-Mu yang mulia dan Kautunjuki kami ke jalan yang lurus, maka berikanlah kemaslahatan untuk kami sebagai pengganti mafsadat dan sucikan kami dari kotoran yang tampak dan tersembunyi.”

اللَّهُمَّ اشْرَحْ بِالقُرْآنِ صُدُوْرَنَا وَيَسِّرْ بِهِ أُمُوْرَنَا وَعَظِّمْ بِهِ أُجُوْرَنَا وَحَسِّنْ بِهِ أَخْلَاقَنَا وَوَسِّعْ بِهِ أَرْزَاقَنَا وَنَوِّرْ بِهِ قُبُوْرَنَا

Artinya: “Ya Allah, dengan Al-Qur’an lapangkanlah hati kami, mudahkan urusan kami, lipatgandakanlah pahala kami, perbaiki akhlak kami, luaskan rezeki kami, dan terangilah kubur kami.”

اللَّهُمَّ اجْعَلْ وَاَوْصِلْ وَتَقَبَّلْ ثَوَاَبَ مَا قَرَأْنَاهُ مِنْ الْقُرْاَنِ الْعَظِيْمِ وَمَا هَلَلْنَا وَمَا سَبَّحْنَا وَمَا اسْتَغْفَرْنَا وَمَا صَلَّيْنَا عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَدِيَّةً مِنَّا وَاصِلَةً وَرَحْمَةً نَازِلَةً وَبَرَكَةً شَامِلَةً اِلَى حَضْرَةِ حَبِيْبِنَا وَشَفِيْعِنَا وَقُرَّةِ اَعْيُنِنَا سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

اِلَى حَضَرَاتِ جَمِيْعِ إِخْوَانِهِ مِنَ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَالْأَوْلِيَاءِ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَالصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَالْعُلَمَاءِ الْعَامِلِيْنَ وَالْمُصَنِّفِيْنَ الْمُخْلِصِيْنَ وَجَمِيْعِ الْمُجَاهِدِيْنَ فِي سَبِيْلِ اللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالْمَلَائِكَةِ الْمُقَرَّبِيْنَ

Artinya: “Ya Allah, jadikan, sampaikanlah, dan terimalah pahala bacaan Al-Quran kami, bacaan tahlil, bacaan tasbih, istighfar, dan bacaan shalawat kami sebagai hadiah yang bersambung dari kami, rahmat yang turun, dan keberkahan yang merata untuk kekasih kami, pemberi syafaat kami, kesenangan kami, pemimpin serta tuan kami, penolong kami, kesenangan kami, yaitu Nabi Muhammad SAW, seluruh nabi dan rasul, para wali, syuhada, orang saleh, para sahabat, tabi’in, ulama yang mengamalkan ilmunya, ulama penulis yang ikhlas, seluruh mujahid di jalan Allah, dan para malaikat muqarrabin.”

وَنَخَصُّ خَصُوْصًا إِلَى…(فلان/فلانة، وأهل هذا البيت، وأقرباؤهم

Artinya: “Sampaikanlah pahala semua yang kami baca khususnya untuk (sebutkan nama-nama) almarhum/almarhumah yang dimaksud, keluarganya seisi rumah, dan kerabatnya.”

اللَّهُمَّ أَنْزِلْ فِيْ قَبْرِهِ الرَّحْمَةَ وَالضِّيَاءَ وَالنُّوْرَ، وَالبَهْجَةَ وَالرَوْحَ وَالرَيْحَانَ وَالسُّرُوْرَ، مِنْ يَوْمِنَا هَذَا إِلَى يَوْمِ البَعْثِ وَالنُّشُوْرِ، إِنَّكَ مَلِكٌ رَبٌّ غَفُوْرٌ.

Artinya: “Ya Allah, turunkanlah di kuburnya (almarhum fulan) rahmat, sinar, cahaya, kegembiraan, kesenangan, keharuman, dan kebahagiaan sejak hari ini hingga hari kebangunan dan kebangkitan. Sungguh, Kau penguasa, tuhan yang maha pengampun.”

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُمْ وَارْحَمْهُمْ وَعَافِهِمْ وَاعْفُ عَنْهُمْ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُنَّ وَارْحَمْهُنَّ وَعَافِهِنَّ وَاعْفُ عَنْهُنَّ. اللَّهُمَّ اَنْزِلِ الرَّحْمَةَ وَالْمَغْفِرَةَ عَلَى أَهْلِ الْقُبُوْرِ مِنْ أَهْلِ لَاالَهَ اِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ.

Artinya: “Ya Allah, berikanlah ampunan, kasih sayang, afiat, dan maaf untuk mereka (laki-laki). Ya Allah, berikanah ampunan, kasih sayang, afiat, dan maaf untuk mereka (perempuan). Ya Allah, turunkanlah rahmat dan ampunan bagi ahli kubur penganut dua kalimat syahadat, lā ilāha illallāh, Muhammadur rasūlullāh.”

اَللَّهُمَّ اجْعَلْ قُبُوْرَهُمْ وَقُبُوْرَهُنَّ رَوْضَةً مِنْ رِيَاضِ الجِنَانِ، وَلَا تَجْعَلْ قُبُوْرَهُمْ وَقُبُوْرَهُنَّ حُفْرَةً مِنْ حُفَرِ النِّيْرَانِ

Artinya: “Ya Allah, jadikanlah kubur mereka baik muslimin maupun muslimat sebagai taman surga. Jangan jadikan kubur mereka sebagai lubang neraka.”

اللَّهُمَّ يَا مُيَسِّرَ كُلِّ عَسِيْرٍ، وَيَا جَابِرَ كُلِّ كَسِيْرٍ، وَيَا صَاحِبَ كُلِّ فَرِيْدٍ، وَيَا مُغْنِيَ كُلِّ فَقِيْرٍ، وَيَا مُقْوِيَ كُلِّ ضَعِيْفٍ، وَيَا مَأْمَنَ كُلِّ مَخِيْفٍ، يَسِّرْ عَلَيْنَا كُلَّ عَسِيْرٍ، فَتَيْسِيْرُ العَسِيْرِ عَلَيْكَ يَسِيْرٌ، اللَّهُمَّ يَا مَنْ لَا يَحْتَاجُ إِلَى البَيَانِ وَالتَّفْسِيْرِ، حَاجَاتُنَا إِلَيْكَ كَثِيْرٌ، وَأَنْتَ عَالِمٌ بِهَا وَبَصِيْرٌ.

Artinya: “Tuhan kami, wahai Zat yang memudahkan mereka yang kesulitan, wahai Zat yang menggenapkan mereka yang patah hati, wahai Zat yang menemani mereka yang dalam kesendirian, wahai Zat yang mencukupi mereka yang fakir, wahai Zat yang menguatkan mereka yang daif, wahai Zat tempat aman dari segala ketakutan, mudahkanlah segala kendala yang menyulitkan kami. Sedangkan ‘upaya’ pembalikan yang sulit menjadi mudah bagi-Mu adalah sesuatu yang mudah. Tuhan kami, wahai Zat yang tidak memerlukan penjelasan dan tafsir, hajat kami kepada-Mu begitu banyak. Sedangkan Kau maha tahu dan maha lihat atas itu.”

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوْبَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَارْحَمْهُمْ كَمَا رَبَّوْنَا صِغَارًا وَلِجَمِيْعِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ مِنْ مَشَارِقِ الْاَرْضِ إِلَى مَغَارِبِهَا بَرِّهَا وَبَحْرِهَا، خُصُوْصًا إِلَى آبَاءِنَا وَاُمَّهَاتِنَا وَأَجْدَادِنَا وَجَدَّاتِنَا وَأَسَاتِذَتِنَا وَمُعَلِّمِيْنَا وَلِمَنْ أَحْسَنَ إِلَيْنَا وَلِأَصْحَابِ الحُقُوْقِ عَلَيْنَا

Artinya: “Ya Allah, ampunilah mukminin, mukminat, muslimin, muslimat, yang masih hidup, yang telah wafat, yang tersebar dari timur hingga barat, di darat dan di laut, khususnya bapak, ibu, kakek, nenek, ustadz, guru, mereka yang telah berbuat baik terhadap kami, dan mereka yang masih memiliki hak terhadap kami.”

رَبَّنَا يَا اللهُ اسْتَجِبْ دُعَاءَنَا مِنْ كُلِّ حَاجَاتِنَا. رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً، وَفِى الْآخِرَةِ حَسَنَةً، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ، سًبْحَانَ رَبَّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ، وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَلَمِيْنَ. اَلْفَاتِحَةْ …

Artinya: “Tuhan kami, ya Allah, penuhilah doa kami terkait hajat kami. Tuhan kami, berikanlah kami kebaikan di dunia, dan kebaikan di akhirat. Maha suci Tuhanmu, Tuhan pemilik kemuliaan dari segala yang mereka gambarkan. Semoga kesejahteraan melimpah untuk para rasul. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam. (baca Surah Al-Fatihah).”

21. Baca Surah Al-Fatihah Sekali Lagi

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Arab latin: Bismillāhir-raḥmānir-raḥīm

1. Artinya: “Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.”

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

Arab latin: Al-ḥamdu lillāhi rabbil-‘ālamīn

2. Artinya: “Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam.”

الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Arab latin: Ar-raḥmānir-raḥīm

3. Artinya: “Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.”

مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ

Arab latin: Māliki yawmi-d-dīn

4. Artinya: “Yang menguasai hari pembalasan.”

إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ

Arab latin: Iyyāka na’budu wa iyyāka nasta’īn

5. Artinya: “Hanya kepada Engkaulah kami menyembah, dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.”

اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ

Arab latin: Ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm

6. Artinya: “Tunjukilah kami jalan yang lurus,”

صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ

Arab latin: Ṣirāṭallaḏīna an’amta ‘alayhim ġayril-maġḍūbi ‘alayhim walāḍ-ḍāllīn

7. Artinya: “(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.”

22. Baca Doa Penutup

(2X) وَاعْفُ عَنَّا يَا كَرِيْمُ

بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ ارْحَمْنَا. اَللَّهُمَّ بِحَقِّ الفَاتِحَةِ وَبِسِرِّ الفَاتِحَةِ وَبِكَرَامَةِ الفَاتِحَةِ، يَا فَارِجَ الهَمِّ يَا كَاشِفَ الغَمِّ يَا مَنْ لِعَبْدِهِ يَغْفِرُ وَيَرْحَمُ، اَللَّهُمَّ اغْفِرْ ذُنُوْبَنَا وَاسْتُرْ عُيُوْبَنَا وَفَرِّجْ هُمُوْمَنَا وَاكْشِفْ غُمُوْمَنَا وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِنَا، دَعْوَاهُمْ فِيْهَا سُبْحَانَكَ اَللَّهُمَّ وَتَحِيَّتُهُمْ فِيْهَا سَلَامٌ، وَآخِرُ دَعْوَاهُمْ أَنِ الْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَلَمِيْنَ

Artinya: “Maafkanlah kami wahai Tuhan yang pemurah (2 kali).

“Dengan kasih sayang-Mu wahai zat yang paling pengasih, kasihanilah kami. Ya Allah, berkat hakikat, rahasia, dan kemuliaan Surah Al-Fatihah, wahai Tuhan pemberi jalan dari kebingungan, pembuka jalan dari kebimbangan, wahai Tuhan yang pengampun dan penyayang hamba-Nya, ya Allah ampunilah dosa kami, tutuplah aib kami, berikan jalan atas kebingungan kami, bukakanlah jalan atas kebimbangan kami, dan damaikanlah perseteruan di antara kami. ‘Doa mereka (ahli surga) di dalamnya adalah ‘Maha suci Engkau ya Allah.’ Penghormatan mereka di dalamnya adalah salam. Akhir doa mereka adalah ‘Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam’.”

Doa Ziarah Kubur: Arab, Latin dan Artinya

Mengacu pada kitab Hishnul Muslim karya Sa’id bin Ali Wahf yang diterjemahkan Qosdi Ridlwanullah, berikut bacaan doa ziarah kubur yang diajarkan oleh Rasulullah SAW:

السَّلامُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدِّيَارِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ، وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ بِكُمْ لَاحِقُوْنَ وَيَرْحَمُ اللَّهُ الْمُسْتَقْدِمِينَ مِنَّا وَالْمُسْتَأْخِرِيْنَ أَسْأَلُ اللَّهُ لَنَا وَلَكُمُ الْعَافِيَةَ

Arab latin: Assalamu ‘alaikum ahlad-diyaari minal-mu’miniina wal-muslimiin, wa inna in shaa Allahu bikum laahiquun, wa yarhamullahu al-mustaqdimiina minnaa wal-musta’khiriin, as’alullaha lanaa wa lakumul ‘aafiyah.

Artinya: “Semoga kesejahteraan untukmu, wahai penduduk kampung (Barzakh) dari orang- orang mukmin dan muslim. Sesungguhnya kami-insya Allah-akan menyusulkan, kami mohon kepada Allah untuk kami dan kamu, agar diberi keselamatan (dari apa yang tidak diinginkan).”

(kri/kri)



Sumber : www.detik.com

Urutan Lengkap Doa Ziarah Kubur: Arab, Latin dan Artinya


Jakarta

Doa ziarah kubur bisa diamalkan ketika mengunjungi makam keluarga atau kerabat. Ziarah kubur menjadi amalan yang diperbolehkan bagi muslim. Salah satu hikmah dari ziarah adalah untuk mengingatkan pada kematian.

Ziarah kubur merupakan hal yang disyariatkan dalam agama Islam. Hal ini dijelaskan Mutmainah Afra Rabbani S. Ag dalam buku yang berjudul Adab Berziarah Kubur Untuk Wanita, ziarah kubur menjadi amalan yang bisa menjadi pengingat adanya akhirat.

Ziarah kubur termasuk ibadah yang mulia bila dilandasi dengan bimbingan dari Rasulullah SAW.


Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda, “Dahulu aku melarang kalian berziarah kubur, maka (sekarang) berziarahlah. Karena dengannya, akan bisa mengingatkan pada hari akhirat dan akan menambah kebaikan bagi kalian. Maka barang siapa yang ingin berziarah maka lakukanlah, dan jangan kalian mengatakan hujr (ucapan yang buruk).” (HR. Muslim)

Urutan Doa Ziarah Kubur

Berikut doa yang dapat dibacakan ketika melakukan ziarah kubur.

1. Mengucapkan Salam kepada Ahli Kubur

السَّلامُ على أهْلِ الدّيارِ مِنَ المُؤْمنينَ وَالمُسْلمينَ وَيَرْحَمُ اللَّهُ المُسْتَقْدِمِينَ مِنْكُمْ وَمِنَّا وَالمُسْتأخِرِين وَإنَّا إنْ شاءَ اللَّه بِكُمْ لاحِقُونَ

Arab latin: Assalâmu ‘alâ ahlid diyâr minal mu’minîna wal muslimîn wa yarhamullâhul-mustaqdimîn minkum wa minnâ wal musta’khirîn, wa innâ insyâ-Allâhu bikum lâhiqûn

Artinya: Assalamu’alaikum, hai para mukmin dan muslim yang bersemayam dalam kubur. Semoga Allah melimpahkan rahmat kepada mereka yang telah mendahului dan yang akan menyusul kalian dan (yang telah mendahului dan akan menyusul) kami. Sesungguhnya kami insya allah akan menyusul kalian.

2. Membaca Surat Al Fatihah

Ayat 1

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Latin: bismillâhir-raḫmânir-raḫîm

Artinya: Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Ayat 2

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ

Latin: al-ḫamdu lillâhi rabbil-‘âlamîn

Artinya: Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam

Ayat 3

الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ

Latin: ar-raḫmânir-raḫîm

Artinya: Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,

Ayat 4

مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ

Latin: mâliki yaumid-dîn

Artinya: Pemilik hari Pembalasan.

Ayat 5

اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ

Latin: iyyâka na’budu wa iyyâka nasta’în

Artinya: Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan.

Ayat 6

اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَۙ

Latin: ihdinash-shirâthal-mustaqîm

Artinya: Bimbinglah kami ke jalan yang lurus,

Ayat 7

صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَࣖ

Latin: shirâthalladzîna an’amta ‘alaihim ghairil-maghdlûbi ‘alaihim wa ladl-dlâllîn

Artinya: (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) orang-orang yang sesat.

3. Membaca Al Baqarah ayat 1-5

Ayat 1

الٓمٓ
Arab-latin: alif lām mīm
Artinya: “Alif laam miim.”

Ayat 2

ذَٰلِكَ ٱلْكِتَٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِينَ
Arab-latin: żālikal-kitābu lā raiba fīh, hudal lil-muttaqīn
Artinya: “Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa,”

Ayat 3

ٱلَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِٱلْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ وَمِمَّا رَزَقْنَٰهُمْ يُنفِقُونَ
Arab-latin: allażīna yu`minụna bil-gaibi wa yuqīmụnaṣ-ṣalāta wa mimmā razaqnāhum yunfiqụn
Artinya: “(yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka.”

Ayat 4

وَٱلَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِمَآ أُنزِلَ إِلَيْكَ وَمَآ أُنزِلَ مِن قَبْلِكَ وَبِٱلْءَاخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ
Arab-latin: wallażīna yu`minụna bimā unzila ilaika wa mā unzila ming qablik, wa bil-ākhirati hum yụqinụn
Artinya: “dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat.”

Ayat 5

أُو۟لَٰٓئِكَ عَلَىٰ هُدًى مِّن رَّبِّهِمْ ۖ وَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ
Arab-latin: ulā`ika ‘alā hudam mir rabbihim wa ulā`ika humul-mufliḥụn
Artinya: “Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung.”

4. Membaca Ayat Kursi

اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ

Arab-latin: allāhu lā ilāha illā huw, al-ḥayyul-qayyụm, lā ta`khużuhụ sinatuw wa lā na`ụm, lahụ mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, man żallażī yasyfa’u ‘indahū illā bi`iżnih, ya’lamu mā baina aidīhim wa mā khalfahum, wa lā yuḥīṭụna bisyai`im min ‘ilmihī illā bimā syā`, wasi’a kursiyyuhus-samāwāti wal-arḍ, wa lā ya`ụduhụ ḥifẓuhumā, wa huwal-‘aliyyul-‘aẓīm

Artinya: “Allah, tidak ada tuhan selain Dia, Yang Mahahidup lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak dilanda oleh kantuk dan tidak (pula) oleh tidur. Milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun dari ilmu-Nya, kecuali apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya (ilmu dan kekuasaan-Nya) meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dialah yang Mahatinggi lagi Maha Agung.” (QS. Al-Baqarah: 255)

5. Membaca Al Baqarah ayat 284-286

لِّلَّهِ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۗ وَإِن تُبْدُوا۟ مَا فِىٓ أَنفُسِكُمْ أَوْ تُخْفُوهُ يُحَاسِبْكُم بِهِ ٱللَّهُ ۖ فَيَغْفِرُ لِمَن يَشَآءُ وَيُعَذِّبُ مَن يَشَآءُ ۗ وَٱللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
Arab-Latin: lillāhi mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, wa in tubdụ mā fī anfusikum au tukhfụhu yuḥāsibkum bihillāh, fa yaghfiru limay yasyā`u wa yu’ażżibu may yasyā`, wallāhu ‘alā kulli syai`ing qadīr

Artinya: Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikan, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

ءَامَنَ ٱلرَّسُولُ بِمَآ أُنزِلَ إِلَيْهِ مِن رَّبِّهِۦ وَٱلْمُؤْمِنُونَ ۚ كُلٌّ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَمَلَٰٓئِكَتِهِۦ وَكُتُبِهِۦ وَرُسُلِهِۦ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِّن رُّسُلِهِۦ ۚ وَقَالُوا۟ سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۖ غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ ٱلْمَصِيرُ
Arab-Latin: āmanar-rasụlu bimā unzila ilaihi mir rabbihī wal-mu`minụn, kullun āmana billāhi wa malā`ikatihī wa kutubihī wa rusulih, lā nufarriqu baina aḥadim mir rusulih, wa qālụ sami’nā wa aṭa’nā gufrānaka rabbanā wa ilaikal-maṣīr

Artinya: Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): “Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya”, dan mereka mengatakan: “Kami dengar dan kami taat”. (Mereka berdoa): “Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali”.

لَا يُكَلِّفُ ٱللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا ٱكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ إِن نَّسِينَآ أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُۥ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِۦ ۖ وَٱعْفُ عَنَّا وَٱغْفِرْ لَنَا وَٱرْحَمْنَآ ۚ أَنتَ مَوْلَىٰنَا فَٱنصُرْنَا عَلَى ٱلْقَوْمِ ٱلْكَٰفِرِينَ
Arab-Latin: lā yukallifullāhu nafsan illā wus’ahā, lahā mā kasabat wa ‘alaihā maktasabat, rabbanā lā tu`ākhiżnā in nasīnā au akhṭa`nā, rabbanā wa lā taḥmil ‘alainā iṣrang kamā ḥamaltahụ ‘alallażīna ming qablinā, rabbanā wa lā tuḥammilnā mā lā ṭāqata lanā bih, wa’fu ‘annā, wagfir lanā, war-ḥamnā, anta maulānā fanṣurnā ‘alal-qaumil-kāfirīn

Artinya: Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir”.

6. Membaca Surat Al Ikhlas 3x

1. قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ

Arab-Latin: qul huwallāhu aḥad

Artinya: “Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha Esa.”

2. اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ

Arab-Latin: allāhuṣ-ṣamad

Artinya: “Allah tempat meminta segala sesuatu.”

3. لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ

Arab-Latin: lam yalid wa lam yụlad

Artinya: “(Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.”

4. وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ

Arab-Latin: wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad

Artinya: “Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.”

7. Membaca Surat Al Falaq 3x

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ

1. Qul a’udzu birabbil-falaq
Artinya: Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar).

مِن شَرِّ مَا خَلَقَ
2. Min syarri ma khalaq
Artinya: dan kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan,

وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ
3. Wa min syarri ghasiqin iza waqab
Artinya: dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,

وَمِن شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ
4. Wa min syarrin-naffasati fil-‘uqad
Artinya: dan dari kejahatan(perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya),

وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ
5. Wa min syarri hasidin idza hasad
Artinya: dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.

8. Membaca Surat An Nas 3x

بسم الله الرحمن الرحيم

Bacaan latin: Bismillaahir Rahmaanir Rahiim

Artinya: Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

Ayat 1
قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙ – ١

Bacaan latin: Qul a’ụżu birabbin-nās

Artinya: Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhannya manusia,”

Ayat 2
مَلِكِ النَّاسِۙ – ٢

Bacaan latin: Malikin-nās

Artinya: Raja manusia,

Ayat 3
اِلٰهِ النَّاسِۙ – ٣

Bacaan latin: Ilāhin-nās

Artinya: Sembahan manusia,

Ayat 4
مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ ەۙ الْخَنَّاسِۖ – ٤

Bacaan latin: Min sharril-waswāsil-khannās

Artinya: dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi,

Ayat 5
الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِۙ – ٥

Bacaan latin: Allażī yuwas wisu fī ṣudụrin-nās

Artinya: yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,

Ayat 6
مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ ࣖ – ٦

Bacaan latin: Minal-jinnati wan-nās

Artinya: dari (golongan) jin dan manusia.

9. Perbanyak dzikir seperti membaca istighfar dan tahlil

Bacaaan istighfar:

أَسْتَغْفِرُ الله

Astaghfirullah

Artinya: “Aku memohon ampun kepada Allah.”

Bacaan tahlil:

لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ

Artinya, “Tiada tuhan yang layak disembah kecuali Allah. Allah maha besar.”

10. Membaca Doa untuk Jenazah

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَاعْفُ عَنْهُ وَعَافِهِ وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مُدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِمَاءٍ وَثَلْجٍ وَبَرَدٍ وَنَقِّهِ مِنْ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنْ الدَّنَسِ وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِههِ وَقِهِ فِتْنَةَ الْقَبْرِ وَعَذَابَ النَّارِ

Arab latin: Allahummaghfirlahu war hamhu wa’fu ‘anhu wa ‘aafìhii, wa akrim nuzuulahu wawassi’ mudkholahu, waghsilhu bimaa’i wats-tsalji wal baradi, wa naqqihi minal khathaaya kamaa yunaqqatssaubul abyadhu minad danasi. Wa abdilhu daaran khairan min daarihi wa ahlan khairan min ahlihi wa zaujan khairan min zaujihi. Wa qihi fitnatal qabri wa ‘adzaban naar.

Artinya: “Ya Allah, berilah ampunan dan rahmat kepadanya. Berikanlah keselamatan dan berikanlah maaf kepadanya. Berikanlah kehormatan untuknya, luaskanlah tempat masuknya. Mandikanlah dia dengan air, es, dan embun. Bersihkanlah dia dari kesalahan sebagaimana Engkau bersihkan baju yang putih dari kotoran. Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya, keluarga yang lebih baik dari keluarganya (di dunia), istri yang lebih baik dari isterinya. Dan jagalah ia dari fitnah kubur dan azab neraka.” (HR Muslim).

(dvs/lus)



Sumber : www.detik.com

Doa Ziarah Kubur Orang Tua Lengkap Arab-Latin Sesuai Sunnah


Jakarta

Muslim sebaiknya memahami doa ziarah kubur hingga amalannya terlebih dahulu sebelum menuju pemakaman. Doa ini juga bisa diamalkan ketika berziarah ke makam orang tua.

Mengutip buku Fikih Madrasah Tsanawiyah Kelas IX karya H. Ahmad Ahyar dan Ahmad Najibullah, kata ziarah berasal dari bahasa Arab yang berarti mendatangi atau mengunjungi. Ziarah menjadi salah satu amalan sunnah yang dicontohkan oleh Nabi SAW.

Sebagaimana dalam sebuah hadits yang berbunyi, “Aku (Nabi SAW) dulu melarang kamu ziarah kubur, maka sekarang berziarah kuburlah kamu, karena ziarah kubur itu bisa melunakkan hati, bisa menjadikan air mata bercucuran dan mengingatkan adanya alam akhirat, dan janganlah kamu berkata buruk.” (HR Hakim)


Tujuan ziarah kubur untuk mengingatkan manusia terhadap kematian. Mengingat mati atau hari akhirat bukan semata-mata ingat dalam pikiran dan angan-angan tetapi perlu diikuti perubahan sikap hidup, yakni senantiasa berusaha meningkatkan amal baik dan berhati-hati.

Doa Ziarah Kubur Singkat hingga Panjang Lengkap Berurutan

  • Mengucapkan Salam kepada Ahli Kubur

السَّلامُ على أهْلِ الدّيارِ مِنَ المُؤْمنينَ وَالمُسْلمينَ وَيَرْحَمُ اللَّهُ المُسْتَقْدِمِينَ مِنْكُمْ وَمِنَّا وَالمُسْتأخِرِين وَإنَّا إنْ شاءَ اللَّه بِكُمْ لاحِقُونَ

Assalâmu ‘alâ ahlid diyâr minal mu’minîna wal muslimîn wa yarhamullâhul-mustaqdimîn minkum wa minnâ wal musta’khirîn, wa innâ insyâ-Allâhu bikum lâhiqûn

Artinya: Assalamu’alaikum, hai para mukmin dan muslim yang bersemayam dalam kubur. Semoga Allah melimpahkan rahmat kepada mereka yang telah mendahului dan yang akan menyusul kalian dan (yang telah mendahului dan akan menyusul) kami. Sesungguhnya kami insya allah akan menyusul kalian.

Adapun bacaan versi panjang sebagai berikut. Diambil dari buku Doa dan Zikir Sepanjang Tahun karya H. Hamdan Hamedan, berikut bacaan lengkapnya.

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ يَا حَضْرَةَ الْمَرْحُوْمِ … وَيَا أَهْلَ الدِّيَارِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ بِكُمْ لَاحِقُوْنَ وَأَنْتُمْ لَنَا فَرَطٌ وَنَحْنُ لَكُمْ تَبَعُ نَسْأَلُ اللَّهَ الْعَافِيَةَ لَنَا وَلَكُمْ اللَّهُمَّ رَبَّ الْأَرْوَاحِ الْفَانِيَةِ وَالْأَجْسَامِ الْبَالِيَةِ وَالْعِظَامِ النَّخِرَةِ الَّتِي خَرَجَتْ مِنَ الدُّنْيَا وَهِيَ بِكَ مُؤْمِنَةٌ أَدْخِلْ عَلَيْهَا رُوْحًا مِنْكَ وَسَلَامًا مِنَّا لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيتُ وَهُوَ حَيُّ لَا
يَمُوْتُ بِيَدِكَ الْخَيْرُ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ.

Assalamu ‘alaikum yaa hadratal marhum… wa yaa ahlad diyaari minal mu’miniina wal mu’minaati wal muslimiina wal muslimaati wa innaa insyaa Allahu bikum laahiquuna wa antum lanaa farathun wa nahnu lakum taba’un. Nas’alullahal ‘afiyata lanaa wa lakum. Allaahumma rabbal arwaahil faaniyati wal ajsaamil baaliyati wal ‘izhaamin nakhiratil-latii kharajat minad dunyaa wa hiya bika mu’minatun adkhil ‘alaihaa ruuhan minka wa salaaman minnaa laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariika- lah, lahul mulku wa lahul hamdu yuhyii wa yumiitu wa huwa
hayyun laa yamuutu bi-yadikal khair, innaka ‘alaa kulli syai-in qadiir.

Artinya: “Semoga keselamatan bagimu, keharibaan almarhum, dan keharibaan seluruh penghuni rumah-rumah (kuburan-kuburan) dari golongan orang laki-laki dan perempuan yang beriman dan golongan laki-laki dan perempuan yang beragama Islam. Sesungguhnya kami-jika Allah berkehendak akan bertemu kalian. Kalian mendahului kami, dan kami akan menyusul kalian, kami memohon kesehatan kepada Allah untuk kami dan kalian. Wahai Pemilik roh-roh yang hancur, dan jasad-jasad yang remuk, serta tulang-belulang yang tergerogoti yang keluar meninggalkan dunia dalam keadaan beriman kepada-Mu. Berikanlah mereka ketenangan dan berikanlah kami keselamatan. Tiada Tuhan selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya, semua kerajaan dan puji-pujian milik-Nya, Dia Maha Menghidupkan dan Mematikan, segala kebaikan berada dalam kekuasaan-Nya, karena sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (HR. Al-Sunan Al-Kubra dan An-Nasa’i)

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Bismillâhir-raḫmânir-raḫîm

1. Artinya: Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ

Al-ḫamdu lillâhi rabbil-‘âlamîn

2. Artinya: Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam

الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ

Ar-raḫmânir-raḫîm

3. Artinya: Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,

مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ

Mâliki yaumid-dîn

4. Artinya: Pemilik hari Pembalasan.

اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ

Iyyâka na’budu wa iyyâka nasta’în

5. Artinya: Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan.

اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَۙ

Ihdinash-shirâthal-mustaqîm

6. Artinya: Bimbinglah kami ke jalan yang lurus,

صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَࣖ

Shirâthalladzîna an’amta ‘alaihim ghairil-maghdlûbi ‘alaihim wa ladl-dlâllîn

7. Artinya: (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) orang-orang yang sesat.

  • Membaca Surat Al Baqarah Ayat 1-5

الٓمٓ

Alif lām mīm

1. Artinya: “Alif laam miim.”

ذَٰلِكَ ٱلْكِتَٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِينَ

Zālikal-kitābu lā raiba fīh, hudal lil-muttaqīn

2. Artinya: “Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa,”

ٱلَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِٱلْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ وَمِمَّا رَزَقْنَٰهُمْ يُنفِقُونَ

Allażīna yu`minụna bil-gaibi wa yuqīmụnaṣ-ṣalāta wa mimmā razaqnāhum yunfiqụn

3. Artinya: “(yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka.”

وَٱلَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِمَآ أُنزِلَ إِلَيْكَ وَمَآ أُنزِلَ مِن قَبْلِكَ وَبِٱلْءَاخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ

Wallażīna yu`minụna bimā unzila ilaika wa mā unzila ming qablik, wa bil-ākhirati hum yụqinụn

4. Artinya: “dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat.”

أُو۟لَٰٓئِكَ عَلَىٰ هُدًى مِّن رَّبِّهِمْ ۖ وَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ

Ulā`ika ‘alā hudam mir rabbihim wa ulā`ika humul-mufliḥụn

5. Artinya: “Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung.”

اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ

Allāhu lā ilāha illā huw, al-ḥayyul-qayyụm, lā ta`khużuhụ sinatuw wa lā na`ụm, lahụ mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, man żallażī yasyfa’u ‘indahū illā bi`iżnih, ya’lamu mā baina aidīhim wa mā khalfahum, wa lā yuḥīṭụna bisyai`im min ‘ilmihī illā bimā syā`, wasi’a kursiyyuhus-samāwāti wal-arḍ, wa lā ya`ụduhụ ḥifẓuhumā, wa huwal-‘aliyyul-‘aẓīm

Artinya: “Allah, tidak ada tuhan selain Dia, Yang Maha Hidup lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak dilanda oleh kantuk dan tidak (pula) oleh tidur. Milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun dari ilmu-Nya, kecuali apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya (ilmu dan kekuasaan-Nya) meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dialah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung.” (QS Al-Baqarah: 255)

  • Membaca Surat Al Baqarah Ayat 284-286

لِّلَّهِ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۗ وَإِن تُبْدُوا۟ مَا فِىٓ أَنفُسِكُمْ أَوْ تُخْفُوهُ يُحَاسِبْكُم بِهِ ٱللَّهُ ۖ فَيَغْفِرُ لِمَن يَشَآءُ وَيُعَذِّبُ مَن يَشَآءُ ۗ وَٱللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ

Lillāhi mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, wa in tubdụ mā fī anfusikum au tukhfụhu yuḥāsibkum bihillāh, fa yaghfiru limay yasyā`u wa yu’ażżibu may yasyā`, wallāhu ‘alā kulli syai`ing qadīr

284. Artinya: Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikan, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

ءَامَنَ ٱلرَّسُولُ بِمَآ أُنزِلَ إِلَيْهِ مِن رَّبِّهِۦ وَٱلْمُؤْمِنُونَ ۚ كُلٌّ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَمَلَٰٓئِكَتِهِۦ وَكُتُبِهِۦ وَرُسُلِهِۦ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِّن رُّسُلِهِۦ ۚ وَقَالُوا۟ سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۖ غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ ٱلْمَصِيرُ

Amanar-rasụlu bimā unzila ilaihi mir rabbihī wal-mu`minụn, kullun āmana billāhi wa malā`ikatihī wa kutubihī wa rusulih, lā nufarriqu baina aḥadim mir rusulih, wa qālụ sami’nā wa aṭa’nā gufrānaka rabbanā wa ilaikal-maṣīr

285. Artinya: Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): “Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya”, dan mereka mengatakan: “Kami dengar dan kami taat”. (Mereka berdoa): “Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali”.

لَا يُكَلِّفُ ٱللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا ٱكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ إِن نَّسِينَآ أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُۥ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِۦ ۖ وَٱعْفُ عَنَّا وَٱغْفِرْ لَنَا وَٱرْحَمْنَآ ۚ أَنتَ مَوْلَىٰنَا فَٱنصُرْنَا عَلَى ٱلْقَوْمِ ٱلْكَٰفِرِينَ

Lā yukallifullāhu nafsan illā wus’ahā, lahā mā kasabat wa ‘alaihā maktasabat, rabbanā lā tu`ākhiżnā in nasīnā au akhṭa`nā, rabbanā wa lā taḥmil ‘alainā iṣrang kamā ḥamaltahụ ‘alallażīna ming qablinā, rabbanā wa lā tuḥammilnā mā lā ṭāqata lanā bih, wa’fu ‘annā, wagfir lanā, war-ḥamnā, anta maulānā fanṣurnā ‘alal-qaumil-kāfirīn

286. Artinya: Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir”.

  • Membaca Surat Al Ikhlas 3 Kali

قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ

Qul huwallāhu aḥad

1. Artinya: “Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha Esa.”

اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ

Allāhuṣ-ṣamad

2. Artinya: “Allah tempat meminta segala sesuatu.”

لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ

Lam yalid wa lam yụlad

3. Artinya: “(Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.”

وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ

Wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad

4. Artinya: “Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.”

  • Membaca Surat Al Falaq 3 Kali

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ

Qul a’udzu birabbil-falaq

1. Artinya: Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar).

مِن شَرِّ مَا خَلَقَ

Min syarri ma khalaq

2. Artinya: dan kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan,

وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ

Wa min syarri ghasiqin iza waqab

3. Artinya: dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,

وَمِن شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ

Wa min syarrin-naffasati fil-‘uqad

4. Artinya: dan dari kejahatan(perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya),

وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ

Wa min syarri hasidin idza hasad

5. Artinya: dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.

  • Membaca Surat An Nas 3 Kali

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙ – ١

Qul a’ụżu birabbin-nās

1. Artinya: Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhannya manusia,”

مَلِكِ النَّاسِۙ – ٢

Malikin-nās

2. Artinya: Raja manusia,

اِلٰهِ النَّاسِۙ – ٣

Ilāhin-nās

3. Artinya: Sembahan manusia,

مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ ەۙ الْخَنَّاسِۖ – ٤

Min sharril-waswāsil-khannās

4. Artinya: dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi,

الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِۙ – ٥

Allażī yuwas wisu fī ṣudụrin-nās

5. Artinya: yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,

مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ ࣖ – ٦

Minal-jinnati wan-nās

6. Artinya: dari (golongan) jin dan manusia.

Bacaan istighfar:

أَسْتَغْفِرُ الله

Astaghfirullah

Artinya: “Aku memohon ampun kepada Allah.”

Bacaan tahlil:

لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ

La ilaha illallah wallahu akbar

Artinya: “Tiada tuhan yang layak disembah kecuali Allah. Allah maha besar.”

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَاعْفُ عَنْهُ وَعَافِهِ وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مُدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِمَاءٍ وَثَلْجٍ وَبَرَدٍ وَنَقِّهِ مِنْ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنْ الدَّنَسِ وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِههِ وَقِهِ فِتْنَةَ الْقَبْرِ وَعَذَابَ النَّارِ

Allahummaghfirlahu war hamhu wa’fu ‘anhu wa ‘aafìhii, wa akrim nuzuulahu wawassi’ mudkholahu, waghsilhu bimaa’i wats-tsalji wal baradi, wa naqqihi minal khathaaya kamaa yunaqqatssaubul abyadhu minad danasi. Wa abdilhu daaran khairan min daarihi wa ahlan khairan min ahlihi wa zaujan khairan min zaujihi. Wa qihi fitnatal qabri wa ‘adzaban naar.

Artinya: “Ya Allah, berilah ampunan dan rahmat kepadanya. Berikanlah keselamatan dan berikanlah maaf kepadanya. Berikanlah kehormatan untuknya, luaskanlah tempat masuknya. Mandikanlah dia dengan air, es, dan embun. Bersihkanlah dia dari kesalahan sebagaimana Engkau bersihkan baju yang putih dari kotoran. Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya, keluarga yang lebih baik dari keluarganya (di dunia), istri yang lebih baik dari istrinya. Dan jagalah ia dari fitnah kubur dan azab neraka.” (HR Muslim)

Adab Ziarah Kubur

Sebagai muslim kita wajib tahu tentang adab-adab ziarah sesuai tuntunan Rasulullah SAW agar ziarah bernilai pahala dan tidak mengundang murka Allah SWT. Mengutip Buku Pintar 50 Adab Islam karya Arfiani, berikut di antaranya:

1. Tidak Menabur Bunga

Hal ini tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah SAW dan para sahabatnya. Menurut para ulama, hal ini merupakan tradisi orang-orang kafir sebagai bentuk penghormatan kepada yang telah meninggal. Tidak sepantasnya kita mengikuti tradisi dan kebiasaan kaum kafir. Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka.” (HR Ahmad)

2. Tidak Menangis Berlebihan

Menangis diperbolehkan ketika ziarah kubur, karena Rasulullah SAW pun pernah menangis ketika menziarahi kubur ibunya. Namun, hendaknya tidak berlebihan seperti meratap dan meraung-raung.

3. Berziarah dalam Posisi Berdiri

Ketika berziarah muslim disunnahkan dalam keadaan berdiri dan berdoa pun dengan berdiri.

4. Tidak Duduk di Atas Pusara

Adab selanjutnya adalah tidak menduduki atau melewati bagian atas pusara kuburan. Rasulullah SAW bersabda, “Sungguh jika salah seorang dari kalian duduk di atas bara api sehingga membakar bajunya dan menembus kulitnya, itu lebih baik daripada duduk di atas kubur.” (HR Muslim). Sementara itu, jika berjalan di samping atau di antara pusara-pusara kubur, hal itu tidak apa-apa.

5. Menyiram Air di Atas Pusara

Hal ini boleh dilakukan berdasarkan hadits, “Sesungguhnya Rasulullah SAW menyiram (air) di atas kubur Ibrahim, anaknya, dan meletakkan kerikil di atasnya.” (HR Abu Daud)

6. Hindari Makan, Minum, Tertawa, dan Banyak Bicara

Selain itu, membaca Al-Qur’an dengan suara keras di pemakaman juga termasuk makruh. Apalagi lagi jika kita berfoto dan bergaya di pusara. Ziarah merupakan saat kita mengingat kematian ataupun memperlihatkan kesedihan kepada mayit dan keluarganya. Hindarilah perbuatan-perbuatan yang dapat mengurangi nilai ziarah itu sendiri.

7. Tidak Mengkhususkan Hari Tertentu

Misalnya harus berziarah pada hari Jumat, pada hari ketujuh kematian, pada hari raya, dan semacamnya. Sebab, sebenarnya ziarah kubur dapat dilakukan kapan saja.

Hukum Ziarah Kubur

Mengutip buku 30 Fatwa Seputar Ramadhan karya Abdul Somad, dijelaskan bahwa awalnya Rasulullah SAW melarang adanya ziarah kubur. Alasannya untuk memutus tradisi Jahiliah yang pada saat itu, orang-orang ketika ziarah kubur menyebut-nyebut nenek moyang dengan suasana gembira.

Lalu, Wawam Shofwan Sholehuddin dalam buku Risalah Shaum: Telaah Kritis atas Sunah-Sunah dan Bid’ah-Bid’ahnya menyebutkan setelah para sahabat memahami dengan baik konsep akidah Islamiyah yang lurus dan kuat, barulah Rasulullah SAW mengizinkan mereka untuk berziarah kubur sebagai pengingat kematian.

Rasulullah SAW bersabda dengan bentuk kata kerja perintah kepada mereka.

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ بُرَيْدَةَ عَنْ أَبِيهِ نَهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُورِ فَزُورُوهَا

Artinya: Dari Abdulah bin Buraedah, dari ayahnya, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Saya pernah melarang kalian berziarah kubur, sekarang, ziarahilah kuburan-kuburan itu”. Dalam lafal yang lain terdapat tambahan kata “kuntu nahaytukum, saya pernah melarang kalian”.

Mayoritas ulama sepakat bahwa sebuah perintah untuk mengerjakan sesuatu yang muncul setelah adanya larangan, hukumnya menjadi mubah atau boleh. Dengan kaidah ini, hukumnya berziarah kubur tidak lagi dipandang sebagai sesuatu yang haram. Sebaliknya, ziarah kubur menjadi amalan yang dianjurkan atau sunnah.

Wallahu a’lam.

(rah/rah)



Sumber : www.detik.com

Bacaan Ziarah Kubur Singkat dan Tata Caranya dalam Islam


Jakarta

Ziarah kubur adalah salah satu amalan yang diajarkan dalam Islam sebagai bentuk penghormatan kepada penghuni kubur, serta untuk mengobati kerinduan keluarga atau kerabat yang ditinggalkan. Selain itu, Rasulullah SAW juga menganjurkan muslim untuk berziarah sebagai cara untuk mengingat kehidupan akhirat.

Buraidah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda,

“Saya pernah melarang kamu berziarah kubur. Tapi sekarang, Muhammad telah diberi izin untuk berziarah ke makam ibunya. Maka sekarang ziarahlah! Karena perbuatan itu dapat mengingatkan kamu pada akhirat.” (HR. At-Tirmidzi)


Saat berziarah kubur, seorang muslim tidak hanya duduk dan meratapi makam yang dikunjunginya, tetapi juga dianjurkan untuk berdoa bagi penghuni kubur serta memahami adab-adab yang harus dijaga sesuai dengan syariat Islam. Berikut dipaparkan bacaan ziarah kubur singkat yang dapat diamalkan.

Bacaan Ziarah Kubur Singkat

Berikut adalah bacaan ziarah kubur singkat yang dapat diamalkan, berdasarkan kitab Al-Adzkar karya Imam Nawawi yang diterjemahkan oleh Bahrun Abu Bakar, yang mengutip riwayat dari Shahih Muslim melalui Aisyah RA.

Dalam riwayat ini, ketika Rasulullah SAW berada di malam giliran Siti Aisyah RA, apabila beliau keluar pada akhir malam menuju ke Baqi’ul Gharqad. Di sana, beliau mengucapkan doa berikut:

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنِينَ ، وَأَتَاكُمْ مَا تُوعَدُونَ، غَدًا مُؤَجَلُونَ ، وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللهُ بِكُمْ لَاحِقُونَ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِاهْلِ بقيع الغرقد

Arab Latin: Assalamu’alaikum dara qaumin mu’minin wa atakum ma tu’adun ghadan mu’ajjalun, wa inna insya Allahu bikum lahiqun. Allahummaghfirlihli baqi’ul gharqad.

Artinya: “Semoga keselamatan terlimpah buat kalian, wahai kaum mukmin yang menghuni rumah (kuburan) ini. Akan datang kepada kalian apa yang dijanjikan kepada kalian besok dengan segera; dan sesungguhnya kami, insya Allah, pasti menyusul kalian. Ya Allah, beri ampunlah kepada ahli Baqi’ul Gharqad.”

Selain itu, dalam riwayat yang sama, terdapat bacaan ziarah kubur singkat lain yang diriwayatkan oleh Aisyah RA melalui Shahih Muslim, bahwa ia pernah bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah yang aku ucapkan (bila ziarah kubur)?” Rasulullah SAW menjawab dengan doa berikut.

السَّلَامُ عَلَى أَهْلِ الدِّيَارِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ، وَيَرْحَمُ اللهُ الْمُسْتَقْدِمِينَ مِنكُمْ وَمِنَّا وَالْمُسْتَأْخِرِينَ وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ بِكُمْ لَاحِقُونَ

Arab Latin: Assalamu’ala ahlid diyar minalmu’minin walmuslimin, wa yarhumullahul mustaqdimin minkum wa minna walmustakhirin wa inna in sya Allah bikum lahiqun.

Artinya: “Semoga keselamatan terlimpah kepada ahli kubur dari kalangan kaum mukmin dan kaum muslim. Semoga Allah merahmati orang-orang yang terdahulu dari kalian dan kami serta orang-orang yang terkemudian (dari kalian). Sesungguhnya kami, insya Allah, benar-benar akan menyusul kalian.”

Tata Cara Ziarah Kubur

Dalam berziarah kubur, baik itu kuburan para wali atau kuburan orang biasa, terdapat beberapa tata cara yang perlu diperhatikan agar sesuai dengan syariat Islam, sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, para sahabat, dan ulama.

Berikut adalah tata cara ziarah kubur berdasarkan hadits dan pendapat para ulama yang dikutip dari buku Sunan Giri oleh Masykur Arif.

1) Meluruskan niat sebelum berziarah kubur. Untuk menghindari kemusyrikan, ziarah kubur wajib diniatkan hanya untuk mendapatkan ridha dari Allah SWT.

2) Berwudhu sebelum memasuki area pemakaman, agar doa yang dipanjatkan untuk penghuni kubur lebih mudah dikabulkan oleh Allah SWT.

3) Menghadap kuburan, lalu ucapkan salam kepada penghuni kubur sambil mendoakan mereka dengan bacaan ziarah kubur singkat yang telah dipaparkan sebelumnya.

4) Berjalan di sekitar kuburan tanpa alas kaki. Tata cara ini telah diterangkan oleh Rasulullah SAW. Dalam sebuah riwayat dari Basyir bin Khashashiah, disebutkan bahwa,

“Ketika Rasulullah SAW sedang berjalan, secara tiba-tiba, beliau memandang seorang laki-laki yang berjalan di antara kuburan dengan mengenakan sandal, lalu Rasulullah SAW bersabda, ‘Wahai pemilik (yang memakai) sandal, lepaskanlah sandalmu.’ Orang itu menoleh ke arah suara. Tatkala ia mengetahui itu Rasulullah SAW, ia melepaskan kedua sandalnya dan melemparkannya.” (HR. Abu Dawud, Nasa’i, Ibnu Majah, Hakim. Sanadnya shahih)

5) Saat berdoa, pastikan kita menghadap kiblat dan bukan ke arah kuburan.

Dalam sebuah riwayat, Aisyah RA menceritakan bahwa Rasulullah SAW keluar pada suatu malam. Aisyah kemudian mengutus Barirah untuk mengikuti arah perjalanan Rasulullah SAW. Ternyata, Rasulullah SAW menuju Baqi’ al-Gharqad, lalu berdiri di sisi terdekat dari pemakaman, dan mengangkat tangannya. Setelah itu, beliau pulang. Barirah kembali kepada Aisyah RA dan menceritakan apa yang ia lihat. Pada pagi harinya, Aisyah RA bertanya,”Wahai Rasulullah, keluar ke manakah engkau semalam?” Beliau menjawab, “Aku diutus kepada penghuni Baqi’ untuk mendoakan mereka.” (HR. Ahmad dan Malik)

Itulah bacaan ziarah kubur singkat dan tata caranya yang sesuai dengan syariat Islam.

(inf/inf)



Sumber : www.detik.com

Bolehkah Wanita Haid Ziarah Kubur dan Membaca Al Fatihah?


Jakarta

Bolehkah wanita haid ziarah kubur dan membaca Al-Fatihah? Pertanyaan ini mungkin pernah terlintas di benak banyak wanita Muslim. Apalagi saat keluarga atau kerabat mengadakan ziarah kubur.

Artikel ini akan membahas pandangan ulama dan penjelasan seputar hukum ziarah kubur bagi wanita yang sedang haid.

Hukum Wanita Berziarah Kubur

Dari buku Fiqih Wanita Edisi Lengkap tulisan M. Abdul Ghoffar E.M, hukum wanita berziarah kubur dijelaskan dalam beberapa hadits. Dalam sebuah riwayat, Abdullah bin Abi Mulaikah bercerita:


“Pada suatu hari, Aisyah pernah datang dari kuburan. Lalu aku bertanya kepadanya: ‘Wahai Ummul Mukminin, dari mana engkau?’ Aisyah menjawab: ‘Dari kuburan saudaraku, Abdurahman.’ Kemudian kutanyakan lagi: ‘Bukankah Rasulullah melarang ziarah kubur?’ Aisyah menjawab: ‘Benar, beliau pernah melarang ziarah kubur, akan tetapi kemudian beliau menyuruhnya.'” (HR. Al-Hakim dan Baihaqi. Adz-Dzahabi mengatakan bahwa hadits ini shahih.)

Hadits ini menunjukkan bahwa Rasulullah SAW awalnya melarang ziarah kubur, tetapi kemudian membolehkannya. Hal ini diperkuat oleh sabda Rasulullah SAW:

“Kami pernah melarang kalian berziarah kubur, maka sekarang berziarahlah. Karena, dalam menziarahinya terdapat peringatan.” (HR. Abu Dawud)

Hadits tersebut menegaskan bahwa ziarah kubur dianjurkan karena mengingatkan manusia akan kematian dan akhirat. Jika ziarah kubur dimakruhkan, tentu Rasulullah SAW tidak akan menganjurkannya.

Namun, terdapat hadits lain yang berbunyi:

“Allah melaknat wanita-wanita yang berziarah kubur.” (HR. Ahmad, Ibnu Majah, dan At-Tirmidzi)

Sebagian ulama menggunakan hadits ini untuk memakruhkan ziarah kubur bagi wanita. Menanggapi hal tersebut, Imam Al-Qurthubi menjelaskan:

“Bahwa laknat dalam hadits tersebut hanya ditujukan bagi wanita-wanita yang sering berziarah kubur. Karena, dianggap sebagai berlebih-lebihan dan bahkan mungkin hal itu akan mengakibatkan kaum wanita melupakan hak suaminya. Di sisi lain, ia lebih mengutamakan tabarruj (bersolek).”

Selain itu, hadits dari Abu Hurairah juga menjelaskan keutamaan ziarah kubur. Abu Hurairah meriwayatkan:

“Rasulullah pernah mendatangi kuburan ibunya, lalu beliau menangis. Maka orang-orang di sekitarnya pun ikut menangis. Selanjutnya beliau berkata: ‘Aku telah meminta izin kepada Allah untuk memohonkan ampun baginya, tetapi Dia tidak mengizinkan aku. Lalu aku meminta izin untuk menziarahi kuburnya, dan Dia mengizinkannya. Oleh karena itu, berziarahlah karena hal itu dapat mengingatkan kalian akan akhirat.'” (HR. Abu Dawud)

Hadits ini menunjukkan bahwa ziarah kubur memiliki manfaat penting, yaitu mengingatkan manusia akan kehidupan akhirat.

Oleh karena itu, mayoritas ulama berpendapat bahwa ziarah kubur diperbolehkan bagi wanita, asalkan dilakukan dengan niat yang benar, tidak berlebihan, dan menghindari perbuatan yang dilarang.

Bolehkah Wanita Haid Ziarah Kubur dan Membaca Al Fatihah?

Terkait dengan wanita haid yang ingin melakukan ziarah kubur dan membaca Al-Fatihah, mayoritas ulama membolehkan wanita haid untuk melakukan ziarah kubur.

Hal ini karena ziarah kubur bukanlah ibadah yang mensyaratkan kesucian seperti shalat atau thawaf. Tujuan utama dari ziarah kubur adalah untuk mengingat kematian dan akhirat, yang juga relevan bagi wanita haid.

Mengenai membaca Al-Fatihah atau ayat-ayat Al-Qur’an lainnya, Buya Yahya menjelaskan melalui kanal Youtube Al Bahjah TV, bahwa dibolehkan wanita haid membaca Al-Qur’an tanpa menyentuh mushaf, terutama jika bacaan tersebut dimaksudkan sebagai zikir.

“Selagi ayat tersebut digunakan untuk berzikir, maka diperkenankan.” ungkap Buya Yahya.

Jadi, wanita haid tetap bisa melakukan ziarah kubur dan membaca ayat Al-Qur’an seperti surah Al Fatihah sebagai bentuk zikir, perlindungan dari setan, dan pengingat akan kematian serta akhirat

Bacaan Ziarah Kubur Lainnya untuk Wanita

Selain berzikir dengan ayat-ayat suci Al-Qur’an, terdapat bacaan lain yang juga dapat diucapkan saat berziarah kubur.

Dalam buku Fiqh Wanita Empat Mazhab Fatwa-fatwa Fiqh Wanita Kontemporer susunan Dr. Muhammad Utsman al-Khasyat, bahwa Imam Muslim dan Imam Ahmad meriwayatkan hadits dimana Rasulullah SAW mengajari Aisyah mengenai ucapan saat berziarah kubur. Aisyah bertanya:

“Apa yang harus aku ucapkan kepada mereka (penghuni makam kaum Muslimin), wahai Rasulullah?”

Beliau bersabda:

“Ucapkanlah: Semoga kesejahteraan senantiasa dilimpahkan kepada para penghuni makam dari kalangan kaum mukminin dan kaum muslimin. Semoga Allah senantiasa mencurahkan rahmat-Nya kepada kita, baik yang wafat lebih dahulu maupun yang masih hidup. Sesungguhnya kami, insya Allah, akan menyusul kalian.”

(inf/lus)



Sumber : www.detik.com

Ketentuan Ziarah Kubur bagi Wanita Haid, Muslimah Pahami Ya!


Jakarta

Wanita haid diperbolehkan untuk melakukan ziarah kubur. Namun, ada sejumlah ketentuan yang perlu diperhatikan saat hendak ziarah.

Haid atau nifas bukan halangan bagi wanita untuk melakukan ziarah kubur. Sebab, ziarah kubur tidak dapat disamakan seperti ibadah salat, puasa, dan lain sebagainya yang harus suci dari nifas, sebagaimana dikutip dari buku Adab Berziarah Kubur untuk Wanita tulisan Mutmainah Afra Rabbani.

Adapun, dalil yang menjadi rujukan diizinkannya wanita dalam keadaan haid untuk berziarah kubur mengadu pada hadits yang berbunyi:


“Sesungguhnya aku dahulu telah melarang kalian untuk berziarah kubur, maka sekarang berziarahlah! Karena dengannya, akan bisa mengingatkan kepada hari akhirat dan akan menambah kebaikan bagi kalian. Maka barang siapa yang ingin berziarah maka lakukanlah, dan jangan kalian mengatakan ‘hujr’ (ucapan-ucapan batil).” (HR Muslim)

Menukil dari buku Kitab Fikih Wanita 4 Mazhab oleh Muhammad Utsman Al-Khasyt, pemberian izin pada hadits di atas ditujukan bagi umat Islam secara umum, baik itu wanita maupun pria.

Ketentuan Ziarah Kubur bagi Wanita Haid

Dijelaskan dalam buku JABALKAT I Jawaban Problematika Masyarakat susunan Tim Kodifikasi ANFA Purna Siswa MHM 2015, ada sejumlah adab yang harus diperhatikan oleh wanita haid ketika melaksanakan ziarah kubur.

Pertama, ketika membaca tahlil, surah Yasin dan surah-surah lainnya dalam Al-Qur’an tidak boleh diniati membaca Al-Qur’an. Hal ini seperti diungkapkan dalam hadits yang berbunyi,

“Seorang yang junub atau haid tidak diperkenankan membaca ayat Al-Qur’an.” (HR Ahmad)

Meski demikian, banyak wanita yang menunggu hingga haid atau nifasnya selesai untuk melakukan ziarah kubur. Sebab, pandangan di kalangan masyarakat ialah tidak diperkenankan bagi wanita haid untuk ziarah kubur.

Walau diperbolehkan, sebaiknya wanita tidak boleh terlalu sering melakukan ziarah kubur. Masih dari sumber yang sama, dikatakan bahwa melakukan ziarah kubur maka akan membawa penyalahgunaan hak suami, karena wanita tersebut lebih sering keluar rumah dan dilihat orang lain. Apalagi ziarah tersebut disertai dengan ratapan berlebihan seperti menangis atau meraung.

Selain itu, wanita memiliki kelemahan dan kelembutan tapi tidak kesabaran. Dikhawatirkan wanita tersebut akan berkata atau melakukan perbuatan yang salah saat melakukan ziarah kubur.

(aeb/erd)



Sumber : www.detik.com