Tag Archives: zikir

Deretan Amalan Pembuka Pintu Rezeki bagi Muslim, Apa Saja Itu?


Jakarta

Allah SWT mengatur rezeki setiap makhluk yang bernyawa, termasuk manusia. Sebagai muslim, sudah sepantasnya kita berikhtiar, bekerja keras, dan berdoa kepada Sang Khalik agar dilimpahkan rezeki oleh-Nya.

Dalam surah At Talaq ayat 3, Allah SWT berfirman:

وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى ٱللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُۥٓ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ بَٰلِغُ أَمْرِهِۦ ۚ قَدْ جَعَلَ ٱللَّهُ لِكُلِّ شَىْءٍ قَدْرًا


Artinya: “Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.”

Berkaitan dengan itu, ada beberapa amalan yang bisa dikerjakan muslim agar pintu rezekinya senantiasa dibukakan oleh Allah SWT. Apa saja amalan itu?

Amalan Pembuka Rezeki yang Bisa Dikerjakan Muslim

1. Salat Dhuha

Salat Dhuha adalah amalan sunnah yang dianjurkan bagi muslim pada pagi hari. Keutamaan dari salat ini adalah melancarkan rezeki seseorang.

Mengutip dari buku 7 Amalan Penarik Rezeki tulisan Muhammad Syafi’ie el-Bantanie, melalui sebuah hadits qudsi Allah SWT berfirman:

“Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat pada waktu permulaan siang (salat Dhuha), niscaya akan Aku cukupkan kebutuhanmu pada hari akhirnya.” (HR Imam Al-Hakim dan ath-Thabrani)

2. Sedekah

Sedekah sangat dianjurkan bagi muslim kepada orang yang membutuhkan. Sedekah bisa dimulai dari orang yang menjadi tanggungannya, seperti anak, istri, dan orang tua.

Dari Abu Hurairah RA pernah bertanya kepada Rasulullah SAW terkait sedekah yang paling utama. Dia berkata,

“Wahai Rasulullah, apakah sedekah yang paling utama?’ Rasul menjawab, ‘Sedekah orang sedikit harta. Utamakanlah orang yang menjadi tanggung jawabmu.” (HR Ahmad dan Abu Dawud)

Menurut buku The Ultimate Power of Shalat Dhuha oleh Zezen Zainal Alim, memperbanyak sedekah bisa mendatangkan rahmat dan membuka pintu rezeki. Nabi Muhammad SAW bersabda kepada Zubair bin Awwam,

“Hai Zubair, ketahuilah bahwa kunci rezeki hamba itu di atas Arasy, yang dikirim oleh Allah Azza Wajalla kepada setiap hamba sekadar nafkahnya. Maka siapa yang memperbanyak sedekah kepada orang lain, niscaya Allah SWT memperbanyak baginya. Dan siapa yang menyedikitkan, niscaya Allah SWT menyedikitkan baginya.” (HR Daruquthni dari Anas RA)

3. Membaca Surah Al Waqiah

Surah Al Waqiah dikenal sebagai surah kekayaan. Dijelaskan dalam buku Dahsyatnya Ayat-Ayat Pembuka Pintu Rezeki yang disusun Muhammad Hanafiyah, khasiat mengamalkan surah Al Waqiah secara rutin adalah baik untuk kebutuhan duniawi maupun ukhrawi.

Rasulullah SAW bersabda dalam haditsnya,

“Barang siapa membaca surah Al Waqiah setiap malam, maka ia tidak akan ditimpa kefakiran selama-lamanya.” (HR Imam Baihaqi)

4. Menjaga Tali Silaturahmi

Menjaga hubungan silaturahmi sangat penting dalam Islam. Dalam buku Inilah Jalan Lurus, Jalan Hidup Nikmat Dunia-Akhirat oleh Mohammad Mufid, kesempatan iman seorang hamba ditentukan tidak hanya baiknya hubungan dengan Allah SWT melainkan juga sesamanya.

Rasulullah SAW bersabda dalam haditsnya yang menyebut silaturahmi menjadi sebab dibukakannya pintu rezeki seseorang.

“Siapa yang suka dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, hendaklah ia menyambung hubungan silaturahmi.” (HR Bukhari)

5. Membaca Zikir Pembuka Rezeki

Ada beberapa zikir yang dapat dibaca untuk membuka rezeki. Diterangkan dalam buku Cara Kaya susunan Ahmad Zainal Abidin, hendaknya muslim memperbanyak bacaan “Laa haula walaa quwwata illaa billaah.”

Hal tersebut dijelaskan juga dalam hadits Rasulullah SAW,

“Barang siapa yang lambat datang rezekinya, hendaklah banyak mengucapkan laa haula walaa quwwata illaa billaah.” (HR Thabrani)

Kemudian dalam hadits lainnya disebutkan bahwa membaca surah Al Ikhlas ketika hendak masuk rumah akan menghilangkan kefakiran dari penghuni rumah serta tetangganya. Nabi Muhammad SAW bersabda,

“Barang siapa membaca surah Al Ikhlas ketika masuk rumah, maka berkah bacaan menghilangkan kefakiran dari penghuni rumah dan tetangganya.” (HR Thabrani)

(aeb/kri)



Sumber : www.detik.com

5 Amalan agar Rumah Tangga Selalu Diberkahi, Lengkap dengan Dalilnya


Jakarta

Keberkahan dalam rumah tangga menjadi dambaan setiap pasangan muslim. Hal tersebut akan tercipta apabila berlandaskan nilai-nilai agama.

Allah SWT berfirman dalam surah Ar Rum ayat 21,

وَمِنْ اٰيٰتِهٖٓ اَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ اَزْوَاجًا لِّتَسْكُنُوْٓا اِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَّوَدَّةً وَّرَحْمَةً ۗاِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ ٢١


Artinya: “Di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah bahwa Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari (jenis) dirimu sendiri agar kamu merasa tenteram kepadanya. Dia menjadikan di antaramu rasa cinta dan kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.”

Para ahli tafsir memaknai ada tiga tujuan pernikahan mengacu pada ayat tersebut. Di antaranya untuk mencapai sakinah (ketenangan), mawaddah (cinta kasih), dan rahmah (kasih sayang).

Untuk menciptakan rumah tangga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah perlu komitmen dari suami dan istri. Dijelaskan dalam buku Mencari yang Halal, Menemukan yang Berkah karya Moh Nur Sholeh, ketenteraman tak hadir begitu saja melainkan dibangun lewat komunikasi yang sehat, saling pengertian, dan kehadiran hati pada setiap interaksi.

Suami dan istri harus memelihara cinta dan kasih sayangnya bukan hanya dengan kata-kata manis tetapi juga dengan tindakan nyata yang ikhlas. Ketika hal itu tumbuh dalam bingkai ibadah, rumah tangga akan menjadi tempat yang penuh ketenangan dan keberkahan.

Ada amalan yang bisa dilakukan muslim agar rumah tangga selalu diberkahi Allah SWT. Amalan ini bisa dibilang ringan, tetapi penuh keutamaan.

5 Amalan agar Rumah Tangga Selalu Diberkahi

Merangkum dari buku 7 Amalan Meraih Keberkahan Rumah Tangga karya Azizah Hefni, buku Baiti Jannati: Keluarga yang Diberkahi Allah karya Malik al-Mughis, dan buku Agar Hidup Selalu Berkah karya Habib Syarief Muhammad Alaydrus, berikut sejumlah amalan agar rumah tangga diberkahi.

1. Ucapkan Salam Tiap Masuk Rumah

Hal ringan tapi penting sebelum masuk rumah adalah mengucapkan salam. Amalan yang kerap dianggap remeh ini ternyata memiliki keutamaan besar, yakni untuk membentengi rumah dari gangguan setan.

2. Awali Segala Aktivitas dengan Basmalah dan Doa

Membaca basmalah (bismillahirrahmanirrahim) sebelum memulai segala aktivitas rumah tangga memiliki manfaat yang besar. Terutama untuk menjauhkan dari godaan setan.

Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda,

“Jika seseorang masuk ke rumahnya dan menyebut nama Allah ketika memasukinya dan ketika makan, maka setan akan berkata, ‘Kalian (para setan) tidak akan dapat menginap dan makan.’ Namun jika seseorang masuk ke rumahnya dan tidak menyebut nama Allah ketika memasukinya maka setan pun berucap, ‘Kalian (para setan) dapat menginap (di rumah tersebut).’ Apabila seseorang tidak menyebut nama Allah ketika makan, maka setan pun berkata, ‘Kalian (para setan) dapat menginap dan makan (di rumah tersebut)’.” (HR Muslim)

3. Hidupkan Rumah dengan Al-Qur’an

Bangun budaya cinta Al-Qur’an dalam rumah tangga. Ajak pasangan untuk lebih dekat dengan Al-Qur’an. Ciptakan kondisi rumah yang nyaman dengan lantunan ayat-ayat Al-Qur’an.

Rasulullah SAW dalam sejumlah hadits menganjurkan membacakan surah-surah dalam Al-Qur’an di rumah. Beliau pernah bersabda, “Janganlah kalian menjadikan rumah-rumah kalian pekuburan, sesungguhnya setan lari dari rumah yang dibacakan di dalamnya surah Al-Baqarah” (HR Muslim)

Dalam riwayat lain beliau SAW bersabda, “Perumpamaan rumah yang selalu disebut nama Allah di dalamnya dengan rumah yang tidak disebut nama Allah di dalamnya seperti hidup dan mati.” (HR Bukhari)

4. Isi Rumah dengan Bacaan Zikir

Selain lantunan ayat suci Al-Qur’an, suami, istri, dan anggota keluarga lainnya bisa mengisi rumah dengan bacaan zikir. Banyak mengingat Allah SWT dalam setiap kesempatan akan mendatangkan banyak keberkahan dan pertolongan Allah SWT.

Allah SWT berfirman dalam surah Al Baqarah ayat 152,

فَاذْكُرُوْنِيْٓ اَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْا لِيْ وَلَا تَكْفُرُوْنِ ࣖ ١٥٢

Artinya: “Maka, ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku.”

Zikir bisa memberi ketenangan dan mendatangkan keberkahan bagi yang mengamalkannya. Perbanyak zikir dengan senantiasa merendahkan diri kepada Allah SWT.

5. Berbuat Baik pada Anak Yatim

Berbuat baik kepada anak yatim, memberikan kasih sayang kepada mereka akan mendatangkan keberkahan dalam rumah tangga. Sebab, rumah tangga harmonis tak lepas dari kepedulian terhadap sesama, terutama anak yatim dan fakir miskin.

Rasulullah SAW bersabda, “Sebaik-baik rumah orang muslim yaitu rumah yang di dalamnya ada anak yatim yang diasuh dengan baik. Dan sejelek-jelek rumah orang muslim yaitu rumah yang di dalamnya ada anak yatim yang tidak diasuh dengan baik.” (HR Bukhari)

Wallahu a’lam.

(kri/erd)



Sumber : www.detik.com

Zikir Pagi Hari yang Bisa Diamalkan Muslim dan Keutamaannya


Jakarta

Membaca zikir di pagi hari dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Dengan begitu, muslim bisa mendekatkan diri dan mendapat perlindungan dari Allah SWT.

Dari Anas bin Malik RA, Rasulullah SAW bersabda:

“Aku duduk bersama orang-orang yang berzikir kepada Allah dari mulai salat Subuh sampai terbit matahari lebih aku sukai dari memerdekakan empat orang budak dari anak Ismail. Dan aku duduk bersama orang-orang yang berdzikir kepada Allah dari mulai salat ‘Ashar sampai terbenam matahari lebih aku cintai dari memerdekakan empat orang budak.” (HR Abu Dawud)


Mengutip dari buku Keutamaan Doa & Dzikir untuk Hidup Bahagia Sejahtera yang ditulis M Khalilurrahman Al Mahfani, zikir dimaknai sebagai proses komunikasi antara hamba dengan Allah SWT agar selalu mengingat dan tunduk kepada perintah-Nya. Zikir bisa dilakukan dengan melafalkan takbir, tahmid, tasbih, membaca doa dan Al-Qur’an.

Berzikir di pagi hari juga dianjurkan dalam Al-Qur’an. Allah SWT berfirman dalam surah Al Ahzab ayat 41-42

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْراً كَثِيراً. وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلاً

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut Nama) Allah zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang.”

Kumpulan Bacaan Zikir Pagi Hari

Mengutip dari buku Dzikir Pagi & Petang Sesuai Sunnah Nabi tulisan Ustaz Abul Aswa Al Bayaty, berikut bacaan zikir pagi hari yang dapat diamalkan muslim.

1. Awali dengan Taawudz

Mulai zikir pagi dengan membaca taawudz terlebih dahulu, Berikut bacaannya,

أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

Audzubillahiminasyaitonirojim.

Artinya: “Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.”

2. Membaca Ayat Kursi Satu Kali

اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ ٢٥٥

Allahu laa ilaa haillaa huwa hayyul qoyyuum, laa ta’khudzu sinatuu wa laa naum, lahuu maa fissamaawaati wamaa fil ardhi, mandzalladzii yasyfa’u ‘indahu illaa bi’idznihi ya’lamu maa baina aidiihim wa maa khalfahum, wa laa yukhiithuuna bi syai’im min ‘ilmihi illa bi maa syaa’, wa si’a kursiyyuhus samaawaati wal ardhi, wa laa yaudhuhu hifdzu humaa wa huwal aliyyul ‘adhiim.

Artinya: “Allah tidak ada Ilah (yang berhak diibadahi dengan benar) melainkan Dia Yang Hidup Kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang (berada) dihadapan mereka, dan dibelakang mereka dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari Ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, Allah Mahatinggi lagi Mahabesar.” [Al-Baqarah/2: 255]

3. Membaca Surah Al Ikhlas Tiga Kali

قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ ١ اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ ٢ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ ٣ وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ ࣖ ٤

Qul huwa Allahu ahad Allahus Shamad Lam yalid wa lam yuulad Wa lam ya kullahu kufuwan ahad.

Artinya: “Katakanlah, Dia-lah Allah Yang Maha Esa. Allah adalah (Rabb) yang segala sesuatu bergantung kepada-Nya. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan-Nya.”

4. Membaca Surah Al Falaq Tiga Kali

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِۙ ١ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَۙ ٢ وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَۙ ٣ وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِۙ ٤ وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ ࣖ ٥

Qul a’uudzu birabbil falaq Min syarri maa khalaq Wa min syarri ghaasiqin idza waqab Wa min syarrin naffathaati fil ‘uqad Wa min syarri haasidin idza hasad.

Artinya: “Katakanlah: ‘Aku berlindung kepada Rabb Yang menguasai (waktu) Shubuh dari kejahatan makhluk Nya. Dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita. Dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul. Serta dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.”

5. Membaca Surah An Naas Tiga Kali

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙ ١ مَلِكِ النَّاسِۙ ٢ اِلٰهِ النَّاسِۙ ٣ مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ ەۙ الْخَنَّاسِۖ ٤ الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِۙ ٥ مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ ࣖ ٦

Qul a’uudzu bi rabbin naas Malikin naas Ilahinaas Min syarril waswaasil khannaas Alladzii yuwaswisu fii shuduurin naas Minal jinnati wannaas.

Artinya: “Katakanlah, ‘Aku berlindung kepada Rabb (yang memelihara dan menguasai) manusia. Raja manusia. Sembahan (Ilah) manusia. Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi. Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada-dada manusia. Dari golongan jin dan manusia.”

6. Membaca Zikir Pagi Pertama Satu Kali

أَصْبَحْنَا عَلَى فِطْرَةِ اْلإِسْلاَمِ وَعَلَى كَلِمَةِ اْلإِخْلاَصِ، وَعَلَى دِيْنِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَعَلَى مِلَّةِ أَبِيْنَا إِبْرَاهِيْمَ، حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ

Ashbahnaa ‘ala fithrotil Islam, wa ‘ala kalimatil ikhlash, wa ‘ala diini nabiiyinaa muhammad shallallahu alaihi wa sallam, wa ‘ala millati abaina ibrahim haniifan muslimaw wa maa kaana minal musyrikiin.

Artinya: “Di waktu pagi kami berada diatas fitrah agama Islam, kalimat ikhlas, agama Nabi kami Muhammad صلى الله عليه وسلم dan agama ayah kami, Ibrahim, yang berdiri di atas jalan yang lurus, muslim dan tidak tergolong orang-orang musyrik.

7. Membaca Zikir Pagi Kedua Tiga Kali

رَضِيْتُ بِاللهِ رَبًّا، وَبِالإِسْلَامِ دِيْنًا، وَبِمُحَمَّدٍ نَبِيًّا

Radhiitu billahi rabba, wa bil islaama diina, wa bimuhammadin nabiyya.

Artinya: “Aku rela (ridha) Allah sebagai Rabb-ku (untukku dan orang lain), Islam sebagai agamaku dan Muhammad صلى الله عليه وسلم sebagai Nabiku (yang diutus oleh Allah).”

8. Membaca Zikir Pagi Ketiga Satu Kali

اَللَّهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا وَبِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوْتُ، وَإِلَيْكَ النُّشُوْرُ

Allahumma bika ashbahna wa bika amsaynaa wa bika nahyaa, wa bika namuutu wa ilaikan nusyuur.

Artinya: “Ya Allah, dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu pagi, dan dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu sore. Dengan rahmat dan kehendak-Mu kami hidup dan dengan rahmat dan kehendak-Mu kami mati. Dan kepada-Mu kebangkitan (bagi semua makhluk).”

9. Membaca Zikir Pagi Keempat Satu Kali

أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الْمُلْكُ لِلَّهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ. رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِيْ هَذَا الْيَوْمِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهُ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِيْ هَذَا الْيَوْمِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهُ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَسُوْءِ الْكِبَرِ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي الْقَبْرِ

Ashbahnaa wa ashbahal mulku lillahi, walhamdulillah, laa ilahaillallah wahdahu laa syariikalahu, lahul mulku wa lahulhamdu, wa huwa ‘ala kulli syai’in qadiir, rabbi as’aluka khaira maa fii haadhihil lailah wa khaira maa ba’dahu, wa a’uudzu bika min syarri maa fii hadhihil lailah wa syarrimaa ba’daha, rabbi a’uudzubika minal kasali, wa suu’ul kibri, rabbi auudzu bika min ‘adzaabin naari, wa ‘adzaabilqabri.

Artinya: “Kami telah memasuki waktu pagi dan kerajaan hanya milik Allah, segala puji bagi Allah. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagiNya. Bagi-Nya kerajaan dan bagiNya pujian. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala se-suatu. Hai Tuhan, aku mohon kepada-Mu kebaikan di hari ini dan kebaikan sesudahnya. Aku berlindung kepadaMu dari kejahatan hari ini dan kejahatan sesudahnya. Wahai Tuhan, aku berlin-dung kepadaMu dari kemalasan dan kejelekan di hari tua. Wahai Tuhan! Aku berlindung kepadaMu dari siksaan di Neraka dan kubur.”

10. Membaca Sayyidul Istighfar Satu Kali

اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ

Allahumma anta rabby laa ilaa hailla anta, khalaqtanii wa ana ‘abduka, wa ana ‘ala ‘ahdika wa wa’dika mas tatho’tu. ‘a uudzu bika min syarrimaa shana’tu, abuu ‘u laka bini’matika ‘alayya wa abuu’u bidhanbii, faghfirlii, fainnahu laa yaghfiru dzunuuba illa anta.

Artinya: “Ya Allah, Engkau lah Tuhanku. Tidak ada Tuhan selain Engkau. Engkau yang menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu. Aku berada di dalam hidayahmu, dan perjanjian dengan-Mu. Sebisa yang aku mampu. Aku berlindung kepada-Mu, dari segala kejelekan yang aku perbuat. Aku bersyukur atas nikmat yang Engkau limpahkan kepada kami, dan aku menyesal atas segala yang dosa yang aku perbuat. Maka ampunilah aku, sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain Engkau.”

11. Membaca Zikir Pagi Kelima Satu Kali

اللَّهُمَّ إنِّي أَسْأَلُكَ العَفْوَ وَالعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ، اللَّهُمَّ إنِّي أَسْأَلُكَ العَفْوَ وَالعَافِيَةَ فِي دِينِي وَدُنْيَايَ وَأَهْلِي وَمَالِي، اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِي، وَآمِنْ

رَوْعَاتِي، اللَّهُمَّ احْفَظْنِي مِنْ بَيْنَ يَدَيَّ، وَمِنْ خَلْفِي، وَعَنْ يَمِينِي، وَعَنْ شِمَالِي، وَمِنْ فَوْقِي، وَأَعُوذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِي

Allahumma inni as-alukal ‘afwa wal ‘afiyata fid dunya wal akhiroh. Allahumma inni as-alukal a’fwa wal ‘afiyata fi dini wa dunyaya wa ahli wa mali. Allahummastur ‘auroti wa amin row’ati. Allahummahfadzni min baini yadayya wa min kholfi wa min yamini wa ‘an syimali wa min fauqi wa a’uzubika bi ‘adzamatika an ughtala min tahti.

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan di dunia dan akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan dalam agama, dunia, keluarga dan hartaku. Ya Allah, tutupilah auratku (aib dan sesuatu yang tidak layak dilihat orang) dan tentramkan-lah aku dari rasa takut. Ya Allah, peliharalah aku dari depan, belakang, kanan, kiri dan dari atasku. Aku berlindung dengan kebesaran-Mu, agar aku tidak disambar dari bawahku (aku berlindung dari dibenamkan ke dalam bumi).

12. Membaca Zikir Pagi Keenam Satu Kali

لَّهُمَّ عَافِنِي فِي بَدَنِي، اللَّهُمَّ عَافِنِي فِي سَمْعِي، اللَّهُمَّ عَافِنِي فِي بَصَرِي، لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ ، وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ

Allahumma ‘aafinii fii badani, Allahumma ‘aafini fii sasm’ii, Allahumma ‘Aafini fii basharii, laa ilaa haillah anta, Allahumma inni ‘auudzubika minal kufri walfaqri, Allahumma innii ‘audzubika min ‘adzaabil qabri, laa ilahaillaa anta.

Artinya: “Ya Allah, selamatkanlah tubuhku (dari penyakit dan dari apa yang tidak aku inginkan). Ya Allah, sehatkanlah pendengaranku. Ya Allah, sehatkanlah penglihatanku, tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Engkau. Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kekufuran dan kefakiran. Aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Engkau.”

13. Membaca Zikir Pagi Ketujuh Satu Kali

اَللَّهُمَّ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ، رَبَّ كُلِّ شَيْءٍ وَمَلِيْكَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِيْ، وَمِنْ شَرِّ الشَّيْطَانِ وَشِرْكِهِ، وَأَنْ أَقْتَرِفَ عَلَى نَفْسِيْ سُوْءًا أَوْ أَجُرَّهُ إِلَى مُسْلِمٍ

Allahumma ‘aalimal ghaibi was syahaadah, faathiras samaawaati wal ardhi, rabba kulli syain in wa maliikahu, asyhadu allaa ilaa hailla anta, a’udzuu bika min syarri nafsii, wa min syarri syaithoni wa syirkihi, wa an aqtarifa ‘alaa nafsi suu’aan au ajurrohu ila muslim.

Artinya: “Ya Allah Yang Mahamengetahui yang ghaib dan yang nyata, wahai Rabb Pencipta langit dan bumi, Rabb atas segala sesuatu dan Yang Merajainya. Aku bersaksi bahwa tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Engkau. Aku berlindung kepada Mu dari kejahatan diriku, syaitan dan ajakannya menyekutukan Allah (aku berlindung kepada-Mu) dari berbuat kejelekan atas diriku atau mendorong seorang muslim kepadanya.

14. Membaca Zikir Pagi Kedelapan Tiga Kali

بِسْمِ اللَّهِ الَّذِى لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَىْءٌ فِى الأَرْضِ وَلاَ فِى السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

Bismillahi ladzi laa yadhurru ma’a smihi syaiun fil ardhi wa laa fis samaa’ i wa huwassamii’ul ‘aliim.

Artinya: “Dengan Menyebut Nama Allah, yang dengan Nama-Nya tidak ada satupun yang membahayakan, baik di bumi maupun dilangit. Dia-lah Yang Mahamendengar dan Maha mengetahui.”

15. Membaca Zikir Pagi Kesembilan Satu Kali

يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ، وَأَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ وَلاَ تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ

Ya Hayyu ya Qayyumu birahmatika astaghiistu, ashlih lii sya’nii kullahu walaa takilnii ilaa nafsii tharfata ‘ainin.

Artinya: “Wahai Rabb Yang Maha Hidup, wahai Rabb Yang Berdiri Sendiri (tidak butuh segala sesuatu), dengan rahmat-Mu aku minta pertolongan, perbaikilah segala urusanku dan jangan diserahkan kepadaku sekalipun sekejap mata (tanpa mendapat pertolongan dari-Mu).”

16. Membaca Zikir Pagi Kesepuluh Tiga Kali

سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ: عَدَدَ خَلْقِهِ، وَرِضَا نَفْسِهِ، وَزِنَةَ عَرْشِهِ وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِ

Subahnallah wa bihamdihi; ‘adada khalqihi, wa ridha nafsihi, wa zinata ‘arsyihi, wa midaada kalimatihi.

Artinya: “Mahasuci Allah, aku memuji-Nya sebanyak bilangan makhluk-Nya, Mahasuci Allah sesuai ke-ridhaan-Nya, Mahasuci seberat timbangan ‘Arsy-Nya, dan Mahasuci sebanyak tinta (yang menulis) kalimat-Nya.”

17. Membaca Zikir Pagi Kesebelas

Zikir pagi ini bisa dibaca satu kali, sepuluh kali atau seratus kali.

سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ

Subhanallahi wabihamdihi.

Artinya: “Mahasuci Allah, aku memuji-Nya.”

18. Membaca Zikir Pagi Keduabelas

Sama seperti zikir pagi sebelumnya, bacaan ini dapat dibaca satu hingga seratus kali.

لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ

Laa ilaahaillallah wahdahu laa syariikalahu, lahul mulku walahul hamdu wa huwa alaa kulli syain qadiiru.

Artinya: “Tidak ada Tuhan selain Allah, Yang Mahaesa tidak ada sekutu bagi-Nya, milik-Nyalah segala kerajaan dan bagi-Nya pujian dan Dia Mahaberkuasa atas segala sesuatu.”

19. Membaca Zikir Pagi Ketigabelas Seratus Kali

أَسْتَغْفِرُ اللهَ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ

Astaghfirullah wa atuubu ilaihi.

Artinya: “Aku memohon ampunan kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya.”

Keutamaan Membaca Zikir Pagi Hari

Mengutip dari Buku Saku Tuntunan Doa dan Dzikir oleh Rahmadi Wibowo Suwarno, berikut keutamaan zikir pagi hari yang bisa diraih muslim.

  1. Mendekatkan diri kepada Allah SWT
  2. Membersihkan hati dan jiwa
  3. Penghapus dosa
  4. Menarik rahmat Allah SWT
  5. Menguatkan iman muslim
  6. Dilindungi oleh Allah SWT
  7. Menenangkan hati
  8. Memperkuat hubungan dengan Allah SWT

Wallahu a’lam.

(aeb/lus)



Sumber : www.detik.com

Ini Waktu Paling Mustajab Zikir Pagi Setiap Hari dan Bacaannya


Jakarta

Zikir pagi merupakan salah satu amalan yang disunnahkan bagi umat Islam. Zikir tidak hanya sebagai bentuk ibadah lisan, tetapi juga sebagai pelindung dan sumber ketenangan hati dalam memulai aktivitas sehari-hari.

Perintah zikir di waktu pagi termaktub dalam Al-Qur’an surat Al-Ahzab ayat 41-42, Allah SWT berfirman,

وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلًايَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱذْكُرُوا۟ ٱللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا


Artinya: Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang.

Dalam hadits dari Syaddad bin Aus RA disebutkan bahwa Rasulullah SAW telah bersabda yang artinya, “Barang siapa mengucapkan zikir di siang hari dalam keadaan penuh keyakinan, lalu dia mati pada hari tersebut sebelum sore hari, maka dia termasuk penghuni surga. Dan barang siapa yang megucapkan di malam hari dalam keadaan penuh keyakinan, lalu dia mati sebelum subuh, maka dia termasuk penghuni surga.” (HR Bukhari)

Kapan Waktu Paling Mustajab untuk Zikir Pagi?

Mengutip buku Doa dan Zikir Mustajab (Dibaca Sehari-hari Sepanjang Masa) karya Wira Kautsari Wijayanti, Lc., MA., terdapat hadits yang menjelaskan waktu zikir di pagi hari sebagaimana merujuk hadits Rasulullah SAW.

Beliau bersabda,

لَأَنْ أَقْعُدَ مَعَ قَوْمٍ يَذْكُرُونَ اللَّهَ تَعَالَى مِنْ صَلَاةِ الْغَدَاةِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ أَنْ أَعْتِقَ أَرْبَعَةً مِنْ وَلَدِ إِسْمَعِيلَ وَلَأَنْ أَقْعُدَ مَعَ قَوْمٍ يَذْكُرُونَ اللَّهَ مِنْ صَلَاةِ الْعَصْرِ إِلَى أَنْ تَغْرُبَ الشَّمْسُ أَحَبُّ إِلَيَّ مَنْ أَنْ أَعْتِقَ أَرْبَعَةً

Artinya: “Sungguh, aku duduk bersama kaum yang berdzikir kepada Allah Ta’ala dari shalat Subuh hingga terbit matahari lebih aku sukai daripada aku membebaskan empat anak Ismail. Dan sungguh aku duduk bersama suatu kaum yang berdzikir kepada Allah dari shalat Ashar hingga matahari tenggelam adalah lebih aku sukai daripada aku membebaskan empat orang budak.” (HR. Abu Daud)

H. Brilly El-Rasheed dalam bukunya yang berjudul Dzikir Dahsyat Doa Hebat dijelaskan, batasan akhir waktu zikir shabah (pagi) tidak ditegaskan dalam dalil secara eksplisit, sehingga dikembalikan ke dalam bahasa Arab yaitu apa yang dimaksud akhir waktu pagi, sebagaimana batasan waktu zikir masa’ (sore).

Sebagian ulama fikih berpendapat bahwa waktu dzikir pagi dimulai sejak terbit fajar (masuk waktu Subuh) dan berakhir saat matahari terbit. Ini adalah pendapat yang banyak dipegang dan digunakan oleh mayoritas kaum muslimin karena merujuk pada pemahaman umum tentang istilah “pagi”.

Ada juga ulama yang memperluas waktu dzikir pagi hingga berakhirnya waktu Dhuha, yakni menjelang masuk waktu Zuhur. Mereka berpendapat bahwa selama waktu Dhuha belum habis, maka masih diperbolehkan membaca dzikir pagi, meski keutamaannya tidak sebesar jika dibaca di awal pagi.

Bacaan Zikir Pagi

Dirangkum dari buku Koleksi Lengkap Dzikir Pagi Petang karya Ustaz Abdul Wahhab, berikut bacaan zikir pagi yang bisa diamalkan umat Islam:

1. Ayat Kursi

اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ ٢٥٥

Allāhu lā ilāha illā huw, al-ḥayyul-qayyụm, lā ta`khużuhụ sinatuw wa lā na`ụm, lahụ mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, man żallażī yasyfa’u ‘indahū illā bi`iżnih, ya’lamu mā baina aidīhim wa mā khalfahum, wa lā yuḥīṭụna bisyai`im min ‘ilmihī illā bimā syā`, wasi’a kursiyyuhus-samāwāti wal-arḍ, wa lā ya`ụduhụ ḥifẓuhumā, wa huwal-‘aliyyul-‘aẓīm

Artinya: “Allah, tidak ada tuhan selain Dia, Yang Mahahidup lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak dilanda oleh kantuk dan tidak (pula) oleh tidur. Milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun dari ilmu-Nya, kecuali apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya (ilmu dan kekuasaan-Nya) meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dialah yang Mahatinggi lagi Mahaagung.”

2. Surah Al Ikhlas, Surah Al Falaq, dan Surah An Nas (3x)

قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ ١ اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ ٢ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ ٣ وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ ࣖ ٤

Qul huwallāhu aḥad allāhuṣ-ṣamad lam yalid wa lam yụlad wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad

Artinya: “Katakanlah (Nabi Muhammad), “Dialah Allah Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan serta tidak ada sesuatu pun yang setara dengan-Nya.” (QS Al Ikhlas: 1-4)

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِۙ ١ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَۙ ٢ وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَۙ ٣ وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِۙ ٤ وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ ࣖ ٥

Qul a’ụżu birabbil-falaq min syarri mā khalaq wa min syarri gāsiqin iżā waqab wa min syarrin-naffāṡāti fil-‘uqad wa min syarri ḥāsidin iżā ḥasad

Artinya: “Katakanlah (Nabi Muhammad), “Aku berlindung kepada Tuhan yang (menjaga) fajar (subuh) dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan, dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dari kejahatan perempuan-perempuan (penyihir) yang meniup pada buhul-buhul (talinya),dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.” (QS Al Falaq: 1-5)

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙ ١ مَلِكِ النَّاسِۙ ٢ اِلٰهِ النَّاسِۙ ٣ مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ ەۙ الْخَنَّاسِۖ ٤ الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِۙ ٥ مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ ࣖ ٦

Qul a’ụżu birabbin-nās malikin-nās ilāhin-nās min syarril-waswāsil-khannās allażī yuwaswisu fī ṣudụrin-nās minal-jinnati wan-nās

Artinya: “Katakanlah (Nabi Muhammad), “Aku berlindung kepada Tuhan manusia, raja manusia, sembahan manusia dari kejahatan (setan) pembisik yang bersembunyi yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia.” (QS An Nas: 1-6)

3. Dzikir Pagi Pertama

أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الْمُلْكُ لِلَّهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ. رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِيْ هَذَا الْيَوْمِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهُ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِيْ هَذَا الْيَوْمِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهُ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَسُوْءِ الْكِبَرِ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي الْقَبْرِ

Ash-bahnaa wa ash-bahal mulku lillah walhamdulillah, laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodir. Robbi as-aluka khoiro maa fii hadzal yaum wa khoiro maa ba’dahu, wa a’udzu bika min syarri maa fii hadzal yaum wa syarri maa ba’dahu. Robbi a’udzu bika minal kasali wa su-il kibar. Robbi a’udzu bika min ‘adzabin fin naari wa ‘adzabin fil qobri.

Artinya: “Kami telah memasuki waktu pagi dan kerajaan hanya milik Allah, segala puji bagi Allah. Tidak ada ilah (yang berhak disembah) kecuali Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Milik Allah kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu. Wahai Rabbku, aku mohon kepada-Mu kebaikan di hari ini dan kebaikan sesudahnya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan hari ini dan kejahatan sesudahnya. Wahai Rabbku, aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan dan kejelekan di hari tua. Wahai Rabbku, aku berlindung kepada-Mu dari siksaan di neraka dan siksaan di alam kubur.”

4. Dzikir Pagi Kedua

اَللَّهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا، وَبِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوْتُ وَإِلَيْكَ النُّشُوْرُ

Allahumma bika ash-bahnaa wa bika amsaynaa wa bika nahyaa wa bika namuutu wa ilaikan nusyuur

Artinya: “Ya Allah, dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu pagi, dan dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu petang. Dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami hidup dan dengan kehendak-Mu kami mati. Dan kepada-Mu kebangkitan (bagi semua makhluk).”

5. Sayyidul Istighfar

اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ.

Allahumma anta robbii laa ilaha illa anta, kholaqtanii wa anaa ‘abduka wa anaa ‘ala ‘ahdika wa wa’dika mas-tatho’tu. A’udzu bika min syarri maa shona’tu. Abu-u laka bi ni’matika ‘alayya wa abu-u bi dzambii. Fagh-firlii fainnahu laa yagh-firudz dzunuuba illa anta.

Artinya: “Ya Allah, Engkau adalah Rabbku, tidak ada ilah yang berhak disembah kecuali Engkau, Engkaulah yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada perjanjianku pada-Mu (yaitu aku akan mentauhidkan-Mu) semampuku dan aku yakin akan janji-Mu (berupa surga untukku). Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang kuperbuat. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku. Oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau.”

6. Dzikir Pagi Ketiga (3x)

اللَّهُمَّ عَافِنِي فِي بَدَنِي، اللَّهُمَّ عَافِنِي فِي سَمْعِي، اللَّهُمَّ عَافِنِي فِي بَصَرِي، لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ اَللّٰھُمَّ اِنِّیْ اَعُوْذُبِکَ مِنَ الْکُفْرِ وَالْفَقْرِ ، اَللّٰھُمَّ اِنِّی اَعُوْذُ بِکَ مِنَ عَذَابِ الْقَبْرِ، لَا اِلَہَ اِلَّا اَنْتَ

Allahumma ‘aafinii fii badani, Allahumma ‘aafini fii sam’ii, Allahumma ‘aafini fii basharii, laa ilaa haillah anta, Allahumma inni ‘auudzubika minal kufri walfaqri, Allahumma innii ‘audzubika min’adzaabil qabri, laa ilahaillaa anta.

Artinya: “Ya Allah, selamatkan tubuhku. Ya Allah, selamatkan pendengaranku. Ya Allah selamatkan penglihatanku. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Engkau. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kekufuran dan kefakiran. Aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Engkau.” (HR Abu Dawud, Ahmad, dan An-Nasa’i)

7. Dzikir Pagi Keempat

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِيْنِيْ وَدُنْيَايَ وَأَهْلِيْ وَمَالِيْ اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِى وَآمِنْ رَوْعَاتِى. اَللَّهُمَّ احْفَظْنِيْ مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ، وَمِنْ خَلْفِيْ، وَعَنْ يَمِيْنِيْ وَعَنْ شِمَالِيْ، وَمِنْ فَوْقِيْ، وَأَعُوْذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِيْ

Allahumma innii as-alukal ‘afwa wal ‘aafiyah fid dunyaa wal aakhiroh. Allahumma innii as-alukal ‘afwa wal ‘aafiyah fii diinii wa dun-yaya wa ahlii wa maalii. Allahumas-tur ‘awrootii wa aamin row’aatii. Allahummahfazh-nii mim bayni yadayya wa min kholfii wa ‘an yamiinii wa ‘an syimaalii wa min fawqii wa a’udzu bi ‘azhomatik an ughtala min tahtii.

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan di dunia dan akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan dalam agama, dunia, keluarga dan hartaku. Ya Allah, tutupilah auratku (aib dan sesuatu yang tidak layak dilihat orang) dan tenteramkanlah aku dari rasa takut. Ya Allah, peliharalah aku dari muka, belakang, kanan, kiri dan atasku. Aku berlindung dengan kebesaran-Mu, agar aku tidak disambar dari bawahku (oleh ular atau tenggelam dalam bumi dan lain-lain yang membuat aku jatuh).” (HR Abu Dawud dan Ibnu Majah, Shahih Ibnu Majah)

8. Doa Pagi

اَللَّهُمَّ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ، رَبَّ كُلِّ شَيْءٍ وَمَلِيْكَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِيْ، وَمِنْ شَرِّ الشَّيْطَانِ وَشِرْكِهِ، وَأَنْ أَقْتَرِفَ عَلَى نَفْسِيْ سُوْءًا أَوْ أَجُرَّهُ إِلَى مُسْلِمٍ

Allahumma ‘aalimal ghoybi wasy syahaadah faathiros samaawaati wal ardh. Robba kulli syai-in wa maliikah. Asyhadu alla ilaha illa anta. A’udzu bika min syarri nafsii wa min syarrisy syaythooni wa syirkihi, wa an aqtarifa ‘alaa nafsii suu-an aw ajurrohu ilaa muslim.

Artinya: “Ya Allah, Yang Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, wahai Rabb pencipta langit dan bumi, Rabb segala sesuatu dan yang merajainya. Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak disembah kecuali Engkau. Aku berlindung kepadaMu dari kejahatan diriku, setan dan balatentaranya (godaan untuk berbuat syirik pada Allah), dan aku (berlindung kepada-Mu) dari berbuat kejelekan terhadap diriku atau menyeretnya kepada seorang muslim.” (HR Tirmidzi dan Abu Dawud, Shahih At-Tirmidzi)

9. Dzikir Pagi Kelima

بِسْمِ اللَّهِ الَّذِى لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَىْءٌ فِى الأَرْضِ وَلاَ فِى السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

Bismillahilladzi laa yadhurru ma’asmihi syai-un fil ardhi wa laa fis samaa’ wa huwas samii’ul ‘aliim.

Artinya: “Dengan nama Allah yang bila disebut, segala sesuatu di bumi dan langit tidak akan berbahaya, Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

10. Doa Pagi Kedua

يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ، وَأَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ وَلاَ تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ أَبَدًا

Yaa hayyu yaa qoyyum, bi-rohmatika as-taghiits, wa ash-lih lii sya’nii kullahu wa laa takilnii ilaa nafsii thorfata ‘ainin Abadan.

Artinya: “Wahai Rabb Yang Maha Hidup, wahai Rabb Yang Berdiri Sendiri (tidak butuh segala sesuatu), dengan rahmat-Mu aku minta pertolongan, perbaikilah segala urusanku dan jangan diserahkan kepadaku sekali pun sekejap mata (tanpa mendapat pertolongan dariMu).” (HR Hakim)

11. Dzikir Pagi Keenam

أَصْبَحْنَا عَلَى فِطْرَةِ اْلإِسْلاَمِ وَعَلَى كَلِمَةِ اْلإِخْلاَصِ، وَعَلَى دِيْنِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَعَلَى مِلَّةِ أَبِيْنَا إِبْرَاهِيْمَ، حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ

Ash-bahnaa ‘ala fithrotil islaam wa ‘alaa kalimatil ikhlaash, wa ‘alaa diini nabiyyinaa Muhammadin shallallahu ‘alaihi wa sallam, wa ‘alaa millati abiina Ibraahiima haniifam muslimaaw wa maa kaana minal musyrikin

Artinya: “Di waktu pagi kami memegang agama Islam, kalimat ikhlas (kalimat syahadat), agama Nabi kami Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan agama bapak kami Ibrahim, yang berdiri di atas jalan yang lurus, muslim dan tidak tergolong orang-orang musyrik.” (HR Ahmad)

12. Tasbih (100x)

سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ

Subhaanaallaahi wabihamdih

Artinya:”Maha Suci Allah sambil memuji-Nya”

13. Dzikir Pagi Ketujuh

لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُi

Laa ilaaha illallaahu wahdahuu laa syariika lah, lahul mulku walahul hamdu wahuwa ‘alaa kulli syai-in qadiir

Artinya:”Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan segala pujian. Dia-lah yang berkuasa atas segala sesuatu.”

14. Dzikir Pagi Kedelapan (3x)

.سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ: عَدَدَ خَلْقِهِ، وَرِضَا نَفْسِهِ، وَزِنَةَ عَرْشِهِ وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِ

Subhanallah wa bi-hamdih, ‘adada kholqih wa ridhoo nafsih. wa zinata ‘arsyih, wa midaada kalimaatih

Artinya: “Maha Suci Allah, aku memujiNya sebanyak makhluk-Nya, sejauh kerelaan-Nya, seberat timbangan ‘Arsy-Nya dan sebanyak tinta tulisan kalimat-Nya.”

15. Dzikir Pagi Kesembilan (3x)

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً

Allahumma innii as-aluka ‘ilman naafi’a, wa rizqon thoyyibaa, wa ‘amalan mutaqobbalaa

Artinya: “Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat (bagi diriku dan orang lain), rezeki yang halal dan amal yang diterima (di sisi-Mu dan mendapatkan ganjaran yang baik).”

16. Istighfar (100x)

أَسْتَغْفِرُ الله وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ

Astaghfirullaaha waatuubu ilaiih

Artinya:”Aku meminta ampun kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya”

(dvs/erd)



Sumber : www.detik.com

Tidak Sempurna Jika Masih Ada Anak Kelaparan



Jakarta

Kementerian Agama (Kemenag) menggelar Zikir dan Doa Kebangsaan di kawasan Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Jumat (1/8/2025) malam. Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyebut, kemerdekaan tidak akan sempurna jika masih ada anak-anak yang kelaparan.

“Presiden kita selalu menekankan bahwa kemerdekaan tidak sempurna jika masih ada anak-anak kelaparan,” kata Nasaruddin Umar dalam keterangan persnya.


Nasaruddin Umar mengatakan, mengisi kemerdekaan sejati adalah dengan menghadirkan keadilan sosial. Indikatornya adalah terpenuhinya gizi dan akses pendidikan merata bagi anak bangsa.

“Bagaimana masa depan bangsa ini kalau generasi mudanya kekurangan gizi? Maka pemberian gizi sehat dan pendidikan adalah bentuk konkret pengisian kemerdekaan,” tegasnya.

Menurutnya, banyak anak muda Indonesia yang cerdas tetapi terhalang oleh akses pendidikan, terutama untuk kuliah di perguruan tinggi kelas dunia. Ia menyebut program Pendidikan Garuda sebagai salah satu upaya agar anak-anak Indonesia bisa mengakses ilmu global tanpa meninggalkan akar spiritual dan kebangsaan.

Di samping itu, Menag Nasaruddin Umar menyebut bahwa proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 bukan hanya peristiwa politik, melainkan juga momen spiritual. Menurutnya, proklamasi yang dibacakan pada hari Jumat, 9 Ramadan 1364 Hijriah, adalah sebuah isyarat ilahiah.

“Ini bukan kebetulan. Para proklamator menyadari betul bahwa hari itu bukan sekadar tanggal, tapi juga momentum ilahiah. Zikir dan doa menjadi bagian dari kekuatan bangsa ini sejak awal berdiri,” ujarnya.

Menag juga menjelaskan empat istilah dalam tradisi Islam yang menggambarkan makna kemerdekaan, yaitu istiqlal, tahrir, hurriyah, dan in’itaq. Dari keempatnya, kata kunci utamanya adalah istiqlal, yang berarti merdeka dari penjajahan dan kekuasaan zalim.

“Tanpa istiqlal, tidak mungkin ada hurriyah, tahrir, dan in’itaq. Karena itu, Masjid Istiqlal bukan sekadar bangunan, melainkan nazar bangsa atas nikmat kemerdekaan,” paparnya.

Zikir dan doa kebangsaan yang dipimpin para tokoh lintas agama, sambungnya, membuktikan bahwa keberagaman adalah kekuatan Indonesia. Keberagaman yang terjaga adalah fondasi kuat untuk menjaga keutuhan NKRI.

“Inilah Indonesia. Negara yang sangat plural tapi tetap kokoh. Jumlah pulaunya besar, etniknya banyak, agamanya beragam, bahkan waktu dan ruangnya berbeda. Tapi kita bisa utuh karena satu: komitmen terhadap nilai kemanusiaan dan ketuhanan,” kata Menag.

Ia juga menekankan bahwa doa adalah senjata paling ampuh bagi orang beriman. Bangsa ini, kata dia, berdiri berkat doa para ulama, tokoh agama, dan rakyat kecil yang ikhlas.

(hnh/lus)



Sumber : www.detik.com

Cara Mengamalkan Doa Al-Jabbar, Penawar Sakit Hati dalam Islam


Jakarta

Doa Al-Jabbar adalah amalan penawar sakit hati dalam Islam. Dengan membacanya niscaya muslim akan meraih keutamaan.

Mengutip buku Kumpulan Khotbah Jumat Terlengkap yang ditulis ustaz Arifin idham, Al-Jabbar artinya segala sesuatu dapat terjadi atas izin dan kehendak Allah SWT. Al-Jabbar juga termasuk salah satu Asmaul Husna atau nama-nama baik Allah SWT.

Selain itu, Syaifurrahman El Fati melalui buku Manfaat Dahsyat Dzikir Asmaul Husna menyebut bahwa Al-Jabbar bisa diamalkan sebagai doa dan zikir karena termasuk Asmaul Husna. Ketika membacanya, muslim bisa menghilangkan kata “Al” dan diganti menjadi Ya Jabbar.


Bacaan Doa Al-Jabbar: Arab, Latin dan Artinya

Ada beberapa macam doa Al-Jabbar yang bisa diamalkan muslim. Berikut bacaannya sebagaimana mengacu pada sumber yang sama.

هُوَ ٱللَّهُ ٱلَّذِى لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْمَلِكُ ٱلْقُدُّوسُ ٱلسَّلَٰمُ ٱلْمُؤْمِنُ ٱلْمُهَيْمِنُ ٱلْعَزِيزُ ٱلْجَبَّارُ ٱلْمُتَكَبِّرُ ۚ سُبْحَٰنَ ٱللَّهِ عَمَّا يُشْرِكُونَ

Huwallāhullażī lā ilāha illā huw, al-malikul-quddụsus-salāmul-mu`minul-muhaiminul-‘azīzul-jabbārul-mutakabbir, sub-ḥānallāhi ‘ammā yusyrikụn

Artinya: “Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan Keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala Keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.”

Selain bacaan di atas, bisa berdzikir dengan bacaan berikut:

يَا جَبَّارُ مُتَكَبِّرُ

Ya Jabbar Mutakabbir

Artinya: “Wahai yang perkasa dan memiliki segala kebesaran.”

Cara Mengamalkan Doa Al-Jabbar

Mengutip dari buku 99 Asmaul Husna Jalan Keluar 1001 Masalah susunan Muhammad Ray Arifin, cara mengamalkan doa Al-Jabbar yaitu sebanyak 226 kali setiap pagi, tepatnya usai melaksanakan salat Subuh. Setelah itu, baca kembali doa tersebut saat sore setelah Maghrib, utamanya ketika berada dalam kondisi sulit atau ancaman.

Doa Al-Jabbar juga dapat dibaca dengan jumlah yang berbeda. Beberapa menyebut bacaan ini dapat diamalkan sebanyak 237 kali setiap hari tanpa aturan waktu tertentu.

Sebagian mengatakan doa Al-Jabbar bisa dibaca 21 kali pada pagi dan sore. Doa ini disebut mampu menghindari diri dari ancaman hawa nafsu, kejahatan, hingga gangguan dari orang-orang yang hendak berniat buruk.

Keutamaan Mengamalkan Doa Al-Jabbar

Masih dari sumber yang sama, muslim yang rutin dan istiqamah mengamalkan doa Al-Jabbar akan dijauhkan dan disembuhkan dari berbagai penyakit. Doa ini dipercaya juga memiliki kekuatan menyembuhkan penyakit berat seperti stroke, jantung, dan semacamnya.

Lebih lanjut, diterangkan dalam buku Ya Allah… Akalku Terhadap Ilmuku Dangkal yang ditulis Sofiyah Satuyah Rasin, ada beberapa keutamaan lain yang bisa diraih muslim jika mengamalkan doa Al-Jabbar.

  • Menumbuhkan rasa takut berbuat dosa
  • Memiliki kekuatan dan petunjuk dari Allah SWT
  • Dijauhkan dari sifat sombong
  • Meningkatkan disiplin

Wallahu a’lam.

(aeb/kri)



Sumber : www.detik.com

Dahsyatnya Keutamaan Zikir Setelah Sholat Fardhu, Muslim Sudah Tahu?


Jakarta

Setelah mengerjakan sholat fardhu, biasanya muslim membaca sejumlah zikir. Banyak keutamaan yang terkandung dari zikir-zikir tersebut.

Menukil dari kitab Al-Dzikr wa al-Du’a fi Dhau’ al-Kitab wa al-Sunnah karya Syaikh Abd al-Razaq ibn Abd al-Muhsin al-Badr terjemahan Syofyan Hadi, Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk membaca tiga kalimat thayyibah setelah sholat. Zikir yang disunnahkan untuk dibaca yaitu tasbih, tahmid dan takbir dengan masing-masing 33 kali.

Rasulullah SAW bersabda,


“Barang siapa yang bertasbih sebanyak 33 kali, bertahmid sebanyak 33 kali, dan bertakbir sebanyak 33 kali setelah melaksanakan sholat fardhu sehingga berjumlah 99 kali, kemudian menggenapkannya untuk yang keseratus dengan ucapan:

Tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, tidak ada sekutu bagi-Nya. Hanya milik-Nya kekuasaan, dan untuk-Nya pujian dan Dia Maha berkuasa di atas segala sesuatu. Maka kesalahannya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan.” (HR Muslim)

Bacaan Zikir Setelah Sholat Fardhu

Masih dari sumber yang sama, berikut bacaan zikir setelah sholat fardhu yang dibaca sebanyak 33 kali.

1. Tasbih

سُبْحَانَ الله

Subhaana Allah

Artinya: “Maha Suci Allah.”

2. Tahmid

الْحَمْدُ للهِ

Alhamdulillah

Artinya: “Segala puji bagi Allah.”

3. Takbir

اللَّهُ أَكْبَرُ

Allahu Akbar

Artinya: “Allah Maha Besar.”

Zikir Setelah Sholat Fardhu Setara Haji, Umrah dan Sedekah

Menurut kitab Shalatul Mu’min susunan Sa’id bin ‘Ali bin Wahf Al Qahthani terjemahan Abu Khadijah, keutamaan membaca zikir setelah sholat fardhu adalah kedudukannya setara dengan haji, umrah dan sedekah. Terkait hal ini disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah RA.

Suatu saat ada sekelompok orang miskin dari golongan Muhajirin datang kepada Rasulullah SAW. Orang-orang itu berkata kepada beliau, “Orang-orang kaya dengan mudah dapat meraih derajat tinggi dan kenikmatan abadi (di surga).”

Mendengar hal ini, Rasulullah SAW bertanya kepada mereka, “Mengapa begitu?”

Mereka menjawab, “Mereka (orang-orang kaya) bisa sholat sebagaimana kami sholat dan berpuasa sebagaimana kami berpuasa. Sementara dengan harta lebih yang mereka miliki, mereka bisa berhaji, berumrah, berjihad, dan bersedekah.”

Rasulullah SAW bersabda, “Maukah aku ajarkan kepada kalian kalimat dzikir yang dengannya kalian dapat meraih apa yang bisa diraih oleh orang-orang yang telah mendahului kalian dan kalian dapat mendahului orang-orang ada sesudah kalian (dalam meraihnya), sementara itu juga tak ada seorang pun yang kalian amalkan ini?”

Beliau melanjutkan, “Kalian bertasbih, bertakbir, dan bertahmid sebanyak 33 kali di setiap selesai sholat.”

Lagi-lagi para Muhajirin itu berkata, “Kami telah mendengar saudara-saudara kami yang kaya itu juga mengamalkan apa yang kami amalkan.”

Rasulullah SAW lalu menjawab,

ذَلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِهِ مَنْ يَشَاءُ

Artinya: “Itulah karunia Allah yang Dia berikan kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya.” (HR Bukhari dan Muslim)

Wallahu a’lam.

(aeb/lus)



Sumber : www.detik.com

Zikir Ya Hayyu Ya Qayyum agar Dimudahkan Segala Urusan



Jakarta

Zikir Ya Hayyu Ya Qayyum merupakan zikir yang dipanjatkan Rasulullah SAW saat menghadapi suatu masalah. Harapannya Allah SWT akan memberikan kemudahan atas kesulitan yang kita hadapi.

Bacaan zikir Ya Hayyu Ya Qayyum dijelaskan oleh Ibnul Qayyim al-Jauziyah dalam Kitab Al-Jawabul Kafi Liman Saala ‘Anid Dawaaisy-Syafi sebagaimana dinukil Ustadz Syauqi Abdillah Zein dalam buku Jurus-Jurus Langit Pengguyur Rezeki, bahwa Ya Hayyu Ya Qayyum dikenal sebagai Ismullahil ‘Adzham.

Ismul a’dzham atau Ismullahil a’dzham merupakan nama Allah SWT yang paling agung yang ada di dalam Al-Qur’an. Maka, apabila berzikir atau berdoa menggunakan nama-nama ini, doa kita akan dikabulkan oleh Allah SWT.


“Ismullah al-A’dzham yang jika digunakan untuk berdoa, maka Allah SWT akan mengabulkan doanya, (yakni) yang terdapat dalam tiga surah Al-Qur’an, yaitu surah Al-Baqarah, surah Ali Imran, dan surah Thaaha.” (HR Ibnu Majah, Hakim, dan Thabrani)

Imam Ghazali juga menjelaskan mengenai keutamaan Ya Hayyu Ya Qayyum. Menurutnya, orang yang mengalami kesusahan dan menghadapi berbagai masalah sangat dianjurkan untuk memperbanyak membaca, “Ya Hayyu Ya Qayyum Birahmatika Astaghisu” (Wahai Dzat yang Maha Hidup dan yang Maha Berdiri Sendiri, dengan segala rahmat Engkau-lah aku memohon bantuan.)

Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah dalam Kitab Al-Jawabul Kafi Liman Saala’Anid Dawaaisy-syafi turut menukil sejumlah riwayat yang menjelaskan bahwa Rasulullah SAW senantiasa berzikir dengan bacaan Ya Hayyu Ya Qayyum saat mendapat suatu masalah.

Abu Hurairah RA berkata, “Apabila Rasulullah SAW menghadapi suatu masalah, beliau mengangkat kepalanya ke langit, jika bersungguh-sungguh dalam berdoa, beliau mengucapkan ‘Ya Hayyu, Ya Qayyum.” (Jami’ Tirmidzi)

Al-Qasim mencari ayat-ayat tersebut ternyata adalah “al-Hayyu al-Qayyum.”

Tirmidzi berkata, “Ini adalah hadits shahih.”

Hamid Ahmad ath-Thahir dalam buku Ensiklopedia Doa, menjelaskan mengenai doa dalam segala keadaan, terutama saat sedang dalam kesulitan.

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA, bahwasanya Rasulullah SAW ketika sedang dalam kesempitan berdoa,

لاَ إِلَهَ إلا الله العَظِيمُ الْحَلِيمُ، لاَ إلَهَ إِلا اللَّهُ رَبُّ العَرْشِ الْعَظِيمِ، لَا إِلَهَ إِلا اللَّهُ رَبُّ السَّمَوَاتِ السَّبْعُ وَرَبُّ الْأَرْضِ وَرَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيمِ

Artinya: “Tidak ada ilah selain Allah Yang Maha Agung lagi Maha Penyantun. Tidak ada ilah selain Allah Pemilik ‘Arasy yang agung. Tidak ada ilah selain Allah Rabb Sang Pemilik ke tujuh tingkat langit, Sang Pemilik bumi, dan Sang Pemilik ‘Arasy yang mulia.”

Diriwayatkan dari Abu Umamah dari Nabi SAW beliau bersabda,

إن اسْمَ اللهِ الْأَعْظَمِ فِي ثَلَاثِ سُوَرٍ مِنَ الْقُرْآنِ، فِي سُوْرَةِ الْبَقَرَةِ، وَآلِ عِمْرَانَ، وَطَهَ قَالَ الْقَاسِمُ: فَالْتَمِسْتَهَا إِنَّهُ: الْحَيُّ الْقَيُّومُ

Artinya: “Sesungguhnya nama Allah yang agung itu ada pada tiga surah Al-Qur’an, yakni surah Al-Baqarah, Ali Imran, dan Thaaha.” Kata Al-Qasim, “Setelah aku cari, ternyata hal itu ada pada satu ayat, yakni Al-Hayyu Al-Qayyum (Yang Maha hidup lagi Maha Mengurus Makhluk).” (Hadits ini hasan)

Bacaan Ya Hayyu Ya Qayyum Arab dan Artinya

يَاحَيُّ يَا قَيُّومُ

Ya Hayyu ya Qayyum

Artinya: “Wahai Sang Mahahidup dan Sang Mahamandiri.”

(kri/kri)



Sumber : www.detik.com

Anjuran Berdoa dan Beristighfar pada Pertengahan Malam



Jakarta

Pada malam hari terdapat waktu mustajab untuk berdoa. Untuk itu, umat Islam dianjurkan berdoa dan beristighfar pada waktu tersebut.

Melansir Kitab adz-Dzikru wa ad-Du`a` fi Dhau`il Kitab wa as-Sunnah karya Syaikh Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin al-Badr dan diterjemahkan oleh Abu Thahir al-Marwadi, Allah SWT telah memberikan perintah kepada umat-Nya untuk senantiasa memperbanyak zikir dan memanjatkan doa kepada-Nya.

Zikir dan doa tersebut dapat dilakukan baik ketika berdiri, duduk, dan berbaring, ketika malam maupun siang, di daratan maupun lautan, saat safar maupun mukim, waktu kaya maupun miskin, ketika sehat maupun sakit, rahasia maupun terang-terangan, dan di segala keadaan.


Hal tersebut sesuai dengan firman Allah SWT dalam surah An-Nisa ayat 103,

فَاِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلٰوةَ فَاذْكُرُوا اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوْدًا وَّعَلٰى جُنُوْبِكُمْ ۚ فَاِذَا اطْمَأْنَنْتُمْ فَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ ۚ اِنَّ الصَّلٰوةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ كِتٰبًا مَّوْقُوْتًا ١٠٣

Artinya: “Apabila kamu telah menyelesaikan salat, berzikirlah kepada Allah (mengingat dan menyebut-Nya), baik ketika kamu berdiri, duduk, maupun berbaring. Apabila kamu telah merasa aman, laksanakanlah salat itu (dengan sempurna). Sesungguhnya salat itu merupakan kewajiban yang waktunya telah ditentukan atas orang-orang mukmin.”

Masih dalam buku yang sama bahwa orang-orang yang banyak berdzikir pada Allah SWT niscaya akan mendapatkan keberuntungan yang besar dan bagian yang sempurna berupa penyebutan Allah SWT terhadap mereka. Begitu pula sholawat Allah SWT atas mereka dan para malaikat-Nya.

Sa’atul Ijabah Berdoa dan Beristighfar Tengah Malam

Berdoa dan beristighfar pada tengah malam menjadi sa’atul ijabah atau diijabahnya doa. Hal ini turut dijelaskan dalam buku Eksiklopedia Ibadah Jumat karya Wawan Shofwan dan Doa & Dzikir Mustajab untuk Wanita karya Muzdalifah Muhammad dan Dinah Muhiddin.

Dikatakan, sa’atul ijabah merupakan sebuah waktu yang diijabahnya bagi sebuah doa oleh Allah SWT atau bisa juga diartikan sebagai waktu dan tempat yang mustajab dalam berdoa. Berdoa dan berzikir pada waktu tengah malam ini juga dianjurkan oleh Rasulullah SAW.

Dari Abu Umamah RA bahwa dia berkata, “Kami bertanya, ‘Wahai Rasulullah, doa apakah yang lebih didengar?’ Kemudian Rasulullah SAW bersabda, ‘Pada waktu tengah malam bagian akhir dan setelah salat-salat wajib’.” (HR at-Tirmidzi)

Dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda:

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الْآخِرُ، فَيَقُولُ مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ، وَمَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ، وَمَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ

Artinya: “Rabb kita turun pada setiap malam ke langit dunia saat waktu tersisa sepertiga malam terakhir, lalu berfirman, ‘Siapa yang berdoa kepada-Ku maka Aku perkenankan baginya, siapa yang meminta kepada-Ku maka Aku memberinya, dan siapa yang memohon ampun kepada-Ku maka Aku mengampuninya.” (HR Muslim)

Dalam Rawai’ul Istighfaar fiil as-Haar karya Majdi Muhammad Asy-Syahawi dan diterjemahkan oleh Hassanudin Slamet, menjelaskan bahwa Allah SWT menerima tobat dan istighfar pada setiap waktu, baik malam maupun siang. Hal tersebut diriwayatkan dalam sebuah hadits shahih, Rasulullah SAW bersabda:

إنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يَبْسُطُ يَدَهُ بِاللَّيْلِ لِيَتُوبَ مُسِيءُ النَّهَارِ وَيَبْسُطُ يَدَهُ بِالنَّهَارِ لِيَتُوبَ مُسِيءُ اللَّيْلِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا

Artinya: “Allah Azza wa Jalla masih memberi kesempatan pada waktu malam atau siang, untuk menerima taubat pelaku dosa yang dikerjakan pada siang hari atau malamnya, hingga terbit matahari di sebelah barat.” (HR Muslim)

Masih dalam buku yang sama waktu yang sangat diutamakan untuk bertobat dan beristighfar dilakukan pada tengah malam, maka ampunan dan karunia Allah SWT sangatlah dekat. Orang yang memohon kepada-Nya pada waktu itu akan diberikan rasa aman dan kedamaian.

هَلْ مِنْ مُسْتَغْفِرٍ فَأَغْفِرُ لَهُ هَلْ مِنْ تَابٍ فَأَتُوبُ عَلَيْهِ

Artinya: “Apakah ada yang beristighfar? Jika ada, maka Aku akan mengampuninya. Dan apakah ada yang bertobat? Jika ada, maka aku akan menerima taubatnya.” (HR Bukhari dan Muslim)

Selain pada pertengahan malam, ada sejumlah waktu dikabulkannya doa. Mengutip buku Rahasia & Keutamaan Hari Jumat karya Komarudin Ibnu Mikam berikut di antaranya:

  • Saat tengah malam terutama pada 1/3 malam terakhir
  • Saat hujan lebat
  • Ketika di antara khutbah pertama dan kedua (ketika khatib duduk) yaitu pada hari Jumat
  • Saat sedang berpuasa
  • Saat sedang dianiaya
  • Ketika melaksanakan wukuf di Arafah
  • Di antara adzan dan iqamah
  • Usai melaksanakan salat wajib
  • Sedang berjihad di jalan Allah (jihad fisabilillah)
  • Saat melakukan perjalanan (safar) yang bukan maksiat

(kri/kri)



Sumber : www.detik.com

Doa Sholat Tahajud: Arab, Latin dan Artinya



Jakarta

Sholat tahajud menjadi salah satu amalan sholat malam yang dianjurkan Rasulullah SAW. Usai mendirikan sholat tahajud, sempatkan diri untuk membaca doa yang diajarkan Rasulullah SAW.

Sholat tahajud merupakan amalan yang dapat ditunaikan sebagai ungkapan rasa syukur, mempertebal keimanan ataupun sebagai cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Anjuran sholat tahajud bahkan disebutkan dalam Al-Qur’an surat Al-Isra Ayat 79


وَمِنَ ٱلَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِۦ نَافِلَةً لَّكَ عَسَىٰٓ أَن يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُودًا

Artinya: Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.

Doa Sholat Tahajud

Dalam Kitab Super Lengkap Panduan Belajar Shalat, Doa & Zikir oleh Ustaz A Solihin As Suhaili, dijelaskan doa yang bisa dibaca usai sholat tahajud. Doa ini rutin dibaca Rasulullah SAW.

اَللّٰهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ مَالِكُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ نُوْرُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ الْحَقُّ وَوَعْدُكَ الْحَقُّ وَلِقَاءُكَ حَقٌّ وَقَوْلُكَ حَقٌّ وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ مُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ وَالسَّاعَةُ حَقٌّ

اَللّٰهُمَّ لَكَ اَسْلَمْتُ وَبِكَ اَمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْكَ اَنَبْتُ وَبِكَ خَاصَمْتُ وَاِلَيْكَ حَاكَمْتُ فَاغْفِرْلِيْ مَاقَدَّمْتُ وَمَا اَخَّرْتُ وَمَا اَسْرَرْتُ وَمَا اَعْلَنْتُ وَمَا اَنْتَ اَعْلَمُ بِهِ مِنِّيْ، اَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَاَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لاَاِلَهَ اِلاَّ اَنْتَ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ

Arab latin: Allahumma lakal hamdu Anta qayyimus sawamati wal ardhi wa man fihinn. Wa lakal hamdu anta malikus samawati wal ardhi wa man fihin. Wa lakal hamdu anta nurussamawati wal ardhi wa man fahihin wa lakal hamdu antal haqq wa wa’dukal haq, wa liqauka haqq, wa qauluka haq, wal jannatu haqq, wan naru haqq, wannabiyyuna haqq, Muhammadun shallalahu ‘alahi wa sallama haqq, wassa’atu haqq.

Allahuma laka aslamtu wa bika amantu wa ‘alaika tawakkaltu, wa ilaika anabtu, wa bika khashamtu wa ilaikan hakamtu, faghfirli, ma qaddamtu, wama akkhartu, wama asrartu, wama a’lantu, wama anta a’lamu bihi minni, antal muqaddimu wa antal muakhiru, la ilaha illa anta, wala hawla wala quwwata illa billah.

Artinya: “Ya Allah! Bagi-Mu segala puji, Engkau cahaya langit dan bumi serta seisinya. Bagi-Mu segala segala puji, Engkau yang mengurusi langit dan bumi serta seisinya. Bagi-Mu segala puji, Engkau Tuhan yang menguasai langit dan bumi serta seisinya. Bagi-Mu segala puji Bagi-Mu kerajaan langit dan bumi serta seisi-nya.

Bagi-Mu segala puji Engkau (Allah) benar, janji-Mu benar, firman-Mu benar, bertemu dengan-Mu benar, surga adalah benar, neraka adalah benar, para nabi adalah benar, Muhammad adalah benar, hari kiamat adalah benar.

Ya Allah, kepada-Mu aku pasrah, kepada-Mu aku bertawakal, Kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku kembali (bertaubat), dengan pertolongan-Mu aku berdebat (kepada orang-orang kafir), kepada-Mu (dan dengan ajaran-Mu), aku menjatuhkan hukum.

Ampunilah dosaku yang telah lalu dan yang akan datang. Engkaulah yang mendahulukan dan mengakhirkan, tiada Tuhan yang hak disembah kecuali Engkau, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang disembah kecuali Engkau.”

Pada dasarnya sholat malam, termasuk sholat tahajud boleh dikerjakan pada awal malam yaitu setelah salat isya, atau pertengahan atau akhir malam sesuai dengan kesanggupan dan kondisi setiap muslim. Akan tetapi yang lebih utama adalah dilakukan pada
sepertiga akhir malam.

Manfaatkan momen ini untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Niatkan secara ikhlas semata-mata hanya mengharapkan ridho Allah SWT.

(dvs/lus)



Sumber : www.detik.com