Tag Archives: zikir

Apa yang Dilakukan Rasulullah SAW saat Terbangun Tengah Malam?


Jakarta

Sebagian muslim mungkin pernah mengalami terbangun di tengah malam hari karena sebab tertentu misalnya, mendengar suara, mimpi, atau berpindah posisi. Bagi yang mengalami hal itu, Rasulullah SAW pernah menganjurkan sebuah kesunnahan.

Berdasarkan sejumlah keterangan hadits dalam buku Doa-doa Rasulullah SAW oleh Ibnu Taimiyah, Rasulullah SAW menganjurkan untuk membaca zikir dan memanjatkan doa. Selain itu, Rasulullah SAW diceritakan mengambil air wudhu dan salat malam saat terbangun tersebut.

Keterangan ini berdasarkan dari Abdullah ibnu Abbas RA menyebutkan bahwa Rasulullah SAW pernah terbangun tengah malam lalu beliau segera mengambil air wudhu dan melanjutkan tidurnya kembali. Berikut bunyi haditsnya,


“Suatu ketika di tengah malam, Rasulullah terbangun karena ingin membuang hajat. Kemudian setelah itu, beliau berwudhu dan tidur kembali.” (HR Bukhari)

Zikir dan Doa Rasulullah SAW saat Terbangun Tengah Malam

Dikutip dari Kitab Ad Da’awat dalam hadits Ubadah bin Shamit RA, Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang terbangun dari tidurnya pada malam hari kemudian ia mengucapkan:

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ. الْحَمْدُ لِلَّهِ وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ.

Arab latin: Laa ilaaha illallahu wahdahu laa syariikala lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘ala kulli sya’in qadir. Alhamdulillah wa subhaanallaah, wa la ilaaha llallah, wallahu akbar, wa laa haula wa laa quwwata illa billaah.

Artinya: Tiada sesembahan yang berhak disembah melainkan hanya Allah yang tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya kerajaan dan pujian dan Dialah Dzat yang Maha Kuasa, segala puji bagi Allah, Maha suci Allah, tiada sesembahan yang berhak disembah selain Allah, Allah Maha Besar, tiada daya dan upaya melainkan karena Allah.

Kemudian dia berkata, ‘Ya Allah, ampunilah aku,’ atau ia memanjatkan doa maka hal tersebut (istigfar maupun doa itu) akan dikabulkan. Kemudian jikadia berwudhu lalu mendirikan salat maka salatnya tersebut akan diterima.” (HR Bukhari)

Selain itu, dikutip dari Sunan at-Tirmidzi Jilid 4 oleh Muhammad bin Isa bin Saurah (Imam at-Tirmidzi), Rasulullah SAW juga mengamalkan zikir lain sebagaimana disebut dalam riwayat dari Muhammad bin Nashar yang pernah mengutip dari Ummi Salamah RA. Ia berkata bahwa Rasulullah SAW pernah membaca zikir berikut saat terbangun di tengah malam

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ إِذَا تَعَارٌ مِنَ البَلِ، قَالَ: رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ، وَاهْدِ السبيل الأقوم

Arab latin: Rabbiġْfir wārْḥamْ, wāhْdi lissabīl al-ʾaqūm

Artinya: Ya Tuhan, ampuni dan kasihanilah kami serta tunjukkanlah kami ke jalan yang lurus.

Zikir berikut juga diamalkan Rasulullah SAW saat terbangun dari tidur karena terkejut. Bacaannya bersumber dari hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad, Abu Dawud, An Nasa’i, dan At Tirmidzi dari kakek Amr bin Syu’aib.

بِسْمِ اللَّهِ أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ مِنْ غَضَبِهِ وَعِقَابِهِ وَشَرِّ عِبَادِهِ وَمِنْ هَمَرَاتِ الشَّيَاطِينِ وَأَنْ يَحْضُرُون

Arab latin: Bismillahi ‘ā’ūْḏu bikalimātillahi al-ttāmmaẗi minْ ġaḍabihi waʿiqābihi wasyarri ʿibādihi waminْ hamarāti assyayāṭīni waʾānْ yaḥْḍurūn

Artinya: Rasulullah SAW mengajarkan kepada kami beberapa kalimat yang diucapkan karena terkejut ketika tidur, “Dengan nama Allah, aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kemarahan, siksaan, dan kejahatan hamba-hamba-Nya, serta dari segala gangguan setan dan dari kedatangan mereka.”

Rasulullah SAW juga menganjurkan muslim yang terbangun pada tengah malam untuk mengangkat kain selimutnya sebelah dalam, kemudian bagian tersebut digunakan untuk membersihkan tempat tidur. Setelahnya, baru bisa dilanjutkan tidur berbaring dengan lambung kanan.

قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ﷺ : إِذَا قَامَ أَحَدُكُمْ مِنَ اللَّيْلِ ثُمَّ رَجَعَ إِلَى فِرَاشِهِ فَلْيَنْزِعْ دَاخِلَة إِزَارِهِ ثُمَّ لْيَنْفُضْ بِهَا فِرَاشَهُ فَإِنَّهُ لايَدْرِى مَا حَدَثَ عَلَيْهِ بَعْدَهُ ثُمَّ لْيَضْطَجِعْ عَلَى جَنْبِهِ الأَيْمَنِ ثُمَّ لَيَقُلْ ، بِاسْمِكَ رَبِّي وَضَعْتُ جَنْبِي وَبِكَ أَرْفَعُهُ إِنْ أَمْسَكْتَ نَفْسِي فَارْحَمْهَا ، وَإِنْ أَرْسَلْتَهَا فَاحْفَظْهَا بِمَا حَفِظْتَ بِهِ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ

Artinya: Rasulullah SAW bersabda, ‘Apabila seseorang dari kamu bangun di waktu malam, lalu kembali ke tempat tidurnya, hendaklah ia mengangkat kain selimutnya yang sebelah dalam. Kemudian hendaklah ia membersihkan tempat tidur itu dengannya. Karena, ia tidak mengetahui apa yang telah ada di tempat tidur itu sesudahnya. Setelah itu, hendaklah ia berbaring di atas lambung kanannya itu lalu mengucapkan, ‘Dengan nama-Mu, ya Allah, aku meletakkan lambungku; dan dengan nama-Mu aku mengangkatnya. Jika Engkau menahan jiwaku, rahmatilah dia. Jika Engkau melepaskannya, peliharalah dia sebagaimana Engkau memelihara jiwa hamba-hamba-Mu yang baik-baik.”

(rah/erd)



Sumber : www.detik.com

3 Doa setelah Sholat Dhuha dan Tata Cara Pengerjaannya


Jakarta

Sholat Dhuha merupakan amalan sunnah yang mengandung banyak keutamaan. Salah satu keutamaan sholat shuha adalah diampuni dosanya meskipun dosa tersebut sebanyak buih di lautan, seperti tercantum dalam sebuah hadits yang berbunyi:

“Siapapun yang melaksanakan sholat Dhuha dengan langgeng, akan diampuni dosanya oleh Allah, sekalipun dosa itu sebanyak buih di lautan.” (HR Tirmidzi)

Menukil buku Sholat Dhuha Dulu, Yuk susunan Imron Mustofa, Nabi SAW pernah berwasiat kepada Abu Hurairah RA untuk menjaga sholat Dhuhanya, dia berkata:


“Kekasihku, Rasulullah SAW telah berwasiat kepadaku dengan puasa 3 hari setiap bulan, serta dua rakaat Dhuha dan witir sebelum tidur.” (HR Bukhari, Muslim, dan Abu Bakar)

Selepas sholat Dhuha, ada doa yang dapat dipanjatkan oleh kaum muslimin. Apa saja? Berikut bahasannya yang dinukil dari buku Keberkahan Sholat Dhuha, Raih Rezeki Sepanjang Hari Plus Ayat & Doa-Doa Pembuka Rezeki susunan Ustaz Arif Rahman.

3 Doa setelah Sholat Dhuha

1. Doa setelah Sholat Dhuha

للّٰهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ
اَللّٰهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقِى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ

Arab latin: Allahumma innad-duhaa’a duhaa’uka wal bahaa’a bahaa’uka wal jamaala jamaaluka wal quwwata quwwatuka wal-qudrota qudratuka wal ‘ismata ‘ismatuka

Allaahumma in kaana rizqii fis-samaa’i fa anzilhu, wa in kaana fil ardi fa akhrijhu, wa in kaana mu’assiran fa yassirhu, wa in kaana haraaman fa tahhirhu wa in kaana ba’iidan fa qarribhu bi haqqi duhaa’ika wa bahaa’ika wa jamaalika wa quwwatika wa qudratika, aatinii maa ataita ‘ibaadakash-shalihiin.

Artinya: “Ya Allah, bahwasanya waktu dhuha itu waktu dhuha, kecantikan itu adalah kecantikanMu, keindahan itu keindahanMu, kekuatan itu kekuatanMu, kekuasaan itu kekuasaanMu, dan perlindungan itu, perlindunganMu.”

“Ya Allah, jika rezekiku masih di atas langit, turunkanlah dan jika ada di dalam bumi, keluarkanlah, jika sukar mudahkanlah, jika haram sucikanlah, jika masih jauh dekatkanlah, berkat waktu dhuha, keagungan, keindahan, kekuatan dan kekuasaan, limpahkanlah kepada kami segala yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-hamba-Mu yang shaleh.”

2. Dzikir setelah Sholat Dhuha

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي، وَتُبْ عَلَيَّ، إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ

Arab latin: Allohummaghfirli wa tub ‘alayya innaka antat tawwabur rohimu

Artinya: “Ya Allah, ampuni dosa saya dan terimalah taubat saya. Sesungguhnya Engkau maha penerima tobat dan Maha Pengampun.”

Dikatakan dalam hadits yang diceritakan Aisyah RA, Nabi SAW membaca dzikir di atas usai sholat Dhuha sebanyak 100 kali. Hadits ini diriwayatkan beberapa perawi, salah satunya Bukhari.

3. Doa Sayyidul Istighfar

Doa ini adalah bagian dari dzikir pagi yang bisa dibaca tiap muslim.

اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ.

Arab latin: Allahumma anta robbii laa ilaha illa anta, kholaqtanii wa anaa ‘abduka wa anaa ‘ala ‘ahdika wa wa’dika mas-tatho’tu. A’udzu bika min syarri maa shona’tu. Abu-u laka bi ni’matika ‘alayya wa abu-u bi dzambii. Fagh-firlii fainnahu laa yagh-firudz dzunuuba illa anta.

Artinya: “Ya Allah, Engkau adalah Rabbku, tidak ada ilah yang berhak disembah kecuali Engkau, Engkaulah yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada perjanjianku pada-Mu (yaitu aku akan mentauhidkan-Mu) semampuku dan aku yakin akan janji-Mu (berupa surga untukku). Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang kuperbuat. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku. Oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau.”

Tata Cara Pengerjaan Sholat Dhuha

Merangkum arsip detikHikmah, sholat Dhuha bisa dilaksanakan dengan jumlah rakaat yang berbeda mulai 2-12 rakaat. Jumlah ini disesuaikan dengan kemampuan setiap muslim, berikut tata cara pengerjaannya.

1. Niat

اُصَلِّى سُنَّةَ الضَّحٰى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً ِللهِ تَعَالَى

Bacaan latin: Ushalli sunnatadh dhuhaa rak’ataini mustaqbilal qiblati adaan lillaahi ta’aalaa

Artinya: “Aku niat shalat sunnah dhuha dua rakaat, karena Allah ta’ala”

2. Takbiratul Ihram
3. Membaca doa iftitah
4. Membaca surah Al-Fatihah
5. Membaca salah satu surah Al Qur’an
6. Rukuk
7. I’tidal
8. Sujud pertama
9. Duduk di antara dua sujud
10. Sujud kedua
11. Bangkit dan melaksanakan rakaat kedua sesuai yang dilakukan pada rakaat pertama
12. Tasyahud akhir dan salam
13. Kemudian dapat kembali melaksanakan shalat dhuha sesuai dengan total jumlah rakaat yang diinginkan. Misalnya untuk empat rakaat 2-2 enam rakaat 2-2-2 dan seterusnya.

Itulah 3 doa setelah sholat Dhuha dan tata cara pengerjaannya. Semoga bermanfaat.

(aeb/erd)



Sumber : www.detik.com

Doa & Zikir setelah Sholat Dhuha: Arab, Arti dan Keutamaan



Jakarta

Sholat Dhuha adalah salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Sholat sunnah yang dikerjakan pagi hari ini juga membawa banyak keutamaan.

“Abu Hurairah berkata, ‘Kekasihku (Rasulullah SAW) berwasiat kepadaku dengan tiga perkara: puasa tiga hari pada setiap bulan (ayyamul bidh), dua rakaat sholat dhuha, dan sholat witir sebelum tidur.'” (HR Bukhari)

Darul Insan dalam Buku Pintar Salat, Doa, dan Zikir Sesuai Tuntunan Rasulullah menyatakan bahwa seseorang dapat mengerjakan sholat dhuha dari terbitnya matahari hingga tergelincir matahari (zawal), dan waktu terbaiknya yaitu ketika matahari mulai terasa hangat.


Selain mendapatkan pahala yang besar dari melaksanakan sholat Dhuha, umat Muslim juga dianjurkan untuk berdoa dan berzikir setelah sholat dhuha.

Doa setelah Sholat Dhuha

Berikut merupakan doa yang dapat dibaca setelah mengerjakan sholat dhuha, seperti yang terdapat dalam buku Doa & Zikir Muslimah yang disusun oleh Tim Redaksi Qultummedia,

اللهُمَّ إِنَّ الضُّحَاءَ ضُحَاتُكَ وَالْبَهَاءَ بَهَاتُكَ وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ وَالقُوَّةَ قُوَّتُكَ وَالقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ. اللَّهُمَّ إِنْ كَانَ رزقي في السَّمَاءِ فَأَنْزِلْهُ وَإِنْ كَانَ فِي الْأَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَإِنْ كَانَ مُعْسِراً فَيَسِّرَهُ وَإِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَإِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِبْهُ بِحَقِّ ضُحَائِكَ وَبَهَائِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ اتِنِي مَا آتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِينَ.

Bacaan latin: Alloohumma innadh dhuhaa’a dhuhaa uka wal bahaa`a bahaa`uka wal jamaala jamaaluka wal quwwata quwwatuka wal qudrota qudrotuka wal ‘ishmata ‘ishmatuka. Alloohumma in kaana rizqii fis samaa’i fa anzilhu wa in kaana fil ardhi fa akhrijhu wa in kaana mu’siron fa yassirhu wa in kaana harooman fa thohhirhu wa in kaana ba’iidan fa qorribhu bi haqqi dhuhaa ika wa bahaa ika wa jamaalika wa quwwatika wa qudrotika aatinii maa aataita ‘ibaadakash shoolihiin.

Artinya: “Ya Allah, waktu dhuha ini adalah waktu dhuha-Mu. Keelokan ini adalah keelokan-Mu. Keindahan ini adalah keindahan-Mu. Kekuatan ini adalah kekuatan-Mu. Kekuasaan ini adalah kekuasaan-Mu. Perlindungan ini adalah perlindungan-Mu. Ya Allah, jika rezekiku masih di langit, maka turunkanlah. Jika rezekiku ada di dalam bumi, maka keluarkanlah. Jika sulit, maka mudahkanlah. Jika rezekiku haram, maka sucikanlah. Jika rezekiku masih jauh, maka dekatkanlah. Semuanya berkat dhuha-Mu, keagungan-Mu, keelokan-Mu, keindahan-Mu, kekuatan-Mu, dan kekuasaan-Mu. limpahkanlah kepada kami segala yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-hamba-Mu yang saleh.”

Zikir setelah Sholat Dhuha

Berikut merupakan zikir yang dapat dibaca setelah sholat dhuha seperti yang dikutip dari buku Penuntun Mengerjakan Shalat Dhuha karya Huriyah Huwaida. Zikir ini dapat dibaca sebanyak 100 kali.

رَبِّ اغْفِرْ لِي وَتُبْ عَلَيَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الْغَفُورُ

Bacaan latin: Robbighfirlii watub ‘alayya `innaka antat tawwaabul ghofuur. (dibaca 100 kali)

Artinya: “Ya Rabbi, ampunilah aku dan terimalah tobatku. Sesungguhnya Engkau Maha Penerima tobat dan ampunan.”

Keutamaan Doa dan Zikir setelah Sholat Dhuha

Dikutip dari buku Ampuhnya Fadhilah Dzikir & Doa setelah Shalat Fardhu & Sunnah karya H. M Amrin Ra’uf, beberapa keutamaan ketika seseorang membaca doa dan zikir setelah sholat dhuha yaitu,

1. Memperlancar segala urusan

Tentunya setiap manusia memiliki urusannya masing-masing. Dengan mengerjakan sholat dhuha serta membaca dan berzikir setelah sholat dhuha, maka Allah SWT akan memperlancar segala urusannya.

2. Badan menjadi sehat

Dengan mengerjakan sholat dhuha, maka badan seseorang akan terasa lebih sehat. Rasulullah SAW bersabda,

“Sholat dhuha itu sholat orang yang kembali kepada Allah, setelah orang-orang mulai lupa dan sibuk bekerja, yaitu pada waktu anak-anak unta bangun karena panas tempat berbaringnya.” (HR Muslim)

3. Urusan ekonominya akan dimudahkan

Allah SWT akan memudahkan urusan ekonomi hamba-Nya jika mereka melaksanakan sholat dhuha serta membaca doa dan zikir setelahnya.

Namun, jika seseorang lupa diri atas kekuatan ekonomi yang diberikan oleh Allah SWT, maka Allah SWT akan memusnahkannya.

4. Membuka pintu rezeki

Mengerjakan sholat dhuha serta berdoa dan berzikir setelahnya akan membukakan pintu rezeki seseorang yang mengerjakannya. Allah SWT akan menambahkan rezeki kepada seseorang jika dia dapat memanfaatkan rezeki itu dengan baik.

5. Dijauhkan dari tipu daya

Terdapat banyak bentuk tipu daya yang ada di dunia ini dan dapat menghampiri siapa saja. Namun, dengan mengerjakan sholat dhuha serta berdoa dan berzikir setelahnya, Allah SWT akan menjauhkan hamba-Nya dari segala bentuk tipu daya.

(dvs/dvs)



Sumber : www.detik.com

5 Doa agar Cepat Menghafal, Bantu Kuatkan Ingatan


Jakarta

Doa agar cepat menghafal biasanya dikaitkan dengan doa-doa untuk belajar, menguatkan pikiran, serta perlindungan dari sifat lupa.

Kegiatan menghafal biasanya dilakukan ketika seseorang hendak menghafal Al-Qur’an, menghafal buku pelajaran, atau menghafal apapun. Kegiatan ini membutuhkan ingatan yang kuat, memori yang panjang, dan terhindar dari sifat lupa.

Oleh karena itu, detikHikmah sudah rangkumkan beberapa doa dari beberapa sumber yang bisa diamalkan untuk membantu cepat menghafal dan belajar.


Doa agar Cepat Menghafal Al-Qur’an

Dinukil dari buku Metode Cepat Menghafal Juz ‘Amma karya Ahmad Zainal Abidin, Rasulullah SAW pernah berkata kepada Ali bin Abi Thalib RA, beliau bersabda,

“Aku akan mengajarkan sebuah doa yang membuat dirimu tidak akan melupakan ayat-ayat Al-Qur’an.”

اللَّهُمَّ ارْحَمْنِي بِتَرْكِ مَعَاصِيْكَ أَبَدًا مَا أَبْقَيْتَنِي. وَارْحَمْنِي مِنْ أَنْ أَتَكَلَّفَ مَا لَا يَعْنِيْنِي. وَارْزُقْنِي حُسْنَ النَّظْرِ فِيْمَا يُرْضِيْكَ عَنِّي. اللَّهُمَّ بَدِيعَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ وَالْعِزَّةِ لَا تَرَامُ أَسْتَلْكَ يَا اللَّهُ يَا رَحْمَنُ بِجَلَالِكَ وَنُوْرِ وَجْهِكَ أَنْ تَلْزِمَ قَلْبِي حِفْظُ كِتَابَكَ كَمَا عَلَّمْتَنِي. وَارْزُقْنِي أَنْ أَتْلُوْهُ عَلَى النَّحْوِ الَّذِي يُرْضِيْكَ عَنِّي، اللَّهُمَّ نَوْرُ بِكِتَابِكَ بَصَرِي وَاشْرَحْ بِهِ صَدْرِي وَفَرَّحْ بِهِ قَلْبِي وَأَطْلِقْ بِهِ لِسَانِي. وَاسْتَعْمِلْ بِهِ بَدَنِي. وَقَوْنِي عَلَى ذَلِكَ. وَأَعِنِّي عَلَيْهِ إِنَّهُ لَا مُعِيْنُ عَلَيْهِ إِلَّا أَنْتَ. لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ.

Arab-latin: Allaahummar hamnii bitarkil ma’aashii abadan maa abqaitanii, warhamnii min an atakallafa maa laa ya’nii nii. Warzuqnii husnan nazhri fii maa yurdhiika ‘annii. Allaahumma badii’as samaawaati wal ardha dzal jalaali wal ik-raami, wal ‘izzati laa taraam, as aluka ya allah ya rahmaan bi jalaalika wa nuuri wajhika an talzima qalbi hifzha kitaabaka kama ‘allamtanii, warzuqnii an atluuhu ‘alan nahwil ladzii yurdhiika ‘annii.

Allaahumma nawwir bikitaabika basharii, wasyrah bihii shadrii, wa farrih bihii qalbii, wa athliq bihii lisaanii. Wasta’mil bihii badani. Wa qawwinii ‘alaa dzaalika. Wa a’innii ‘alaihi innahuu laa ma’iinun ‘alaihi illaa anta. Laa ilaaha illaa anta.

Terjemahan: Ya Allah rahmati untuk (dapat) meninggalkan maksiat kepada-Mu selamanya, selagi Engkau masih memberi kesempatan kepadaku. Kasihani diriku dari hal yang tak sanggup aku pikul. Karuniailah aku iktikad baik dan ketertarikan kepada hal yang Engkau sukai. Teguhkan hatiku untuk menghafal kitab-Mu, sebagaimana Engkau ajarkan kepadaku. Karuniailah aku untuk (dapat) membacanya sesuai yang Engkau sukai. Ya Allah dengan kitab-Mu terangilah penglihatanku, lapangkanlah dadaku, bahagiakan diriku, bebaskan (belenggu) lidahku, terapkanlah kepada badanku, kokohkanlah dirik atasnya dan bantulah diriku untuk hal tersebut. Sesungguhnya, tiada penolong untuk hal tersebut, kecuali Engkau. Tiada Tuhan selain Engkau.”

Doa agar Tidak Mudah Lupa

اللَّهُمَّ إِنَّكَ تَعْلَمُ سِرِى وَعَلَانِيَتِي فَاقْبِلْ مَعْذِرَنِي وَتَعْلَمُ حَاجَتِي فَاعْطِنِي لِسُؤَالِي وَتَعْلَمُ مَا فِي نَفْسِي فَاغْفِرْ لِي ذَنْبِي يَا مَنْ يَعْلَمُ خَابِنَةَ الْأَعْيُنِ وَمَا تُخْفِي الصُّدُوْرُ. وَاللَّهُ يَقْضِى بِالْحَقِّ وَالَّذِينَ يَدْعُوْنَ مِنْ دُوْنِهِ لَا يَقْضُوْنَ بِشَيْءٍ إِنَّ اللَّهَ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ.

Arab-latin: Allaahumma innaka ta’lamu sirrii wa ‘alaaniyatii faqbil ma’dziratii wa ta’lamu haajatii fa’thinii lisu- aalii wa ta’lamu maa fii nafsii faghfirlii dzanbii yaa man ya’lamu khaa-inatal a’yuni wa maa tukhfish shuduur. Wallaahu yaqdhii bil haqqi walladziina yad’uuna min duunihi laa yaqdhuuna bisyai-in innallaaha huwas samii’ul bashiir.

Doa agar Kuat Hafalannya

Diambil dari buku Amalan Mujarab Pencerdas Otak karya Ipnu Rinto Noegroho

اللهمّ اجْعَلْ نَفْسِي مُطْمَيِنَةً تُؤْمِنُ بِلِقَابِكَ وَتَقْنَعُ بِعَطابِكَ وَتَرْضَى بِقَضَابِكَ

Arab-latin: allahummajal nafsi muthmainnatan tu’minu biliqa-ika wa taqna’u biatha-ika wa tardha biqadha-ika

Terjemahan: “Ya Allah, jadikanlah jiwaku tenang, mengimani perjumpaan dengan-Mu, merasa cukup dengan pemberian-Mu, dan ridha dengan ketentuan-Mu.”

Doa Mencegah Lupa

رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْراً كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنتَ مَوْلاَنَا فَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الكافرين

Arab-latin: Rabbana wa la tahmil ‘alaina isrann kama hamaltahu ‘alallažina min qablina, rabbana wa la tuhammilna ma la taqata lana bih, wa’fu ‘anna, wagfir lana, warhamna, anta maulana fansurna ‘alal-qaumil-kafirin

Terjemahan: “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Berilah kami maaf; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.”

Doa Dimudahkan Menyerap Ilmu

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلماً نافعاً، وَرِزْقاً طيباً، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً

Arab-latin: Allahumma inni as-aluka ilman naafi’an, wa rizqan tayyiban, wa ‘amalan mutaqabbalan

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik dan amal yang diterima.” (HR. Ahmad, Ibnu Majah dan Ibnu As-Sunni).

Itulah beberapa doa yang dapat dipanjatkan umat muslim agar otak dapat mengingat dan lebih mudah menghafal.

(lus/lus)



Sumber : www.detik.com

Cara Mengamalkan Zikir Ya Fattah Ya Razzaq, Bisa Melancarkan Rizki


Jakarta

Zikir adalah sarana seorang muslim untuk mengingat Allah SWT. Doa yang diawali zikir dengan menyebut asmaul husna, Insya Allah akan dikabukan Allah SWT.

Hal ini telah dijelaskan dalam Al-Qur’an surat Al-A’raf ayat 180

وَلِلَّهِ ٱلْأَسْمَآءُ ٱلْحُسْنَىٰ فَٱدْعُوهُ بِهَا ۖ وَذَرُوا۟ ٱلَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِىٓ أَسْمَٰٓئِهِۦ ۚ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ


Artinya: “Hanya milik Allah asmaul husna (nama-nama yang baik). Maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Mereka kelak akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.”

Salah satu nama Allah yang disebut dalam zikir adalah Ya Fattah dan Ya Razzaq. Apakah keistimewaan dari salah dua dari asmaul husna ini?

Keistimewaan Zikir Ya Fattah Ya Razzaq

Dikutip pada buku Keutamaan Dzikir dan Doa Asmaul Husna karya Hamid Sakti Wibowo dan Mustaqim, Al- Fattah artinya membuka. Allah SWT adalah pembuka segala rahmat, hidayah, dan rezeki kepada manusia hingga tak terbatas.

Sementara itu, Ya Razzaq berarti Maha Pemberi Rezeki. Rezeki Allah SWT sangatlah luas dan hanya dengan kemurahanNya, seorang muslim bisa mendapatkannya. Rezeki dari Allah SWT bisa sampai ke manusia dengan berbagai cara, tanpa tertukar.

Zikir Ya Fattah Ya Razzaq memiliki kekuatan besar untuk membuka pintu rezeki. Ketika seorang hamba mengandalkan Allah di setiap usahanya, maka dengan sangat mudah rezeki tersebut mengalir bahkan melebihi yang diminta.

Selain bermanfaat untuk membuka pintu rezeki, zikir Ya Fattah Ya Razzaq juga bermanfaat untuk meminta ampunan atas dosa yang telah diperbuat. Jaminan surga juga dijanjikan Allah SWT bagi siapapun yang membacanya dengan penuh keikhlasan.

Cara Mengamalkan Zikir Ya Fattah Ya Razzaq

Dalam buku Rahasia Keajaiban Asmaul Husna karya Syafi’ie el-Bantanie, zikir Ya Fattah Ya Razzaq disarankan untuk diamalkan rutin dan sehari-hari. Berikut waktu yang tepat untuk melantukan zikir Ya Fattah Ya Razzaq

1. Ketika membuka dompet

Dalam buku Amalan Para Wali Allah karya Shabri Shaleh Anwar, zikir Ya Fattah Ya Razzaq adalah amalan para habaib saat membuka dompet. Zikir juga dapat dibaca saat membuat kartu ATM dan menyelesaikan berbagai urusan terkait uang dengan baik.

Bacaan zikir Ya Fattah Ya RazzaqBacaan zikir Ya Fattah Ya Razzaq. Foto: Buku Amalan Para Wali Allah karya Shabri Shaleh Anwar.

2. Dibaca setiap saat

Zikir Ya Fattah Ya Razzaq bisa dibaca setiap saat, terutama saat terhimpit masalah. Dikutip dari buku Selalu Ada Jalan dari Ninih Muthmainah, zikir dapat didawamkan ketika ada kesempatan karena Allah adalah Yang Maha Pembuka dan Pemberi Rezeki.

Sebagaimana umat muslim yang tunduk dan berserah diri kepada Allah, zikir Ya Fattah Ya Razzaq adalah salah satu dari ribuan cara untuk menghadapi dunia dengan tenang. Sebab usaha keras yang didorong kuat dengan rasa percaya kepada Allah merupakan pembuka jalan terbaik bagi rezeki yang barokah.

(row/row)



Sumber : www.detik.com

Bacaan Wirid setelah Sholat Fardhu Lengkap Arab dan Latin


Jakarta

Setelah melakukan sholat fardhu, umat Islam dianjurkan untuk membaca wirid. Berikut bacaan wirid setelah sholat fardhu lengkap.

Dikutip dari buku Ensiklopedia Tasawuf Imam Al-Ghazali karya Abdul Mujieb, Syafi’ah, dan Ahmad Ismail, wirid artinya bacaan-bacaan zikir, doa, atau amalan-amalan lain yang biasa dibaca atau diamalkan setelah sholat.

Hukum dari wirid yaitu sunah atau dianjurkan. Anjuran wirid dijelaskan dalam salah satu hadits yang diriwayatkan Ka’ab bin ‘Ajarah bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Perbuatan-perbuatan yang tidak akan rugi orang yang melakukan atau mengucapkannya setelah sholat wajib adalah, tasbih tiga puluh tiga kali, tahmid tiga puluh tiga kali, dan takbir tiga puluh empat kali.” (HR Muslim)


Bacaan Wirid setelah Sholat Fardhu

Merangkum buku Panduan Sholat Wajib & Sunnah Sepanjang Masa Rasulullah SAW karya Arif Rahman, berikut bacaan wirid berupa zikir setelah sholat fardhu.

Bacaan Wirid Pertama

أَسْتَغْفِرُ اللهَ أَسْتَغْفِرُ اللهَ أَسْتَغْفِرُ اللهَ اللَّهُمَّ أَنتَ السَّلامُ وَمِنْكَ السَّلَامُ تَبَارَكْتَ يَا ذَا الْجَلالِ وَالإِكْرَامِ

Astaghfirullaah. Astaghfirullaah. Astaghfirullaah. Allahumma antassalaam, wa mingkassalaam, tabarakta ya dzaljalaali wal ikraam.

Artinya: “Saya memohon ampun kepada Allah. (3x) Ya Allah Engkau Maha Sejahtera, dan dari-Mu lah kesejahteraan, Maha Suci Engkau wahai Rabb pemilik Keagungan dan Kemuliaan.”

Bacaan Wirid Kedua

لا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرُ، اللَّهُمَّ لَا مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ، وَلَا مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْت، وَلَا يَنْفَعُ ذَا الْجَدِ مِنْكَ الْجَدُّ

Laa ilaaha illallaåh wahdahu laa syarikalah, lahul mulku, walahul hamdu, wahuwa ‘ala kulli syay-in qådiir. Allahumma laa maani’a limaa a’thayta, wa laa mu’thiya limaa mana’ta, wa laa yamfa’u dzaljaddi min kaljaddu.

Artinya: “Tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala pujian dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah tidak ada yang dapat mencegah apa yang Engkau beri, dan tidak ada yang dapat memberi apa yang Engkau cegah. Tidak berguna kekayaan dan kemuliaan itu bagi pemiliknya dari (siksa)- Mu.”

Bacaan Wirid Ketiga

لا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ، لَا حَوْلَ وَلا قُوَّةَ إِلا بالله ، لا إِلَهَ إلا الله ولا نَعْبُدُ إلَّا إِيَّاهُ، لَهُ النِعْمَةُ وَلَهُ الْفَضْلُ وَلَهُ الثَّنَاءُ الْحَسَنُ، لا إِلَهَ إِلَّا اللهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ

Laa ilaaha illallaah wahdahu laa syarikalah, lahul mulku, walahul hamdu, wahuwa ‘ala kulli syay-in qådiir. Laa hawla wa laa kuwwata illa billaah, laa ilaaha illallaah, walaa na’budu illaa iyyaahu, lahunni’matu walahul fadhlu walahuts tsanaaul hasanu, laa ilaaha illallaåh mukhlishiyna lahuddiyn walaw karihal kaafiruun.

Artinya: “Tidak ada llah yang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala pujian dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali (dengan pertolongan) Allah. Tidak ada llah yang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya Allah. Kami tidak beribadah kecuali kepada-Nya. Baginya nikmat, anugerah, dan pujian yang baik. Tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya Allah, dengan memurnikan ibadah hanya kepada-Nya, meskipun orang-orang kafir tidak menyukainya.”

Bacaan Wirid Keempat

لا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Laa ilaaha illallaåh wahdahu laa syarikalah, lahul mulku, walahul hamdu, yuhyiy wa yumiytu wahuwa ‘ala kulli syay-in qådiir.

Artinya: “Tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala pujian. Dialah yang menghidupkan (orang yang sudah mati atau memberi ruh janin yang akan dilahirkan) dan yang mematikan. Dan Dialah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (Dibaca 10x setiap selesai sholat Maghrib dan Subuh).

Bacaan Wirid Kelima

اللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ

Allahumma a-‘inniy ‘ala dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibaadatika.

Artinya: “Ya Allah, tolonglah aku untuk berdzikir kepada-Mu, bersyukur kepada-Mu, serta beribadah dengan baik kepada-Mu.”

Membaca Tasbih, Tahmid, Takbir

سُبْحَانَ اللهُ

Subhaanaallaah (33x)

Artinya: “Mahasuci Allah”

الْحَمْدُ لِلَّهِ

Alhamdulillah (33x)

Artinya: “Segala puji bagi Allah”

اللهُ أَكْبَرُ

Allahu Akbar (33x)

Artinya: “Allah Maha Besar”

Digenapkan menjadi seratus dengan membaca:

لا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ, لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Laa ilaaha illallaåh wahdahu laa syarikalah, lahul mulku, walahul hamdu, wahuwa ‘ala kulli syay-in qådiir.

Artinya: “Tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala pujian dan Dialah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu.”

Membaca Al Ikhlas

قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ ١ اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ ٢ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ ٣ وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ ࣖ ٤

qul huwallāhu aḥad allāhuṣ-ṣamad lam yalid wa lam yụlad wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad

Artinya: “Katakanlah (Nabi Muhammad), “Dialah Allah Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan serta tidak ada sesuatu pun yang setara dengan-Nya.”

Membaca Al Falaq

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِۙ ١ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَۙ ٢ وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَۙ ٣ وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِۙ ٤ وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ ࣖ ٥

qul a’ụżu birabbil-falaq min syarri mā khalaq wa min syarri gāsiqin iżā waqab wa min syarrin-naffāṡāti fil-‘uqad wa min syarri ḥāsidin iżā ḥasad

Artinya: Katakanlah (Nabi Muhammad), “Aku berlindung kepada Tuhan yang (menjaga) fajar (subuh) dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan, dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dari kejahatan perempuan-perempuan (penyihir) yang meniup pada buhul-buhul (talinya), dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.”

Membaca An Nas

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙ ١ مَلِكِ النَّاسِۙ ٢ اِلٰهِ النَّاسِۙ ٣ مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ ەۙ الْخَنَّاسِۖ ٤ الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِۙ ٥ مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ ࣖ ٦

qul a’ụżu birabbin-nās malikin-nās ilāhin-nās min syarril-waswāsil-khannās allażī yuwaswisu fī ṣudụrin-nās minal-jinnati wan-nās

Artinya: “Katakanlah (Nabi Muhammad), “Aku berlindung kepada Tuhan manusia, raja manusia, sembahan manusia dari kejahatan (setan) pembisik yang bersembunyi yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia.”

Membaca Ayat Kursi

الله لا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلا نَوْمٌ، لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ، وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلا بِمَا شَاءَ، وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ، وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا، وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ

Allaahu laa ilaaha illaa huu, al hayyul qoyyum, la ta’khudzuhuu sinatuw walaa naum. Lahuu maa fissamaawaati wa maa fil ardh. Man djalladjii yasyfa’u ‘indahuu illa bi idjnih. Ya’lamu maa bayna aydiihim wa maa kholfahum. Wa laa yuhiithuuna bi syay-im min ‘ilmihii illa bi maa syaa-a. Wasi’a kursiiyyuhussamaawaati wal ardh. Walaa ya- uuduhuu hifzhuhumaa. Wa huwal’aliiyul ‘azhiim.

Artinya: “Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk. Allah tidak ada Ilah (yang berhak diibadahi dengan benar) melainkan Dia. Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa-apa yang ada di langit dan apa-apa yang ada di bumi. Siapakah yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Dan Kursi Allah meliputi langit dan bumi, dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.”

Bacaan ayat kursi sebagai wirid setelah sholat fardhu tersebut terdapat dalam surah Al Baqarah ayat 255.

(kri/kri)



Sumber : www.detik.com

Doa Al Jabbar dan Zikirnya yang Dapat Diamalkan Kaum Muslimin


Jakarta

Doa Al Jabbar adalah bacaan yang dapat diamalkan kaum muslimin. Al Jabbar sendiri merupakan salah satu Asmaul Husna yang memiliki arti Maha Perkasa.

Menurut Ustaz Arifin Idham dalam bukunya yang berjudul Kumpulan Khotbah Jumat Terlengkap, Al Jabbar dapat dimaknai bahwa segala sesuatu dapat terjadi atas izin dan kehendak-Nya. Apabila Allah SWT berkehendak, maka terjadilah segala hal yang dikehendaki-Nya.

Mengutip buku Manfaat Dahsyat Dzikir Asmaul Husna susunan Syaifurrahman El Fati, Al Jabbar sebagai Asmaul Husna dapat diamalkan sebagai doa atau zikir. Saat membacanya, hilangkan kata “Al” dan dibaca seperti Ya Jabbar.


Doa Al Jabbar dan Zikirnya yang Bisa Diamalkan

Merujuk pada sumber yang sama, ada dua doa Al Jabbar yang dapat diamalkan umat Islam. Berikut bacaannya.

1. Doa Al Jabbar Versi Pertama

هُوَ ٱللَّهُ ٱلَّذِى لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْمَلِكُ ٱلْقُدُّوسُ ٱلسَّلَٰمُ ٱلْمُؤْمِنُ ٱلْمُهَيْمِنُ ٱلْعَزِيزُ ٱلْجَبَّارُ ٱلْمُتَكَبِّرُ ۚ سُبْحَٰنَ ٱللَّهِ عَمَّا يُشْرِكُونَ

Arab latinnya: Huwallāhullażī lā ilāha illā huw, al-malikul-quddụsus-salāmul-mu`minul-muhaiminul-‘azīzul-jabbārul-mutakabbir, sub-ḥānallāhi ‘ammā yusyrikụn

Artinya: “Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan Keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala Keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.”

2. Doa Al Jabbar Versi Kedua

تَكُونُ الأَرْضُ يَوْمَ القِيَامَةِ خُبْزَةً وَاحِدَةً يَتَكَفَّؤُهَا الجَبَّارُ بِيَدِهِ كَمَا يَكْفَأُ أَحَدُكُمْ خُبْزَتَهُ فِى السَّفَرِ نُزُلًا لِأَهْلِ الجَنَّةِ . ( رواه البخاري عن أبي سعيد الخدري )

Arab latin: Takūnu al-arḍu yawma al-qiyāmati khubzah wāḥidah yatakaffauhu al-jabbāru biyadihi kamā yakfa’u aḥadukum khubzatahu fī al-safari nuzulan li’ahli al-jannah.

Artinya: “Pada Hari Kiamat nanti, bumi ini bagaikan sebuah roti yang diperlakukan oleh Allah Al-Jabbar (Yang Maha Kuasa sesuka-Nya) sebagaimana salah seorang diantara kamu yang memperlakukan rotinya ketika sedang dalam safar (perjalanan), sebagai hidangan bagi Ahli syurga.” (HR Bukhari dari Sa’id Al-Khusriy)

3. Zikir Al Jabbar

Mengutip buku Keutamaan Dzikir dan Doa Asmaul Husna susunan Hamid Sakti Wibowo dan Mustaqim ada juga bacaan zikir Al Jabbar yang dapat diamalkan, yaitu:

يَا جَبَّارُ مُتَكَبِّرُ

Arab latin: Ya Jabbar Mutakabbir

Artinya: Wahai yang perkasa dan memiliki segala kebesaran

Perlu dipahami, makna mutakabbir adalah zat yang memiliki kesombongan dan kebesaran. Keduanya adalah pakaian Allah SWT yang tidak boleh dikenakan hamba-Nya.

Keutamaan Mengamalkan Doa dan Zikir Al Jabbar

Menurut buku Melawan Stroke dan Penyakit Jantung: Keampuhan Dzikir Harian oleh Rizem Aizid, melalui sifat Al Jabbar yang dimiliki Allah SWT, muslim dapat menggantungkan harapan dan cita-cita kepada-Nya semata dengan berikhtiar.

Muslim dapat mengamalkan asma Al Jabbar dengan membaca “Ya Jabbar” sebanyak 237 kali setiap hari pada pagi dan sore. Semakin banyak bacaan Ya Jabbar yang dipanjatkan, niscaya Allah SWT akan melindungi dari perbuatan yang tidak diinginkan.

Wallahu’alam bishawab.

(aeb/lus)



Sumber : www.detik.com

10 Bacaan Doa Tolak Bala dari Bencana: Arab, Latin & Artinya


Jakarta

Membaca doa tolak bala adalah salah satu amalan yang bisa dilakukan umat Islam. Doa ini dipanjatkan sebagai bentuk permohonan kepada Allah SWT untuk menghindarkan diri dari musibah atau bencana.

Dikutip dari buku Doa-Doa Pilihan karya Ahmadi Isa, doa tolak bala adalah doa yang bisa diamalkan agar kita dapat terhindar atau dijauhkan dari musibah, bala dan bencana.

Doa ini kerap dibacakan baik secara individu maupun bersama-sama ketika ada tanda-tanda bencana atau dalam momen-momen kritis. Mengingat bencana alam dan kejadian tak terduga bisa datang kapan saja, memanjatkan doa merupakan wujud penghambaan kepada Sang Pencipta agar senantiasa diberikan perlindungan. Disunnahkan sebelum membaca do aini agar membaca surah Al-Fatihah terlebih dahulu agar lebih afdhal.


Kumpulan Doa Tolak Bala

Berikut ini kumpulan bacaan doa tolak bala dirangkum dari sumber sebelumnya, buku Doa-doa Mustajabah tulisan Abu Qalbina, buku Doa Harian Pengetuk Pintu Langit tulisan Hamdan Hamedan, buku Misteri Kedua Belah Tangan Dalam Shalat, Zikir, dan Doa karya Badruddin Hasyim Subky, dan buku Hiasi diri dengan doa karya Wan Shuhairi Wan Mohamad.

1. Doa Tolak Bala Versi Pertama

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي عَافَانِي مِمَّا ابْتَلاَكَ بِهِ وَفَضَّلَنِي عَلَى كَثِيرٍ مِمَّنْ خَلَقَ تَفْضِيلاً

Arab latin: Alhamdulillahilladzi aafani mimmabtalaka bihi wafadhdhollani ‘ala katsirin mimman kholaqa tafdhila.

Artinya:”Segala puji-pujian bagimu, ya Allah. Dikau yang menyelamatkan aku daripada segala cubaan dan dugaan yang dikau jadikan, dan dikau memberi keutamaan kepadaku daripada semua hamba- Mu yang lain.”

2. Doa Tolak Bala Versi Kedua

اللّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ جَهْدِ الْبَلاَءِ وَدَرَكِ الشَّقَاءِ وَسُوءِ الْقَضَاءِ وَشَمَاتَةِ الأَعْدَاءِ

Arab latin: Allahumma inni a’udzu bika min jahdil bala’i wa darakis syaqai wa su’il qadha’i wa syamatahil a’da’i.

Artinya: “Aku berlindung kepada Allah dari bala di luar batas kemampuan, semisal bertemu dengan kecelakaan, ketentuan yang tidak baik, dan musuh yang senang pada kehancuran.”

3. Doa Tolak Bala Versi Ketiga

اللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْبَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالسُّيُوفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِينَ عَامَّةٌ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ.

Arab latin: Allaahummadfa’ ‘annal ghalaa-a, wal balaa-a, wal wabaa-a, wal fahsyaa-a, wal munkara, was-suyuufal mukhtalifata, wasy-syadaa-ida, wal mihana maa zhahara minhaa, wa maa baathana min baladinaa haadzaaa khaassatan, wa min buldaanil muslimiina ‘aammatan. Innaka ‘alaa kulli syai’in qadiir.

Artinya: “Ya Allah, hindarkanlah kami dari malapetaka, bala dan bencana, kekejian dan kemungkaran, sengketa yang beraneka, kekejaman dan peperangan, yang tampak dan tersembunyi dalam negara kami khususnya, dan dalam negara kaum muslimin umumnya. Sesungguhnya Engkau Ya Allah Maha Berkuasa atas segala sesuatu.”

4. Doa Tolak Bala Versi Keempat

مَا شَاءَ اللهُ لَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ

Arab latin: Mâsya`a-Allâh lâ quwwata illâ billâhi.

Artinya: “Allah telah berkehendak, tiada kekuatan kecuali atas izin-Nya.”

5. Doa Tolak Bala Versi Kelima

اللَّهُمَّ بِحَقِّ الْفَاتِحَةِ وَسِرِّ الْفَاتِحَةِ يَا فَارِجَ الْهَمِّ وَيَا كَاشِفَ الْغَمِّ، يَا مَنْ لِعِبَادِهِ يَغْفِرُ وَيَرْحَمُ، يَا دَافِعَ البلاء يا الله وَيَا دَافِعَ الْبَلَاءِ يَا رَحْمَنُ وَيَا دَافِعَ الْبَلَاءِ يَا رَحِيمُ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءِ وَالْوَبَاءِ وَالْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرَ وَالسُّيُوفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمَحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِينَ عَامَّةً إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ. (يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ ارْحَمْنَا (۳) وَعَافِنَا وَاعْفُ عَنَّا رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ، وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ حُسْنَ الْخَاتِمَةِ، وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ سُوءِ الْخَاتِمَةِ.

Arab latin: Allahumma bihaqqil Fatihati wa sirril Fatihati ya farijal hammi wa ya kashifal ghummi, ya man li’ibadihi yaghfiru wayarhamu, ya dafi’al bala’ ya Allah, wa ya dafi’al bala’ ya Rahmanu wa ya dafi’al bala’ ya Rahim, idfa’ ‘anna al-ghala’a wal-waba’a wal-fahsha’a wal-munkara was-suyufa al-mukhtalifah was-shada’ida wal-mihana ma zhahara minha wa ma bathana ‘an baladina hadha khassatan wa ‘an sa’iri buldani al-muslimina ‘ammatan innaka ‘ala kulli shay’in qadir. (Ya arhamar rahimin irhamna (3x), wa ‘afina wa’fu ‘anna, Rabbana taqabbal minna innaka anta as-sami’ul ‘alim, wa tub ‘alayna innaka anta at-tawwabur rahim. Allahumma inna nas’aluka husnal khatimah, wa na’udhu bika min su’il khatimah).

Artinya: “Ya Allah, dengan kebenaran Al-Fatihah, dan rahasia Al-Fatihah, bukakan/lepaskan kami dari pekerjaan yang menyusahkan, hindarkan dari duka cita. Hai Yang Maha Pengampun dan Pengasih terhadap hamba-Mu. Hai yang menolak bala, ya Allah. Hai yang menolak bala, hai Yang Pengasih. Hai yang menolak bala, hai Yang Penyayang. Tolaklah dari kami kepanasan, penyakit menular, kekejian, kemunkaran, pedang perpecahan, kekerasan, dan cobaan, baik yang jelas maupun yang tersembunyi, khususnya di negara kami, maupun di negara Muslim umumnya, sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu. (Wahai Yang Maha Pengasih, kasihi kami 3 X). Maafkan dan ampuni kami. Tuhan kami, terimalah dari kami, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Terimah tobat kami, sesungguhnya Engkau Maha Penerima Tobat lagi Penyayang. Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kiranya kami bisa mengakhiri hayat kami dengan baik, dan kami berlindung pada-Mu dari akhir hayat yang jelek.”

6. Doa Tolak Bala Versi Keenam

اللَّهُمَّ اكْشِفْ عَنَّا مِنَ الْبَلَاءِ وَالْوَبَاءِ مَالَا يَكْشِفُهُ غَيْرُكَ. اللَّهُمَّ اصْرِفْ عَنَّا مِنَ الْبَلَاءِ وَالْوَبَاءِ مَالًا يَصْرِفُهُ غَيْرُكَ. اللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا مِنَ الْبَلَاءِ وَالْوَبَاءِ مَالَا يَدْفَعُهُ غَيْرُكَ، يَادَافِعَ الْبَلَاءِ يَا اللَّهُ يَا دَافِعَ الْبَلَاءِ يَا رَحْمَنُ يَا دَافِعَ الْبَلَاءِ يَارَحِيمُ، ادْفَعْ عَنَّا كُلَّ بَلَاءِ الدُّنْيَا وَبَلاء الآخِرَةِ، وَشَرَّ الدُّنْيَا وَشَرَّ الْآخِرَةِ، وَمِنَ الْعَدُوِّ مِنَ الْإِنْسَانِ وَالْجِنِّ وَمِنَ الشَّيْطَانِ وَالإِبْلِيسِ، وَمَا يَطِيرُ مِنَ الْهَوَاءِ وَمَا يَنْزِلُ مِنَ السَّمَاءِ وَمَا يَخْرُجُ مِنَ الْأَرْضِ اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوْذُبِكَ مِنْ جَهْدِ الْبَلَاءِ وَدَرْكِ الشَّقَاءِ وَسُوْءِ الْقَضَاءِ وَشَمَائَةِ الْأَعْدَاءِ، بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ

Arab latin: Allahumma ikshif ‘anna minal bala’i wal waba’i ma la yakshifuhu ghairuka. Allahumma isrif ‘anna minal bala’i wal waba’i ma la yasrifuhu ghairuka. Allahumma idfa’ ‘anna minal bala’i wal waba’i ma la yadfa’uhu ghairuka, ya dafi’al bala’i ya Allahu ya dafi’al bala’i ya Rahmanu ya dafi’al bala’i ya Rahim, idfa’ ‘anna kulla bala’id dunya wa bala’il akhirah, wa sharra dunya wa sharra al-akhirah, wa min al-‘aduwi min al-insani wal-jinni wa min ash-shaytani wal-iblisi, wa ma yatiru minal hawa’i wa ma yanzilu minas-sama’i wa ma yakhruju minal ard. Allahumma inna na’udhu bika min jahdi al-bala’i wa darki ash-shaqa’i wa su’i al-qadha’i wa shamata al-a’da’i, birahmatika ya arhamar rahimin.

Artinya: “Ya Allah hindarkanlah kami dari bala, penyakit menular, tidak ada yang bisa menghindarkannya, selain hanya Engkau. Ya Allah, hilangkan dari kami bala dan penyakit menular, tidak ada yang bisa menghilangkannya selain Engkau. Ya Allah, tolak dari kami bala dan penyakit menular, tidak ada yang mampu menolaknya selain Engkau. Wahai Penolak bala, Hai Allah. Wahai Penolak bala, Hai Yang Maha Pengasih. Wahai Penolak bala, Hai Yang Maha Penyayang. Tolaklah bala dari kami, baik bala dunia maupun bala akhirat, kejahatan dunia maupun kejahatan akhirat. Tolak bala yang datang dari musuh, manusia, jin, setan, iblis, apa yang terbang di angkasa, apa yang turun dari langit, dan apa yang keluar dari bumi. Ya Allah, sesungguhnya kami berlindung kepada-Mu dari bala yang bersangatan, kesedihan yang mendalam, ketentuan yang jelek, dan intimidasi musuh, dengan rahmat-Mu hai Yang Maha Pengasih dan Penyayang.”

7. Doa Tolak Bala Versi Ketujuh

اللَّهُمَّ يَا وَالِيَ الْوَلَاءِ وَيَا كَاشِفَ الضَّرَّاءِ وَالْبَلَاءِ، اصْرِفْ عَنَّا الْقَحْطَ وَالطَّعُوْنَ وَجَمِيعَ أَنْوَاعِ الْبَلَاءِ ادْفَعْ عَنَّا شَرَّ الْأَعْدَاءِ بِحُرْمَةِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى وَبِحُرْمَةِ خَدِيجَةَ الْكُبْرَى وَبِحُرْمَةِ عَائِشَةَ الْبُشْرَى وَبِحُرْمَةِ فَاطِمَةَ الزَّهْرَاءِ وَبِحُرْمَةِ عَلِيُّ الْمُرْتَضَى وَبِحُرْمَةِ حُسَيْنُ الشَّهِيدُ بِكَرْبَلاءِ وَبِحُرْمَةِ وَمَا رَمَيْتَ إِذْ رَمَيْتَ وَلَكِنَّ اللَّهَ رَمَى وَبِحُرْمَةِ وَلِيُبْلِيَ الْمُؤْمِنِينَ مِنْهُ بَلَاءٌ حَسَنًا وَبِحُرْمَةِ فَاللَّهُ خَيْرُ حَافِظًا وَهُوَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ وَبِحُرْمَةِ دَعْوَاهُمْ فِيهَا سُبْحَنَكَ اللَّهُمَّ وَتَحِيَّتُهُمْ فِيهَا سَلَامٌ وَآخِرُ دَعْوَاهُمْ أَنِ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ.

Arab latin: Allahumma ya waliyyal wala’i wa yakashifad dharra’i wal bala’i, isrif ‘anna al-qahtha wat-ta’un wa jami’a anwa’il bala’. Idfa’ ‘anna syarra al-a’da’i bihurmati sayyidina Muhammadin al-Musthafa wa bihurmati Khadijatil Kubra wa bihurmati ‘Aisyatil Busyra wa bihurmati Fatimataz Zahra’ wa bihurmati ‘Aliyyil Murtadha wa bihurmati Husayn asy-Syahid bi Karbala’ wa bihurmati wa ma ramayta idz ramayta walakinnallaha rama wa bihurmati wa liyubliya al-mu’minina minhu bala’an hasanan wa bihurmati fallahu khayru hafizhan wahuwa arhamur rahimin wa bihurmati da’wahum fiha subhanaka Allahumma wa tahiyyatuhum fiha salamun wa akhiru da’wahum anil hamdu lillahi rabbil ‘alamin.

Artinya: “Ya Allah, wali dari segala wali, wahai Yang Menghindarkan dari kemudaratan dan bala, hindarkan kami dari kekeringan (tidak turun hujan), penyakit menular (tha’un), dan berbagai macam bala. Tolak dari kami kejahatan musuh dengan kehormatan penghulu kami, yakni Nabi Muhammad Al- Musthafa, dengan kehormatan Khadijah Al-Kubra, dengan kehormatan A’isyah Al-Busyra, dengan kehormatan Fatimah Az-Zahra, dengan kehormatan ‘Ali Al-Murtadha, dengan kehormatan Husain, syahid di Karbala, dengan kehormatan bukan kamu yang melempar di kala kamu melempar, tetapi Allahlah yang melempar, dengan kehormatan untuk mengganti bala yang menimpa orang mukmin dengan kebaikan, dengan kehormatan hanya Allah sebaik-baik penjaga dan Dia Maha Pengasih dan Penyayang, dengan kehormatan Doa mereka terhadap semua itu. Mahasuci Engkau ya Allah, tercurah untuk mereka keselamatan, sebagai penutup doa mereka, segala puji dan puja hanya teruntuk Allah, Tuhan Pencipta alam semesta.”

8. Doa Tolak Bala Versi Kedelapan

اللَّهُمَّ افْتَحْ لَنَا أَبْوَابَ الخَيْرِ وَأَبْوَابَ البَرَكَةِ وَأَبْوَابَ النِّعْمَةِ وَأَبْوَابَ الرِّزْقِ وَأَبْوَابَ القُوَّةِ وَأَبْوَابَ الصِّحَّةِ وَأَبْوَابَ السَّلَامَةِ وَأَبْوَابَ العَافِيَةِ وَأَبْوَابَ الجَنَّةِ اللَّهُمَّ عَافِنَا مِنْ كُلِّ بَلَاءِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الآخِرَةِ وَاصْرِفْ عَنَّا بِحَقِّ القُرْآنِ العَظِيْمِ وَنَبِيِّكَ الكَرِيْمِ شَرَّ الدُّنْيَا وَعَذَابَ الآخِرَةِ،غَفَرَ اللهُ لَنَا وَلَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ، سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ العِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلَامٌ عَلَى المُرْسَلِيْنَ وَ الْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَلَمِيْنَ

Arab latin: Allahummaftah lana abwabal khair, wa abwabal barakah, wa abwaban ni’mah, wa abwabar rizqi, wa abwabal quwwah, wa abwabas shihhah, wa abwabas salamah, wa abwabal ‘afiyah, wa abwabal jannah. Allahumma ‘afina min kulli bala’id dunya wa ‘adzabil akhirah, washrif ‘anna bi haqqil qur’anil ‘azhim wa nabiyyikal karim syarrad dunya wa ‘adzabal akhirah. Ghafarallahu lana wa lahum bi rahmatika ya arhamar rahimin. Subhana rabbika rabbil; izzati ‘an ma yashifun, wa salamun a’alal mursalin, walhamdulillahi rabbil ‘alamin.

Artinya: “Ya Allah, bukalah bagi kami pintu kebaikan, pintu keberkahan, pintu kenikmatan, pintu rezeki, pintu kekuatan, pintu kesehatan, pintu keselamatan, pintu afiyah dan pintu surga. Ya Allah, jauhkan kami dari semua ujian dunia dan siksa akhirat. Palingkan kami dari keburukan dunia dan siksa akhirat dengan hal Al Qur’an yang agung dan derajat Nabi-Mu yang pemurah. Semoga Allah mengampuni kami dan mereka. Wahai Dzat yang maha pengasih. Maha suci Tuhan, Tuhan keagungan dari segala yang mereka sifatkan. Semoga salam tercurah kepada Rasul. Segala puji bagi Allah, semesta alam.”

9. Doa Tolak Bala Versi Kesembilan

بِسْمِ اللَّهِ الَّذِى لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَىْءٌ فِى الأَرْضِ وَلاَ فِى السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

Arab latin: Bismillahilladzi laa yadhurru ma’asmihi syai-un fil ardhi wa laa fissamaa-i, wa huwas samii’ul ‘aliim.

Artinya: “Dengan menyebut nama Allah yang dengan sebab nama-Nya tidak ada sesuatu pun di bumi maupun di langit yang dapat membahayakan (mendatangkan mudharat). Dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

10. Doa Tolak Bala Versi Kesepuluh

اللَّهُمَّ لَا سَهْلَ إِلَّا مَا جَعَلْتَهُ سَهْلًا وَأَنْتَ تَجْعَلُ الْحَزْنَ إِذَا شِئْتَ سَهْلًا

Arab latin: Allaahumma laa sahla illaa maa ja-‘altahu sahlaa, wa anta taj-‘alul hazna idza syi-ta sahlaa.

Artinya: “Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali yang Engkau buat mudah. Dan engkau menjadikan kesedihan (kesulitan). Jika Engkau kehendaki, pasti akan menjadi mudah.”

Doa adalah salah satu cara umat Islam berkomunikasi dengan Allah SWT untuk memohon pertolongan, termasuk ketika menghadapi bencana atau bala. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berjanji akan mengabulkan doa hamba-Nya yang berdoa dengan sungguh-sungguh, seperti yang tertuang dalam surah Al-Baqarah ayat 186,

وَاِذَا سَاَلَكَ عِبَادِيْ عَنِّيْ فَاِنِّيْ قَرِيْبٌ ۗ اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ اِذَا دَعَانِۙ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِيْ وَلْيُؤْمِنُوْا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ

Artinya: “Apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang Aku, sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Maka, hendaklah mereka memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”

(kri/kri)



Sumber : www.detik.com

Doa Penenang Hati dan Pikiran yang Gelisah


Jakarta

Dalam ajaran Islam, memiliki hati yang terbuka dan lapang sangatlah penting. Hati yang lapang membantu seseorang menjadi lebih tenang dan bijaksana dalam menghadapi berbagai situasi.

Setiap hari, umat Islam dianjurkan untuk berdoa memohon kelembutan hati kepada Allah SWT. Dengan doa ini, seseorang dapat memperoleh ketenangan dan kemudahan dalam menjalani kehidupan.

Doa penenang hati juga membantu menenangkan perasaan yang gelisah. Amalan ini menjadi cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon bantuan dalam menghadapi berbagai tantangan hidup.


Doa Penenang Hati

Bacaan doa penenang hati terdapat dalam Al-Qur’an. Ustaz Enjang Burhanudin Yusuf, M.Pd dalam bukunya yang berjudul Panduan Lengkap Shalat, Doa, Zikir & Shalawat juga menuliskan doa ini. Berikut bacaan doa penenang hati lengkap, Arab, latin, dan artinya:

رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي يَفْقَهُوا قَوْلِي

Arab latin: Rabbisyraḥ lī ṣadrī wa yassir lī amrī waḥlul ‘uqdatam mil lisānī yafqahụ qaulī

Artinya, “Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku dan mudahkanlah untukku urusanku dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku supaya mereka mengerti perkataanku.” (QS Taha: 25-28)

Doa di atas adalah doa yang dipanjatkan Nabi Musa ‘alaihissallam kepada Allah SWT saat menghadapi Firaun. Dikisahkan dalam Al-Qur’an, Allah telah mengutus Nabi Musa AS untuk menghadapi Firaun yang telah melampaui batas dan mengklaim dirinya sebagai tuhan.

Menghadapi musuh yang begitu kuat, Nabi Musa AS merasa kesulitan dan bahkan sering kali terancam akan dibunuh. Oleh karena itu, Nabi Musa ‘alaihissallam senantiasa memanjatkan doa pembuka hati setiap hari, memohon kemudahan dan perlindungan dari Allah dalam menghadapi Firaun, karena hanya kepada Allah-lah tempat meminta.

Keutamaan Berdoa

Setiap muslim dapat memohon segala sesuatu kepada Allah melalui doa, termasuk permintaan agar Allah SWT memberikan ketenangan hati dan pikiran. Ada sebuah hadits yang menjelaskan keutamaan berdoa, Rasulullah SAW bersabda,

“Barang siapa dibukakan pintu doa untuknya, berarti telah dibukakan pula untuknya segala pintu rahmat. Dan tidak dimohonkan kepada Allah, yang lebih disukai-Nya selain daripada dimohonkan ‘afiyah. Doa itu memberi manfaat terhadap yang telah diturunkan dan yang belum diturunkan. Dan tak ada yang dapat menangkis ketetapan Tuhan, kecuali doa. Sebab itu berdoa kamu sekalian.” (HR At-Tirmidzî)

Menurut penjelasan seperti dikutip dari situs Kementerian Agama RI, hadits tersebut menunjukkan bahwa doa adalah kunci utama untuk memperoleh rahmat dari Allah SWT. Ketika seseorang diberi kesempatan untuk berdoa, itu berarti Allah SWT telah membuka pintu-pintu kebaikan baginya dan menunjukkan kasih sayang-Nya.

Selain itu, doa juga memiliki kekuatan besar untuk mengubah takdir dan menghadirkan kebaikan, baik terhadap apa yang sudah maupun yang belum terjadi. Karena itulah, setiap hamba dianjurkan untuk senantiasa berdoa, memohon keselamatan, kesehatan, dan perlindungan yang dicintai Allah SWT.

Allah SWT berfirman dalam surah Gafir ayat 60,

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ ࣖࣖࣖ ٦٠

Artinya: Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu (apa yang kamu harapkan). Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri tidak mau beribadah kepada-Ku akan masuk (neraka) Jahanam dalam keadaan hina dina.”

(hnh/kri)



Sumber : www.detik.com

Bacaan Sayyidul Istighfar Arab, Latin, Terjemah, beserta Keutamaannya


Jakarta

Sayyidul Istighfar adalah salah satu doa yang paling istimewa, karena memiliki keutamaan besar dalam memohon ampunan Allah SWT. Bacaan ini mengandung pengakuan dosa, penyerahan diri, dan rasa syukur kepada Allah SWT.

Istilah Sayyidul Istighfar berarti penghulu istighfar. Rasulullah menganjurkan untuk mengamalkan bacaan ini, khususnya di pagi dan sore hari. Berikut bacaan dan keutamaan membaca Sayyidul Istighfar.

Bacaan Sayyidul Istighfar

Sayyidul Istighfar disebut sebagai penghulu istighfar karena di dalamnya merangkum makna taubat dan menghinakan diri di hadapan Allah SWT. Menurut buku Fiqih Doa & Dzikir Jilid 2 oleh Syaikh Abdurrazaq bin Abdul Muhsin Al-Badr, sayyidul istighfar merupakan bacaan istighfar yang paling agung dan utama.


Bacaan ini mengungguli lafadz istighfar lain dari segi keutamaan hingga tingkatannya. Mengutip kitab Riyadhus Shalihin oleh Imam An-Nawawi, berikut bacaan Sayyidul Istighfar:

اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ

Arab latin: Allahumma anta rabbii laa ilaaha illaa anta khalaqtanii wa anna ‘abduka wa anaa ‘alaa ‘ahdika wa wa’dika. Mastatha’tu a’uudzu bika min syarri maa shana’tu abuu u laka bini’ matika ‘alayya wa abuu-u bidzanbii faghfir lii fa innahu laa yagfirudz dzunuuba illa anta

Artinya: “Wahai Tuhanku, Engkau Tuhanku. Tiada tuhan yang disembah selain Engkau. Engkau yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku berada dalam perintah iman sesuai perjanjian-Mu sebatas kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang kuperbuat. Kepada-Mu, aku mengakui segala nikmat-Mu padaku. Aku mengakui dosaku. Maka itu ampunilah dosaku. Sungguh tiada yang mengampuni dosa selain Engkau.” (HR Bukhari).

Keutamaan Membaca Sayyidul Istighfar

Sayyidul istighfar memiliki keistimewaan yang luar biasa. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:

سيد الاستغفار أن تقول : اللهم أنت ربي لاإله إلا أنت ، خلقتني وأنا عبدك ، وأنا على عهدك ووعدك ما استطعت ، أعوذ بك من شر ما صنعت ، أبوء لك بنعمتك علي ، وأبوء بذنبي فاغفر لي ، فإنه لا يغفر الذنوب إلا أنت ” . قال : ” ومن قالها من النهار موقنا بها فمات من يومه قبل أن يمسي فهو من أهل الجنة ، ومن قالها من الليل وهو موقن بها فمات قبل أن يصبح فهو من أهل الجنة ” . رواه البخاري .

Artinya: “Sayyidul Istighfar adalah Allahumma Anta rabbii laa ilaaha illaa anta khalaqtanii wa anna ‘abduka wa anaa ‘alaa ‘ahdika wa wa’dika. Mastatha’tu a’uudzu bika min syarri maa shana’tu abuu u laka bini’ matika ‘alayya wa abuu-u bidzanbii faghfir lii fa innahu laa yagfirudz dzunuuba illa anta. “Barangsiapa mengucapkannya (Sayyidul istighfar) di siang hari dengan meyakininya lalu dia mati pada hari itu sebelum sore hari, maka dia termasuk penghuni surga. Dan barangsiapa mengucapkannya di malam hari dengan meyakininya lalu dia mati pada malam itu sebelum pagi, maka dia termasuk penghuni surga.” (HR Bukhari).

Mengutip buku Dahsyatnya Keajaiban Istighfar bagi Orang-Orang Sibuk oleh Khairi Syekh Maulana, adapun keutamaan-keutamaan lainnya, sebagaimana dikatakan oleh Asy-Syekh Musthafa Ibrahim Haqqy yaitu:

1. Sayyidul istighfar merupakan sikap patuh kepada Allah SWT

Artinya, membaca istighfar merupakan bukti bahwa seseorang selalu patuh pada perintah Allah SWT. Pembacanya akan tergolong sebagai hamba yang mendapat petunjuk dariNya.

2. Sayyidul istighfar menjadi jalan bagi datangnya ampunan

Manusia tidak luput dari dosa, sehingga penting untuk membaca istighfar sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

3. Bacaan ini bisa menjadi jalan untuk masuk surga

Membaca istighfar adalah upaya manusia untuk meminta ampunan Allah. Sehingga bacaan istighfar bisa memangkas dosa-dosa yang kita perbuat, dengan izin Allah.

4. Bisa menjadi jalan bagi ditambahnya kekuatan lahir maupun batin

Kekuatan lahir adalah kesehatan badan, sementara kesehatan batin yaitu Allah senantiasa memberi ketenangan dalam hati.

5. Menjadi jalan bagi datangnya kesenangan yang bersifat baik

Kesenangan yang sebenanya adalah selalu bersyukur kepada Allah SWT atas nikmat yang diberikan.

6. Menjadi penolak bala

Istighfar bisa menjadi benteng dari hal-hal yang tidak diinginkan. Sehingga, jika rajin membacanya, kita akan selalu berada dalam lindungan dan pertolongan Allah SWT.

7. Menjadi jalan bagi turunnya rahmat

Rahmat Allah SWT akan terus mengalir kepada hamba yang membaca lafadz istighfar secara istiqomah. Itulah bacaan sayyidul istighfar dan keutamaan membacanya. Semoga artikel ini bermanfaat untukmu.

(row/row)



Sumber : www.detik.com