Jakarta –
Setiap wanita mengeluarkan bau vagina yang berbeda-beda. Ini merupakan hal yang normal terjadi kepada wanita. Namun, perlu diwaspadai jika vagina mengeluarkan bau yang tidak sedap secara tiba-tiba karena bisa saja menunjukkan adanya infeksi atau masalah kesehatan lainnya.
Bau vagina yang sangat menusuk dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berbeda. Jika vagina mengeluarkan bau yang bersamaan dengan keluarnya cairan, gatal atau adanya sensasi terbakar maka wanita perlu berkonsultasi kepada dokter untuk mengetahui masalah pada vagina.
Bau tak sedap pada vagina tentu menimbulkan rasa tidak nyaman dan tidak percaya diri saat tiba waktunya melakukan hubungan seksual bersama pasangan. Maka dari itu, wanita perlu menjaga asupan makanan dan kebersihan vagina. Sebab terdapat beberapa hal yang bisa menimbulkan bau tidak sedap pada vagina.
Dikutip dari News 24, berikut faktor yang mempengaruhi bau vagina:
1. Diet
Mengonsumsi makanan manis menciptakan lingkungan yang sempurna untuk berkembangnya infeksi jamur di vagina. Selain itu, makanan berbau tajam seperti kopi dan bawang juga mempengaruhi cairan tubuh termasuk keputihan dan bau vagina. Namun, buah-buahan seperti semangka, nanas, apel, dan seledri dapat mengatasi bau vagina.
2. Pakaian
Pastikan memakai pakaian dalam yang bersih. Mencuci celana dalam di mesin cuci seringkali tidak cukup, wanita perlu mencuci dengan benar menggunakan tangan. Selanjutnya, mengeringkan dengan mesin cuci selama 30 menit juga diperlukan karena dapat menghilangkan bakteri. Hindari memakai celana dalam berbahan sintetis seperti nilon dan spandex.
3. Siklus menstruasi dan hormon
Perubahan hormon dapat terjadi kapan saja. Pada wanita, kadar hormon mungkin berubah saat siklus menstruasi, ovulasi, menopause dan menggunakan alat kontrasepsi. Ketika kadar estrogen dalam tubuh wanita meningkat, aroma vagina umumnya menjadi lebih tajam.
4. Menopause
Setelah menjalani persalinan normal dan bertambahnya usia, kontrol kandung kemih menjadi lebih sulit. Terkadang, batuk dan bersin dapat menyebabkan urine sedikit keluar. Apabila celana dalam tidak segera diganti, ini dapat menyebabkan bau yang tidak sedap. Namun terdapat cara yang bisa dilakukan seperti senam kegel, membawa celana dalam ekstra dan menggunakan panty liner.
5. Hubungan seksual
Air mani memiliki bau amonia yang kuat dan juga dapat meningkatkan kadar pH pada vagina. Kondisi ini bisa membuat wanita lebih berisiko terkena infeksi vagina. Penting diingat untuk buang air kecil setelah berhubungan seks dan mencuci dengan benar menggunakan air mengalir.
6. Kebersihan diri dan keringat
Kebersihan yang tidak dijaga merupakan penyebab utama vagina menjadi bau. Jika wanita cenderung sering berkeringat saat melakukan aktivitas dapat menggunakan tisu kewanitaan. Tapi perlu memperhatikan suatu hal seperti membersihkannya hanya di lipatan luar tidak perlu membersihkan hingga dalam vagina. Selanjutnya, mengganti pakaian dalam di siang hari.
7. Kadar pH
Kadar pH yang bagus untuk vagina adalah 3,5 sampai 4,5 dengan bau yang sedikit asam. Pada kadar pH ini, mikrobioma vagina menjadi normal. Namun jika pH berada di atas angka tersebut dapat menyebabkan vagina berbau tak sedap. Berikut beberapa hal yang bisa meningkatkan kadar pH seperti sperma, sabun, mandi air panas, darah menstruasi, douching vagina dan kontrasepsi hormonal.
(suc/suc)
Image : unsplash.com/ Spacejoy